England, You Should be My Partner in Revenge!

Emily Thorne sudah merencanakan pembalasan dendam atas kematian ayah kandungnya sejak ia masih gadis kecil. Target utamanya adalah Victoria Grayson, perempuan yang pernah dicintai oleh sang ayah lalu mengkhianatinya. Semua hal kecil dalam rangka membuat pembalasan dendam ini berhasil dilakukan Emily. Mulai dari mengganti identitas aslinya, bertukar tempat dengan teman satu sel-nya, berlatih bela diri dan strategi perang dengan seorang sensei, memilih partner kerja yang tak kalah terlatih sampai mencari sumber dana tak terbatas untuk mendukung rencana besarnya; menghancurkan Victoria Grayson dan keluarganya, termasuk orang-orang di sekeliling Victoria yang sudah membantu menghancurkan ayahnya.

Emily Thorne for Revenge (image from http://www.people.com/people/article/0,,20536237,00.html)

Ngik! Ini postingan apaan, sih? Ini postingan tentang BALAS DENDAM! Mwahahaha! *ketawa Voldemort* 

Once upon my life .... Music! *keplak tukang main biola*

Hidup sebagai istri dari seorang jurnalis sepak bola penuh dengan tantangan. Saya mendampinginya sejak suami masih menjabat sebagai seorang reporter pertandingan lokal hingga saat ini menduduki posisi Redaktur Pelaksana. Saat suami masih menjabat sebagai reporter, banyak pertandingan di daerah-daerah Indonesia yang harus diliputnya; Bandung, Makassar, Medan dan banyak lagi. Seiring dengan naiknya posisi di kantor, berubah pula daerah dan negara tujuan liputannya. Sampai saat ini, suami saya mungkin sudah meliput ke lebih dari tujuh negara di berbagai benua. Italia? Checked! Prancis? Checked! Afrika Selatan? Checked! Ukraine? Checked? Korea Selatan? Checked! 

Di mana saya saat suami menunaikan tugasnya di berbagai negara itu? Tentu saja saya ada di Bekasi bersama dua anak kami. Setiap hari menunggu foto-fotonya muncul di koran tempat suami bekerja. Ia melaporkan jalannya pertandingan dan sedikit catatan perjalanan di negara yang disinggahinya. Selain untuk memastikan dirinya baik-baik saja di belahan dunia lain, saya juga tidak bisa menahan diri untuk melihat, "Kota apa lagi yang disinggahinya hari ini?" Kadang sambil nyetrika, kadang sambil nyuapin anak, kadang sambil angkat jemuran, saya terus mengikuti perkembangannya. Kepergiannya selalu lebih dari 2 minggu, sehingga cukup banget waktu untuk saya nelen ludah.

Oh well, mungkin kamu sudah bisa menduga ke mana arah tulisan ini. Tapi please, baca sampai habis. Supaya kamu mengerti perasaan saya yang terdalam yang sebentar lagi akan saya curahkan di sini.  Lanjut! *teriak ke tukang main biola lagi*

Mengikuti perjalanan karir dan perjalanan dinas suami saya sejak awal, secara tidak sadar menumbuhkan semacam "dendam" dalam diri saya. Kalau dia bisa jalan-jalan keluar negeri karena pekerjaannya, maka saya pun bisa! BISA! *pinjem toa masjid* Lah, tapi kan saya ibu rumah tangga? Ohohoho, itu dulu! Waktu "dendam" ini belum memuntjak! Ketika suami saya mendapat mandat untuk perjalanan keluar negerinya yang kedua, saya pun memutuskan untuk mulai menyusun rencana "pembalasan dendam" ala Emily Thorne di serial Revenge.

Bagaimana caranya emak-emak anak dua ini bisa jalan-jalan keluar negeri gratis? Pelan-pelan saya mulai aktif menulis di blog dalam rangka menyusun rencana "pembalasan" ini. Sama kayak Emily Thorne yang harus latihan martial art dulu sebelum dia terjun ke kancah peperangannya. Setelah saya merasa cukup PD, mulailah saya mencari-cari area perang saya dalam rangka membalaskan dendam ini. Apa, ya? Yang paling bener ternyata ikut lomba! Myahahaha! Brilian, yah? *senyum imut* Maka saya pun mulai rajin cari-cari lomba blog yang berhadiah jalan-jalan gratis keluar negeri. Tapi ternyata Dewi Fortuna masih sibuk di tempat lain kayanya. Saya masih belum bisa "membalas dendam" ini.

Terlepas dari usaha "balas dendam" ala Emily Thonne itu, ada satu negara yang sejak kecil sudah saya "bookmark" dalam hati saya. INGGRIS. Inggris adalah destinasi utama sejak saya mengenal bahasa Inggris. Heu euh, dulu mikirnya negara yang ngomong pake bahasa Inggris, ya cuma Inggris doang. -_- 

Setelah agak pinter dikit, keinginan saya untuk pergi ke Inggris makin besar. Karena Inggris punya Ratu! Karena Inggris punya Lady Di dan Pangeran Charles (sekarang alasan bergeser: karena Inggris punya Pangeran William dan Pangeran Harry)! Karena Inggris punya Big Ben! Karena Inggris punya Buckingham Palace! Karena Inggris punya Sherlock Holmes! Karena Inggris punya Beatles! Karena Inggris punya Westminster Abbey! Tapi saya butuh lebih dari itu untuk bisa membalaskan "dendam" saya!

Satu fakta lain tentang suami saya: sampai saat ini, justru Inggris, negara dengan sukaria sepak bola teramai di dunia ini yang belum pernah dikunjunginya. Wuahahaha! What a sweet revenge, seandainya saya bisa mengirim foto saya berdiri di depan Anfield Stadium, atau Old Trafford, atau Stamford Bridge, atau Wembley Stadium, atau SEMUANYA sekalian. *siap-siap ketawa Voldemort* *tapi gak jadi* *anak-anak udah tidur*

Take me to England for my revenge! :'D

So, buat saya sekarang ini, Inggris bukan hanya negara impian yang ingin saya kunjungi sejak kecil, melainkan negara tempat saya bisa membalaskan "dendam" saya. Dendam kesumat yang bukan saya tujukan untuk suami saya sebenarnya, melainkan untuk diri saya sendiri karena masih belum juga berhasil menapak di tanahnya.

Maka, bersama tulisan ini saya menyampaikan pesan kepada Inggris:

"England, you should be my partner in revenge! Make me one hell of Emily Thorne! Only, this Emily doesn't want to kill people. She just wants to explore you and be the happiest person in the world. Oh, I have my passport ready, by the way."