Ketemu Remy Silado Itu Seperti...Ah, Sudahlah... ^_^

Saya dan adik perempuan saya akrab dengan novel-novel karya Remy Silado sejak SMA. Masih ingat sekali waktu itu adik saya membeli novelnya--Kerudung Merah Kirmizi--tanpa memberitahu saya. Sehari kemudian, saya pun pulang ke rumah dengan novel yang sama yang baru saya beli di Gramedia. Sejak saat itu kami langsung sepakat akan saling mengabari terlebih dahulu sebelum membeli buku di toko buku, terutama buku-buku Remy Silado dan NH Dini. Hihihihi...

Nahan nafas beneran waktu liat Remy Silado duduk di depan gue... :)))

Sejak saat itu, sampai sekarang, setiap novel karya Remy Silado yang kita temui di toko buku selalu kami beli, kadang patungan. Ca Bau Kan, Parijs Van Java, Kembang Jepun, sampai yang terakhir saya beli sendiri, Namaku Mata Hari mengisi saat-saat membaca yang berkesan dalam hidup saya. Saya tergila-gila dengan karya-karyanya! Saya terkagum-kagum dengan 'kegilaannya' mengolah data-data risetnya yang super lengkap dan detil menjadi sebuah cerita. Saya...selalu hilang kata untuk mengagumi setiap karyanya--karena tidak sanggup mencari kata sepadan untuk kekaguman saya atas buku-bukunya. Lebay? Ya, gue gitu, lho! Hahahaha...



Etapi, seriusan ini! Pokonya kalau udah ketemu namanya di mana gitu, saya langsung deg-degan. Apalagi sejak beberapa tahun yang lalu saya mulai aktif menulis. Boleh dibilang, aliran tulisan saya jomplang banget sama gaya menulis beliau yang rapi jali bersayap tapi to the point (ini apa deh?) itu. Saya yang cenderung 'ngoceh' di tulisan rasanya kayak anak batita disandingkan untuk lomba baca dengan anak kuliah S3. Tapi kekaguman saya pada beliau tidak pernah surut, malah makin besar. Sebab, sejalan dengan waktu, saya makin paham kalau data riset untuk bahan tulisan kita itu tidak mudah untuk diolah menjadi sebuah cerita dalam bentuk deskripsi. Butuh keahlian dan pengalaman yang nggak main-main ternyata. Huaa, saya makin melintir terkaing-kaing sama Remy Silado! Pengen ketemuuu, pengen ngobroool, pengen foto-fotoo, pengen minta tanda tangaaan, pengen ngeliat aja juga gak papa deh! Ini saya udah kayak pengen ketemu artis idola banget jadinya. :')

Pak, saya bawa novel-novel bapak buat ditandatangan, boleh ya pak? Ngihihihihihi...(Muka gue nggak kontrol banget girangnya...)

Hari Minggu kemarin, keinginan saya terkabul. Mimpi apa dong, masak Penerbit Mizan ngadain talkshow Remy Silado di Gramedia Mega Bekasi. Bekasi, bo! Bekasi! Hahahaha...sering-sering ngapa? Wkwkwkwk.... Tekad bulat, nggak bisa dipenyok-penyokkin lagi, HARUS DATANG! Nggak ada suami, nggak masalah. Anak-anak yang dua ini dibawa-bawa juga nggak masalah. Pokonya ketemu Remy Silado! Wuhuuuu!!!

Remy Silado hadir di Gramedia Mega Bekasi dalam rangka promo bukunya Jadi Penulis? Siapa Takut! Saya datang tepat waktu berikut krucils--Fadhil dan Safina. Hihihihi... Duduk di kursi yang disediakan panitia di tengah-tengah toko buku terus menunggu sambil deg-degan. Sumpah, ini asli lebay nggak kira-kira! Wkwkwkwk.... Pas Remy Silado nongol dan duduk di depan, saya--literally--menahan nafas beberapa detik. Ya Tuhan, kesampean juga ketemu sama penulis idolakuuuh!!! Rasanya kayak...kayak ketemu sama gebetan. Wakakakakkkk....

Sepanjang talkshow, saya cuma bisa duduk terpaku sambil mendengar beliau bicara seputar dunia tulis-menulis, baca-membaca dan bahasa. Iya emang kalau namanya legend ilmunya pasti banyak. Tapi Remy Silado ini ilmunya "GILA!". Yang kocak MC-nya nanya, "Apa nih nasehat Pak Remy untuk teman-teman yang ingin jadi penulis?" Dengan muka males dia ngomong, "Ya ambil pulpen sama kertas, terus nulis!" Ngahahaha... Pak Remy juga bilang, "Kalau mau bisa menulis dengan baik, banyak membaca, perbanyak kosa kata. Bahasa Indonesia adalah bahasa terkaya dalam jumlah kosa kata, jangan terlalu banyak ingin menunjukkan bisa berbahasa asing, tetapi melempem di bahasa sendiri. Bahasa Indonesia itu adalah satu-satunya bahasa yang memakai rasa atau hati, beda dengan bahasa Inggris. Maka banggalah dengan bahasa kita!" Jleb dung plak dungjess! Ketoyor virtual gue, hahahaha. Abis suka banget nulis campur-campur pakai bahasa Inggris.

Akhirnyaaa...akhirnyaaaa...moga-moga ketularan keren dari beliau! Aaamiiin semuanyaaa!!! :D

Akhirnya moment yang ditunggu tiba! Minta tanda tangan dan foto-foto! 3 buah novel Remy Silado yang saya bawa dari rumah langsung saya kasih ke beliau untuk ditandatangani. Tersipu-sipu dikit, secara saya nggak beli buku yang di-promo-in, malah bawa-bawa novel butut dia. Hahahaha, biariiin! Yang penting dapet tanda tangan sama foto-fotonya. Aaaaak, girangnya masih berasa sampe sekarang. Maaf, ya.. :')