ABOUT ME

Sabtu, 31 Januari 2015

Rahasia di Balik Hijab Emak Gaoel

Assalamu'alaikum.
Silakan para pengunjung Blog Emak Gaoel bersiap-siap, karena saya akan membagi sebuah rahasia. Sorry, bukan sebuah, tapi dua buah rahasia yang saya tutupi selama ini. Satu rahasia memalukan, yang satu lagi rahasia keren. Silakan ambil singkong rebusnya dulu. Hati-hati keselek.
Rahasia Memalukan Emak Gaoel
Bertahun-tahun saya menyimpan rahasia ini dari penglihatan banyak orang. Hanya beberapa orang saja yang mengetahuinya. Tapi hari ini saya memutuskan untuk membukanya. Karena saya sudah tidak tahan lagi! *drama dimulai*
 

Senyum manis ini pernah menjadi tirai penutup kecemasan karena rambut rusak yang bersembunyi di balik hijab. Tsah!


Emak Gaoel yang mempesona cetar membahenol ini ternyata punya rambut rusak selama beberapa tahun belakangan. Rambut rusak! Bayangkan! Kan! Kan! Kan! *echo*. Semua berawal dari ketidakpedulian saya untuk lebih memperhatikan perawatan rambut sejak mulai berhijab.
Iya, saya emang polos banget orangnya. Saya pikir pakai atau nggak pakai hijab, rambut cuma perlu dikeramas saja. Bertahun-tahun nggak pernah merawat rambut dan dikondisikan most of the time dalam keadaan tertutup hijab, bisa ditebak sendiri masalah-masalah yang bermunculan.
You name it. Ketombe? Checked! Rambut rontok? Checked! Rambut patah? Checked! Rambut kusam? Checked! Rambut kering? Checked! Astagah! Akhirnya saya sampai males banget liat sisir. Dan dalam fase terparah, saya jadi males banget keramas dan nyisir. (Jorok banget sih, mak?).
Kenapa atuh nggak ke salon aja gitu? Creambath, kek? Hair spa. kek? Errr, pernah sih, tapi sekali-sekali banget. Terakhir creambath di salon pas Hari Ibu setahun yang lalu. Hair spa? Kayanya tiga tahun yang lalu, gara-gara punya voucher gratisan. Masalahnya, nyalon sering-sering nggak cocok buat isi dompet saya. Mereka nggak pernah akur. That's the fact. Plus, ke salon sering-sering itu nggak cocok buat orang yang jadwal syutingnya padat kayak saya ini. Mana ada waktu? *ditoyor*
Kerusakan rambut saya sudah masuk taraf parah sampai beberapa bulan yang lalu. Sampai ngeri-ngeri gimana gitu kalau liat sisir yang selalu penuh sama rambut rontok. Belum lagi warna rambut pun mulai kelihatan kusam, nggak ada kilaunya lagi seperti duyuuu. Ditambah, rambut yang bengkok-bengkok nyaris patah karena kebanyakan dikuncir dan digelung. Kayanya mah rambut saya selama ini sesak napas, dan saya kurang kasih kesempatan sama mereka untuk bernapas. Hiks, maap ya rambutku. :(


Wanita berhijab rentan masalah rambut, tapi bukan berarti tidak bisa punya rambut sehat dan memukau, kan? ;) (pic source: www.ellipshaircrae.com)


Dan walaupun masalah rambut ini tidak terlihat oleh sebagian besar orang, tetap berpengaruh ke masalah percaya diri saya. Walaupun rambut rusak saya tertutup di balik hijab, saya tahu bahwa rambut saya nggak sehat. Dan perasaan itu nggak bisa dicuekin. Bikin hati gelisah. Akhirnya merana sendiri.
Tapi kan buka hijab bukan solusinya. Ya, kali demi rambut kece terus saya buka hijab? Emang sih, sebelum berhijab rambut saya nggak banyak masalah. Tapi masa sih rambut saya nggak bisa kayak dulu lagi? Pengen banget rambut kembali seperti semula, seperti terlahir kembali.
Pasti adalah jalan keluar dari semua masalah ini. *makin drama*. Buktinya makin banyak wanita berhijab yang cantik-cantik sliweran. Masa sih semuanya punya masalah rambut? Nggak mungkin! Pasti mereka punya rahasia perawatan rambut yang bisa saya contek. Akhirnya, nyonteklah saya. Hihihihi.

Rahasia Keren Emak Gaoel
Berkat kepiawaian saya nyontek dari berbagai sumber, akhirnya saya dapat solusi paling pas untuk masalah rambut "kurang napas" saya ini dan sesuai dengan kondisi budget dan mobilitas tinggi saya. *gaya udah kayak wanita karir metropolitan*. Sumber contekan saya pun kredibel dan sangat layak dipercaya, yaitu website resmi Ellips Hair Care.

Begitu masuk ke website Ellips Hair Care yang pinky unyu-unyu girly itu, semua jadi jelas terpampang nyata. Mulai dari masalah rambut sampai cara perawatan rambut sehat. Termasuk tips cara merawat rambut untuk wanita berhijab seperti saya. Dan mulailah saya berkenalan lebih jauh lagi dengan Ellips Hair Care.

Saya memutuskan untuk memakai vitamin rambut dari Ellips. Alasan utamanya adalah harganya terjangkau, sehingga bisa dipakai sesering mungkin. Dengan begitu, kemungkinan masalah rambut saya minggat bakal lebih cepat. Pilihan saya jatuh pada vitamin perawatan rambut Ellips Hair Vitamin with Pro-Keratin Complex untuk perawatan rambut kering dan rusak (Hair Repair).


Vitamin rambut dari Ellips yang mengandung Pro-Keratin Complex untuk Hair Repair.


Soal harga, vitamin rambut ini bikin bahagia banget, karena enam kapsul nggak sampai Rp 10.000! Dijual di mana-mana, termasuk di Jonggol. *krik* Pokoknya gampang banget nyarinya, deh. Tinggal ngesot aja ke minimarket yang ada di tiap pengkolan, pasti tersedia Ellips Hair Vitamin dalam berbagai varian di sana.

Lalu Pro-Keratin Complex, what the heck is that? Hahaha. Karena nggak tau, makanya saya cari tahu sekalian. Keratin adalah protein yang terdapat di rambut, kuku dan kulit kita. Fungsinya adalah melindungi rambut, kulit dan kuku dan juga menjaga kelembabannya. Dalam banyak kasus rambut rusak, keratin telah banyak berkurang akibat lack of treatment dan/atau mistreat. Rambut yang sering terkena bahan kimia (misalnya pewarnaan dan pengeritingan) atau suhu tinggi yang ekstrim (misalnya pengeritingan dan pelurusan) dan juga yang kurang perawatan (seperti rambut saya, hiks) butuh suplai keratin dari luar. Tujuannya supaya rambut kembali sehat, lembut, bercahaya dan mudah diatur.



Akhirnya ketemu juga rahasia perawatan rambut yang gampang dari rumah. ^_^


Cara pemakaian Ellips Hair vitamin with Pro-Keratin Complex ini gampang banget! Tinggal baca aja di balik kemasannya. Masa gitu aja nggak bisa? Wakakakak! Ngajak gelut. Ya, karena saya baik, saya kasih juga sekalian di sini cara pemakaiannya, ya. Ikuti langkah-langkah berikut:

- Gunakan setelah keramas, pada rambut setengah kering (atau setengah basah?). 

- Buka dan tuang isi kapsul pada tangan, lalu usapkan pada batang rambut.

- Biarkan sampai kering dengan sendirinya.

- Tidak perlu dibilas. Atur rambut seperti biasa.

Supaya lebih menyentuh perasaan, khusus saya buatkan video cara pemakaian Ellips Hair Vitamin ini. Kurang baik apa saya, cobaa?



 

Gampang dan cepat, kan? Ngapain pake mikir, lagi? Buruan beli! Kalau rambut kamu nggak bermasalah kayak rambut saya pun, ternyata butuh vitamin rambut juga, lho! Supaya nggak rusak. Ya, semacam sedia payung sebelum hujanlah. Kamu bisa pakai Ellips Hair Vitamin with Pro-Keratin Complex Smooth and Silky atau Silky Black untuk rambut lebih hitam dan bercahaya. Anak saya, Safina, juga saya pakaikan Ellips Hair Vitamin ini supaya rambutnya tetap terawat. Safina suka banget sama wangi Ellips Hair Vitamin Smooth and Shiny. Katanya, "It smells delicious!" Asal jangan dimakan aja ya, dek.

Safina juga pakai Ellips Hair Vitamin, lho tiap habis keramas. Biar rambutnya nggak rusak kayak rambut mama.
Masih belum tergerak untuk ngikutin rahasia saya ini? Terbuat dari apa hatimu, kakak? Gini aja, deh. Biar percayanya total, baca yang jelas dulu semuanya di website-nya Ellips Hair Care ini. Habis itu, buktikan sendiri. Karena saya udah buktiin sendiri. Baru pakai beberapa kali langsung terasa bedanya. Rambut rontok saya mulai berkurang. Kalau dilihat di cermin, sudah mulai agak berkilau lagi.


Insya Allah, saya malah makin percaya diri berhijab, karena tahu kalau rambut di balik hijab saya sudah sehat. Walaupun rambut saya tertutup hijab, saya merasa tenang dan PD. Kegiatan mengisi seminar dan bertemu banyak orang mudah-mudahan jadi makin lancar. Hubungannya? Erat! Percaya diri secara menyeluruh akan mempengaruhi penampilan kita. Setuju?

Dengan Ellips Hair Vitamin with Pro-Keratin Complex Rambut Bagai Terlahir Kembali


Insya Allah, lebih PD berbagi dengan sesama dengan rambut sehat terawat.

Berhijab sepanjang hari sudah tidak khawatir lagi karena Ellips Hair Vitamin.

Jangan sampai rambut rusak ikut merusak hari-harimu.

Memiliki rambut sehat menjadikan aktifitas berjalan dengan penuh semangat.

   

Selasa, 27 Januari 2015

Memilih Ponsel Untuk Anak

Assalamu'alaikum.

Anak pra-ABG saya, Fadhil (12 tahun), minggu lalu mulai gencar mengajukan proposal terbarunya: minta ganti gadget. Saya dan suami bukan orang tua yang gampang ngasih barang-barang mahal dan bagus ke anak kalau manfaatnya belum ketahuan.

Jadilah kami diskusi panjang. Mostly, pertanyaan seputar kenapa butuh gadget baru? Ternyata ponsel-nya yang sekarang udah sering ngadat. Lalu diskusi ditutup dengan banyak perjanjian dan peraturan baru. Kalau dibelikan ponsel baru harus begini, begitu dan seterusnya. Padahal dalam hati, saya dan suami belum memutuskan mengabulkan permintaannya juga, sih. Hihihi.




Tetap saja, demi menghargai permintaan anak, saya cari-cari juga informasi seputar smartphone berbasis Android yang kira-kira pas buat dia dan pas juga harganya di kantong. Kami sekeluarga memang pencinta smartphone Android sejak beberapa tahun yang lalu. Selain karena penggunaannya yang mudah dan nggak ribet, tampilannya pun rata-rata cantik dengan harga yang relatif terjangkau. Cucok, deh!

Lalu seorang teman ngasih bocoran lumayan penting ke saya. ZTE sedang meluncurkan promo produk terbarunya yang bernama ZTE Blade V5. Mendengar nama ZTE, telinga saya langsung tegak. Setahu saya ZTE adalah salah satu produsen smartphone Android yang bagus.



Bocoran dari teman saya tentang ZTE Blade V5 ini lumayan lengkap. Bahkan sampai ke promo Pre-Order yang nggak bisa banget dicuekin. Tapi itu belakangan aja saya kasih tahu, ya. KEnalan dulu aja sama si cakep ZTE Blade V5 ini.

Hal paling utama yang selalu jadi pertimbangan kami untuk membeli smartphone Android adalah ukuran layar dan kamera. Makin lebar diagonal layar, makin bagus. Karena lebih ramah untuk mata, terutama mata anak-anak. Apalagi anak-anak biasanya bakalan lebih banyak memakai ponsel-nya untuk main game dan komunikasi dengan keluarga dan teman. ZTE Blade V5 ini memiliki layar 5 inchi, 720 x 1280 piksel, dengan dimensi 139 x 71 x 9 mm. Layar lebar tapi bodi tipis. Memakai sistem operasi Anroid 4.4 dan dual SIM card untuk GSM dan CDMA. By the way, dual SIM card ini lumayan penting untuk kami sekeluarga, karena keluarga besar saya nyebar di semua provider. Hahaha.



Hal lain yang membuat saya lebih tertarik dengan ZTE Blade V5 ini adalah kameranya. Kamera belakang 13 MP dan depan 5 MP. Resolusi yang cukup besar untuk dapat kualitas gambar bagus, kan? Apalagi anak saya sudah mulai coba berkomunikasi melalui video chat. Anak saya nggak hobi selfie, sih. Tapi kan emaknya bisa pinjem sekali-sekali. #ngarep

Kalau teman-teman tertarik (pasti tertarik) dengan ZTE Blade V5 ini, mending incer promo Pre-Order-nya di Lazada. Ini bocoran banget, nih. Soalnya PO-nya baru dibuka hari ini sampai tanggal 14 Februari 2015 dengan harga kheuseus, nek! Cukup Rp 1.649.000 untuk smartphone secangtik dan secanggih ini. Buruan PO ke Lazada sebelum kehabisan.

Kayanya nih, Fadhil mungkin akan saya belikan ZTE Blade V5 ini aja. Biar sekali-sekali bisa tukeran sama saya. #modus. Untuk spesifikasi lengkapnya mending kamu langsung meluncur ke Lazada dan sekalian PO. Okesip.

Kamis, 22 Januari 2015

Ultah Mau Beli Mobil di Showroom Online

Tahun 2015 adalah tahun penting untuk saya. Tahun ini adalah setahun  menjelang usia saya masuk kepala 4. Please, no comment. Kecuali kalau mau komen, "Ha? Kok gak keliatan segitu umurnya, mak?" Silakan komen. Eheum.

Bulan Agustus nanti, semoga Allah memanjangkan usia saya, insya Allah saya akan berusia 39 tahun. Itu artinya, sudah 9 tahun sudah saya menjabat sebagai sopir anak-anak (kadang suami). Hubungan saya dengan mobil milik keluarga kami begitu erat (seperti 4 balon yang tidak meletus dan dipegang erat-erat, karena balon hijau sudah meletus dan hatiku sangat kacau). #krik

 Sopir tembak, minggiirr!!!

Selama 9 tahun menjadi driver anak-anak, kami sudah 3 kali berganti mobil. Mulai dari Suzuki Karimun berwarna ungu, lalu Suzuki Avery merah dan sekarang Toyota Avanza. Pengalaman jual beli mobil pun akhirnya kami rasakan sendiri. Jual mobil ternyata nggak segampang jualan jilbab, ya. *trus ditoyor bakul jilbab* Hihihihi. Lagian kendaraan itu biasanya punya hubungan bathin yang erat sama pemiliknya. Banyak kenangan yang tersimpan bersamanya, kayak sama rumah. Ya, nggak, sih? Jadi kalau ngelepasnya nggak ikhlas (gara-gara harga nggak cocok, hihihi), suka sedih. Hiks.

Salah satu kenangan indah bersama Avanza kami: menonton Bapak dan anak ini nyuci mobil. Hihihihi.

Ribet banget urusannya kalau mau jual sendiri. Katakanlah mau jual sama kerabat, nawarnya nggak kira-kira. Mau nolak nggak enak, mau nerima juga nggak ikhlas. Serba salah.

Atau minta tolong kenalan untuk nawar-nawarin ke teman dan saudara mereka, harus mikirin komisinya juga.

Ini juga kenangan indah sama si Avanza, pose ketjeh minta ditampol. Wkwkwkwk.

Padahal tahun ini, pengen banget bisa ganti mobil. Si Avanza kami sudah mulai uzur. Sebenarnya performa masih ciamik, cuma penampilan udah rada keriput. Liat nih. 



Codet di pintu tengah ini adalah hasil karya suami saya waktu mau parkir di gedung kantornya yang sempit. Terus ini. 



Bumper ngablak ini juga hasil karya suami, gara-gara kurang narik rem tangan pas parkir di tanjakan. Nggak mungkin kan jual mobil dalam keadaan begini? Harganya bisa turun drastis.


Rencananya, dan harapan saya juga, menjelang ulang tahun saya tahun ini, kami bisa renovasi kerusakan tadi dan mengiklankan mobil kami agar laku dan terjual dengan harga yang bagus.

Alhamdulillaah, setelah memutuskan nggak mau jual ke kenalan atau titip jual sama orang lain, saya menemukan  tempat yang paling pas untuk mengiklankan mobil kami kelak, setelah dibenahi nanti.

Saya udah dapet nih tempat yang paling bagus untuk jual beli mobil di internet. Namanya Carmudi. Carmudi adalah pusat penjualan kendaraan online. Di sana kita bisa mengiklankan kendaraan (mobil dan motor) milik kita dan juga mencari kendaraan yang kita butuhkan sesuai dengan budget dan keinginan. Setelah menyusuri Carmudi beberapa saat, saya jadi makin semangat untuk bisa bertransaksi di sana. Mulai dari menjual mobil kami, lalu mencari gantinya sekalian. 

http://www.carmudi.co.id/

Yang membuat website Carmudi bikin betah adalah tampilan web-nya yang rapi, mudah diakses dan kategori yang spesifik sehingga memudahkan sekali untuk mensortir kendaraan yang sedang kita cari. Barusan saya iseng-iseng nyari mobil idaman saya di sana. Sudah lama pengen punya Suzuki Swift. Tapi kalau beli baru kayanya belum sanggup. Saya tinggal centang kategori "bekas", sehingga semua Suzuki Swift yang dijual dalam keadaan "baru" tidak akan muncul. Lalu saya persempit pilihan saya dengan warna. Saya tinggal pilih warna yang saya cari, "putih". Maka Suzuki Swift "bekas" yang berwarna selain "putih" tidak akan muncul. Dari sana saya sudah bisa melihat beberapa pilihan mobil idaman saya. Lalu saya juga memilih lokasi penjual, karena males aja kan kalau mobilnya udah cocok, tau-tau yang jual ada di Medan. Sementara saya ada di Planet Bekasi. Plis, deh.


Jika kita mau sortir ke hal-hal yang lebih spesifik lagi pun masih bisa. Kayak misalnya mau pilih jenis trasnmisi manual atau automatic. Memilih jarak tempuh kendaraan, sampai ke desain interior dan eksterior yang kita inginkan. Jadi kayak ada di showroom mobil beneran, ya? 


Jadi nggak sabar buat benahi mobil kami dan mengiklankannya di Carmudi. Kayanya kalau tempat jualannya senyaman ini, mobil saya juga bisa cepat laku. Dan itu artinya, kami bisa segera mencari mobil pengganti di Carmudi juga. Dan itu artinya juga, saya bisa meneruskan hobi selfie dalam mobil selama menunggu anak pulang sekolah. Hahaha.

Hobi selfie dalam mobil ini emang genggeus, ya. 

By the way, Carmudi juga ada applikasi-nya di Android. Kamu bisa donlod di sini. Kurang lengkap apaa showroom kendaraan online ini, coba?
#CarmudiBirthday #CarmudiID

Donlod aplikasi Carmudi di Anroid kamu.

Selasa, 20 Januari 2015

10 Hal Yang Cuma Perempuan Berjilbab Mengalami

Assalamu'alaikum.

Alhamdulillaah, saya udah berjilbab selama 6 tahun. Masih hitungan nubie sih, ya. Semacam telat dapet hidayah, padahal disusurh-suruh pake sama Mama dari sejak SMA. Hiks. Bocah bangor. Jangan ditiru. Waktu awal pake jilbab, gaya berjilbab Mama saya tentu saja langsung jadi panutan utama. Jadi, gimana emak, gimana anak. Lama-lama baru mulai kecentilan nyari gaya sendiri.

Masih inget banget, pas jaman film Ayat-ayat Cinta lagi booming, saya langsung berasa kecakepan banget kayak Rianti Cartwright yang pake hijab model pashmina dililit-lilit. Jaman itu saya belum akrab sama yucub, jadinya sotoy sendiri aja nyoba-nyoba pake selendang punya Mama. By the way, selendang maksudnya beneran selendang nenek-nenek jadul, ya. Yang warna polos transparan yang suka dipake ibu-ibu buat pasangan kebaya. Hihihihi, soalnya belum banyak punya pashmina.


Must have items: bergo, gamis/jubah, sun glass. Siap capcuuusss, gak pake madi dan nyisir. Mwahahaha!

Minggu, 11 Januari 2015

Let's Fight Together!

Assalamu'alaikum.

Peringatan keras: postingan ini potensial menye-menye, karena agak-agak menggali kenangan lama. Ihik.

Sebelum saya menikah dengannya 11 tahun yang lalu, kami menjalin hubungan selama 2 tahun. Pacaran sewajarnya dan seperlunya aja, karena waktu itu kami sama-sama sedang merintis karir. Saya kerja di sebuah perusahaan asing, dan dia sibuk dengan usaha yang dibukanya dengan sang adik. 

Waktu pertama kenal dengan dia via sebuah chat room yang sudah almarhum sekarang, saya lagi males-malesnya untuk mulai hubungan spesial dengan siapa pun. Saya lagi patah arang, bukan patah hati. Baru beberapa bulan yang lalu saya-lagi-lagi-harus memutuskan hubungan dengan seseorang karena alasan yang itu lagi-itu lagi; ibu tidak merestui. Laki-laki terakhir itu adalah orang ke-sekian yang saya bawa ke rumah untuk dikenalkan ke orang tua saya dan ibu saya masih memberi respon dingin. Akhirnya saya patah arang dan malas memulai hubungan baru lagi. Saya sempat mikir, kalau pun ibu saya punya ide menjodohkan saya (dan itu sempat beberapa kali dilakukan beliau), sekarang mungkin saya akan nurut aja, saking udah capeknya.

Jumat, 09 Januari 2015

Sukses Membangun Toko Online

Assalamu'alaikum.
Pernah galau gak gara-gara sering banget nongkrong depan komputer, tapi yang diurusin status sama twit orang melulu? Kalau isinya bagus, dijempolin, kalau ngajak berantem akhirnya berantem di status. Gak sadar tau-tau udah 5 jam aja begitu. What a waste of time.
Saya pernah ada di masa-masa "kegelapan" itu, saat waktu saya di depan komputer dan internet bener-bener gak produktif. Akhirnya galau sendiri. Dan kepikiran, "Wah, kalau bisa jualan dan menghasilkan duit di internet kan lebih manfaat, minimal buat kesejahteraan dompet sendiri." Akhirnya, muncul deh ide mau jualan segala rupa barang. Mulai dari peralatan rumah tangga, hasil karya crafting sampai baju-baju muslim.
Saya pikir, kalau udah banyak temen di social media, cukuplah modal buat jualan online atau malah buka toko online sekalian. Songong, beud yak? Hahahaha. Akhirnya, karena mulainya dari pengetahuan cetek begitu, ya jualan sih jualan, tapi gak maksimal dan gak bertahan lama. 
Terus Mak Carra alias Caroline Ratri ngasih saya buku ini. 
  
Sukses Membangun Toko Online


Rabu, 07 Januari 2015

Liburan Irit Emak Gaoel

Assalamu'alaikum.

Baru juga tiga hari sekolah masuk lagi, manyunnya udah dua meter. Hahaha. Padahal, konon kabarnya, para mama-mama mudah dan cantik jelita malah lagi bersukaria menjelang anak masuk sekolah. Soalnya berarti bisa punya waktu bebas dari pagi sampe siang, ya. Tapi saya tintaaa! "Apa, kamu tinta?" Iya, Tinta Laura! #krik. Asli euy, mulai biasain gak tidur lagi pagi-pagi itu suseeeh. Bhik, jangan hakimi akuh. Saya kan udah pernah ngaku di sini kalo saya emang bukan morning person. Tapi demi apa pun semua kebaikan bangun pagi, saya berusaha keras kok supaya bangun pagi terus. Cuma kan, kalo lagi liburan, ya kasih kelonggaranlah dikiitlaah. Akibatnya, pas anak mulai masuk sekolah, kelojotan lagi nahan mata biar gak balik merem. Yah, demikianlah pengantar singkat dari postingan ini. 

"Haai, mamaku ngajak main kerudungan pas liburan kemareen ..." *kasian bener kamu, dek* :))))
So .... (Baru mau mulai masuk topik, yang paragraf di atas sebenernya gak usah dibaca aja tadi. Wakakakkkk!). Selama liburan ke mana aja? Cieee, cieee, yang liburan ke luar negeri, cieee. #sirikdetected. Kita dong, di rumah sajah. Etapi pasti banyak juga kan yang liburan sama anak-anak gak ke mana-mana? Ya, kan? Ya, kan? #caritemen. 

Trus, kalo gak ke mana-mana, ngapain aja di rumah, mak? Maen games mulu yak bocah? Wkwkwkwk, enak emang sih kalo ngasih games atau gadget ke anak, kita bisa bebas ngerjain yang lain. Ya tapi, lama-lama eneg juga ngeliat bocah anteng sampe kita dicuekin gitu, gara-gara tab. Makanya, biar pun libur gak ke mana-mana, alias lagi kere, kreatifitas jangan sampe kere. 

Nemenin papa maen musik, tapi gak mau lepas tab dari tangan.

Mungkin postingan ini rada telat nongol, ya. Secara liburannya udah kelar, kok malah baru tayang? Ya, anggep aja ini bakal jadi catatan untuk liburan selanjutnya. Siapa tau liburan semester depan kamu yang kere. #eh #maap #becanda. Coba dipilih-pilih mau ngapain nih kalo liburannya ngirit kayak saya kemaren.

1. Ke rumah neneeeek.
Pilihan paling aman sentosa damai dan menyenangkan adalah bawa anak-anak ke rumah neneknya. Tapi dasar anak jaman sekarang, ke rumah mama saya, mereka mastiin dulu satu hal. "Wifi di rumah Jidah nyala, kan?" Errr, iyeee. Nyala! Sehari sebelum ke sana, saya sampe telpon papa saya dulu buat mastiin wifi-nya nyala. Wkwkwkwk.
Enaknya ke rumah nenek/orang tua kita, makan terjamin. Hihihihi. Padahal saya bawa makanan juga dari rumah, tapi orang tua saya pasti juga rempong sendiri nyediain cemilan buat cucu-cucunya.
Yang kocak waktu saya lagi di rumah mama, saya ambil kesempatan dalam kesempitan. Pas mereka lagi main di bawah sama Atuk dan Jidahnya, saya molor di lantai atas. Pas udah sore, kok perasaan gak sedep, nih. Bangun-bangun rumah sepii. Saya buru-buru turun ke bawah. Gak ada orang, doong! Terus pintu semuanya dikunci. Kuncinya dibawa! Ternyata akoh ditinggal sama mama papa aku dan anak-anakkuu! Mereka jalan-jalan ke emol. Eaaa, tegaa! T_T. Begitchulah.

2. Main di luar.
Paling gampang bawa mereka main ke taman deket rumah, ya. Tapi apa aja, deh. Kandang kambing kalo deket juga, bawa aja ke sana. ya kapan lagi, gituu. Kalo saya kemaren pas nemu lapangan parkir luas dan lagi sepi di dekat rumah papa mertua. Lapangan parkirnya juga bersih, dan banyak bunga kamboja berguguran. Ditambah lagi cuaca beberapa hari kemaren kan mendung-mendung mesra, jadi serasa ada di Jepang pas musim gugur gitu, deh. Safina seneng banget main di sana, walaupun cuma sebentar. Hihihihi.


Lari-larian di lapangan parkir gereja deket rumah kakek.

3. Main kertas alias ancurin aja rumahnya sekalian, biar ramai, biar gaduh sampai mengaduh!
Ini kegiatan andalan saya dari dulu. Ketersediaan kertas, gunting dan lem lebih terjamin di rumah saya ketimbang sembako. -_-! Jadi anak-anak emang suka larinya ke maen kertas kalo udah bosen. Paling saya kasih tau aja mau bikin apa hari ini. Kemarin sebelum liburan dimulai saya udah browsing cara bikin prakarya dari piring kertas, jadi gak terlalu bingung lagi mau bikin apa. Lumayan, Safina hepi. Walaupun abis itu, mama cantik harus ndlosor-ndlosor nyapuin sampah. Resiko.
Kalo anak udah rada gedean kayak Fadhil emang udah mulai susah diajak main prakarya anak TK gini. Dia paling gambar atau bikin sesuatu sendiri, atau ... ya kembali ke leptop. :p



4. Berenang.
Berenang sebenernya kegiatan mihil buat saya kalo keseringan. Soalnya anak-anak kalo diajak berenang, jajannya banyak banget. Hhhh .... Tapi saya sudah bisa mensiasatinya. Caranya, cari tempat berenang dalam komplek perumahan, harga tiketnya gak terlalu mahal. Hahaha. Dan karena lagi musim liburan, kebanyakan orang pergi berenang ke waterpark atau taman bermain kayak Ancol, gitu. Jadi kolam renang komplek relatif sepi. Satu lagi, kebetulan di komplek rumah orang tua saya, berenang boleh gratis, cuma nunjukin KTP aja. Itu juga kenapa sampe sekarang KTP saya belum ganti-ganti. Sayang kan, buat berenang gratis. 


5. Main masak-masakan atau bikin play dough sendiri (intinya sama dengan nomor 3, ngancurin rumah sampe gaduh dan mengaduh ... ah, cudahlah).
Alhamdulillaah, kemarin mama si Ubii share cara bikin play dough sendiri di rumah. Bahannya simpel banget dan gampaaang. Jadi saya dan anak-anak iseng-iseng ngulenin adonan tepung, kasih pewarna, dan jadi deh paly dough aman buatan sendiri. Resepnya cuma tepung, garam, air, minyak dan pewarna makanan. Takarannya? Kira-kira aja sendiri. Hahaha. Saya pake perasaan aja waktu bikin. Emang untuk beberapa hal, lebih baik kita menggunakan perasaan. #apadeh


6. Makan di luar, sekali-sekaliiii banget!
Berhubung liburannya lumayan lama, gak mungkin juga biarin bocah ngedekem di rumah. Kasian. Mau dibawa ke mal, gak shopping juga sedih aja, sih. Window shopping itu terapi buat para mama, tapi siksaan buat anak-anak. Jangan ya, kasian kalo pulang empty handed. Mending gak usah diajak liat-liat. Hiks. 
Jadi kalo saya, ngajak anak-anak ke mal atau pertokoan gitu, sejak awal udah bilang, mau pergi makan. Udah. Jadi tidak ada ekspektasi berlebih kalau ntar pulang bakal bawa mainan baru. Yang penting kenyaang, masih bisa makan enak, bareng-bareng sekeluarga. Terus di mobil langsung deh berorasi betapa menyenangkannya makan bersama kayak gitu. Kita semua harus bersyukur masih bisa makan bareng di tempat bagus dan enak. Bla bla bla. Biasanya pas di bagian ini, anak-anak saya udah asik sama tab-nya di mobil atau duduk bengong gara-gara udah kenyang atau kebelet pup. 



7. Screening channel tivi bareng.
Jujur, saya jarang banget nemenin anak-anak nonton tivi. Soalnya kesempatan saya buat bebersih rumah ya salah satunya pas mereka nonton tivi. Paling saya mastiin aja tontonannya udah aman. Tapi selama liburan ini, saya mulai ambil alih kekuasaan atas remote tivi, dan mulai ngajak anak-anak nonton bareng channel televisi selain channel film kartun kesukaan mereka. Beberapa channel berita, pengetahuan, science, travel sampai yang berbahasa mandarin. Pokoknya semua channel saya liatin sama mereka, sambil sesekali ngasih tau mana yang belum boleh ditonton sama mereka. Asik juga ngulik-ngulik channel tivi gini. Saya sendiri malah baru tau beberapa channel bagus yang selama ini dianggurin aja kayak The Indonesian Channel.

Gimana? Seru gak liburan saya? (NGGAAAAAK!)  


Thank you for reading this blog! ^_^

Minggu, 04 Januari 2015

Galeri Selfie dan Harapan Pertama di Tahun 2015

Assalamu'alaikum.

Selamat tahun baru yang terlambat ya. Komputer mamak gahol kolaps gara-gara terlalu diforsir. Akibatnya, menjelang tahun baru, dia ngambek, gak mau nyala. Ujung-ujungnya minta diganti hard disc. Sempet bikin jatungan gara-gara semua kerjaan dan tulisan ada di sana semua. Untung sebagian masih bisa diselamatkan. Tapi duit di dompet saya tetep nggak selamat. -_-

Udah gitu, kecelakaan pesawat Air Asia Surabaya-Singapore kemarin juga menyita perhatian banget. Hiks, sedih banget liatnya. Rombongan liburan tahun baru akhirnya harus berakhir di lautan lepas. Ya Allah, semoga semua korban diterima di sisiMu dan mendapat tempat liburan yang paling indah di sana. :'( #sedih

Back to topic, biar pun komputer mlengsong, saya tetep aja iseng di status FB, minta temen-temen share selfie pertama mereka begitu masuk tahun 2015. Niatnya sih sebebernya "kejam", mau liat muka bantal. Eh, temen-temen saya pada curang, yang nongol tetep aja selfie muka cantik. Ada sih beberapa yang ancur, kayak selfie saya. Hihihihi. Selain selfie, ya sekalianlah share harapan dan doanya di tahun ini apa. Semoga yang baca mau pada aamiin. Aamiin!