ABOUT ME

Rabu, 26 November 2008

Drafts Masih tentang 'Ketipu'

Aku bukan malaikat...juga bukan orang suci...
Tapi aku tak ingin jadi orang munafik
Manakala berkata aku berusaha tak dusta...
Manakala berjanji aku berusaha tak ingkar...
Manakala dipercaya aku berusaha tak khianat...
Aku hanya tak ingin menipu...
Menipu orang-orang yang kusayang...
Menipu diri sendiri...
Yang terpenting...aku tak ingin menipu Tuhan...
Karena Tuhan pasti tahu...(bukan malaikat ya, Dee...:-))

Terlahir setelah tertipu...hehehe...daleeem
!

Senin, 24 November 2008

Sambungan Doa Untuk Bapak-bapak Yang Berwenang di Bekasi

Alhamdulillaaaaah....akhirnya ada pergerakan juga di jalan masuk Taman Galaxi Bekasi. Saya harus bersyukur sama Tuhan yang pasti. Setelah penantian panjang selama lebih dari 6 bulan. Tersiksa terguncang-guncang di dalam mobil. Ditambah perasaan was-was takut mobil rontok. Akhirnya...
Saya harus terima kasih ke siapa nih, Pak? Ke Bapak atau ke warga yang berinisiatif sendiri buat benerin jalan itu? Soalnya saya juga gak tahu, Pak, perbaikan ini atas prakarsa siapa. Siapapunlah, saya tetap bersyukur Pak. Apalagi kalau ternyata ini memang benar atas perintah Bapak yang terhormat. Wah...Bapak masih ingat kan janji-janji saya? Doa-doa saya yang akan saya panjatkan buat Bapak kalau ternyata Bapak benahin jalan ini?
Saya bukan bermaksud ingkar janji nih, Pak. Bapak belum saya doain. Saya mau lihat dulu apakah perbaikan jalan ini berjalan sampai tuntas atau tidak. Yang sudah-sudah sih Pak, proyek begini berhenti di tengah jalan. Walhasil serba tanggung jadinya. Naaah...kalau ternyata jadinya nanti seperti itu, maaf-maaf nih Pak, kayanya gak jadi didoain. Hehehe...
Tapi sambil menunggu hasilnya saya tetap berdoa kok,Pak...supaya proyek perbaikan jalan ini selesai sampai tuntas. Moga-moga Bapak beserta jajarannya istiqomah ya, Pak. Ingat...doaku menantimu di penghujung jalan. Hihihi....Semangat ya, Pak!

Eksis

Aku bernafas namun sesak...
Aku melihat namun kelam...
Aku mendengar namun senyap...
Aku bergerak namun menetap...
Aku menggapai namun tak sampai...
Adakah aku di dunia ini?

Perdana untuk KBJ
Nov 24, 2008

Jumat, 21 November 2008

Rumah Nenekku


(Posted : 20 Nov 2008 on my Facebook)
Alkisah almarhum Nenekku adalah anak dari seorang saudagar kaya di kampungnya. Sebagai seorang anak perempuan dari keluarga Minang, ayah Nenekku sewajarnya memberikan segalanya untuk Nenekku. Maklum saja, anak perempuan adalah penerus dinasti keluarga di Minangkabau.

Maka ketika Nenekku menikah dengan Kakekku, dibangunlah sebuah rumah oleh ayah Nenekku sebagai hadiah pernikahan. Rumah batu, orang-orang menyebutnya. Disebut rumah batu karena rumah itu satu-satunya yang berdinding tembok atau batu. Masa itu rumah orang-orang di kampungku pada umumnya terbuat dari anyaman bambu. Hanya orang-orang terpandang dan berduit yang bisa memiliki rumah batu kala itu. Tidak heran kalau di kampungku akhirnya hanya terdapat dua buah rumah batu waktu itu. Milik Nenekku dan adik perempuannya.

Singkat cerita, Nenekku meninggal dunia menyusul Kakekku yang sudah terlebih dahulu berpulang puluhan tahun yang lalu. Meninggalkan tujuh orang anak yang sudah berkeluarga dan merantau keluar kampung selayaknya orang Minang. Tinggallah rumah Nenekku kosong melompong. Dikelilingi sawah milik Nenekku yang luas namun tidak tergarap. Alangkah sedihnya...

Rumah Nenekku yang dulu berdiri angkuh dan megah seantero kampung, kini tidak lebih dari rumah keropos yang sudah lapuk dimakan waktu. Ternyata batupun tak selamanya kuat. Pada waktunya, dia pun akan habis dimakan jaman.
Rumah Nenekku punya nasehat...tak ada yang pantas untuk sombong di muka bumi ini, bahkan batu sekalipun. Karena pada akhirnya tak ada yang bisa menandingi kuasa Tuhan melalui masa.

Cita-cita : POLWAN, Dokter, Pramugari


(Posted : 20 Nov 2008 on my Facebook)
Minggu lalu muncul status baru di YM kakak sepupuku (sort of) : Promosi Buku Perdana. Dia sudah menerbitkan buku perdananya. Memang masih berupa kumpulan cerpen dan bergabung dengan penulis-penulis lainnya. Tapi tetap saja aku tergugah. Ditambah lagi penerbit yang meluncurkan bukunya bukan penerbit sembarangan.

(Sigh)....jealous, euy! Jalanku kesana memang belum terbuka. Ditambah lagi aku juga belum merasa cukup pantas untuk dapat menerbitkan sebuah buku (buku gambar, mungkin). Tapi keinginan itu ada, dan besar. Semacam obsesi, tapi belum sebesar itu.

Kadang aku menyesali kenapa dulu aku justru melangkah ke perhotelan kalau ternyata hasratku adalah menulis. Tapi dulu aku memang kurang peka dengan keinginanku. Malah boleh dibilang aku benar-benar tidak tahu mauku apa, totally. Sehingga sekolah apapun yang mau menerimaku apa adanya, aku sambut dengan penuh syukur. Daripada tidak kuliah?

Kenapa dulu aku seperti tidak punya waktu untuk merenung sejenak memikirkan apa sebenarnya cita-citaku? Waktu aku masih kecil aku selalu menjawab cita-citaku adalah POLWAN jika ditanya. Jawaban anak seusia itu selalu cenderung bersifat profesi jika menyangkut cita-cita.
Setelah dewasa aku baru mengerti ternyata cita-cita lebih dari sekedar berupa profesi. Keinginan untuk mencapai hal yang paling kita impikan dalam hidup, itulah cita-cita. Dan sepertinya aku terlambat menyadarinya.

Sebenarnya masih bisa mengejar ketinggalanku. Pepatah bilang : lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Tapi seandainya aku sadar lebih awal...Mungkin keadaanku masih tetap sama seperti sekarang. Tapi setidaknya 32 tahun hidupku ke belakang aku habiskan untuk mengejar impianku yang paling dalam. Kalaupun tidak atau belum tercapai, setidaknya aku puas.

Alangkah beruntungnya mereka yang tahu apa yang mereka inginkan dalam hidup dan mereka tidak terlambat untuk mengetahuinya.

Rain...rain...go away...come again another day...


(Posted : 20 Nov 2008 on my Facebook)
Kalau udah mulai musim hujan begini, paling ribet kalau rumah bocor. Untung suruntung udah sempat dibenerin bocornya bulan lalu. Kalau nggak....nelongso aku.
Jadi manusia memang ditakdirkan buat ngeluuuuh terus. Dikasih panas, ngomel kegerahan. Dikasih hujan, khawatir kebanjiran. Maunya apa sih...?

Udin


(Posted : 17 Nov 2008 on my Facebook)
Udin bukan siapa-siapa. Kalau keluargamu punya Toyib, Soleh, Kirun atau siapapun untuk kerja serabutan di rumah, kami punya Udin. Walaupun kehadirannya semu, kadang ada, kadang tiada.

Aku dan saudara-saudaraku tidak ada yang tahu asal-usulnya. Dia muncul di rumah kami entah sebagai siapa pada saat kami masih kecil. Belakangan kami baru tahu bahwa kami memang tidak mempunyai hubungan kekerabatan dengannya, apalagi hubungan darah.

Tapi kehadiran Udin selalu berkesan. Tubuhnya yang gempal adalah tempat persembunyian yang pas manakala aku dan adikku takut melihat tayangan horor di televisi. Tenaganya yang besar adalah bantuan yang pas untuk mengaduk rendang ibuku menjelang lebaran. Suaranya yang keras adalah perlindungan yang pas untuk menjaga rumah kami dikala kosong. Semuanya memang serba pas-pasan tentang Udin.

Perkenalan kami selama 20 tahun dengan Udin pun ternyata sangat pas-pasan. Kami tidak pernah tahu siapa keluarganya, dimana kampungnya, apa pekerjaannya. Dia datang dan pergi sebebas burung.

Ibuku bilang dia mantan preman Tanah Abang. Menyeramkan kedengarannya, tapi tak pernah sekalipun kami merasa terancam dengan kehadirannya. Justru terkadang kami mengakui kalau kami membutuhkannya.

Yang paling berkesan bagi kami tentang Udin adalah kejujurannya. Tak pernah sekalipun kami kehilangan sesuatu pada saat dia bersama kami. Padahal dia tidak pernah punya uang. Baginya yang penting perutnya bisa kenyang sampai esok hari, itu sudah cukup. Tidak pernah dia meminta-minta belas kasihan kami. Baginya apa yang diberi orang padanya, itulah yang dia terima dengan lapang dada. Siapa yang percaya kalau dulunya dia adalah seorang begajul Tanah Abang?

Sekarang Udin sudah berpulang ke pangkuan Tuhan. Dia meninggal karena sakit gigi. Siapa sangka sakit gigi bisa membuat seseorang meninggal? Tapi itulah yang terjadi pada Udin.

Kami sangat kehilangan. Ibuku bilang, orang yang banyak memberi manfaat kepada orang lain akan meninggalkan rasa kehilangan yang besar pada saat dia meninggal. Benar adanya. Udin ternyata sangat berarti bagi kami. Tapi kami baru menyadarinya setelah dia pergi.

Selamat jalan, Udin. Terucap doa untuk keselamatanmu disana. Semoga Allah melapangkan tempatmu disisiNya seperti kau selalu melapangkan urusan kami manakala kau bersama kami. Amin.

Udin memang bukan siapa-siapa. Tapi Udin punya tempat istimewa di hati kami.

Cemen...


(Posted : 17 Nov 2008 on my Facebook)
Menerawang ke belakang waktuku
Sesal membuat sesak di dada
Tangis tak cukup hapuskan dosa
Takut selalui hantui langkah
Tanya selalu datangi pikir...
Akankah diampuni aku olehMu?
Masihkah pantas menghamba aku padaMu?
Banyakkah waktu tersisa 'tuk mengemis ampun padaMu?
Sudikah tempatkan aku disampingMu?

Kick Balik Fadhil (english version)


(Posted : 15 Nov 2008 on my Facebook)
Berikut beberapa kalimat bahasa inggris yang sudah dikuasai Fadhil. Tanpa bermaksud sombong, tapi silahkan disimak...

Mama : Ganti bajunya dulu dong, abis pulang sekolah!
Fadhil : Can't you see I'm busy?
Mama : @#$^$&())_!!!!

Mama : Nasinya dimakan ya, jangan ayamnya aja!
Fadhil : Talk to the hand!
Mama : *^&&$@#%^!!!!

Papa (sok berbahasa inggris) : Do you love me?
Fadhil : No
Papa : Why ?
Fadhil : Because you're stinky! Papa belum mandi!!

Papa ketiduran waktu lagi main sama Fadhil.
Fadhil : Papa! Wake up! Back to work!
Papa (gelagapan) : eh...eh...iya...iya...sorr
y, sorry...

Mama : Nanti malam Fadhil tidur sendiri ya di kamar Fadhil?
Fadhil : Don't be ridiculous, Mom!
Mama : *^&#@%$%%!!!!

Mama ngomel terus-terusan.
Fadhil : I said I'm sorry, OK?
Mama masih ngomel.
Fadhil (gerutu pelan) : dweeb...
Mama (darting : darah tinggi kumat) : WHAT DID YOU SAY TO ME !!?
Fadhil : Nothing

Thank's to Cartoon Network channel.

Doa Untuk Bapak-bapak Yang Berwenang Di Bekasi


(Posted : 12 Nov 2008 on my Facebook)
Pak, tolong dong jalan keluar Taman Galaxi dibetulkan. Tanggung jawab siapa sih ini sebenarnya? Cape tau, tiap lewat situ. Apalagi waktu hamil dulu.
Sudah hampir 6 bulan lho, Pak seperti itu. Mohon perhatiannya ya, Paaak! Bukan bermaksud complain nih, tapi demi kepentingan masyarakat banyak.
Kalau buat saya pribadi, Pak, saya khawatir dengan nasib mobil saya. Soal sakit perut terguncang-guncang dalam mobil saya masih bisa tahan, Pak. Tapi mobil saya? Mana mobil satu-satunya, cicilan masih 3 tahun lagi. Kalau rusak siapa yang tanggung? (Siapa? Siapa? Clingak clinguk) Itu mobil saya dapatnya juga susah lho, Pak. Boleh jual mobil lama ditambah cicilan sepertiga gaji suami. Bayangin Pak, bayangin!
Sebenarnya saya harus bersyukur juga jalanan itu rusak. Mobil saya jadi harus jalan super pelaaan kalau lewat sana. Scarra (baca:secara) ya Pak, di lampu merah Galaxi itu banyak pengemis dan pengamennya. Otomatis kalau mobil pelan, mereka datang. Kasih, nggak, kasih, nggak...akhirnya kasih uang juga sih, Pak. Mudah-mudahan saya ikhlas, jadinya amal. Jadi saya harus terima kasih juga nih, Pak sama Bapak. Pahala saya jadi bertambah.
Tapi, Pak, apa Bapak nggak mau nambah-nambah pahala juga? Tolong deh, Pak, pliiiis! Kalau jalanan itu Bapak benahi, saya doain Bapak banyak rezeki. Kalau ada Pilkada saya coblos nomor urut Bapak (tapi nggak janji, tergantung mood juga). Kalau Bapak sakit saya doain cepat sembuh. Kalau Bapak ngawinin anak, terus saya diundang, saya ikutan kasih amplop (pake isi deh, nggak kosong). Kalau Bapak korupsi, saya doain Bapak insyaf. Pokonya doaku menyertaimu deh, Pak. Asaaaal....Bapak benerin dulu nih jalanan. OK, Pak? OK, doooong!

Doa Untuk Anakku


(Posted : 12 Nov 2008)
Wajah kecilmu terlintas selalu dalam ingatan
Suara lucumu terdengar selalu di telinga
Tangan mungilmu terasa selalu dalam raba
Wangi lembutmu tercium selalu lewat nafas
Meluncur doa dari hati ibumu yang terdalam
Jadilah kau yang terlindungi olehNya
Berdirilah kau di jalanNya
Berbuatlah kau atas perintahNya
Selamatlah kau dunia akhirat

Ya Dan Nggak

(Posted : 12 Nov 2008 on my Facebook)
Kenapa kalau kita nawarin sesuatu yang enak ke orang lain, selalu diikuti dengan kata NGGAK ?
Contoh : 'Mau coklat,NGGAK?'
'Mau NGGAK ikut saya keliling Eropa?'
Tapi kalau nawarin sesuatu yang nggak enak (e.g: kerjaan), pasti diikuti dengan kata YA?
Contoh : 'Ambilin minuman, YA?'
'Mau YA beresin kebon singkong saya?'
Kenapa coba? (Auk ah, gitu aja dipikirin!) Hehehe

MPENG


(Posted : 11 Nov 2008 on my Facebook)
Aku adalah mpeng. Tugasku menggantikan nenen. Aku harus rela dihisap dan digigit oleh gusi lembut sang bayi. Bagaimana aku bisa sampai di mulut harumnya?
Apakah aku dibeli oleh seorang ibu yang malas menyusui bayinya?
Apakah aku dibeli untuk seorang bayi yang rewel?
Ataukah aku dibeli oleh seorang ayah yang pusing mendengar tangisan bayinya?
Aku adalah mpeng. Tugasku sungguh mulia, menggantikan nenen. Walau bagaimana, tak setetes ASI pun kualirkan ke dalam tenggorokan sang bayi. Yang didapat hanya rasa tawar sampai dia terlelap.
Aku hanyalah mpeng.....
Kosa kata
-mpeng : sejenis dot bayi terbuat dari karet
-nenen : kali lo gak tau!

Kampuang Nan Jauah Di Mato


(Posted : 10 Nov 2008 on my Facebook)
Minangkabau dari kata minang/menang, kabau/kerbau. Literally artinya kerbau menang. Menang ngapain? Entah ya, banyak versi yang beredar di masyarakat kampungku tercinta itu. Ada yang bilang orang Minang dulu kala suka adu kerbau. Nggak tau benar atau nggak.
Yang pasti kalau dari karakter, orang minangkabau memang cenderung berani bertarung dan menang. Tapi kalau kalah, gimana? Nah, gak tau juga ya...Soalnya ngomongin kalah, gak cuma orang minang aja kayanya yang sekarang susah buat nerima dengan legowo. Se-endonesah, yang ikut pilkada, kalau kalah, gak mau terima aja.
Belajar dari kerbau aja ya. Yang menang pulang kandang, kembali merumput. Yang kalah, pasrah aja, paling dibikin rendang bentar lagi. Kerbau aja bisa nerima kekalahan, masa kita nggak? (Emang kita kebo?)

Bersyukur Itu Indah


(Posted : 10 Nov 2008 on my Facebook)
Ibuku tercinta pernah berkata, 'banyak-banyaklah bersyukur atas segala yang ada di tangan kita, Insya Allah hidup akan terasa lapang'. Dulu, saat mata hati belum terbuka, tanggapan sinis yang muncul dalam hati. Memangnya dengan bersyukur hutang kartu kredit bisa lunas? Memangnya dengan bersyukur anak yang sakit bisa sembuh? Memangnya dengan bersyukur gaji suami bisa cukup untuk sebulan ke depan? Boro-boro terasa lapang...
Lagi-lagi ibuku tersayang berkata, 'orang yang selalu berkeluh kesah pasti akan selalu merasa kekurangan'. Saat itu aku baru tersadar. Aku adalah si tukang berkeluh kesah, bahkan untuk hal-hal sepele sekalipun. Tidak heran aku selalu merasa hidupku kekurangan.
Aku balikkan kebiasaanku. Alih-alih complain atas sesuatu (yang tidak enak), aku mencoba mensyukuri. Tuhan memberikan segala sesuatu pada kita pasti untuk suatu alasan yang baik. Bahasa enggrisnya : there's a reason for everything...and I believe the reason is good.
Yuuuk...kita jadi orang yang penuh syukur. Supaya harga sembako yang tinggi tidak lagi membuat kita migren, tapi justru menjadikan kita kreatif mengelola uang belanja. Supaya jalanan macet tidak lagi membuat kita 'nyureng', tapi justru menjadikan kita ingat untuk mengisi waktu dengan berdzikir. Supaya hutang-hutang tidak lagi membuat kita tidak lelap tidur, tapi justru menjadikan kita lebih giat berusaha. Supaya rumah yang bocor tidak lagi membuat kita 'nelongso', tapi justru menjadikan kita teringat pada saudara-saudara kita yang tidak punya tempat berteduh sama sekali. Supaya...banyak lagi.
Bersyukurlah, karena bersyukur itu indah.

Dear Diary


(Posted : 9 Nov 2008 on my Facebook)
Ini bukan curahan hati tentang masalah rumah tangga...Bukan juga curahan hati tentang kesulitan finansial (itu mah biasa...)... Ini adalah curahan hati tentang kebingungan seorang muslim ketika Imam Samudra cs dieksekusi.
Dear diary...sebagai seorang muslim wajib mendoakan saudara muslimnya ketika berpulang ke rahmatullah. Bagaimanapun buruknya perbuatan saudara muslim kita itu di kala hidupnya, kita pasti memohonkan agar Allah SWT mengampuninya. Tapi ketika perbuatan buruk itu ternyata 'sangat buruk' dan rasanya Tuhan pun tidak mungkin mengampuni, haruskah kita tetap mendoakannya?
Ketika jenazah Imam Samudera tiba di kediaman keluarganya, pekikan Allaahu Akbar lantang bergema. Pelayat memadati tempat tinggalnya. Sebagian besar menganggap kematiannya adalah syahid, mati karena membela Allah. Bagaimana ini? Apakah lantas dengan kenyataan ini dosanya akan terampuni?
Saudaraku...biarlah itu menjadi rahasia Allah. Banyaknya pelayat dan doa yang dipanjatkan kepadanya, belum menjamin dosanya akan diampuni. Sebaliknya, walaupun banyak yang mengecam perbuatannya semasa di dunia dan mendoakan dirinya terbakar di neraka paling jahanam, belum tentu Allah tidak memasukkannya ke surga paling mulia. Semua rahasia Allah dan kita tidak berhak mencampuri.
Sebagai sesama muslim marilah kita doakan kebaikan untuk saudara kita. Dosa dan perbuatan buruknya, biarlah Allah yang menentukan hukumannya di akhirat. Karena di dunia pun dia telah dihukum sampai mati.
Siapa pun masih merasa hukuman untuknya masih kurang cukup. Rasanya tidak akan terbayar oleh hukuman mati sekalipun. Namun kembali lagi, syahid tidaknya seorang muslim tidak ada yang tahu. Besar kecilnya dosa seseorang adalah tanggung jawab masing-masing di padang Mahsyar kelak.
Percayalah bahwa Imam Samudera dkk tidak akan bisa menghindari pengadilan Allah. Semua perbuatannya pasti akan dimintai tanggung jawab oleh Allah. Jika nanti pengadilan Allah memutuskan mereka bersalah, hukuman Allah akan jauh jauh jauuuuh lebih berat dari yang mereka dapatkan di dunia.
Bagi yang menganggap mereka syahid...saudaraku...janga
n terbawa emosi. Mari kita buka mata kita. Perbuatan mereka telah mengakibatkan agama kita yang mulia ternodai. Mereka tidak berhak sama sekali mencabut nyawa di dunia ini, bahkan hingga ratusan jiwa. Mereka berkilah mereka berjalan di jalan Allah, tapi alangkah naifnya di kala masih banyak jalan lain yang lebih mulia untuk berjuang menaikkan derajat kemuliaan kita sebagai muslim. Jihad bukan berarti membunuh.
Lihat akibat yang mereka tinggalkan untuk kita sekarang. Umat muslim terpecah belah. sebagian merasa mereka sebagai pahlawan, sebagian lain dengan sangat benci menganggap mereka teroris dan menyesali kenapa mereka terlahir satu agama dengan kita.
Diary...haruskah aku mendoakan mereka agar diampuni dosa-dosanya? Atau bolehkah aku mendoakan mereka agar terkirim ke neraka?

Kasian Friendsterku...


(Posted : 7 Nov 2008 on my Facebook)
Kasian Friendsterku terbengkalai sejak aku selingkuh sama Facebook. Maaf ya,Ter... Aku tetap menyayangimu kok. Secara hampir semua foto-foto segala rupa ada disana. Belum lagi kalo upload foto lebih cepet di kamu, Ter. Bener deh...Biarpun aku lagi seneng gaul sama Facebook, percaya deh, suatu saat nanti aku pasti kembali padamu.

Pertamax vs Premium


(Posted : 7 Nov 2008 on my Facebook)
Kemaren baru mutusin buat ganti dari premium ke pertamax, berhubung harganya udah 7500/liter. Cuma beda 1500 sama premium gitu lho. Lagian katanya kalo pake pertamax lebih enak ya?
Tapi tadi pagi baca di koran pak SBY mau nurunin premium jadi 5500/liter per 1 Desember 2008 nanti. Hmmm...naga-naganya bakal balik lagi ke premium, nih.

Oh Obama...


(Posted : 6 Nov 2008 on my Facebook)
Terpilihnya Barrack Hussein Obama sebagai presiden AS menjadi fenomena bagi umat manusia seluruh dunia. Duileee...Liat aja, yang ikut merayakan kemenangannya bukan cuma penduduk AS yang memilihnya. Bahkan di Jepang, penduduk satu kota ikut berpesta menyambut kemenangan Obama hanya karena nama kota mereka sama dengan nama presiden AS ke 44 ini, Obama. Apa hubungannya?
Lain lagi di bekas sekolah SD Obama di Menteng, Jakarta. Murid-murid SD Besuki yang ntabene baru berusia 7-12 tahun ikut-ikutan membuat poster-poster bertuliskan 'I Love Obama'. Entah disuruh oleh gurunya atau atas kesadaran sendiri? Kok bisa?
Obama memang profil yang membius. Entah perubahan apa yang bisa dia lakukan untuk AS, sesuai dengan slogannya selama ini 'Change We Can Believe In'. Yang lebih dipertanyakan, perubahan apa yang bisa dia lakukan untuk dunia? Mengingat dukungan untuk dirinya sangat besar dan melibatkan umat manusia di dunia. Sepertinya semua orang sangat berharap banyak pada sosok kharismatik yang satu ini.
Apapun harapan kita, walaupun rasanya sangat jauh relevansinya dengan terpilihnya Obama sebagai presiden, jangan lupa satu hal, Obama adalah manusia biasa seperti kita. Kalau kita bisa mempunyai harapan besar kepada satu orang, kenapa kita tidak bisa memberikan harapan kepada orang lain di negara kita sendiri?
Bapak-bapak di DPR, silahkan kursus kepribadian di Gedung Putih sama Obama, supaya Bapak-bapak bisa menjadi pemimpin yang penuh harapan bangsa. Jangan sampai Bapak-bapak menjadi fgur yang 'membius' rakyat dengan janji manis, ujung-ujungnya berakhir di KPK.

Menyesal


(Posted : 23 Oct 2008 on my Facebook)
Udah jam 11.30pm n Fadhil belum tidur juga. Akhirnya kesabaran abis bis bis bis...kena cubit deh anakku yang ganteng itu. Keliatan banget kalau dia berusaha nahan tangis karena kena marah dan kena cubit. Akhirnya dia berusaha keras untuk tidur. Matanya dipejam tapi masih kedap-kedip juga. Tunggu punya tunggu 10 menit kemudian dia ketiduran beneran. For you who have kids, muka anak kita yang sedang tidur adalah wajah paling tidak berdosa yang pernah kita lihat. Betul?
Akhirnya penyesalan aja yang tinggal. Mencium dia pun gak cukup rasanya buat menebus 'dosa' abis marahin dia tadi. Hiks....