ABOUT ME

Kamis, 27 Oktober 2011

Workshop Perempuan Menulis dan Blogging, Bersama Kampung Fiksi, Powered By Indosat!

Halo, teman-teman Kampung Fiksi!

Semangat sekali rasanya menyambut hari ini! Rencana kegiatan offline perdana Kampung Fiksi akhirnya sudah di depan mata!

Yup! Bagi yang belum ter-update, “Kampung Fiksi mau mengadakan acara apa sih?” Dengan bahagia sekarang kami bisa memberi jawaban yang memuaskan, setelah selama sebulan kemarin kami mempersiapkan acara ini.

Dalam rangka berbagi dalam menulis fiksi dan blogging, Kampung Fiksi akan mengadakan Workshop Perempuan Menulis dan Blogging. Acara ini diadakan untuk memperkenalkan blog Kampung Fiksi kepada masyarakat luas, kaum perempuan peminat baca, tulis dan blogging khususnya. Selain itu acara ini juga diadakan untuk membantu sebuah penerbitan menyebarkan buku cerita anak berjudul Peri-peri Bersayap Pelangi untuk anak-anak tidak mampu.

Workshop Perempuan Menulis dan Blogging
bersamaKampung Fiksi
Powered By Indosat

Catet tanggal dan tempatnya! Sabtu 26 Nov 2011, jam 8-13, di Bekasi Cyber Park, Jl. KH, Noer Ali No.177, Bekasi 17148 (seberang Metropolitan Mal).

Akan ada sesi berbagi dari seorang blogger aktif perempuan Eka Situmorang, sesi pelatihan menulis fiksi oleh Team Kampung Fiksi, sesi berbagi info seputar menerbitkan e-book melalui Evolitera oleh Dhiratara Whidya (Director of PT. Evolitera) dan ngocol bareng Hazmi Srondol (penulis novel komedi Srondol Gayus ke Itali), moderator: Andi Gunawan (penulis buku Kejutan!).

Biaya hanya Rp 50.000,- untuk semuanya? Nggak dong...masih ada lagi! Goodie bag Kampung Fiksi dan Indosat, voucher Cyber Foodcourt Bekasi Cyber Park, door prize dan sertifikat workshop!

Sebagian dana akan disumbangkan untuk buku cerita anak Peri-peri Bersayap Pelangi untuk anak-anak tidak mampu, lho...
Jadi penulis dari nge-blog? Mulai langkahmu melalui workshop ini! :D

Pendaftaran bisa melalui e-mail kampungfiksi@gmail.com atau hubungi Indah di nomor Indah 0856-9209-6574.

Jangan sampai nggak kebagian tempat, ya!

Minggu, 23 Oktober 2011

List of Achievements atau List of Gratefulness?

Semingguan ini saya sempat merasa jadi manusia yang tidak produktif. Biasanya setiap hari saya bisa menulis sebuah cerpen atau (paling tidak) menyimpan prompt/ide untuk ditulis belakangan, minggu ini saya sama sekali tidak ada keinginan untuk melakukannya. Biasanya saya nyicil mengedit tulisan-tulisan lama saya yang sengaja diendapkan, minggu ini benar-benar malas hanya untuk sekedar membukanya di layar komputer. Biasanya saya bisa membaca setidaknya dua atau tiga artikel di berbagai blog, minggu ini rasanya hanya ada dua atau tiga artikel yang benar-benar saya baca sampai tuntas. Biasanya saya meneruskan membaca novel yang tertunda, minggu ini memegang bukunya saja tidak. Padahal kesibukan saya masih sama saja seperti biasa. Tidak ada yang di luar kebiasaan. Minggu ini justru bisa dibilang minggu santai, karena si abang sudah selesai UTS di sekolah. Tidak harus stand by ngajarin mata pelajaran untuk ulangannya keesokan hari. Lagi pula hasil UTS juga sudah keluar (dengan hasil lumayanlah…hehehe…), jadi memang harusnya saya bisa lebih santai di rumah.

Minggu, 16 Oktober 2011

Serial Jelang Workshop Kampung Fiksi (#2): Obrolan Dalam Ruang Meeting Indosat

Halo lagiii...
Setelah cerita emak-emak presentasi ke Indosat kemarin, pada penasaran nggak, apaan sih yang diomongin emak-emak ini sama orang Indosat? Hihihihi, sini, saya kasih bocoran. Tapi saya ceritain di sini yang bagus-bagusnya aja, ya! Wkwkwkwk...
Buku Kampung Fiksi yang ikutan meeting presentasi dengan Indosat, yang akhirnya jadi cinderamata untuk Indosat

Jadi waktu hari Kamis kemarin itu akhirnya Kampung Fiksi bisa ketemuan sama Indosat atas bantuan Srondol (baca ceritanya di sini). Awalnya saya dan teman-teman bingung setengah mati bagaimana cara yang benar untuk presentasi mencari sponsor. Kita sama sekali tidak tahu harus bicara apa dan bagaimana cara menyampaikan kalau kita butuh dana untuk acara workshop menulis yang mau kita adakan ini. Maksudnya, bagaimana ya enaknya ngomongnya biar kesannya bukan minta-minta melainkan ngajak kerja sama, gitu? Ngajak kerja sama? Ahahaha, belum-belum kami sudah ngakak-ngakak di dalam ruang diskusi maya kami. Kampung Fiksi mau ngajak Indosat kerja sama? Kerja sama yang kayak gimana? Apa yang bisa ditawarin Kampung Fiksi ke mereka? Hellooo? Apa jangan-jangan kaki kita lagi nggak berpijak di tanah?

Sabtu, 15 Oktober 2011

Serial Jelang Workshop Kampung Fiksi (#1): Emak-emak Presentasi ke Indosat?



Orang bijak bilang, “Jangan takut mencoba, di mana ada kemauan, di situ ada jalan.” Eaaa, ngapain buka postingan gaya-gaya sok bijak gini sih, mak? Hahaha, karena eh karena, hari Kamis kemarin saya merasakan benar kata-kata si orang bijak ini (siapa pun dia) menguatkan saya dan menjadikan saya sadar akan sesuatu.
Ini masih rahasia, ya! Jadi gini....*lah, dibocorin juga* Blog Kampung Fiksi mau punya hajatan bulan November nanti. Apa itu? Tunggu aja, deh! Yang jelas semua berawal dari ngobrol-ngobrol nggak jelas saya sama ‘anak angkat binti anak asuh binti anak terbuang’ saya si Pungky.
Suatu malam yang gerah, tiba-tiba dia colek-colek saya di Facebook. Dengan gayanya yang sok manja dan sok imut itu, “Ibu, chat yuk!” Mengganggu sekali anak ini. Padahal saya lagi asoy banget nge-twit.
Cerita dipersingkat dan dipadatkan, ternyata si Pungky ini lagi bingung cari dana untuk launching dan menyebarkan buku cerita Peri-peri Bersayap Pelangi (yang project-nya dipegang sama dia). Sekedar info, saya juga ikut menyumbang cerita di buku itu. Dan buku tersebut rencananya akan disebarkan secara gratis untuk anak-anak tidak mampu di pulau Jawa.
Ini dia buku Peri-peri Bersayap Pelangi yang akan disumbangkan untuk anak-anak tidak mampu di pulau Jawa

Sabtu, 08 Oktober 2011

(FF) Pungguk Sang Luna



Untuk beberapa orang jatuh cinta butuh waktu. Untuk beberapa yang lain hanya butuh satu detik pandang mata. Sekedip mata, saat menancapkan pandang ke sepasang mata yang menarikku keluar dari dunia tempatku berpijak lalu membawaku terbang ke langit penuh gelap yang terasa benderang penuh warna.
Itu yang terjadi padaku detik pertama aku melihatmu. Tak ada perkenalan. Tak ada jabat tangan. Tak ada "Hai..." Aku bahkan tak tahu siapa namamu. Tapi aku tahu, detik itu aku jatuh cinta padamu. Sebuah ke-absurd-an yang begitu kunikmati. Hingga akhirnya sekarang menjeratku ke dalam sebuah derita yang tak kalah nikmat.
Aku tak bisa lepas memikirkanmu. Tatap matamu mengunciku. Senyum samarmu menarikku entah ke mana. Dan apa pun di sekelilingmu terasa seperti udara yang lain untuk duniaku. Udara yang asing namun begitu menggodaku untuk terus menghirupnya.
Kau seperti candu. Aku seperti pecandu. Kau begitu jauh namun terasa dekat. Begitu kuatnya tarikan aura-mu padaku. Namun tak sedikit pun aku memiliki kuasa untuk meraihmu. Kamu terasa begitu tinggi tak tergapai. Aku bahkan terlalu takut untuk memikirkan tanganku yang tak cukup panjang untuk meraihmu.
Pada akhirnya aku hanya akan menjadi pungguk yang menatap sang luna dengan mata berkaca-kaca. Setiap detik berusaha menentramkan hati yang tak mampu menahan cinta. Dan hanya sampai di situ aku mampu untuk mencintaimu. Dari kejauhan, melalui tatapan, dikelilingi udara cinta...Begitu saja aku mampu mencintaimu.

oooOOOooo

Luna (italian) = bulan

Happy birthday Nulisbuku! ^_^

Selasa, 04 Oktober 2011

Memori Daun Kacang

(Image from www. benhammott.com)
"Tidak dianjurkan sering2 liat album foto jadul...terlalu banyak "andai saja..." berlompatan keluar."


Good morning!
Semacam tumben ya si Emak Gaul posting pagi-pagi gini? Hahahaha... Soalnya si mbak udah nongol, jadi bisa rada santai depan kompie. Saking santainya, jadi iseng gak ketulungan, liat-liat album foto teman-teman kuliah. Dan berakhir dengan...*sigh* andai saja dulu begini, atau begitu...Aheuuuy...

Sebenarnya saya adalah banci nostalgia yang sentimentil, makanya saya suka ngelongok ke masa lalu melalui reuni atau melihat foto. Tujuannya apa? Awalnya sih cuma iseng, berharap bisa mendapat sedikit refreshing moment dengan mengingat-ingat kejadian-kejadian lucu jaman dulu. Ngekek-ngekek sendiri ingat kelakuan malu-maluin...Tapi pagi ini, ngekek-ngekek berlanjut jadi mikir, saking bingung mau ngapain lagi, kayanya...Heuheuheu...