ABOUT ME

Selasa, 30 Juni 2015

Cara Maksimal Menikmati Dunia Fantasi

Asalamu'alaikum.

Yang ngaku orang Jakarta, tapi belum pernah ke Dunia Fantasi (Dufan), ayo ngacung! Ya ampun, malu dong ah sama yang tinggal di Bekasi kayak saya. Saya udah berkali-kali ke Dufan, karena emang buat saya theme park paling seru itu adanya cuma di Ancol, Dunia Fantasi

Masih inget banget pertama kali ke Dufan saya masih SD, dan sekarang udah punya anak usia SD. Saya nggak pernah bosen tuh main di Dufan. Mau bawa anak kek, atau sama teman-teman sebaya. Fun banget! Apalagi Dufan nggak males upgrade fasilitas dan menambah wahana. Selama setahun terakhir ini aja udah ada beberapa wahana baru yang diluncurkan. Makin lama Dufan makin cihuy. Sejujurnya, saya pernah ke theme park sejenis di Singapura dan Malaysia. Sorry to say, buat saya Dufan's still the best!



Lewat tulisan ini juga, saya mau berbagi cara saya menikmati Dufan supaya maksimal. Maksimal maksudnya, nggak buang-buang waktu karena nyari-nyari lokasi, misalnya. Atau keliling-keliling cari-cari rombongan. Atau malah bingung nyari restoran, musholla dan toilet. Duh, mengganggu banget, ya. Apalagi kalau pergi berombongan bawa anak-anak, ya ibu-ibuu! Yang satu ke mana, yang satu lagi udah minta ke tempat lain. Duh, ngumpulin bocah susah banget. Maunya sih anak-anak jalan bareng #sambilmenggenggamerattanganku, ya. Tapi namanya anak-anak, susah. Apalagi kalau udah liat wahana seru-seru di Dufan. Ngacir semua. Hahaha! 

Saya akan share beberapa tips dan trik supaya kita bisa #liburanserudidufan dan dapat pengalaman #neverendingfun selama seharian penuh di sana. Termasuk, jalur yang bisa kita ambil untuk mengitari Dufan jika bawa anak dan tanpa anak. Simak, ya. Saya niat banget bikinnya, nih. Wkwkwkwk.

Preparation

Standard ya, guys. Kalau mau hepi-hepi seharian, persiapan harus matang. Mulai dari mempersiapkan bawaan. Kenali dulu karakter Dufan itu seperti apa. Lokasinya kan dekat pantai, udara udah pasti panas, maka jangan bawa mantel. Salah kostum banget. Hihihihi. Berikut list benda yang wajib dibawa ke Dufan:

1. Pakaian ganti (yang menyerap keringat).

2. Jas hujan tipis (berguna di kala hujan dan saat main di wahana yang basah seperti Arung Jeram).

3. Topi dan sunglass.

4. Sepatu yang nyaman dipakai (kets).

5. Air minum, handuk kecil dan tissue basah.

6. Payung untuk berjalan keliling Dufan di siang hari.

7. Stroller bagi yang bawa batita (bisa berguna juga untuk geret-geret tas).


8. Tongsis. Yiuuug!


Sampai di Dufan

Jam operasional Dufan di hari biasa mulai jam 10.00 sampai 18.00. Sedangkan di hari libur dan weekend mulai jam 10.00 sampai 20.00. Usahakan sampai di loket sejam sebelumnya. Supaya kita nggak terjebak antrian panjang membeli tiket. 

Harga tiket masuk Dufan yang terbaru berdasarkan website-nya, sampai tanggal 15 Juli 2015 Rp 260.000/orang sudah termasuk Annual Pass. Untuk lebih jelasnya bisa langsung cek ke website Taman Impian Jaya Ancol.

Jangan lupa untuk minta peta (map) di loket pembelian tiket atau minta sama petugas di dalam. Peta ini sangat bermanfaat untuk bisa memaksimalkan waktu kita di dalam Dufan. Terutama buat yang pergi dalam rombongan besar. Langsung tandai toilet, musholla dan tempat makan di peta, ya. Semua lengkap di Dufan, mulai dari toilet, musholla, souvenir shops, F&B Otlets, Medical Center, Information Center sampai Lactation Room untuk ibu menyusui.


Pisahkan rombongan antara anak tingginya masih di bawah 125 cm dan di atas 125 cm. Pastikan ada orang dewasa yang mengawasi masing-masing kelompok, terutama kelompok yang kecil-kecil. Karena sebagian permainan hanya bisa dilakukan jika didampingi oleh orang dewasa, seperti naik Gajah Bledug dan Turangga-Rangga.

Let The Fun Begin In Dufan!

Tiket udah di tangan? Peta udah ada? Perlengkapan siap? Rombongan sudah baris teratur masuk Dufan? Yuk, mulai eksplor Dufan sampai ke ujung-ujungnya!


Turangga-Rangga Sebagai Titik Pusat


Entah siapa yang menasbihkan, tapi seperti ada kesepakatan tidak tertulis untuk semua pengunjung Dufan kalau wahana Merry Go Round (Komidi Putar) Turangga-Ranga yang terletak tepat di depan pintu masuk dan keluar Dufan sebagai titik pusat Dufan. Wahana ini bisa dijadikan meeting point saat mau pulang karena paling mudah ditemukan. Selain itu, Turangga-Rangga adalah wahana inisiasi dan inaugurasi. Baru masuk Dufan, harus naik Turangga-Rangga dulu dan berfoto. Sebelum pulang, naik Turangga-Rangga lagi sebagai wahana penututp, dan berfoto lagi. Nanti sampe di rumah bisa dilihat wajah-wajah before dan after Dufan. Before-nya kinclong, afternya kucel tapi happy. Hahahaha!

a. Jalur keliling Dufan untuk rombongan dengan anak kecil.

Ini jalur terbaik pilihan saya untuk mengelilingi Dufan jika rombongan kita sebagian besar terdiri dari anak-anak usia TK-SD. Dufan terdiri dari 8 wilayah. Tiap wilayah terdiri dari beberapa permainan. Permainan-permainan ini bercampur untuk dewasa dan anak-anak. Hanya beberapa yang sejenis yang terletak di satu wilayah. Di sini gunanya peta yang tadi kita minta di loket.
Jalur paling idealnya adalah:

Jakarta: Turangga-Rangga ---> 

Asia: Bianglala, Gajah Bledug, Baku Toki dan Hello Kitty ---> 

Eropa: Treasure Land Temple of Fire dan Rumah Miring ---> 

Indonesia: Istana Boneka dan Ice Age ---> 

Amerika: Poci-poci ---> 

Kalila: Ubanga-Banga dan Kalila Adventure ---> 

Hikayat: Happy Feet dan Perang Bintang --->


Daan, kembali lagi ke Jakarta, naik Turangga-Rangga

Beberapa permainan yang sifatnya Thrill Ride atau untuk dewasa namun berada di wilayah di atas, bisa di-skip aja karena anak-anak tidak bisa masuk.

b. Jalur keliling Dufan untuk rombongan tanpa anak kecil (dewasa semua)

Beberapa wahana di Dufan menang ada yang dkhususkan untuk anak-anak usia 5 tahun ke bawah. Nah, daripada keburu kecele udah jalan jauh, tau-tau gak bisa main, ikutin jalur yang saya pilih ini aja untuk rombongan tanpa anak kecil, ya. Mostly, permainan di jalur ini bersifat Thrill Ride. Bikin jantung hampir copot. Tapi emang itu yang dicari, kan? Hihihihi.

Jakarta: Turangga-Rangga --->

Amerika: Niagara-Gara --->

Indonesia: Tornado dan Alap-Alap --->

Eropa: Hysteria dan Kicir-kicir --->

Yunani: Ombang-Ambing, Halilintar, Pontang-Panting dan Ontang-Anting --->

Hikayat: Burung Tempur, Rajawali dan Arung Jeram --->

Asia: Bianglala dan Kora-Kora --->

Lalu kembali lagi ke Jakarta naikTurangga-Rangga.

Satu lagi, sebelum kelupaan, Dufan di waktu liburan biasanya ramee banget. Sabar-sabar ngantri ya. Dan jangan lupa, antri yang tertib. Jangan sampai suasana happy liburan kita rusak karena nggak mau tertib sama peraturan. Buang sampah pada tempatnya, ya. Yang masih anak-anak jangan lupa #gandengtangan terus sama Mama Papa, ya. Dan kalau waktunya pas, kita bisa lihat parade keliling Dufan dan pesta kembang api, lho. Tanyakan aja sama petugas yang banyak di seputar Dufan.



Semoga tips dan trik dari saya ini bermanfaat ya buat teman-teman yang mau eksplore Dufan to the max. Enjoy liburan di Dufan! #inidufankami




Senin, 29 Juni 2015

Sepetang Bersama Blogger 2015, Make New Friends and Keep The Old Ones (Part 3)

Assalamu"alaikum.

"Every new friend is a new adventure. The start of new memories."Patrick Lindsay

Bepergian buat saya lebih dari sekedar cuci mata dan refreshing. Untuk sebagian besar orang juga, traveling adalah kesempatan bertemu dengan orang di luar lingkaran kehidupan rutinnya. Begitu juga yang terjadi kemarin saat saya dan teman-teman saya mendapat kesempatan untuk menghadiri acara Sepetang Bersama Blogger 2015 di Malaysia.

Perjalanan ke Malaysia ini sebenarnya bukanlah perjalanan pertama saya. Tapi saya nggak bisa mungkir kalau ini terasa seperti pengalaman pertama. Entah karena emang saya yang jarang bepergian alias kurang piknik, atau mungkin karena perjalanan  kali ini saya pergi dengan rombongan blogger (which is ini pertama kalinya buat saya). Dalam hati ada perasaan seru-seru gurih dan kecut-kecut manis. Hahahaha.


Rombongan dari Indonesia adalah kami berlima: saya, Anazkia, Pungky, Una dan Darul. Saya sudah akrab sejak lama dengan Anaz dan Pungky. Tapi dengan Una dan Darul baru pertama kali bertemu di bandara Soeta menjelang keberangkatan kami ke Malaysia. Alhamdulillaah, begitu ketemu, kami bertiga langsung "klik". Nggak terjadi adegan lirik-lirikan aneh atau hidung kembang-kempis nyium aroma mencurigakan. Yah, pokoknya kita langsung connect, gitu aja.

Sebagai yang paling tua mamah muda jelita dalam rombongan, saya nggak merasa mereka berempat sungkan sama saya. Kadang malah suka kurang ajar, emang. Wkwkwk. Tapi saya bersyukur mereka nggak jaim-jaim sama saya, karena saya juga dari awal udah gagal mau pencitraan sebagai mommy yanga ngemong sama mereka. Jadi ya sudahlah ya, terima nasib aja. Mamah muda cantik jelita gagah perkasa ini akhirnya sering juga kebagian jadi korban bully teman seperjalanannya. -_-



Selain mereka berempat, saya juga dapat buanyak teman baru dari perjalanan 4 hari 3 malam di Malaysia ini. Mulai dari di bandara Soeta, acara SBB, sampai pulang lagi ke Indonesia. Saya berusaha merekam semuanya, semampu kapasitas memori soak otak saya. Demi supaya perkenalan ini tetap terjaga, saya pun memutuskan untuk menulisnya di blog.

Lewat tulisan ini saya mau cerita tentang mereka-mereka yang saya temui sepanjang perjalanan dan kesan-kesan saya sama mereka. Hampir semua meninggalkan kesan yang mendalam. Bahkan beberapa orang yang tidak saya kenal dan ketemu secara random pun masih saya ingat sampai sekarang.



Lewat lomba di blognya, Anaz menjadi pembuka rejeki saya dari Allah untuk bisa melawat ke Malaysia dari blogging. Perkenalan saya dengan Anaz sudah lumayan lama, sekitar 3 tahun lalu kayanya. Kami pertama kali ketemu di acara Kompasianival 2013. Setahun belakangan ini kami mulai sering diskusi intens lewat inbox. Macem-macem yang diobrolin, biasanya seputar kegiatan blogging (dan kadang nyelip tsurhat-tsurhat galau). Bhik. Saya sudah tahu karakter Anaz yang down to earth dan bersahaja sejak lama. Menghabiskan waktu bersama Anaz selama 4 hari di Malaysia makin membuat saya mengenal Anaz lebih jauh. Selain rendah hati, Anaz adalah sosok orang yang tidak mudah lupa diri. Segitu dielu-elukannya Anaz di acara SBB 2015 sebagai blogger yang berjaya di Indonesia, Anaz tetap dengan gayanya yang sederhana. Saya yang kebanyakan gaya tapi minim prestasi gini harus belajar banyak dari Anaz.



Males banget ngebahas dia lagi di blog saya ini. Udah banyak postingan tentang Pungky di sini, apa perlu saya tambahin lagi? Hhhh ... baca aja sendiri di sini dan sini, yes? Yang jelas, 4 hari sekamar sama Pungky memperjelas kenapa kami bisa memiliki ikatan batin yang kuat. Satu, kita berdua sama-sama kebo. Dua, kita berdua suka ngeributin hal-hal yang gak penting dan lupa sama yang penting. Yang bikin beda saya sama Pungky hanyalah dia berhasil "pupita" di Malaysia, dan saya tidak. Demikian ....



Jujur, saya baru kenal Una sehari sebelum kami berangkat ke Malaysia. Waktu itu nama Una masuk dalam rombongan last minute, karena Icus batal berangkat. Saya buru-buru ke blognya. Melihat tampilan blognya, saya tau saya pernah main ke blog Una. Cuma lupa kapan. Kebiasaan saya, lebih inget tampilan blog daripada nama blog. 
Hari pertama ketemu Una, saya langsung sirik karena dia masih muda suka jalan-jalan ke luar negeri sendiri. Saya suka heran, kenapa dulu waktu saya seumuran dia, gak kepikiran buat traveling solo, ya? Padahal modal bahasa Inggris saya lumayan. Kalau soal uang, bisa diusahakan karena dulu saya bekerja. Keberanian? Rasanya saya juga nggak penakut-penakut amat. Tapi kenapa nggak kepikiran untuk bepergian sendiri dulu, waktu saya belum menikah? Ah, cudahlah. Yang penting sekarang bisa jalan-jalan sama Una. Ihihihi.



Waktu tau ada satu cowok dalam rombongan, dalam hati saya mengucap syukur alhamdulillaah. Terima kasih ya Allah, ada yang bisa bantuin bawain tas. Wakakakak. Saya nggak kenal Darul sebelumnya (dan ngaku-ngaku gaul). Tiga hari sebelum berangkat saya kepoin blognya Darul. Barulah saya nyadar, "Ish Darul blogger eksis ternyata." Ini akibat kurang piknik ke acara-acara blogger kayanya sayah. -_-
Darul adalah tipikal anak muda yang sopan dengan pembawaan menyenangkan. Dia suka ngobrol tapi dia juga pendengar yang baik. Sebagai seorang emak-emak, insting saya langsung jalan: Darul adalah contoh calon menantu idaman. Penampilan pun gak ancur-ancur amatlah. Sok ateuh gadis-gadis, daftar sama saya. Hahahaha.






Beliau adalah sosok blogger yang populer di Malaysia. Pernah mendapat banyak penghargaan seputar blogging dan seorang entrepreneur yang gigih. Di hari H acara SBB 2015, kami mendapat kesempatan langka bisa mengenal beliau lebih dekat. Beruntung bisa mendapatkan ilmu dari beliau dan semoga bisa mempraktekkannya segera. Pesan yang sangat mengena dari Encik Amir (dan juga menjadi tagline blog-nya) adalah: Hidupkan Untuk Memberi (Hidup Untuk Memberi). Nilai dasar dari nge-blog benar-benar diaplikasikan beliau ke dalam setiap elemen kehidupannya. 



Mak Rena, saya biasa menyapanya, karena kami sama-sama tergabung dalam komunitas KEB adalah teman lama di dunia maya. Selain latar belakang kami yang mirip (sama-sama penulis), dan sama-sama suka ngeblog, saya lumayan akrab di grup. Bercengekerama becanda-becanda gak jelas, gara-gara udah capek liat setrikaan numpuk. (Liat doang aja udah capek. gimana nyetrikanya?). 
Mak Rena tinggal di Kuala Lumpur. Begitu Anazkia mengadakan lomba untuk memilih blogger yang berangkat ke Malaysia, Mak Rena komentar kalau dia ingin hadir juga karena pengen ketemu dengan saya (dih, GR banget, mak!). Padahal waktu itu belum tentu saya yang kepilih. Hahahaha. Cuma saya terharu aja, Mak Rena ngedoain saya supaya terpilih, jadi kami bisa bertemu nanti di Malaysia. Terharu, dong. Makanya namanya Mak Rena pun saya sebut-sebut sebagai salah satu alasan kenapa saya ingin hadir di acara SBB 2015 itu. 
Yakin banget saya, salah satu yang membawa saya akhirnya beneran terbang ke Malaysia adalah karena doa dari Mak Rena juga. Begitu kami ketemu, saya rada bengong dikit. Eh buset, tinggi kurus langsing dan putih orangnya. Saya langsung merasa apalah apalah dengan kulit geseng abis berjemur setengah hari di Taman Cabaran Putrajay, plus tanpa mandi pulak! #pakepupur #semprotparfum
Yang bikin makin terharu, Mak Rena bayar untuk daftar ke acara SBB, tapi cuma datang buat ketemu sama kami berlima. Bawa-bawa rombongan 3 anak dan satu suami (ya masa dua suami?), trus cekrek-cekrek foto-foto sama saya, abis itu pamit pulang! Astaga! Itu 30 ringgit lho, mak! Minimal makan dululah biar gak rugi-rugi amat. Hahahaha. Seneng banget bisa ketemuan sama dirimu dan sempat foto bareng.

Blogger Malaysia


Sempat pernah ngerasain hadir di beberapa acara blogger di Jakarta, biasanya emang suka bikin susah move on, karena sering ketemu teman-teman baru yang menginspirasi. Begitu bisa ketemu teman blogger dari Malaysia, makin susah move on saking senengnya. Kena berbagi cerita tentang blogging dan berinteraksi narsis lewat selfie. Semuanya seru! Mudah-mudahan next bakalan ada acara blogger lintas negara lagi kayak gini, mau diadain di mana kek, yang jelas kegiatan serupa ini banyak manfaatnya. Sayangnya kemarin percakapan besarnya tidak sampai ke rencana kolaborasi antar negara. Semoga nanti bisa ada kegiatan yang bisa membuat blogger-blogger wilayah ASEAN punya planning konkrit dalam berkolaborasi untuk kemajuan ASEAN. Aamiin.


Di acara SBB 2015 selain Encik Amir sebagai sang pemrakarsa, ada yang namanya Rakan Strategik. Mereka ini adalah blogger-blogger yang mendukung acara SBB dan langsung terlibat dalam persiapan , pelaksanaan dan penutupan. Mereka semacam panitia inti penyelenggara SBB 2015. Alhamdulillah sempat berkenalan secara pribadi dengan beberapa nama. Saat pulang ke Jakarta, kami bahkan satu pesawat dengan dua di antaranya. Senang berkenalan dengan anda semua: Abangensem.com, Pendekarberkuda.org, Profhariz.com, Khirkhalid.com, Sohoque.com, Mrspuex.blogspot.com, Namiacinta.com, Blogretis.com, Dengarisaya.blogspot.com, Norfanil.com, Nurseira.com, Melastikbintang.com dan Halimbrothers.com. Semoga bisa bertemu di lain waktu.



Bule Australia ini sama-sama mengantri masuk pesawat di bandara Soeta menuju KL. Dia menyapa saya dengan bahasa Indonesia, dan sapaannya kurang tepat. Lalu saya meralatnya, dan mulailah kami berbincang ringan. Begitu tahu kami adalah rombongan blogger dari Indonesia dan sedang memenuhi undangan acara blogger di Malaysia, Matt langsung mengambil kameranya dan mengajak saya selfie. Kami pun sempat bertukar kartu nama. Hope we can meet again someday, Matt. 

My Family in Malaysia






Syukur alhamdulillaah, kami mendapat satu hari free di Malaysia sehingga sempat eksplore Kuala Lumpur dan ketemu dengan keluarga saya yang ada di Malaysia. Niat awal saya yang ingin menyempatkan ketemu dengan dua keponakan saya akhirnya kesampaian. Ditambah sempat bertemu juga dengan saudara jauh dan teman masa SMA saya. Alhamdulillah, silaturahim terjalin kembali.


Kamis, 25 Juni 2015

Sepetang Bersama Blogger 2015, Go Global, Bloggers! (Part 2)

Assalamu'alaikum.

"It's time for bloggers to aim for global market." Aqif Azizan (Web Media Entrepreneur)

Mari kita lanjutkan cerita dari perjalanan kami ke Sepetang Bersama Blogger 2015 di Malaysia kemarin. Setelah Treasure Hunt yang diawali dengan drama nggak mandi beberapa blogger dari Indonesia ini (memalukan, tapi menyenangkan), acara SBB 2015 dilanjutkan dengan istirahat, makan siang dan sharing session.



Sharing session ini juga paling kita tunggu-tunggu, karena Anazkia akan jadi salah satu panel tamu dan berbagi tentang perjalanannya selama menjadi blogger. Sebelum sharing session dimulai, kita dijamu dengan makan siang ala ala barbeque daging domba dan ayam, cuy! Ihiy banget aromanya, apalagi setelah bercampur dengan keringet yang ikutan Treasure Hunt plus yang nggak mandi. Untuuung gue gak ikutan Treasure Hunt, rada ketolonglah aroma badan ini. Huahahaha! Tapi asli, makan siang yang disajikan oleh BBQ and Rental ini nendang banget enaknya. Pengen nambah sebenernya, tapi malu ( malu sama bau kambing). Wkwkwkwk.


Pas kita lagi asik ngunyah-ngunyah, muncullah sosok yang auranya kenceng banget. Padahal saya belum ngeh siapa beliau. Tapi begitu masuk arena Taman Cabaran Putrajaya siang itu, semua orang langsung noleh ke beliau. Begitu saya lihat beberapa blogger Malaysia ngajak selfie beliau, saya langsung ngeh. Aha! Ini dia nih, man of the day: Encik Amir, si pemilik Denaihati yang menyelenggarakan kegiatan SBB ini. Tadinya kita rada-rada sungkan mau negur duluan, soalnya Anaz gak keliatan di mana-mana. Harusnya sama Anaz dong nyapa Encik Amir. Tapi beliau ternyata memang sosok yang humble banget. Kita beraniin untuk menyapanya, beliau langsung ngajak selfie. By the way, sepanjang acara sampai kelar, kayaknya ada ratusan selfie di henponnya Encik Amir ini. Suka banget selfie doi. Hihihihi.


Nggak lama, sharing session dimulai dan dibuka dengan sharing dari seorang Web Media Entrepreneur terkenal di Malaysia, Aqif Azizan. Awalnya saya rada ngantuk mau dengerin sharingnya. Mana cuaca siang itu di Putrajaya asoy banget buat berendem di empang. Tapi begitu Aqif memaparkan seluk-beluk pekerjaannya di dunia media digital, mata langsung melek. Hwowh!

Aqif mengajak blogger untuk melihat kegiatan blogging kita dalam skala besar. Get the big picture. Pertanyaan awalnya adalah, "Siapa yang sudah menjadi full time blogger di sini?" Hanya dua orang yang mengangkat tangan dengan ragu-ragu. Lalu Aqif bertanya lagi, "Siapa yang berencana untuk menjadi full time blogger?" Lagi-lagi cuma segelintir orang yang mengacungkan tangan. Aqif tertawa kecil sebelum memaparkan kenapa dia bertanya seperti itu. 

Blog adalah bisnis yang sangat besar. Kita hanya perlu memahami dan mengolahnya dengan tepat. Bagaimana caranya? Tiga langkah besar disampaikan oleh Aqif:

Build the blog, skill the blog, sell the blog.


Aqif memberikan contoh blog-blog yang namanya kini besar dan berharga jual mahal di dunia maya seperti Mashable dan Huffington Post. Mereka semua berawal dari blog biasa seperti milik kita ini. Jika kita bercita-cita untuk bisa menjadi full time blogger yang menggantungkan pencarian di sana, maka jangan sesekali menganggap blog kita sebagai barang murahan. Anggap blog sebagai bisnis, sehingga kita wajib untuk punya plan dalam membangun dan memperkaya blog kita. Awalnya apa yang Aqif share ini buat saya terlalu WOW. Mungkin teman-teman yang baca sampai di sini pun merasa begitu. Kesannya kok blog cuma jadi bahan buat cari duit doang, ya? Tapi setelah mendengar uraian panjang selanjutnya, saya paham. Apa pun tujuan kita memiliki blog, tetap tidak tepat kalau kita menganggap blog hanya sebagai tempat menulis. Ada banyak kesempatan di sana. Dan semua bermuara dari berbagi konten.

Aqif sendiri menekankan sekali tentang pentingnya menulis sesuatu yang kita sukai di blog, karena itulah nanti yang akan membuat skill blog kita meningkat. Nggak usah fokus ke trafik, sebaliknya fokuslah pada engagement dengan pembaca. Karena dengan engagement itulah kita memiliki data base yang nantinya akan sangat berguna jika kita hendak mulai memberdayakan blog kita. 


Aqif juga berbagi trik bagaimana caranya agar blog kita bisa masuk dalam perhitungan global market. Coba deh sering-sering main ke Amazon, lalu liat buku-buku best seller yang ada di sana. Pilih satu buku (sebaiknya buku best seller tentang motivasi, karena pembacanya banyak sekali). Ambil satu, bahas di blog kita. Dari sana engagement yang besar akan terjadi. Terutama kalau ditulis dalam bahasa Inggris, ya. Kita kan lagi ngomongin mau jadi blogger yang mengglobal. Eheuy. 

Tips lain dari Aqif, "Jangan jalan sendiri. Mari Berjama'ah." Nah, bukan sholat doang yang pahalanya lebih gede kalo berjama'ah, yes. Ngeblog juga kalo berjama'ah bakalan lebih banyak memberi manfaat. Maksudnya ya join komunitas, aktif dalam kegiatan sharing blogger dan forum, dan macem-macem lagi. Karena inti dari berjama'ah itu adalah networking. Networking sangat krusial dalam dunia bisnis. Sedikit tambahan dari Aqif, jangan cuma banyakin tulisan di blog, tapi banyakin juga promo tulisan. Selalu ingat, tulisan kita pasti ada yang nunggu di luar sana. Jadi tulis, publish, promote dan lupakan. Suatu saat kerja keras kita akan kembali ke kita lagi.

Setelah Aqif berbagi, tiba giliran Anaz. Bangga nempel ke Anaz datang ke Malaysia, hihihi. Encik Amir sendiri memperkenalkan Anaz sebagai blogger yang berjaya di Indonesia. Ihiiy! Buat sebagian dari kita pasti udah kenal sosok Anazkia. Bermula dari kegiatan ngeblognya saat Anaz masih bekerja di Malaysia sebagai BMI, hingga sekarang sebagai blogger yang aktif di kegiatan sosial dan mendapat banyak penghargaan. Saya nggak bisa menahan haru saat teman-teman blogger dari Malaysia bertepuk tangan ketika Anaz selesai menceritakan pengalamannya ngeblog. Tampak sekali mereka takjub. 


Setelah itu, Encik Masrukhin dari e-Qurban pun sharing perjalanan ngeblognya yang akhirnya bisa membawanya mengembara keliling Eropa Timur dalam 46 hari. Beliau berbagi cerita perjalanannya yang sangat inspiratif kepada kami semua. Kita yang denger cuma bisa nganga sambil mupeng. Ihhwowh banget bisa keliling Eropa dari ngeblog. 

Siang makin terik, menjelang senja. Tapi mata masih seger karena masih ada cabutan bertuah (door prize yang ditunggu-tunggu) dan pengumuman pemenang Treasure Hunt. Kita berlima yang udah pasti gak ikut dicabut bertuah (apaan istilahnya ini? Hahaha), santai aja. Paling nungguin pengumuman kelompok mana yang menang Treasure. Ealaah, rejeki si Pungkay. Kelompoknya menang juara 2, dapet duit RM 1,200. Wkwkwkwk, jajanin roti prataaa di kedai mamaaak! 


Sekali lagi, terima kasih kepada Denaihati, Yeos Malaysia dan semua penaja (sponsor) acara Sepetang Bersama Blogger 2015 karena sudah mengundang kami ke sana. Benar-benar pengalaman tak terlupkan. Mudah-mudahan ada kesempatan bertemu di lain waktu. Peluuuk! ^_^

"Jangan takut untuk menjadi blogger bertaraf dunia mulai dari sekarang. Katakan boleh pada diri kita sendiri." Denaihati


Senin, 22 Juni 2015

Cieee Seleb Blogger Cieee!

Assalamu'alaikum.

Entah kenapa, di dunia silat perbloggingan akhir-akhir ini, tiap ada yang nyebut kata "Seleb Blogger" udara langsung berasa panas aja. Hhhh, kadang aku lelah jadinya. #deramakorea. Makin hari, ngeblog jadi makin penuh "keriaan" jadinya. "Cieee, seleb blogger, cieee!" Sering banget saya nemu komen begitu di status teman-teman blogger di socmed. Nggak jarang, saya kebagian juga. Cuma karena nadanya suka susah ditebak, saya jadi bingung, mesti makasih atau nyungsepin muka ke dalam panci? Itu muji apa nyinyir? Hhhh, aku makin lelah. #minumaquasegalon

Karena udah mulai terasa bias-nya, saya iseng nanya di status. 

Apa pendapatmu tentang sebutan "Seleb Blogger"? 
Menurutmu seleb blogger itu yang kayak gimana sih?

Aku di tengah-tengah seleb blogger terheitz se-Hotel Sepang

Udah bisa nebak sih, ini bakalan jadi perbincangan "panas" di status. Bener aja. Beragam komentar muncul. Ada yang nanggapin sinis, ada yang positif, dan banyak juga yang nggak nyambung. Yah, namanya juga hidup, yes. Gak rame kalo gak ada yang tulalit. Wakakakakk! 

Beragam tanggapan teman-teman tadi, saya coba rangkum jawaban mereka ke dalam beberapa kriteria. Asyaelah, udah macam petugas BPS cajah akoh inih. Udah gitu, macam yang penting banget beginian dibahas. Tapi yah, namanya juga usaha biar trafik tinggi, kan? Gyahahaha. #diulekpakerawit #kasihgaremdikit #gulamerahdikit #terasijanganlupa #nyam

Seleb Blogger Itu (katanya) Keren!

Seleb blogger itu keren, karena lewat blog-nya mereka bisa dapat banyak pembaca. Tulisan-tulisan mereka juga selalu ditunggu-tunggu dan menjadi rujukan banyak orang. Biasanya mereka dekat dengan pembaca blog mereka dan berprestasi. Sebutan "Seleb Blogger" itu sendiri sebenarnya adalah bentuk dari hasil kerja keras mereka selama nge-blog. Jadi kalau dapat label "Seleb Blogger" ya itu sebagai tanda apresiasi pembacanya. Selain itu dia juga kerap hadir/diundang di acara-acara blogger. Dengan kata lain, dia populer.


"Pas dengar kata seleb blog, aku kok ingatnya ketika orang-orang mulai heboh dengan nada nyinyir dan mencibir. Padahal seleb blog itu label yang keren lho menurutku."Lita Chan Lai
"Menurutku seleb blogger adalah blogger yang dekat di hati para blogger lainnya." Nchie Hanie
"Seleb blogger menurut saya blogger yang sering berprestasi lewat blognya. Dia gak pernah mengikrarkan diri tapi karena seringnya kemunculan dan prestasinya, blogger yg belom berprestasi menganggapnya seleb. Kadang juga blogger yang minim prestasi tapi punya kelebihan fisik di katakan seleb juga, tapi lebih karena dikepoin orang, bukan dikagumi. Hehehe." Ruli Retno
"Seleb blog menurut aku blognya banyak pengunjungnya, banyak yang suka baca tulisannya terlepas blognya isinya bermutu apa gak. Tergantung pembacanya menganggap mutu apa gak hehehe. Seleb blog juga kesannya udah dikenal banyak orang." Ristin Lia
"Kalo menurutku, seleb blog itu terkenal, sering bikin event dari brand ternama, blognya rame pengunjung, dan juga sering dan teratur update postingan." Alaika Abdullah
"Seleb blogger itu blogger yang eksis dan populer, baik dari materi dan isi blog yang banyak dibaca orang." Rita Asmaraningsih
"Seleb blog menurutku yang blognya populer, banyak dijadikan rujukan, sering dapat sponsor atau paid review, sering hadir di acara-acara blogger." Alfa Kurnia
"Sebenernya ketika orang sering disebut seleb blogger, itu kan nunjukin kalo blognya cukup terkenal, besar, dan diperhitungkan. Tapi sekarang istilah seleb jadi sensitif dan negatif. Jadi kata untuk membully entah orang yg emang udah tenar atau bahkan temen sendiri. Artinya juga jadi negatif, gak ada yang suka dibilang seleb. Padahal menurutku gak ada yg salah, jadi seleb kan berarti prestasi. Hasil kerja kerasnya bangun blog berbuah blognya dikenal banyak orang dan diperhitungkan banyak pihak. Kecuali yang tenarnya gara-gara drama atau kasus yaa. Tapi selama dia tenar karena hal hal positif, tulisannya disukain orang, blognya banyak yang suka, sama sekali gak ada yg salah atau negatif dgn label seleb." Pungky Prayitno 
"Seleb blog itu yang blognya rame dikunjungin orang, yang komennya bejibun, yang bloggernya eksis, entah dia monetize blognya atau nggak. Dan menurut gw itu keren." Ge Siahaya
"Dimata saya seleb blog adalah yang memiliki kesan unik di blognya, baik itu gaya tulisannya maupun keaktifan mengelola blog. Sehingga ketika dia tampil secara umum, blogger lain sdh langsung paham sisi luar dalam blogger itu kayak apa." Yuniari Nukti
"Seleb blog itu blogger yang sering muncul, banyak dikenal sesama teman2 blogger, banyak diendorse sama nama-nama terkenal. Kadang lebay, kuat malu dan tahan gunjingan." Dwi Puspita
"Menurutku seleb blog itu blogger yang inspiratif, banyak orang look up to her/him gitu. Blognya enak dibaca dan somehow banyak yang baca bisa relate ke konten blognya. Jadi yang baca somehow kayak melihat refleksi dirinya sendiri atau dia pengen jadi seperti apa di diri si blogger itu." Mia Fauzia
"Seleb blogger itu blogger yang ditunggu-tunggu tulisan berikutnya. Punya tampilan blog yang sederhana dan pembaca ga terganggu sama iklan yang ada." Nurul Azizah
"Seleb blog adalah orang yang merayakan adanya blog. Bisa jadi begini, istilah ini hadir dari para penyuka atau pembenci, karena dia aktif ngeblog banyak yang mengapresiasi, banyak yang tahu tentang penulis dan isi tulisannya. Di kalangan blogger atau bahkan pembaca web, dia dikenal, asik jadi bahan kunjungan rutin dan banyak yang memperhatikan. Ya, itu mah efek karena dia aktif ngeblog. Cuma ketika menyebutkan seleb blog, nadanya jadi beda-beda, ada yg sinis, ada yang kagum." Ima Emaknya Alif
Seleb blogger adalah para blogger yang selalu di bicarakan orang terkait blognya. Tulisan di blog sudah ada yang menjadi rujukan bagi blogger lain. Blognya sudah bak artis yang kaya konten tulisan dan saya rasa itu disebut seleb blogger." Mkf Saputra
Masih banyak pendapat senada seperti di atas, tapi nggak saya cantumkan. Intinya sama. Menurut mereka, seleb blogger itu bukan sebutan yang negatif, justru mengandung makna positif berupa apreasiasi orang-orang yang terinspirasi dengan prestasi si "Seleb Blogger" dan terbantu dengan manfaat dari tulisan-tulisannya.

Seleb Blogger Itu Sombong dan Sok Ngartis!

Beberapa ada juga yang mengesankan sebutan "Seleb Blogger" itu nggak jauh-jauh dari blogger yang merasa lebih dari blogger lain, sehingga terkesan sombong. Kadang malah seperti terkesan ada jarak antara dia dan pembaca blognya. Malah ada yang mempertanyakan, sebutan "Seleb Blogger" itu siapa yang ngasih, sih? Nah, iya. Siapa, sih? Siapa? Coba ngaku! Hahahaha. Atau menilainya dari berapa sering si blogger nongol selfie dan fotonya di event-event blogger. Makin sering hadir di acara offline, makin seleb doi, coy.

Kalau pendapat pribadi saya, label-label semacam ini akan selalu bermunculan di masyarakat. Pada umumnya sih, label ini munculnya (harusnya) bukan dari yang bersangkutan, melainkan dari orang lain. Ya, aneh aja kan kalau ada yang ngaku-ngaku, "Saya seleb blogger." Errrghh, semacam idih banget, sih lu? Tapi kalau label "Seleb Blogger" tadi udah terlanjur melekat sama kamu, gimana dong? Ciee, cieee, seleb blogger, cieee! #mulailagi
"Salah satu ciri blogger (ng)artis itu: jarang atau bahkan gak pernah bales komen para pembaca. Sekalinya bales, biasanya cuma komen dari para (ng)artis blogger juga. Kalau menurutku seleb blogger yang kayak begitu: nyebelin! Kalau soal negatif atau nggak tergantung siapa bloggernya sih. Mostly kalangan seleb blogger itu ya begitu. Cuma ada juga kok beberapa blogger yang sudah terkenal banget (ntah dia dicap seleb atau nggak) yang selalu membalas setiap komen yang ada di blognya bahkan masih sempat blog walking ke blog-blog yang sudah bersedia mengunjungi blognya." Haryadi Yansyah
"Emang ada seleb blog? Kayane kalau mengikrarkan secara resmi, nggak ada deh. Dan agak gimana gitu ya. Pada akhirnya itu cuma persepsi orang aja. Nggak ngerti juga kriterianya koyo apa?" Mira Sahid
"Seleb blogger itu yang ada dimana-mana, lu lagi lu lagi, mau di event, di sosmed apalagi di group." Fenny Ferawati
"Seleb blogger itu semacam ejek-ejekan kalau menurut saya. Sejak mengenal dunia blogwalking dari tahun 2009 antipati dengan sebutan seleb blogger." Anazkia
"Seleb blogger itu menurutku blogger yang punya penampilan fisik super kece (biasanya sih cantiikkk & modis bgt). Teruss, biasanya mereka kayak 'nggak kejangkau'. Sekedar bisa baca tulisan & menikmati fotonya aja, tapi ga bisa dijadiin temen." Intan Noviriza
"Seleb blogger, blogger yang populer, bisa disukai atau gak disukai, bisa tulisannya bagus atau busuk sekalipun. Umumnya seleb blogger ini punya percaya diri yang tinggi, kadang gak sadar kalau dia dikenal publik yang justru gak suka sama dirinya." Widianto Didiet
"Seleb blogger itu yang dimana-mana ada dia. Tiap event ato kopdar ada dia. Istilah alaynya Lo lagi lo lagi." Suci Santy Risalah
Itu tadi beberapa pendapat teman-teman saya di socmed tentang sebutan Seleb Blogger. Ada juga yang menanyakan kriterianya apa sampai bisa disebut Seleb Blogger? Hhhhh, biarkan sajalah itu menjadi misteri alam semesta. Karena fenomena seleb blogger ini mungkin semacam bau kentut. Tidak bisa dilihat, tapi bisa tercium. Seleb blogger, tidak tau datangnya dari mana, tapi bisa dirasakan kehadirannya. (Jiaaan, mak! Gak bisa banget ya bikin perumpamaan yang lebih indah?).

Pokoknya gini aja, ngeblog mah ngeblog aja. Niat awalnya apa waktu mulai ngeblog? Kalau kira-kira buat cari popularitas, banyak jalan singkat untuk jadi populer sebagai blogger. Tapi apa itu bagus atau nggak. orang lain yang menilai, kan? Kalau dari awal niatnya udah kece: mau berbagi dan bermanfaat untuk orang lain, insya Allah popularitas mah cuma sebagai bonus aja. Yaa, disyukuri aja ya buat yang dapet label "Seleb Blogger" (diminta atau pun tidak). Seenggaknya, dengan makin banyak orang mengenalmu, makin banyak bisa berbagi (harusnya), khaaan?


Terima kasih buat teman-teman yang udah ikut nimbrung di pembahasan penting gak penting ini. Saya punya oleh-oleh dari acara Sepetang Bersama Blogger 2015 di Malaysia kemarin, tapi cuma dua bijiiii! Saya undi, dan yang dapat oleh-olehnya adalaaah: Ima Emaknya Alif dan Yuniari Nukti. Monggo PM alamatnya, ya. Oleh-oleh sederhana aja: 1 pembatas buku dan 1 fridge magnet yang saya beli di Kuala Lumpur City Gallery. Semoga suka, ya. ^_^



Kamis, 18 Juni 2015

Sepetang Bersama Blogger 2015, Kehangatan Tak Terlupa di Malaysia (Part 1)

Assalamu'alaikum.

Keep your heart open to dreams. For as long as there's a dream, there is hope, and as long as there is hope, there is joy in living.

Udah bukan rahasia lagi, Emak Gaoel adalah emak-emak kurang piknik. Kesempatan untuk bisa traveling itu terbatas banget. Jangankan jalan-jalan ke luar negeri, ke luar Bekasi aja bisa diitung dengan jari tangan. Itu juga suka disambil-sambil barengan sama acara blogger. Gw mah gitu orangnya. (Gitu = kurang piknik).


Walaupun kenyataannya begitu, saya nggak pernah berhenti bermimpi. Buat saya, mimpi adalah hiburan gratis yang menyenangkan. Saya paham sih ada beberapa orang yang percaya dengan konsep: bermimpi akan mengajak semesta mengabulkan keinginanmu. Untuk saya (dan mungkin banyak orang), konsep itu teraplikasi dalam cara hidup beragama, yaitu: mintalah apa saja kepada Tuhanmu, suatu saat itu akan terwujud atau diganti dengan yang jauh lebih baik. Yup, formula mimpi saya bentuknya adalah, ngayal + berdoa + berusaha + pasrah = menunggu kejutan.

Sudah sering saya diberi kejutan manis dari Allah. Dan kejutan manis itu biasanya melebihi mimpi yang sudah saya setting sebelumnya. "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" Kejutan manis dari Allah minggu lalu, datang melalui sahabat saya, Anazkia. Formula mimpi saya bekerja dengan sempurna, ditambah bonus!


Mimpi sederhana saya yang kurang piknik ini hanya ingin jalan-jalan ke mana saja. Syukur-syukur bisa agak jauhan dikit dari Bekasi dan Jakarta. Saya berkhayal, saya berdoa semoga ada kesempatan muncul. Tidak lama, saya melihat Anazkia membuka kesempatan untuk menyeleksi teman-teman blogger untuk ikut dengannya menghadiri undangan ke acara gathering blogger di Malaysia, Sepetang Bersama Blogger 2015. Saya ambil kesempatan itu untuk berusaha. Setelahnya, saya pasrah dan berdoa. Kalau rejeki, tidak akan terlepas dari tangan saya. Sebaliknya, kalau bukan hak saya, walaupun sudah tergenggam dalam telapak, akan terlepas juga.

Ternyata, bukan cuma mimpi jalan-jalan aja yang saya dapat. Tapi bonus berlipat-lipat yang mengikutinya juga. Saya terpilih bersama 3 blogger lainnya: Pungky, Una dan Darul untuk berangkat ke Sepetang Bersama Blogger 2015. Jalan-jalan gratis ke luar negeri? Strike one! Barengan sama teman-teman blogger yang sama-sama punya passion dalam ngeblog? Strike two! Ada si Pungky, anak tiri alay kesayangan akoh? Strike three! Bisa ketemuan blogger-blogger Malaysia, termasuk CEO Denaihati, Encik Amir? Strike four! Dapat ekstra satu hari bebas untuk eksplor Malaysia? Strike five! Dikasih hotel yang jaringan wifi-nya kayak angin tornado (ter-blogger)? Strike six! Daftar bonus ini masih panjaaaaang dan gak akan abis-abis kalau saya tulis semua. Intinya, saya beruntung.


Karena jarang dapat kesempatan seperti ini, gak heran kalau cerita tentang perjalanan saya ke Malaysia bersama Anaz, Pungky, Una dan Darul gak bisa saya rangkum dalam satu blog post. Siap-siap aja sama cerita bersambungnya di sini, ya. Hahahaha. Mau mulaiya aja sekarang saya bingung, harus dari mana. Tapi sebagai rasa hormat dan terima kasih saya kepada pihak yang mengundang: Encik Amir, Yeo's Malaysia dan Denaihati, mending langsung ke acara SBB 2015 kemarin yang keren banget konsepnya.





Treasure Hunt

Sabtu, 13 Juni 2015. Diawali dengan drama jam 6.45 pagi yang sempat bikin saya dan Pungky pontang-panting. Sejak semalam, panitia sudah mengingatkan untuk berkumpul di lobi hotel jam 6.45. Saya pun memasang alarm jam 5.00, dan itu masih pagi bingitz! Jam 5.00 alarm saya bunyi, dan langsung saya matikan lagi, karena saya pikir masih ada waktu. Berhubung saya dan Pungky sedang tidak sholat, kami pun lanjut bobo cantik. Gak lama, bel kamar bunyi. Kami terbangun dan Pungky membuka pintu kamar. Anaz berdiri di sana dan bilang, "Jam 6.45." Udah! Sementara saya dan Pungky masih doyong dan belekaaaaan!



OK, cukup dramanya. Pokoknya kami berdua akhirnya berhasil juga sampai di lokasi acara yang berjarak 5 menit dari hotel, Taman Cabaran, Putrajaya Challenge Park. Nama boleh taman, tapi areanya ternyata luas banget, kayak satu kompleks perumahan, lengkap dengan bukit-bukit, taman untuk pejalan kaki, jalur pesepeda, lapangan skateboard dan indoor wall climbing area.

Setelah mendapat t-shirt dan pin untuk peserta, kami semua dikumpulkan di halaman depan Taman Cabaran, berbaris berkelompok. Acara pagi itu akan dibuka dengan kegiatan lapangan Treasure Hunt. Sejak awal saya sudah bilang ke teman-teman kalau saya akan jadi fotografer, dan gak ikutan Treasure Hunt karena tau diri gak bakalan sanggup ikut kegiatan fisik begitu. Apalagi Putrajaya pagi itu kece banget panas teriknya. Itu juga ternyata saya harus ngekorin semua peserta ke tiap pos perhentian. Jaraknya ampun-ampun mamaa!




Saya nggak banyak menemukan kegiatan gathering blogger yang sifatnya fisik kayak Treasure Hunt ini. Kebanyakan acara blogger diadakan indoor, para blogger duduk manis mendengar pembicara sambil wajah tertunduk ke gadget masing-masing. Boro-boro kenalan sama semua peserta, ngeliat wajah yang duduk di sebelah aja mungkin cuma sesekali. Dalam kegiatan Treasure Hunt ini, blogger "dipaksa" untuk berinteraksi secara langsung dengan kelompoknya. Pungky, Darul, Una dan Anaz pun tidak berada dalam satu kelompok. Mereka terpencar dalam kelompok yang berbeda. Bahkan Darul, si blogger ganteng dari Indonesia, dapat kehormatan untuk menjadi team leader kelompoknya. Semua membaur.





Tapi apalah artinya blogger tanpa update di social media secara live. Panggilan ngeksis tetap ada, dan panitia paham banget itu. Makanya, challenge di tiap pos perhentian, gak jauh-jauh dari bikin selfie dan video kelompok. Masing-masing diberi hashtag kelompok untuk memantau kelompok mana yang aktif update melalui social media. Interaksi makin intens, karena kehadiran blogger dari luar negeri (Indonesia dan Turki) yang udah pasti fakir sinyal. Demi kepentingan kelompok masing-masing, semua gotong royong bagi-bagi sinyal tethering untuk yang nggak punya sinyal. Di post 6 yang terakhir, tiap kelompok bahkan disuruh untuk live blog yang ditulis bersama dan ditantang untuk mendapatkan spot page one di Google search. Hahahaha. Seru! Model kegiatan begini ternyata cocok banget buat acara gathering blogger tanpa membatasi interaksi langsung yang hangat. Kalau di awal acara masih pada malu-malu, di post terakhir udah pada malu-maluin semua. Tiap meter selfie. -_- Yah, namanya juga blohherrr.




Walaupun saya nggak punya kelompok, saya dapat banyak teman baru juga karena sok akrab sama kelompok-kelompok yang sedang bertanding. Hihihihi. Salut dengan teman-teman blogger Malaysia dan panitia SBB 2015. Mereka sangat hangat menyambut kami berlima. Kami merasa seperti di rumah sendiri. Semua begitu ramah menyapa. Yang kayak gini nih yang bikin susah move on. ^_^



Acara Treasure Hunt berakhir tepat sebelum makan siang. Selepas makan siang, acara akan dilanjutkan dengan sharing session, di mana Anazkia juga mendapat kehormatan untuk berbagi. Bagian itu ada di post selanjutnya, ya. Dan kelompok siapa yang memenangkan Treasure Hunt? Saya juga masih akan mengangkat profil teman-teman blogger dari Indonesia yang pergi ke SBB 2015 ini. Cerita keliling Kuala Lumpur-nya? Ada, dong! Pantengin terus, ya!

“Be genuinely interested in everyone you meet and everyone you meet will be genuinely interested in you”
Rasheed Ogunlaru