Sudah lama juga saya ingin memanggilnya dan mengajaknya bercakap-cakap. saya selalu tertarik dengan sosok lelaki tua yang terlihat struggle dalam kerasnya hidup, entah mengapa. Somehow, saya teringat papa saya, walaupun (alhamdulillaah) nasib papa saya jauh lebih baik darinya.
Hari ini saya berhasil bertemu dengannya lagi dan langsung memanggilnya. Dengan terheran-heran dia mendorong gerobaknya berhenti di dekat mobil saya. saya pun turun dan berjalan menghampirinya. Sebenarnya aneh juga dia bisa tersenyum pada saya, padahal kami tidak saling mengenal sebelumnya.
Saya sapa dia dengan salam. Dia menjawab dengan tetap tersenyum.
Bercakap-cakap di pinggir jalan dengan dilihat oleh beberapa tukang becak dan orang tua murid yang lain tidak menyurutkan rasa penasaran saya akan sosoknya.
Pak Suhudi dengan baju Kopri kebanggannya |