ABOUT ME

Selasa, 17 November 2009

Pengalaman ‘Indah’ Di Warung Mie

Sebenarnya ini kejadian yang sudah lama terjadi, sekitar setahun yang lalu. Tapi masih membekas dalam hati sampai saat ini. Siap-siap terharu-biru yah..

Hari itu Sabtu, seperti biasanya adalah jadwal keluargaku pergi mengunjungi rumah mertuaku di daerah Bintaro. Sesampainya di rumah mertua, mereka mengajak kami makan keluar. Kata Mamah (mertua perempuan) yang penggila mie sejati ada tempat makan mie enak di sekitar Bintaro. Aku nurut aja, sebagai menantu yang baik dan manis. Ehem.

Tempatnya biasa saja. Tidak bisa masuk dalam kategori restoran. Mungkin lebih tepat disebut warung makan pinggir jalan. Tapi kalau masakannya enak, tidak ada salahnya dicoba khan? Nama warungnya jelas terpampang didepan warung tersebut, tapi aku tidak mau sebutkan, ah… Nanti kalian juga akan tahu sendiri kenapa.

Kami duduk dan langsung memesan. Rombongan kami sebenarnya tidak terlalu ramai. Cuma ada aku, suamiku, Mamah, Papah dan anakku. Kami berlima memesan makanan yang sama, yakni mie rebus ala …. (judulnya di menu). Setengah jam ditunggu, pesanan belum tiba juga. Kebetulan dapur tempat memasaknya terlihat jelas dari tempat duduk kami, karena berada di bagian depan warung. Warung itu sendiri tidak terlalu ramai pengunjung saat itu. Cuma ada 3 meja terisi, dan meja kami yang paling ramai (walaupun cuma berlima).

Satu jam kemudian, minuman pesanan kami tiba. Kami yang sudah kelaparan menanyakan pesanan makanan kami kepada si pelayan. Dia menjawab sebentar ya, bu. Hmmm…..

Satu setengah jam rasanya sudah cukup untuk bersabar. Akhirnya suamiku berjalan menuju dapur warung tersebut dan menanyakan pesanan kami kembali dengan nada tidak sabar. Sebab anakku sudah mulai rewel kelaparan. Dilihat-lihat, meja lainpun belum ada yang datang pesanannya. Kami memang yang datang lebih dahulu. Bertanya dengan nada tinggi, suamiku hanya ditanggapi dengan senyuman si pelayan sambil tangannya menunjuk ke tembok yang berada di belakang kami.

Owwaalaaah, disana tertulis : “Kalau Anda Tidak Sabar Menunggu, Lebih Baik Batalkan Pesanan Anda”.

Gubraks!!! Baru kali ini aku menelukan warung makan yang suombuongnya kaya begini, nih! Nggak lagi-lagi deh kesana.

Akhirnya memang pesanan kami datang juga 15 menit kemudian, tapi mau rasanya seenak makanan restoran bintang tujuh, tetap saja menelannya dengan pahit. Usut punya usut, alasannya mereka lama memasak mie spesial mereka itu karena mereka memasaknya dengan arang. Lho? Ya sudah tahu arang itu lama menyalakannya, ya sebelum buka warung mbok ya dinyalain dulu itu arang. Huahahahaaaa (ketawa pahit).

NB : terharu gak bacanya? Wkwkwkwkwk…cape deeee….

Semua Bersumpah Demi Allah, Siapa Yang Kamu Percaya?

Melihat kasus Buaya VS Cicak, mendadak nama Allah berkumandang dimana-mana. Pendukung Cicak bertakbir dalam demonya untuk mendukung kedua pejabat anti-Tikus ini. Pak Buaya (Pak kok Bu(aya)? Hehehe) ikutan bersumpah demi Allah dia tidak pernah menerima uang sepeserpun dari Om Tikus, padahal jelas-jelas sudah ada bukti pembicaraan telepon antara mereka dan didengar oleh masyarakat.

Belum selesai urusan Buaya, Cicak dan Tikus, mendadak muncul Buaya Insyaf yang juga bersumpah demi Allah dia tidak melakukan konspirasi pembunuhan dengan Cicak lain. Buaya insyaf ini mengaku ditekan oleh Buaya-buaya lain untuk mengikuti skenario mereka menjerumuskan Cicak pemimpin anti-Tikus.

Apapun itu, mendadak nama Allah menjadi murah. Begitu mudahnya kita sekarang bersumpah atas namaNya untuk selamat di dunia. Terpikirkah oleh kita, akan selamatkah kita di akhirat kelak? Semua bersumpah demi Allah, siapa yang kamu percaya?

Kamu tanya saya? Saya menjawab, saya percaya Allah. Allah Mahatahu. Manusia boleh tertipu oleh sumpah, tapi Allah tidak akan. Nama Allah jangan dibuat murah, itu Tuhan lho…

Rabu, 04 November 2009

Celebs…Are You Somekind of Gods?

Re-post dari tulisanku di Kompasiana.

Teringat beberapa bulan yang lalu saya pernah menulis status dalam akun Facebook saya : “Bertekad mulai hari ini kalau ketemu selebriti, siapapun, akan memberanikan diri minta foto bareng =P”. Status nyeleneh seperti itu biasanya akan mengundang komentar dari teman-teman. Dan benar saja, sepuluh menit kemudian terkumpul lebih dari sepuluh komentar yang nadanya sama, menertawakan tekad saya yang aneh. Satu dari mereka menanyakan mengapa saya sampai bertekad demikian. Saya menjawab, karena saya merasa jarang sekali bertemu dengan orang terkenal selama hidup saya. Sementara melihat-lihat photo album teman-teman di Facebook, hampir selalu ada foto mereka dengan wajah sumringah dengan orang terkenal atau hampir terkenal atau tidak terkenal tapi sepertinya ingin terkenal (baca : seleb jadi-jadian).

Saya memang jarang keluar rumah karena kesibukan saya sebagai seorang ibu di rumah. Istilah kerennya : “Saya gak gaul geto…”. Jadi kapan saya bisa menemukan selebriti dalam hidup saya? Sedangkan mereka beredar di tempat-tempat yang saya hampir tidak pernah datangi (mall, cafe, movie theatre, dugem spots, etc). Masa saya harus berharap mereka yang datang ke rumah saya? Yang bener aja!

Sampai akhirnya lebaran kemarin saya berkesempatan jalan-jalan keluarga keliling kota Bandung. Mampir sebentar di sebuah Factory Outlet dan mata saya tertumbuk pada sosok yang sepertinya sangat saya kenal (dan belum tentu dia kenal saya) di pojok cafe depan FO tersebut. Didi Petet!! Yess!!! Akhirnya ketemu selebriti juga, walaupun angkatan lama, tapi bolehlaaah. Mendadak saya keringat dingin, ingat akan tekad baja saya beberapa bulan yang lalu yang sudah saya proklamirkan dalam Facebook. Mata saya jelalatan mencari suami, niatnya minta ditemani untuk foto bersama.

Setelah saya utarakan maksud saya kepada suami, dia tersenyum simpul sambil mengatakan : “Yakin? Ayo, deh…”. Lho kok saya malah jadi grogi gene? Please deh ah, ini Didi Petet lho, bukan Ashraf Sinclair. Itu juga beliau sepertinya lengkap dengan keluarga besarnya disana. Dan kelihatan kasat mata, sepertinya beliau bukan orang yang sombong, malah cenderung ramah. Duuh, maju nggak yaaa…?

Suami bergerak gesit mengambil kamera dan menarik tangan saya untuk segera menuju ke tempat beliau duduk. Mendadak saya mules dan reflek melepaskan tangan saya dari suami sambil berkata : “Nggak usah deh, kapan-kapan aja!”. Suamiku bengong.

Kapan-kapan aja? Kapan-kapan itu kapan lagiiii…??!! OMG!! Ini akibat kuper kayanya yah?

Selasa, 13 Oktober 2009

BMG...what are you? where were you?

BMG mengatakan setelah kejadian gempa di Sumbar akan diadakan sosialisasi pengetahuan mengenai gempa kepada rakyat. Kelamaan...kemaren2 ngapain? Kalo bisanya cuma ngumumin kekuatan gempa sekian skala richter, semua org tinggal google...jreng!!! Tsunami di samoa pada rabu dinihari kemaren seharusnya bisa menjadi peringatan bahwa akan ada kemungkinan gempa di daratan sumatera, mengingat mereka berada pada satu jalur lempengan. Jika yang satu bergeser, yang lain akan terdorong, sehingga mengakibatkan gempa. Paling tidak, peringatan ini bisa mengurangi dampak akibat gempa. Bagi yang tidak mau mendengarka peringatan atau menganggap remeh, ya biarkan mereka menyesalinya. Tapi bagi yang mau mendengar, insya Allah tidak akan menjadi korban.
Ya, ini musibah...tidak bisa dipungkiri. Tapi alangkah bodohnya jika pihak yang seharusnya paling tahu dan paling berilmu di bidangnya tidak mau susah untuk membagi pengetahuannya sehingga jatuh korban jiwa.
Sakit hati.... Urusan mengikhlaskan, urusan dengan Tuhan. Tapi di dunia, manusia wajib berusaha sampai pol...sehingga kalau sampai kejadian juga, kita gak gelo kaya gini.

Dah, neeek....!!!!

Entah karena saya yang selalu apes, atau memang saya yang kurang sabar. Setiap harus berhadapan dengan pelayanan publik, selalu ada saja yang mebuat saya naik darah dan komplain. Sebut saja saat harus membuat pasport di kantor imigrasi dengan membawa bayi usia 6 bulan, atau saat membuat SIM dengan kondisi meninggalkan anak bayi saya yang masih ASI ekslusif di rumah. Sampai hari ini hendak mengambil uang melalui Western Union di sebuah Bank ternama di Indonesia.
Diawali dengan masuk ke dalam bank tersebut tanpa disambut petugas keamanan yang selalu siap menyodorkan nomor urut, saya akhirnya harus celingak-celinguk sendirian mencari tahu kemana saya harus mengurus pengambilan uang ini. Customer Service yang berjumlah tiga orang dalam ruangan yang tidak terlalu besartersebut tampaknya tidak menyadari bahwa ada customer-nya yang sedang bingung, tampak tenang-tenang saja dengan urusannya masing-masing. Akhirnya saya memberanikan diri bertanya kepada salah satu dari mereka. Dan mereka pun akhirnya memberikan saya form yang harus diisi.
Selesai mengisi data saya duduk manis menunggu dipanggil. Sampai sekitar 20 menit baru saya sadar bahwa saya belum diberi atau mengambil nomor urut (yang diletakkan entah dimana, karena saya tidak melihatnya pada saat saya masuk). Ketika satpam masuk barulah saya bertanya dimana saya bisa ambil nomor urut, karena ternyata petugas CS memanggil nasabah berdasarkan nomor urut. Sang satpam menunjukkan sebuah box kecil yang terletak di sudut meja CS paling ujung, yang tidak mungkin langsung bisa diketahui kalau itu adalah tempat nomor urut pemanggilan.
Dengan sedikit dongkol, karena saya sudah dilewati oleh satu orang customer yang datang lebih belakangan dari saya, akhirnya saya mengambil nomor urut.
Kembali saya duduk manis menanti panggilan. Orang sebelum saya sudah selesai dilayani, dan saya bersiap-siap dipanggil. Tapi apa daya sang CS masih ada pekerjaan lain yang lebih penting dari melayani customer yakni menelpon, membolak-balik berkas dari mejanya, kembali menelpon, berjalan ke meja supervisor, kembali ke mejanya, sibuk kembali dengan berkas-2nya, kemudian menelpon kembali...sampai 30 menit!!!
Puas melihat sang CS megal-megol didepan mata saya dengan kesibukannya yang tidak serve the customer, saya naik pitam. Saya datangi sang CS dan memberikan nomor urut saya sambil mengucapkan "terima kasih" dan berlalu.
Deeee....
Gw ke bank lain aja. Mudah-mudahan di bank lain gw lebih beruntung yah, neeek!!!!

Peace....


Sudah sebulan ini saya berusaha menahan diri untuk tidak ikut terjebak dalam euforia emosi terhadap tari Pendet yang katanya di-klaim Malaysia sebagai tarian mereka. Saya berusaha menjaga perasaan pihak-pihak tertentu, terutamanya adalah keluarga saya sendiri karena kebetulan saya memiliki ipar asli orang Malaysia.
Saya berusaha berdiri sendiri tanpa miring ke kiri atau ke kanan. Tidak mendukung ataupun menantang. Saya perbanyak membaca, mulai dari status teman-teman Indonesia, Malaysia, keluarga dan teman Indonesia yang mencari nafkah di Malaysia, maupun note-note yang bersliweran di wall hampir semua orang, termasuk wall teman Malaysia saya dan yang pasti tulisan-tulisan orang-orang yang kompeten terhadap permasalahan ini.
Kesimpulan saya cuma satu. Media kita sungguh sadis. Untuk permasalahan tari Pendet itu sendiri, sudah beratus penjelasan beredar baik di media cetak, elektronik maupun dunia maya bahwa itu adalah murni kekeliruan Discovery Channel. Pihak Malaysia sama sekali tidak terkait dengan tampilnya iklan Enigmatic Malaysia (or Asia?) yang mereka tayangkan tersebut. Namun respon masyarakat kita sungguh luar biasa. Dari awalnya kesalahan satu stasiun televisi, merembet menjadi masalah nasional yang bergerak ke arah tindakan anarki.
Semua geram dan melontaran kata-kata makian terhadap mereka. Ancaman sweeping terhadap warga negara Malaysia yang ada di Indonesia bergema dimana-mana. Terus terang saya bergidik. Beginikah cara kita menyelesaikan suatu masalah (yang notabene sebenarnya tidak ada masalah)?
Saya tidak membela satu pihak. Dan yang pasti saya tidak memulai suatu perdebatan dengan munculnya tulisan ini. Karena terus terang saya bukanlah orang yang paham akan permasalahan ini. Yang saya rasakan hanyalah miris.
Dalam sejarahnya kita (Indonesia dan Malaysia) adalah satu daratan. Sangatlah mungkin kebudayaan kita mirip atau bahkan sama (saya tidak spesifik mengatakan tari Pendet karena semua orang juga tahu tari Pendet asli dari Bali, Indonesia). Contoh yang paling konkrit terjadi sendiri pada saya dan keluarga. Ketika abang saya menikahi seorang gadis Malaysia, keluarga kami bertemu dan bercakap-cakap. Subhanallaah, bahasa yang mereka pergunakan sama persis dengan bahasa yang digunakan nenek saya yang asli dari kampung Halaban, Payakumbuh Sumatra Barat! Saya pun tak bisa menjelasannya, karena, sekali lagi, saya bukan orang yang kompeten untuk menjelaskan hal ini. Tapi ini kenyataaan.
Belum lagi kenyataan kalau kita sama-sama negara yang mayoritas berpenduduk muslim. Sebagai pemeluk Islam, kita sama-sama tahu bahwa kita adalah saudara. Sesama saudara saling bertikai itu biasa. Apalagi saling berebut suatu 'permainan'. Tapi kita pun tahu dan paham bagaimana menyelesaikan suatu masalah secara Islam, yaitu dengan jalan damai.
Saya tidak membuka forum dalam note ini. Silahkan anda memberi komentar sesuka hati anda, saya tidak akan mereply, karena saya juga tidak tahu bagaimana menjawab kalau anda mulai mempertanyaan bagaimana dengan batik? wayang? nasib TKI kita disana? Sipadan dan Ligitan? Saya bukan siapa-siapa yang pantas untuk menjawabnya. Apalagi dengan pertanyaan, apakah kita mau diam saja diinjak-injak oleh mereka (Malaysia)? Kembalikan pertanyaan kepada diri kita sendiri, apa iya mereka 'menginjak-injak' kita? Apa buktinya? Kalaupun memang ada satu atau seribu kasus TKI kita diperlakukan sewenang-wenang disana, lebih pantasnya kita sebut pelakunya itu oknum, bukan? Untuk Sipadan dan Ligitan pun mungkin jawaban saya yang hanya orang biasa ini adalah, sedangkan sendal jepit di masjid saja kalau tidak dijaga bisa hilang diambil orang, apalagi pulau?
Jangan mudah terpancing, teman. Kita bersaudara. Setidaknya saya merasa begitu, dengan ada atau tidaknya ikatan pernikahan antara abang saya dan istrinya itu.
Media kita sungguh ganas. Media kita berada pada satu level yang paling agung di negeri ini dalam dunia jurnalistik. Dimana semua yang dikatakan media kita telan bulat-bulat tanpa berusaha mengunyahnya lebih dahulu. Akibatnya apa? Kita keseleg sendiri kan? Blingsatan sendiri karena sesak nafas. Padahal kalau kita bisa melihat semuanya dengan pikiran jernih, mata terbuka, hati yang tenang serta penelitian yang imbang dan tidak berat sebelah, semuanya bisa kita 'telan' dengan nikmat dan elegan.
Mohon maaf apabila teman-teman ada yang tersinggung dengan tulisan ini. Ini bukan tulisan seorang profesional. Ini hanya tumpahan resah hati saya, sebagai orang biasa yang tidak atau belum menyumbang apa-apa juga untuk negara yang saya cintai ini.
Wassalam.

Status...baik yah? :D

Gw baru dapet pelajaran berharga dari FB hari ini.
Gw kehilangan 'sesuatu' (barang) yang cukup berarti buat gw. Rasanya gak rela mau diikhlaskan begitu aja. Secara dapetinnya juga susah-payah, pake darah dan keringat (*lebay dikiiit). Kepengen curhat di status kaya gini : "Uuuh, what a bad day!!! Kenapa pake ilang sih? Sedih banged gw...huaaaa...huaaa...*meraung-raung*".
Baru selesai ketik status diatas, belum sempat klik 'share', tangan iseng pengen liat apdetan status temen-2 yang lain dulu...
Scroll down....terbaca status seseorang : "abis jth dr motor n sikut tgn kiri g tulangny bergeser....tp alhamdulillah msh d ksh idup....."
Scroll down sedikit lagi, keliatan status yang lain : "hiks..hiks.... Kalo kangen ampe ga ketahan tapi yg dikangenin dah ga ada depan mata, harus gimana dunk......"
Scroll down lagi lebih ke bawah, stausnya : "jam lima kok lama banget seh......?".
Haduh...hidup seseorang diluar sana ada yang lebih menderita dari gw hari ini.
Yang abis ketabrak motor aja bisa langsung bersyukur masih dikasih hidup, padahal sikunya geser...*peurih ngebayanginnya*.
Ada yang kangen sama orang yang disayangnya tapi apa daya gak bisa ketemu. Alhamdulillah, gw masih bisa ketemu sama orang-2 yang gw sayang tiap hari.
Ada yang blingsatan nungguin jam lima karena gak sabar pengen cepet-cepet pulang kantor dan ketemu keluarganya. Gw...tiap hari ngumpul sama anak-anak gw, gak usah nunggu sampe jam 5 sore dulu.
Hiiiks...gak jadi apdet status tadi... Maluu...malu sama temen-temen yang baca...Dan yang lebih malu lagi, ya sama Tuhan yang udah kasih hidup.
Akhirnya gw memutuskan untuk menulis status : "Harus ikhlas...harus ikhlas...harus ikhlas...:. Ini mah lebih karena gw perlu dorongan dari diri sendiri supaya bisa cepat ikhlas.
Bukannya nyukurin nasib teman-2 diatas yang statusnya di-quote, ya.. Gw justru pengen terima kasih sama kalian. You guys taught me something today. Menerima hidup dengan ikhlas...
Sekarang gw udah agak sedikit lega. Lumayan bisa mengusir peudih karena kehilangan yang gak seberapa itu. Dan gw udah bisa ngekek-ngekek sendiri di depan layar monitor gw karena abis baca status orang : "Banyak TG di lobby...whuakakakak...".


Yang punya status gw tag, yah...Thank's a lot, guys...!!! :D

Rabu, 05 Agustus 2009

Permisi, Tuhan...

Assalamu'alaikum, Tuhan...
Kepengen ngobrol lagi, Tuhan...
Setelah sekian lama aku lalai mengajakMu bercakap-cakap atau sekedar menyapa...
Maaf ya, Tuhan...
Aku juga gak ngerti, kenapa sih aku selalu ingat padaMu hanya saat aku sedang dalam kesusahan?
Setan dalam diriku sudah siap dengan pembenaran untuk pertanyaan itu, Tuhanku...
Katanya : 'iya dong, katanya Tuhan Maha Penolong, wajar aja kalau kamu ingat Dia pada saat butuh pertolongan'. Tuuh kaaan... Setan memang licik ya, Tuhan?
Kok dia bisa ya membalik-balikkan kata sehingga yang salah jadi terdengar seperti benar?
Tapi jangan khawatir, Tuhanku...
Seperti yang selalu Engkau ingatkan pada kami, hambaMu, hanya orang-orang yang beriman yang dapat merasakan kehadiranKu... Akupun berusaha PD kalau aku (mudah-mudahan) Kau masukkan ke dalam golongan orang-orang yang beriman...
Jadi aku bisa terus merasakan keberadaanMu, dikala aku susah maupun senang...
Tolong bantu aku ya, Tuhan... Agar aku bisa selalu ingat padaMu setiap saat... Naah, kaaan, aku minta tolong lagi padaMu... Tidak apa-apa kan, Tuhanku? Kemana lagi aku bisa meminta pertolongan kalau bukan kepadaMu....
Terima kasih, Tuhanku...

Untuk Fadhil


Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Anakku, Fadhil... Besok adalah tahun ke-enam Allah menganugerahkanmu usia...
Detik pertama Fadhil melihat dunia sampai detik ini, tak henti mama berdoa untuk keselamatanmu dan bersyukur atas kehadiranmu...
Mungkin memang Fadhil bukan yang terpandai di sekolah, tapi Fadhil adalah cahaya untuk mama dan papa...
Mungkin memang Fadhil bukan yang terkuat diantara teman-teman, tapi mama dan papa yakin kelak Fadhil akan selalu menjaga kami dan adikmu, Safina...
Fadhil pasti sudah bisa membaca catatan ini, tapi mungkin Fadhil belum mengerti...
Kalau dalam catatan ini tertumpah seluruh cinta mama untukmu....
Kalau dalam catatan ini terpanjat seluruh doa untuk kebaikanmu....
Kalau dalam catatan ini tertuang seluruh harapan untuk masa depanmu...
Maaf kalau mama sering marah sama Fadhil...
Mama sering bilang kalau marah itu pertanda sayang...
Saat ini mungkin Fadhil bingung, apa maksudnya...
Tapi percayalah, semua yang Mama lakukan adalah memang karena Mama sayang dengan Fadhil dan adek...
Kelak Fadhil akan mengerti...
Selamat ulang tahun, sayang...

Bu Juju


Ini Bu Juju, asisten baruku. Rumahnya di kampung sebelah perumahanku. Tadi pagi dia datang dengan baju biru gonjreng berbordir bunga-2 dan rok hitam bunga-2 kuning terang. Sempat berpikir dalam hati : "Ya ampun, si ibu...kok bisa sih keluar rumah pake baju gak matching gitu?"


Sekilas info tentang BU Juju :
1. Suami sopir angkot cabutan
2. Anak 8 orang : 2 perempuan, 6 laki-laki
3. Anak paling kecil berumur 3 tahun
4. Punya 3 orang cucu
5. Anak-anak yang belum menikah 5 orang
6. Anak nomor 1 sampai 7 semua cuma lulus SD
7. Mertua ikut tinggal di rumah yang sama
8. Salah satu anaknya sekarang sedang sakit panas tinggi dan belum dibawa ke dokter karena belum ada uang


Dengan kondisi begitu, apa mungkin Bu Juju sempat memikirkan bajunya matching atau tidak? Boro-boro dia bisa mikir : "Duuh, neeek...baju gw kok gak matching gini ya? Gak pede deh gw mau keluar rumah".

Hampir bisa dipastikan yang ada dalam pikirannya saat ini adalah :"Si Komar kudu dibawa ke dokter nih. Berapa duit ya buat nebus obatnya? Mana si bontot minta dibeliin sepeda...beras di rumah pake abis lagi..."

Dangkal sekali rasanya hampir setiap hari pikiran kita dipenuhi dengan hal-hal yang ternyata tidak terlalu penting, seperti style dan gaya hidup. Alangkah butanya kita, hidup berdampingan dengan orang-orang seperti Bu Juju, tapi menutup mata dengan keadaan mereka.

Bu Juju cuma satu...tapi yang bernasib serupa banyak sekali jumlahnya.

Yok, jangan egois... Daripada bela-belain beli baju yang matching, kita tolong Bu Juju-Bu Juju lain di luar sana.

Hari ini dapat pelajaran berharga dari Bu Juju.

Tengkyu nih, Bu...:D

Mengapa?

Aku pernah merasa seperti ini sebelumnya....
Tapi selalu hilang seiring waktu...
Kali ini aku merasakannya lagi...
Kutunggu rasa itu hilang seiring detak jam...
Namun mengapa kali ini berbeda?
Tak hilang walau sedikit...
Tak lekang oleh waktu...
Duuh...muleeeesss.....

Next Time, Take Me With You....

Ini percakapan sebulan yang lalu dengan si abang....
Gw : kalo abang kerja di luar negeri tapi keluarga tinggal disini pasti lumayan tuh penghasilannya ya?
Abang : yaaa...gak mau ah, jauh-jauhan sama keluarga
Gw : yaelah...kan ada telpon, internet...sekali sebulan pulang...gapapa kale....
Abang : gak ah, kecuali kalo luar negerinya yang bisa pulang sekali seminggu...hehehe
Gw : itu mah bogorrr....dudul....

Gw tuh yang belagak kuat jauh-jauhan sama dia. Ternyata eh ternyata, gw juga tuh yang sekarang terkapar sakit gara-gara belom nyampe sebulan ditinggal tugas sama dia.
Next time, take me with you!!! Huhuhuhueee...*ini mah sekalian pengen jalan-jalan....kekekek*

Jumat, 22 Mei 2009

Facebook Haram!!!

Mendadak dunia para facebookers (terutama facebookers muslim) tergoncang. Hari ini muncul artikel yang mengatakan (naga-naganya) MUI bakalan mengharamkan Facebook!!!
Sebagian ulama mengatakan fenomena Facebook di Indonesia sudah demikian meresahkan sehingga perlu ditindaklanjuti oleh para ulama mengenai hukum halal dan haramnya. Ditakutkan Facebook (FB) ini akan merusak generasi muda Indonesia karena didalamnya potensial terdapat pornografi dan juga membuka jalan terjadinya perbuatan maksiat lainnya, mengingat bebasnya dunia FB dalam membuka jaringan sosial dengan semua orang.
Paaaaaak.....!!!! Ngapain aja sih kerjanya? Sampe-sampe FB aja mau dibikin fatwa haram? Jangan-jangan bapak yang onlen mulu melototin FB sampe punya inspirasi begitu?
Pornografi di dunia maya udah ada dari jaman internet nongol, paaak!!! Kalau takut pornografi meracuni FB, jangan khawatir, justru FB adalah salah satu situs yang aman dari posting-posting foto tak senonoh. Kalau mau liat-liat yang begituan banyak situsnya, pak. Tinggal ketik fiktor alias fikiran kotor di google, noooh!!!!
Facebook, Friendster, Twitter, Skype atau lain-lainnya itu cuma bentuk media orang berkomunikasi di jaman canggih ini tanpa perlu bertemu langsung. Bapak terpikir gak betapa terbantunya orang-orang yang mempunyai sanak saudara nun jauh disana dan ingin mengetahui kabar mereka? Scarra mau nelpon, duid gak cukup. Lewat FB bisa tau bagaimana kondisi mereka, belum lagi bisa liat-liat poto-potonya.
Belum lagi yang punya bisnis onlen, mereka juga sangat terbantu sekali lho pak dengan adanya FB ini. Sebab di fesbuk ini orang cenderung untuk berkomentar, terutama kalau melihat foto-foto yang unik dan menarik. Bisa jadi masukan buat para pengusaha ini kalau mereka posting foto-foto produk mereka.
Daripada ngurusin fesbuk, mendingan bantuin Departemen Agama bebenah soal urusan haji orang-orang. Jangan duid naik haji orang-orang dimakan sama mereka. Apa gak kepikir, gak semua orang yang naik haji itu kaya. Ada yang udah nabung seumur hidup, baru bisa berangkat, paaak....
Ampun dah.....!!!!

Sabtu, 02 Mei 2009

Patah Hati Patah Arang....


Lihat kabar tentang Antasari Azhari lumayan shock. Sempat kagum sama dia beberapa waktu yang lalu. Waktu dia berhasil berturut-turut masukin koruptor brengsek ke bui...Wiiih...pikir gw, berani juga ni orang. Alhamdulillah masih ada orang kaya gini di negara kita. Mungkin gak semua pejabat itu ancur...
Begitu muncul berita ternyata dia (diduga kuat) sebagai otak pembunuhan...langsung maknyesss hatikyu...
Bukan karena gw mengidolakan dia...tapi terlebih karena gw patah arang seketika...Keknya mang gak ada pejabat yang bisa kita percaya sama sekali di negara ini...Ckckckck...sedih niaaaan....
Negara sebesar ini diserahkan nasibnya ke tangan koruptor, pembunuh, penggila poligami dan orang stress.
Gak salah dong kalau banyak rakyat yang apatis trus jadi golput...Kita gak bego, paaak...buuu....Kalau memang gak ada yang layak buat jadi penggerak bangsa, ya jangan pilih yang asal ada aja. Ngapain?

Senin, 20 April 2009

Janji Putri Pada Pangeran, A love Story (Layla Majnun version?)


Suatu sore yang melankolis, seorang Pangeran bertanya pada sang Putri, "Bila aku terlebih dahulu meninggalkan dunia ini, maukah kau berjanji untuk tidak melupakan aku?"
Sang Putri tersenyum sembari manatap pujaan hatinya, "Yang bisa membuatku melupakanmu hanyalah jika aku menjadi gila karena kau tinggalkan".
Pangeran tertegun sejenak mendengar jawaban sang Putri. Kemudian ia bertanya kembali, "Bila ternyata kau yang pergi terlebih dahulu meninggalkanku, maukah kau berjanji untuk setia menungguku di surga?"
Sang Putri kembali tersenyum padanya seraya berkata, "Yang bisa membuatku setia menantimu disana hanyalah doamu agar aku selalu berada di dekatNya sehingga aku selalu dijagaNya dari godaan pangeran-pangeran tampan di surga, kesabaranmu dalam menanti waktumu menyusulku agar kau tidak memutuskan sendiri kapan waktumu tiba dan menjalani hidupmu di dunia dengan penuh harapan layaknya aku masih ada disisimu saat itu ".

Minggu, 19 April 2009

Berat Namun Manis

Sebaik-baiknya umat Tuhan adalah yang bisa melakukan 3 hal dibawah ini :
1. Memaafkan orang yang sudah mendzalimi kita
2. Memberikan apa yang diharapkan orang dari kita
3. Menyambung tali silaturahmi dengan orang yang sudah memutuskannya
Terasa berat? Jangan merasa rugi. Semakin berat hal yang baik kita lakukan, semakin manis buah yang akan kita petik kelak. Itu janjiNya. Jangan pernah ragu.

Kamis, 16 April 2009

Tips Of The Day, Part 2.

Ini tips terbaru supaya urusan-urusan anda di tempat pelayanan umum (e.g : bank, kantor pulisi, imigrasi, dll) cepat selesai :
1. Pasang muka memelas, kalo perlu panas-panasan dulu biar keringetan...
2. Tangan dibuat gemeteran...kalo perlu jangan sarapan dulu, biar gak fake banged keliatannya.
3. Samperin orang yang paling punya otoritas (calo) atau yang megang kendali langsung atas kelancaran urusan anda.
4. Tatap matanya dengan pandangan sayu seolah-olah anda hampir pingsan.
5. Katakan : 'Saya kurang enak badan, bisa duluan gak ya?'
6. Kalau cara di atas belum berhasil, jangan putus asa. Segera menghilang untuk beberapa saat supaya dia lupa dengan tampang anda.
7. 10 menit kemudian kembalilah kepadanya dan katakan : 'Saya punya bayi di mobil saya tinggal dengan susternya. Mungkin anda bisa membantu saya supaya urusan saya cepat selesai?'.
8. Berdasarkan pengalaman pribadi penulis, kalimat di atas cukup ampuh untuk melumerkan hati seseorang.
9. Tapi kalo begitu juga belum berhasil, ada langkah terakhir yang bisa dilakukan : Keluarkan dompet anda dan beri imbalan secukupnya (walopun dia belum nolongin juga).
Ini Indonesia, cuy...what to expect? :P

Jumat, 10 April 2009

Syakit Gigi




Siapa yang nyiptain lagu 'lebih baik sakit gigi daripada sakit hati'? Siapa? Siapa? Siapaa!!?
Sini gw mau ketemu orangnya. Belom pernah sakit gigi apa tu orang ya? Kalo mau bikin lagu mbok ya riset dulu. Apa bener sakit hati lebih sakit daripada sakit gigi? Heu? Heu? Heu?
Gw pribadi berhubung udah pernah ngalamin sakit hati jadi tau. Tau kalo sakit hati itu emang gak enak. Emosi meledak-ledak, pikiran melayang kemana-mana, menyesal gak keruan.
Tapi hari ini (akhirnya) gw ngalamin juga yang namanya sakit gigi. Dan dengan yakin gw bisa bilang, "Mendingan gw sakit hateee!!!"
:-(

Selasa, 31 Maret 2009

Oh, sudahlah.....

Udah beberapa hari ini nulis serius-serius...Gak boleh keterusan ini. Otak bisa keriting. Mari kita santei sejenak, kaya di pantei...(halah)
Enaknya ngomongin apa ya, yang enteng-enteng dan gak menantang otak buat mikir.
Ngomongin anak jelas berat, apalagi kalo lagi sakit. Heeeuuuu....pass!!
Ngomongin duid...apalageeeee!!!! Pass juga!
Ngomongin American Idol....boleh juga...tapi kalo saut-sautan, ujung-ujungnya sebel kalo orang laen beda idola...Iiih, kok dia suka sama yang itu sih? Kerenan juga yang ini...Ya kaaan? Pass lagi!
Ngomongin pasangan (suami/istri)? Wheeeew....mendingan gak usah diomongin...Langsung praktek aja....Heuheuheu....
Ngomongin berat badan yang naek mulu gak turun-turun...huhuhuuuuu....peurih....Gak mau juga ah!
Oh, sudahlah...Mending bobok...Yiiiiuuuugg...???

Jumat, 27 Maret 2009

Musibah

Musibah datang tidak pernah diduga waktunya. Semua juga tahu itu. Tidak ada yang mengharapkan kedatangan musibah. Nilai tambah kita di mata Tuhan adalah bagaimana kita bersikap pada saat mendapat musibah.
Apapun bentuk musibah itu, bersabar dan ikhlas adalah poin paling tinggi yang akan Tuhan berikan pada kita.
Marah dan tidak menerima kenyataan adalah serendah-rendahnya nilai yang kita dapat dariNya saat kita mendapat musibah.
Apa yang kita dapat dari bersabar dan ikhlas? Mengapa begitu tinggi nilainya di mata Tuhan apabila kita bisa melakukannya di saat yang paling tidak memungkinkan? Marah sepertinya adalah sikap yang paling sesuai dengan suasana hati kita saat terpuruk karena musibah. Mencari-cari kesalahan adalah hal yang paling mudah pada saat kita tidak bisa menerima kenyataan bahwa kita sedang mendapat ujian dariNya.
Jangan terperosok lebih dalam, saudaraku...
Bersabarlah, karena janji Tuhan sangat jelas. Dibalik semua kepahitan, Tuhan pastikan ada buah manis yang akan kita cicipi apabila kita bersabar dan ikhlas. Hanya orang-orang yang sanggup berlapang dada di saat sempitlah yang mampu membaca tanda-tanda kasih sayangNya melalui cobaan.
Jangan hamburkan kata-kata amarah saat seharusnya kita bersyukur bahwa Tuhan masih mau memberikan ujianNya pada kita. Itu adalah satu pertanda bahwa Tuhan sedang memperhatikan kita. Sesungguhnya Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

(Untuk saudara-saudaraku korban jebolnya tanggul Situ Gintung. Doaku menyertai kalian. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari musibah yang memilukan ini. Yakinlah bahwa Allah senantiasa menyayangi umatnya yang bersabar dan ikhlas).

Senin, 23 Maret 2009

Tidak Sampai Kapan Pun...

Kapan kita boleh mengeluh jika bersyukur ternyata lebih nikmat?
Kapan kita boleh mencaci-maki jika tersenyum ternyata lebih indah?
Kapan kita boleh berdusta jika kejujuran ternyata lebih melegakan?
Kapan kita boleh berkhianat jika kesetiaan ternyata lebih manis?
Kapan kita boleh ingkar jika menepati ternyata lebih dihargai?
Tidak sampai kapan pun, kawan....

Sabtu, 14 Maret 2009

O Samo Lah Den!!

Ini dapet dari milis kampus. Gapapa ya gw share? Kocak banged soale...wkwkwkwk...Yang udah pernah baca, ya baca aja lagi kalo mau....

2 Hari setelah peristiwa pemboman Gedung WTC di Amerika dan berkat kegigihan dari CIA dan FBI tepatnya tanggal 13 September akhirnya kotak hitam ( black Box )dari pesawat yg membumi hanguskan gedung WTC tersebut ditemukan. Kotak hitam tersebut adalah hal pertama yang harus dicari ketika pesawat jatuh karena disana terekam percakapan sebelum pesawat tersebut jatuh.

Dari hasil rekaman tersebut terlihat bahwa masing- masing pilot yang menakbrak gedung WTC tersebut tidak mengenal satu sama lain. Dari rekaman tersebut terdengar percakapan tersebut ;

Pilot A : Where are you come from ?
Pilot B : Malaysia.
Pilot A : Malaysia ? ( karena dia juga berasal dari negeri yang sama maka beliau akhirnya menggunakan bahasa yang sama ) Malaysia kat mana?
Pilot B : Negeri Sembilan
Pilot A : Negeri Sembilan ? ( Surprise karena dia juga berasal dari Negeri Sembilan yang notabene berasal dari daerah Minangkabau yang akhirnya dia putuskan untuk memakai bahasa Minang ) O Samo lah Den!!!!

Lalu percakapan terputus. CIA dan KGB langsung bertepuk tangan karena akhirnya mereka menemukan bukti bahwa dalang dari peristiwa WTC tersebut adalah Osama Bin Laden...!!! Emang Hebat orang Padang!!!!! Dia yang dalang pemboman ee Osama Bin Laden yang jadi tersangka!!! orang Padang tak Bodoh...hanya kurang paham!!!!

Kamis, 12 Maret 2009

Kapan Bicara, Kapan Mendengar

INI BAGUS, BAGUS INI...BACA DEH...BAGUS BANGED BUAT MASUKAN...
(Diambil dari Republika Online, ditulis oleh Aa' Gym)


Allah SWT menciptakan dua telinga dan satu mulut. Artinya, kita harus lebih banyak mendengar daripada banyak bicara. Mendengar harus dua kali lebih banyak, agar ucapan kita jadi lebih bermakna. Semoga Allah Yang Maha Mendengar menggolongkan kita sebagai orang-orang yang merasa didengar oleh-Nya.

Saudaraku, merasa didengar oleh Allah adalah keutamaan yang akan menghalangi kita dari maksiat lisan. Kata-kata kita sering menjadi dosa karena kita tidak merasa didengar oleh Allah.

As-Sami' adalah salah satu asma Allah yang berarti mendengar. As-Sami' terambil dari kata sami'a yang artinya mendengar. Menangkap suara atau bunyi-bunyi dapat diartikan pula mengindahkan atau mengabulkan. Jadi, Allah Maha Mendengar segala suara walaupun semut hitam yang merangkak di batu hitam di tengah belantara yang kelam. Logikanya jelas, bagaimana Allah tidak mendengar sedangkan Ia adalah pencipta semut, yang dengan izin-Nya ia merangkak di kegelapan malam.

Allah pasti mendengar apapun yang disuarakan oleh makhluk-makhluk-Nya, dalam bisikan yang paling halus sekalipun, dan dalam hiruk pikuk kegaduhan. Allah pun Maha Mendengar orang yang hatinya selalu berzikir, walau di tempat tersembunyi atau di pangkalan pesawat terbang yang sangat bising. Hikmah apa yang bisa kita dapatkan dari sifat As-Sami' ini? Hikmahnya, kita harus berhati-hati dalam menjaga lisan. Jangan bicara kecuali benar dan bermanfaat, karena setiap patah kata akan didengar oleh Allah dan harus kita pertanggungjawabkan di akhirat kelak. Karena itu, kita harus selalu berpikir dan menimbang sebelum bicara. Bertanyalah selalu, pantaskah saya bicara seperti ini? Benarkah perkataan ini kalau saya ucapkan? Karena ada perkataan yang benar tapi tidak tepat situasi dan kondisinya. Islam mengistilahkan kebenaran dalam perkataan sebagai qaulan sadiida. Apa syaratnya?

Pertama harus benar. Benar di sini mengandung arti bahwa perkataan yang kita ucapkan harus sesuai dengan realitas yang terjadi, tidak menambah-nambah ataupun mengurangkan. Abu Mas'ud ra berkata: bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Biasakanlah berkata benar, karena benar itu menuntun kepada kebaikan dan kebaikan itu menuntun ke surga. Hendaklah seseorang itu selalu berkata benar dan berusaha supaya tetap benar, sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang as-siddiq (amat benar) (HR. Bukhari Muslim) Kedua, setiap kata itu ada tempat yang tepat dan setiap tempat itu ada kata yang tepat. Di sini tepat, tapi di tempat lain belum tentu tepat. Dengan orang tua tepat, tapi dengan anak belum tentu tepat. Dengan guru tepat, tapi dengan murid belum tentu tepat. Jadi dalam berbicara itu tidak cukup benar saja, tapi harus pandai pula membaca situasi dan objek yang kita ajak bicara.

Ketiga, kita harus bisa mengukur apakah kata-kata kita itu melukai atau tidak, karena sensitifitas tiap orang itu berbeda-beda. Dan terakhir, pastikan perkataan itu bermanfaat. Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam; barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya; barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya" (HR. Bukhari Muslim). Hikmah kedua adalah kita harus belajar mendengarkan. Mendengar belum tentu mendengarkan. Mendengar hanya sekadar menyerap suara lewat telinga. Sedang mendengarkan tidak sekadar menyerap suara, tapi juga menyimak dan mengolah apa-apa yang kita dengar. Karena itu, dengan mendengarkan kita akan faham, dan dengan faham kita bisa berubah.

Ada orang yang mendengar tapi konsentrasinya pecah, itu pun tidak bisa dikatakan mendengarkan. Mendengarkan erat kaitannya dengan keterampilan untuk fokus. Cahaya matahari yang difokuskan dengan suryakanta bisa membakar kertas dan bahan lainnya. Kalau kita konsentrasi, maka informasi dan ilmu akan fokus, hingga semangat kita akan menyala. Kalau semangat sudah menyala, tidak akan ada yang bisa menghalangi untuk sukses. Karenanya, dalam mendengar informasi harus fokus dan tuntas, jangan setengah-setengah. Dari itu, kita harus belajar belajar mendengarkan, menyimak, dan memfokuskan diri untuk memahami. Dengan pemahaman yang benar insya Allah kita bisa bertindak benar dan proporsional. Dari asma Allah ini, kita bisa menyimpulkan bahwa kita harus lebih banyak mendengar daripada banyak bicara.

Mendengar harus dua kali lebih banyak, supaya sekali berkata maknanya bisa lebih besar. Karena itulah Allah SWT menciptakan dua telinga dan satu mulut. Hisap informasi sebanyak mungkin, lalu olah, dan keluarkan dengan kata-kata yang sarat makna. Banyak bicara akan banyak mengeluarkan kata-kata, hingga peluang tergelincir akan semakin besar. Bila ini terjadi maka peluang untuk celaka jadi semakin besar. Benarlah apa yang disabdakan Rasulullah SAW, "Barang siapa banyak bicara, niscaya banyak kesalahannya; barang siapa banyak kesalahannya, niscaya akan banyak dosanya; dan barang siapa banyak dosanya, maka neraka menjadi lebih utama baginya" (HR. Abu Nu'aim) Semoga Allah menuntun kita menjadi orang bijak, yang banyak mendengar sedikit bicara. Wallahu a'lam bish-shawab.

Sabtu, 07 Maret 2009

wasai SIM!!!!


Setelah bertahun-tahun gak punya SIM mobil (walopun gak sering-sering juga nyetir mobil), akhirnya hari ini ngurus juga ke Polres...(lokasi dirahasiakan). Dengan kepercayaan diri yang tinggi karena sudah berbekal ketebelece (apaan sih ini arti sebenernya?)dari pak polisi, Mr. J (nama disamarkan), akhirnya berangkatlah ke Polres yang dimaksud. Kenapa PD? Kale gak PD, orang udah bayar 5x lipat dari biaya yang seharusnya. Widiiiih...kudunya SIM gw dianterin ke rumah tuh, scarra gw bayar buat VVIP. Saking PD-nya, anak yang masih baby n menyusui ditinggal aja di rumah. Yakin cuma sebentar. Paling lama dua jam paling.

Apa daya, manusia berencana, Tuhan berkehendak lain. Sampe disana disuruh tunggu aja sampe nama dipanggil untuk foto, abis itu SIM bisa langsung jadi. Terbuai janji manis Mr. J akhirnya dua jam duduk manis menanti panggilan. Kok ya gak dipanggil-panggil neh? Si Nenek di rumah udah nelpon ngasih tau my baby dah nangis kelaperan minta ASI. Waduh...

Clingak-clinguk ke loket pemanggilan yang dikerubungin calo, gak PD mau nanya, takut dimarahin tante Polwan. Akhirnya memantapkan hati untuk bertanya juga. Mr. J udah gak bisa nolong lagi. Dia cuma bisa nolongin sampe tahap administrasi alias berkas gw harusnya dah ada di loket lengkap dengan hasil ujian teori (yang pastinya lulus) yang gak pernah gw ikutin itu. Hwiiihihihihi....

Berikut percakapan dengan tante Polwan di loket
Tante Polwan (TP) : knapa bu?
gw : bu, nama saya kok belum dipanggil-panggil yah?
TP : ya tunggu aja, bu!
gw : saya udah dua jam nunggu, tapi belum dipanggil. Tolong deh diliatin berkas saya udah masuk belum?
TP : minta fotocopy KTP-nya sini! (dengan nada tidak sabar)
gw : lho, kan udah saya kasih waktu beli formulir?
TP : ya sini lagi, biar lancar....
gw : (mikir, maksute opo biar lancar? kok biar lancar minta fotocopy KTP lagi?)
ya deh...tapi tolong ya, bu? saya punya bayi di rumah udah nangis-nangis minta ASI...
TP : ya, sabar aja ya bu (dengan nada tidak sabar ?#@!#@#@4)

Singkat cerita akhirnya namaku dipanggil juga. Jepret! Difoto. Print sidik jari n tanda tangan. Eh, bener lho kata Mr. J, kalo udah difoto nunggunya sebentar aja pasti udah jadi (thank's eniwei buat Mr. J). Simsalabim! Lima menit saja diperlukan untuk mendapatkan SIM yang sudah lama diidam-idamkan itu.

Sampe di tangan, kupandang SIM itu dengan penuh keharuan. Oh, SIM-ku...betapa berat perjuanganku untuk mendapatkanmu. Lalu mataku tertumbuk pada tulisan di pojok kanan atas SIM itu. Disana tertulis dalam huruf kapital : C. Waaaakkkksss!!!! Gw kan mo bikin SIM mobiiiil!!!! DODOOOOOLLLL!!!!!

Kisah selanjutnya....
@#!#@$#$%^*&&(&%%$ ^&^%#!@~@#$$%!!!!!

Akhirnya jadi juga SIM A gw!!!!!

Dedicated to Qori, teman seperjuangan nungguin panggilan foto. Nasibmu lebih parah dariku, adikku...hihihihi...Dan tentunya dedicated juga buat Bang E yang kebagian muka asem gara-gara kelamaan nunggu...waakakakak...ya maap!

Kamis, 05 Maret 2009

Surat UntukNya

Tuhanku yang Maha Baik,
Kau adalah Penyayangku nomor satu.
Kurasakan limpahan kasih sayangMu dari segala penjuru.
Tak hentinya Kau lumuri aku dengan cintaMu.
Namun tak henti jua aku meminta lebih padaMu.
Mengapa aku harus menjadi manusia yang begitu serakah, Tuhan?
Kutahan godaan untuk menjadi begitu peminta kepadaMu.
Namun semakin keras aku mencoba, semakin banyak aku ingin meminta dariMu.
Apa yang salah dengan diriku, Tuhan?
Kurang akrabkah kita selama ini, Tuhan?
Terlalu jarangkah kita berbicara dari hati ke hati, Tuhan?
Ataukah aku yang terlalu sibuk meminta kepadaMu hingga aku lupa berterima kasih?
Selalu kuucapkan syukur atas segala limpahan rahmatMu.
Namun hanya berupa kata-kata yang meluncur tak bermakna dari rongga mulutku.
Tak kujelmakan rasa syukurku dengan berbagi pada hambaMu yang membutuhkan.
Kunikmati sendiri kasih sayangMu hanya untukku.
Tak heran, lambat laun aku menjadi begitu serakah dan egois, Tuhan.
Sudah terlalu salah kiranya aku selama ini.
Maafkan aku, Tuhan...

Makasih, Tong!!

Awalnya aku tidak terlalu peduli dengan kehadirannya di rumahku. Keberadaannya tidak terlalu penting untukku. Tidak menguntungkan, namun juga tidak merugikan. Fungsinya yang tidak terlalu jelas bagiku membuat aku bingung mau kuapakan benda yang satu ini. Jadi kubiarkan saja dia di rumahku sebagai pajangan belaka.

Sampai suatu hari aku mendapatkan kenyataan terpahit dalam hidupku. Laksana mimpi buruk yang menjelma menjadi nyata. Di rumahku ada tikus!!!

Tikus adalah satu-satunya binatang yang tidak bisa aku tolerir keberadaannya. Kamu boleh menyorongkan kecoa ke depan hidungku. Aku masih bisa bertahan. Kamu juga boleh coba ulurkan cicak ke arahku. Paling-paling aku hanya membuang muka. Tapi jangan sampai aku melihat tikus melintas di depanku. Bisa dipastikan jeritanku akan membangunkan warga satu kampung dan loncatanku akan mengalahkan gaya slam dunk Michael Jordan, saking tingginya. Tak perlu aku ceritakan disini latar belakang mengapa aku sampai begitu takutnya dengan tikus. Tidak penting juga rasanya.

Yang pasti hari itu tikus keparat itu melintas di depanku. Tepat melewati lemari pajangan di ruang tamuku. Seperti yang sudah bisa diduga, sontak aku menjerit dan meloncat ke atas meja. Tanganku reflek meraih apapun yang bisa kujangkau untuk kulemparkan ke arah tikus sialan itu. Tanpa tahu apa yang kuraih, langsung kulemparkan dengan sekuat tenaga dan dendam yang membara, benda di tanganku itu.

Gubrak!!! Prang!!! Suara benda pecah terdengar keras. Hening sejenak...Tidak lama kemudian terdengar cericit lemah si tikus dari balik pecahan itu. Ternyata lemparanku telak mengenainya. Dan sekarang sepertinya si tikus pusing tujuh keliling terkena hantamanku varusan. Dengan senyum puas dan penuh kemenangan aku singkirkan tikus itu keluar rumah.

Kembali ke dalam rumah aku membersihkan puing-puing hasil peperanganku dengan si tikus tadi. Dengan penuh khidmat dan rasa terima kasih yang tidak terhingga kupunguti satu per satu pecahan benda penyelamatku itu.

Duh, gentong...Apa jadinya kalau tidak ada kamu, ya?
Makasih, ya, Tong!!

Senin, 02 Maret 2009

Mimpi


Kelak aku berdiri disana...
Tepat di depan pintu mimpiku selama ini...
Apa yang akan kulakukan?
Haruskah aku masuk ke dalamnya?
Mengapa tiba-tiba berat langkahku...?
Bukankah ini yang kuimpikan...?
Ataukah aku salah memilih mimpiku?
Yang dulu kuanggap mimpi terindah...
Ternyata sepertinya bukanlah yang terbaik untukku?
Keraguan datang di hati...
Sepertinya jalanku t'lah salah selama ini...
Bukan ini mimpi yang hakiki yang kuinginkan...
Bagaimana ini?
Masih sempatkah aku merajut mimpi baru kembali?
Mimpi yang benar-benar akan berujung di sana...
Di singgasanaNya...
Karena sepertinya mimpi itulah yang sesungguhnya harus kugapai...

Nyadar?


Mulutmu adalah harimaumu...(kata mpok ijah pake baju rombeng).
Benerr banged tuh...Hari ini ngerasain mulut gw jadi harimau gw...aauuummm!!!!
Jangan suka sembarangan ngomong, apalagi komentar, apalagi (lagi) tertulis. Kadang maksud yang tertangkap jadi beda. Padahal gak niat mau nyinggung orang, eh yang baca malah tersinggung. Bisa gara-gara pake hurup gede, bisa gara-gara pake tanda seru kebanyakan, bisa gara-gara cara ketawa yang aneh (padahal cuma pengen beda aja lho). Wkwkwkwk....(tuh kaaan, aneh ketawanya).

Udah pernah diingetin sama si Abang, hati-hati maen fesbug. Kalo gak pinter-pinter bisa-bisa ada yang sakit hati sama omongan kita. Walaupun kita gak maksud begitchu, tapi orang kan beda-beda penafsiran. Bener juga...

Maaf yah, teman-teman yang suka kebagian komentar-komentar gak penting dari gw. Sumpah, maksudnya cuma becanda doang. Gak ada niat buat nyari ribud, apalagi bikin marah situ. Saya mah emang hobi komentar. Walaupun itu bukan hobi yang bagus kayanya.

Kata Mama, muslimah yang baik adalah yang menjaga ucapannya, gitu... Kalau dia bisa menahan diri untuk nggak komentar atas sesuatu yang menggodanya untuk berkomentar, apalagi yang potensial untuk menjadikan orang lain jadi bahan tertawaan, itulah muslimah yang paling baik. Menahan diri, intinya.

Harap maklum, saya masih dalam proses belajar. Kalau kaya sekolah, masih TK A kayanya (atau malah Play Group?). Masih banyak yang harus dibenahi, masih banyak yang harus dipelajari dan yang pasti masih banyak yang harus dihilangkan, termasuk hobi yang satu ini. Bagaimana menurut anda?

Walaupun ada profesi sebagai komentator (suami gw, hwehehe), tapi itu kan beda yah? Dia mah jelas-jelas ngomentarin bola, siapa yang bisa marah? Lagian penghasilan sampingan juga dari situ...jadi wajib komentar kalo si Abang mah...hihihihi....

Pokoe, minta maap bangeuuud kalo pernah menyinggung perasaanmu, kawans.... Ternyata bisa belajar banyak juga dari si fesbuk inih...(cuit cuiiit).

Minggu, 22 Februari 2009

Mengapa Autis Jadi Kata Yang Populer Sejak Facebook Menggila?



Temans, aku cuma prihatin...Jangan salah tanggap dulu yah. Sering baca komen orang-orang di fesbug, kalo seseorang udah keliatan konseeeen banged sama status dan fesbuk-nya, biasanya muncul komentar : lagi autis ya?. Untuk informasi singkat tentang autis itu sendiri aku kutip tulisan dari sang ahli nih yaa...

Penyebab autis belum diketahui secara pasti. Beberapa ahli menyebutkan autis disebabkan karena multifaktorial. Beberapa peneliti mengungkapkan terdapat gangguan biokimia, ahli lain berpendapat bahwa autisme disebabkan oleh gangguan psikiatri/jiwa. Ahli lainnya berpendapat bahwa autisme disebabkan oleh karena kombinasi makanan yang salah atau lingkungan yang terkontaminasi zat-zat beracun yang mengakibatkan kerusakan pada usus besar yang mengakibatkan masalah dalam tingkah laku dan fisik termasuk autis.(Griya Fisioterapi Abu Ukasyah).

Kebayang gak gimana beratnya mendidik anak autis? Belum lagi menghadapi kenyataan kalau ternyata penyakit ini gak ada obatnya, hanya ada pencegah untuk menjadi lebih buruk lagi. Berikut gambaran bagaimana beratnya perjuangan orang tua yang memiliki anak autis:

http://www.tabloidnova.com/article.php?name=/perjuangan-orang-tua-dampingi-si-buah-hati-1&channel=news%2Fperistiwa

Berat yaaa? Yuuuk, mulai sekarang kita coba untuk lebih berempati dengan kesusahan orang lain. Jangan justru jadikan itu sebagai bahan olok-olokan. Kadang kita tidak sadar apa yang kita perbuat dan ucapkan mungkin bisa menyakiti hati orang lain, walaupun kita tidak bermaksud begitu. Anggaplah ini kekhilafan kita sebagai manusia dan semoga di waktu mendatang kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Sekali lagi, temans...tidak ada maksud untuk menggurui. Hanya ingin berbagi dan semoga bisa diterima dengan hati sejuk dan senyum manis. :-)

Sabtu, 21 Februari 2009

(*bingung judulnya apa)



Aku tak ingin hidup dalam penyesalan
Kadang kudapati mimpiku tak tergapaikan
Tak mengapa bagiku
Kadang kutemui jalan buntu di hadapan
Tak masalah bagiku
Selama aku tahu
Juangku t'lah sampai ujung
Setidaknya aku puas bertarung
Mimpiku masih banyak
Tak kan kuizinkan diriku menyerah telak
Karena tak kuizinkan diriku menyesal kelak

Rabu, 18 Februari 2009

NGAREP...

MOHON DENGAN SANGAT DIBACA SAMPE ABIS....

Ngarep termasuk 'penyakit' hati gak siiih? Bertanya-tanya soalnya sering ngarep, trus gak kesampean, jadinya malah mutung (kasarung). Padahal kan manusiawi banged kan punya harapan? Kalo gak punya harapan, ngapain idup? Tapi knapa susah banged mengelola hati pas harapan gak kesampean? Kecewa...sedih...marah...n yang paling parah kasian sama diri sendiri...Sejenis meratapi nasib gitu, deh. Merana bener seh?
Padahal kan dilarang sama Tuhan kan ya meratapi nasib? Katanya kan kita harus pasrah menerima apapun yang diberikan pada kita. Apapun itu pasti ada hikmahnya buat kita. Artinya kalo harapan belum tercapai, berarti Tuhan masih nganggep kita belum layak untuk mendapatkannya. Siapa tau kalo kita maksain, akhirnya malah jadi bencana buat kita? Bener gak sih?
Well...apapunlah...Yang pasti penulis nih lagi berusaha mengelola hati supaya gak nelongso gara-gara banyak harapan-harapannya yang belum kesampean. Semoga, pada waktunya nanti, Tuhan akan mengabulkan harapan-harapannya. Yang pasti sebagai manusia harus terus usaha alias ikhtiar. Betul?
(*curahan hati seorang petsoser yang gak kaya-kaya)
waakakakak!!!!
Selamat!! Anda telah membaca suatu karya tulis yang maha berkualitas!!!

Minggu, 15 Februari 2009

Lop Stori....


Eh, aduh...mantan pacar ulang tahun euy besok. Yang ngerasa mantan pacar gw (yang kebetulan ultahnya sama dengan 'mantan pacar' yang kumaksud, jangan GR dulu ah!). Hehehe...
Bang E, hepi besdey yah...Lahir tahun '75, berarti besok umurnya...bentar...(itung jari dulu)....34! Waaaoww!! Udah tua? Bentar lagi 40, lhooo....
Jadi inget kata orang-orang, laki-laki itu ngalamin puber ke-2nya pas umur 40. Hmmm...6 tahun lagi tuh...Jadi deg-degan...Mudah-mudahan Abangku yang satu ini gak kecentilan kaya yang orang-orang suka bilang tentang puber kedua itu yaaa...Awasssss loooo!!!!
Ini jadi mengingat (*baca : nostalgia) masa-masa pacaran dulu (peringatan bagi yang suka eneg sama roman picisan, diharap nggak usah nerusin baca note ini).
Dulu pertama kenal sama si E sekitar tahun 2000. Awalnya (believe it or not) dari chatting di Catcha Chatroom. Hweehehe...gw banged, gitu lhooo!! Ampuuun deh...
Dia pake nickname Krisna. Sekedar catatan, seandainya dia gak pake nickname itu kayanya gw gak bakalan PC dia. Terus terang gw tertarik sama nick-nya. Kesannya Krisna Mukti banged. Kan ganteng tuuuh. Hihihi...Berharap nemuin cowok seganteng Krisna Mukti, walhasil tak PC si Krisna inih. Gayung bersambut (mandiii kaleee)...ngobrol ngalor ngidul, eh kok gw duluan yang nanyain nomer henponnya yah? Waduh...bakad kecentilan gw nongol. Soale dari obrolan (baca : cetingan) kok kayanya nyambung, nih? (standaard). Hmmm...gapapa kali gw yang nanyain nomornya duluan. Sapa tau orangnya baek? Bisa jadi koneksi buat cari kerjaan. Bukannya apa-apa, waktu itu gw baru lulus kuliah n rajin maen ke warnet ya dalam rangka nyari-nyari lowongan kerja. Tapi belakangan, usut punya usut, ternyata si 'Krisna' ini teh juga pengangguran, sama kaya gw. Weeekekek....target meleset. Tapi gapapa juga...tetep kesan yang didapet udah OK.
Obrolan berlanjut via telpon. Ditelaah dari suara, kayanya ngganteng (bukan nggantung) niiiy...Deeeeuuu...dodoool!!! Trus dia ngaku kalo namanya E Krisnadefa. Sempet curiga dia orang India, scarra dari nama kok rada-rada berbau bombay gitu? Tapi ternyata sunda tulen euy...Pantesan ngomongnya meni alus pisan...ehem, ehem...duuut.
Singkat cerita (udah pegel ngetik) janjian ketemuan walopun udah di wanti-wanti ama adek gw supaya ati-ati kenalan di internet, sapa tau bandit? (Inget gak lo, Geok?).
Pertama kali ketemu muka....hmmmm....langsung ILFIL...hwaaahahahaaaa...scarra dia nongol dengan rambut gonjes gak jelas, celana jins dekil plus kemeja flanel ala ala anak band gitu. Waaak!!! Bukan gw banged neh...Kecut juga dalem ati. Sempet mikir, jangan-jangan adek gw bener nih, doi bandit? Oh, no!! Abis sangar benneer penampilannya.
Berhubung gw gak bisa pait-pait sama orang, gw tetep terima tamu dengan sopan ala kadarnya. Kasian dia udah jauh-jauh dari Ciledug ke Pondok Bambu demi kopi darat perdana ini. Huhuhuuu...Baru salaman, dia langsung nyodorin sachet kopi ke gw. Heh? What's the maksud neh? Ternyata dia minta tolong bikinin kopi ama gw!! Gubraaks!!
Itulah kesan pertama ketemu si Abangku itu. Waaahahahaa...
Selanjutnya kenapa akhirnya bisa berakhir di pelaminan (uhuek uhuek) itu adalah berkat kegigihannya mendekatiku. Wkwkwkwk...soale gw dah ampir gak mau ama dia. Tapi dia nurut ama gw pas gw suruh potong rambut. Jadi gw mikir, buat cowok gondrong kaya gitu, pasti butuh pengorbanan besar nyepakin rambut yang udah dipanjangin berapa lama gitu. So, gw impressed dia mau berkorban (rambut) padahal belom tentu juga gw mau ama dia. Hihihiiii....
Eh, udah ah. Ini mah maksupnya mau memberi hadiah istimewa buat ulang tahunnya. Tapi kok jadinya kaya ngeledekin yak? Waaakakak...maap ya, Baaaang...Ini bener lho, tercipta karena rasa cintaku padamu...huhuhuuuu....Kalo gak cinta gak mungkin bisa nulis kaya gini.
Ehm, jadi inget, dulu pas pacaran dia pernah nyiptain lagu buat gw. Tapi dah lupa tuh bunyinya gimana. Hehehe...yang pasti mah dia usaha banged deh...Salut, Bang!!! Gak nyesel kaaaan? Hehehe....
Slamat ulang taun, yaaaa.....
Lup yu, ah...
Mmuuah...muaah...
:-)

Rabu, 11 Februari 2009

Fish Pond alias Kolem Ikan


Di rumahku ada kolam ikan. Isinya ikan patin dan ikan-ikan kecil gak jelas (namanya apaan). Pas diteliti lebih seksama lagi dari jarak dekat, ternyata penghuni kolam ikanku gak cuma itu. Ada kecebongnya, lho! Pantes kalo malem depan pintu rumah gw suka ada kodok, yah?
Selain kecebong, di bawah dedaunan tanaman kolam ternyata banyak bersarang...nyamuk!! Shock!! Secara lagi musim DB gini? Langsung mainkan baygon...semprot sana, semprot sini....taphe deeeh...
Waktu banjir gede tahun 2007 lalu, ikan-ikan patin yang gendut-gendut itu terbawa arus banjir. Walhasil dari punya 12 ekor, sekarang tinggal 7 ekor. Sedihnya...Dimanakah kau berlabuh, patin-patinku? Jangan-jangan dah disantap yang nemu?
Cukup tentang ikan patinku.
Mau bobok....

Minggu, 08 Februari 2009

Intermezzo...nothing serious...



Waduh, maap ya, Mbing...lah lamo indak basuo...sekali basuo di kandang kudo, eh, kambiang....onde mande tusdeeee!!!!
Mbing, Mbing, knapa sih nama lo Kambing? Apa karena lo kakaknya Dembing? (lebay, deeeh)
Trus, trus...knapa sih lo bau? Biar dah dimandiin juga teteub aja bau...iiih, males deh gw deket-deket loo...Bau lo itu mengingatkan gw sama seseorang (yang tidak bisa disebutkan disini)
Gw suka kasian deh sama lo, Mbing... Semuanya sekarang jadiin lo kambing hitam (walopun ada juga kambing warna putih) gara-gara orang-orang pada kena kolesterol. Cucian banged seh looo? Udah disate...abis itu disalah-salahin...Yang tabah ya, Mbiiing....Padahal kan bukan salah lo kan, ya?
Trus, trus (lagi)...gw suka kagum deh sama lo, Mbing. Soalnya lo tuh trendsetter banged deh. Jamannya orang-orang belom kenal namanya vegetarian, lo udah duluan ngejalanin lifestyle sebagai seorang, eh seekor vegetarian. Wiiiiss...keren deh loo...
Udah ya, Mbing...Kapan-kapan kita ngobrol lagi, di kandang kambing tentunya, sambil menikmati hidangan vegetarian lo ituh...Kapan-kapan gw bawain cemilan deh buat lo (daun belimbing)...


(Puyeng gw....ngomongin kambing. Gimana kalo gw makan kambing, yak? Migren kayanya...)

Senin, 26 Januari 2009

Akibat Salah Pergaulan Dengan Petsos



Chatting 2 penggila Petsos

windafitriani: petsos lagi under maintenance ya?

manti ranti: iy

windafitriani: dari jam bre?

manti ranti: mana tadi sore si fia mainin petsos gw duid gw dihabis2in
manti ranti: baru aja

windafitriani: hahahahaaaa

manti ranti: dia ke kafe beli mug segala macem kan mahal noh

windafitriani: masih mending duid doang yg abis...
windafitriani: gw ampe baju2 dijual2 sama fadhil

manti ranti: trus ke tokok baju, beli baju ballerina yang 800 coin

windafitriani: OMG...

manti ranti: mateee.... udah duid dikit, belanja2

windafitriani: itu mah banyak...

manti ranti: duid gw 2000 jadi tinggal 200

windafitriani: gw paling tiap hari bisa ngumpulin koin 500, itu juga langsung abis jajan...
windafitriani: makanya g pernah kebeli furnitur mahal hehehe

manti ranti: gw kan lagi nabung mo beli perabotan...
manti ranti: untung duid duid an... hehehe..
manti ranti: tinggal gw lomba lari banyak2

windafitriani: iye...gw juga seneng ngabisinnya, gak pake stress hihihi

manti ranti: cari lawan yang encel..hehehe.. si la sama acik.. atau pet nya kak lin

windafitriani: gw lomba lari g pernah menang
windafitriani: si lolok lelet kaya gw
windafitriani: hehehe

manti ranti: gw lomba sama si lolok dia jatuh mulu

manti ranti: demen gw..hehehehehe

windafitriani: kan lawannya ditentuin?

manti ranti: kan bisa milih tong

windafitriani: emang bisa milih?
windafitriani: oie...

manti ranti: kan ada tanda panah tuh kanan kiri

windafitriani: hehehe dah lama gk ke stadium

manti ranti: lah, lu cari duid dari mane?

windafitriani: seringnya ke toko perabotan sama ke toko makanan sama ke cafe, nyari pet jorok buat dimandiin hihihi

manti ranti: gw dikasih hadiah 'gelang emas' sama petnya kak vera

windafitriani: duid nungguin dari lotre tiap hari, sama visit temen2 pagi2

manti ranti: gw bilang ntar kalau butuh duid gw jual yee..hehehehe lumayan gw cek kalau gw jual 116 coin hehehe
manti ranti: hahaha..sama, nungguin lotre.. kalau dapet 500 asik tuh

windafitriani: iya dia baek banged tuh
windafitriani: gw dikasih lemari pajangan

manti ranti: konglomerat petsos...hehehehe

windafitriani: soalnya gw dah share rahasia sama dia kkkkk
windafitriani: dia pengen rug yg gambar stroberi itu, nanya belinya dimane...

manti ranti: lha..emang dimana?
manti ranti: toko cuman segitu doang

windafitriani: huaaahahaaaaa...lo belom tau ya?
windafitriani: beliin lolok lukisan dulu dong...hehehe

manti ranti: yee.. nenek gambreng
manti ranti: dibilang gw lagi bokek

windafitriani: iya ntar kalo dah kaya lagi hihihi
windafitriani: padahal temen gw udah ada 21 pet lho...
windafitriani: lumayan kan tiap pagi dapet 200 koin dr visit doang

manti ranti: banyak bangedd..
manti ranti: gw baru ada 7

windafitriani: hehehe tau tuh, temen2 gw kurang kerjaan kaya gw kali yak?
windafitriani: ada yg no.1 di list gw, paw-nya udah 90.000

manti ranti: temen2 FB gw pada kerja semua... dasar..kerajinan

windafitriani: rumahnya najooooong...tajir abeeees

manti ranti: waks?? beneran? buset deh, kerjanya full time petsoser kali yee

windafitriani: trus gw reuquest deh, bilang petnya gw aja yg mandiin...hehehe

manti ranti: mandiin pet dapet 2 koin doang..

windafitriani: sekarang tiap ari kalo gw visit, petnya dilalerin mulu...hahaha
windafitriani: eh, kalo sampe dilalerin dapetnya bisa 4 atau 6 tau

manti ranti: gw demen mandiin si lolok.. sama si zuzu tuh..hehehe
manti ranti: pada males mandi

windafitriani: tergantung lamanya nggosok badan...
windafitriani: udah bersih dirub2 aja juga dapet kok

manti ranti: heheeh..

windafitriani: tapi datuk kenyak sama puppy rajin2 mandi yah?
windafitriani: hihihi

manti ranti: iye..

windafitriani: acik sempet2nya mandiin pet...

manti ranti: padahal gw berharap mereka males mandiin..heheheh.. sumber duid gw

windafitriani: itu kalo lomba lari, pas yang di fast forward klik apaan seh?
windafitriani: kok gw gak wuuuzzz gitu sih?

manti ranti: klik pet lo
manti ranti: pas di atas fast forwad klik aja si lolok

windafitriani: ooo...
windafitriani: fadhil bete kalo lomba lari...
windafitriani: akhirnya maen judi waaakakak

manti ranti: walah..dasar

windafitriani: masang bet ampe duid gw abis...
windafitriani: padahal dia gak ngerti...

manti ranti: gw paling sebel beli mistery box..

windafitriani: kok sebel seh?

manti ranti: dapetnya barang murahan.. rese

windafitriani: justru itu sumber barang2 lucu...

manti ranti: tapi gw bli yang murah juga sih....hehehehe

windafitriani: kebuka deh rahasiaku...

manti ranti: gw dapet dingklik jelek..

windafitriani: gw mah kalo duid tinggal cepek, gw ampe beli 2 box hahaha
windafitriani: itu sofa ijo gw 2 biji dari situ

manti ranti: wah...

windafitriani: kadang2 apes juga sih dapet jus jeruk

manti ranti: barang2nya beda sama yang di store ya

windafitriani: iya...
windafitriani: rug-nya lucu2
windafitriani: so far gw dapet rug udah ada 4 macem,

manti ranti: box yang berapa? yang 100?

windafitriani: tapi yg stroberi diminta zuzu, barter sama tempat tidur...
windafitriani: hahahahaaaa
windafitriani: yg gocapan gila...
windafitriani: gk ada yg cepek, adanya 200

manti ranti: wah..masa sih?
manti ranti: oooh.. yang gocapan dapet karpet?

windafitriani: itu tempat tidur pink yg dulu kan dari zuzu
windafitriani: abis itu gw jual, beli yg lebih macho...

manti ranti: hahahaha.. dasar

windafitriani: dapet sofa, kursi, karpet, gelang...kalo lagi untung ya...
windafitriani: kalo apes ya paling dapet balon hehehe
windafitriani: gw ada 2 noh balon...

manti ranti: petsos suka lemot sih belakangan ini..

windafitriani: iya, lagi rame kayanya yah?

manti ranti: giliran malem2 pas gw bisa maen, eh dia lemot
manti ranti: iya gw rasa

windafitriani: gw juga suka susah masuk
windafitriani: lo sering ke cafe gak si lina

manti ranti: gak..
manti ranti: gak tau gw ngapain di kafe

windafitriani: visitin aja semuanya...

manti ranti: paling klik pet orang, liat rumahnya

windafitriani: lumayan paw poin nambah

manti ranti: lo pernah ke forumnya gak?

windafitriani: belom...
windafitriani: lo udah pernah?

manti ranti: yang pada serius rumahnya heboh2..

windafitriani: waaaakakak...ogah ah, ntar gw ngiri lagi...
windafitriani: hihihi...
windafitriani: eh, jadi topik malem ini petsos yeee?

manti ranti: lo ikutan survey nya? yang dia nanya mau apaan di petsos

manti ranti: gw milih ac..hehehe

windafitriani: ntar gw masuk ke forum deh...
windafitriani: gw pengennya rumahnya jangan kegedean, bingung ngisinya hihihi...
windafitriani: takdir jadi miskin kayanya pet gw...

manti ranti: iyee..
manti ranti: rumah gede duid dikit

windafitriani: tar ni ceting mo gw copy paste ke blog gw ah...
windafitriani: hahahaaaaaa....
windafitriani: akibat salah pergaulan sama petsos

manti ranti: walah..ngapain? bikin malu aje. lu..
manti ranti: gw di alias yee...hihihii

windafitriani: kkkkk...
windafitriani: biarlah...
windafitriani: udah terlanjur pada tau gw kegilaan petsos...

manti ranti: nek, ntar ye, mas is baru pulang nih..

windafitriani: ternyata daku tak senderreeee...
windafitriani: ya udah...

Sabtu, 24 Januari 2009

KALAH


Rimbun termenung di depan jendela kamarnya. Matanya menerawang jauh entah kemana. Pikirannya melayang tak tentu arah. Lantai tempatnya berpijak serasa bergoyang tiap ia langkahkan kaki. Matanya menatap namun nanar. Bibirnya kelu tiap mengucap. Tangannya bergetar tiap menjamah. Lemah tiada tara dirasakannya.

Ditatapnya segelas air di nakas samping peraduannya. Tak kuasa rasa untuk meraihnya. Ingin sekali direguknya kumpulan embun dalam kaca itu. Namun hatinya berdebat.

"Tak mungkin kulakukan itu...".
"Mengapa tidak?", sebuah suara muncul dalam kepalanya.
"Surga melarangku...".
"Surgakah yang memberimu penderitaan ini?".
"Surga melarangku, karena ia akan menantiku di ujung derita ini".
"Surga seharusnya nikmat. Ini pasti bukan surga, sayangku. Ini neraka...".
...keraguan melanda, "Benarkah? Ini neraka?".
"Masihkah kau pertanyakan?".
"Panas memang kurasa dalam tubuhku.
Dahaga memang menyergap di kerongkonganku. Tapi apakah mungkin ini neraka?".
"Neraka adalah api, api adalah panas. Sudah pasti neraka yang sedang kau rasakan!".
"Oh, tidak! Apa yang harus kulakukan?".
"Cepat ambil air itu dan siramkan ke dalam ragamu yang dahaga itu, sebelum ia membakarmu!".

Rimbun gesit bergerak meneguk tetes demi tetes isi gelas itu, seolah takut suara itu berubah pikiran. Dahaganya seketika menghilang. Namun mengapa kini gundah yang dirasakannya?

"Dahagaku sirna, namun mengapa jiwaku kalut? Apakah kau menjebakku?".
"Sesungguhnya kau tahu ini pasti terjadi. Aku tahu kau menginginkannya, namun kau takut melakukannya. Kau merasa perlu mencari alasan dan pembenaran, walaupun kau tahu kau tidak boleh melakukannya".
"Tidak! Kau harus ikut bertanggung jawab! Karena kaulah aku jadi begini!", jerit hati Rimbun dalam kepanikan.
"Aku tak perlu menemanimu lagi. Tujuanku telah kudapat yakni menjerumuskanmu. Tak usah kau mengadu padaNya kalau ini salahku, karena aku telah mendapat ijinNya untuk menjerumuskanmu. Dan sesungguhnya kamu sudah dibekali akal budi dan nurani olehNya untuk melawanku. Tapi sayang, kamu kalah! Sampai jumpa di neraka, kawanku. Hahaha!", ejek suara itu.

Setan pergi mencari mangsa berhati lemah lainnya. Meninggalkan Rimbun tergugu menyesali kekalahannya hari itu.

(Suatu siang di bulan Ramadhan)

Di Padang Arafah


Sekedar mengagumi puisi yang bagus (menurutku...)


Oleh : Saini K. M (Majalah Noor, edisi November 2008)

Pertemuan antara kita, Tuhanku, tak pernah resmi
Pertengkaran paling sengit
dan rujuk paling mesra
Biasanya terjadi di atas sajadah batu
Di pinggir kali tempat Kau terima
Kunjungan gembala dan penjaja keliling
Di senja syahdu, saat penyeru-penyeruMu berhenti

Jalanku ke rumahMu hanyalah jalan setapak
Yang kurintis sendiri di dalam sepi
Dan ruangMu kumasuki lewat pintu samping
Bukan gerbang raya tempat mereka berdesak
Agar dapat menghadap di saf pertama
Hubungan antara kita tak pernah resmi

Kini malam telah tiba di Padang Arafah
Dan di atas sajadah bumi, bawah mihrab langitMu
Dengan segenap ketulusan kuserahkan
Kegelisahan, pemberontakan dan kerinduanku
1996.

Kamis, 22 Januari 2009

Facebook, The Phenomenon...


Early in the morning...
* Buat yang di rumah alias joblesss
Bangun pagi, belom sempet sikat gigi (boro-boro mandi) langsung duduk depan PC,mumpung anak belum pada bangun. Sign in lalu apdet status : "morrrniiing semuanyaa!!!"
* Buat yang ngantor
Cepet-cepet mandi n berangkat kerja biar gak telad (Facebook-an). OTW ke kantor sempet-sempetnya cek FB via BB (sapa tau ada komen baru?) and isi status : "otw ke kantor...maceeeet....:-(". Sampe kantor, instead of ngecek kerjaan / schedule, langsung onlen depan komputer, ngebalez komen orang-orang.

Lunch time...
* Buat yang di rumah
Bingung mikir mau makan apa (sambil tetep FB-an). Scarra belom masak apa-apa n gak ada makanan di rumah. Hmm...delivery sounds like a good idea. Status : "bingung..."
* Buat yang ngantor
Siap-siap mau makan siang. Ups, jangan lupa ganti status dulu : "mau lunch dulu yaaa...". Sambil makan siang tetep memantau pergerakan komentar orang-orang via BB.

Siang menjelang sore...
* Buat yang di rumah
Mata ngantuk pengen bobo siang. Tapi kok komen orang makin rame aja? Sayang kalo gak dibalez. Ntar gak eksis lagi? Status : "kapan nih SMA Podo Wae mau reunian?"
* Buat yang ngantor
Ngantuk tapi kerjaan masih banyak. Belum lagi meeting sama si bos. Status : "duuuh, ni meeting lama bener sih kelarnya?" (di-apdet via BB dalam meeting room, sambil takut-takut keliatan si bos).

Magrib...
* Buat yang di rumah
Status : "mau mandiin anak...". Buru-buru mandiin, begitu selesai langsung duduk depan PC lagi. Kali ini pake acara rebutan sama anak, karena dia juga mau make komputer buat maen games.
* Buat yang ngantor
Siap-siap pulang sambil tidak lupa apdet lagi (tentunya) : "what a day..." (kesannya hectic banged di kantor seharian tadi). OTW pulang tetep onlen.

Malam...
* Buat yang di rumah
Yes! Udah pada tidur! Waktunya pesbuk! Langsung membabi-buta komen sana, komen sini, apdet sana, apdet sini. Yang masih pada onlen dipanggil-panggilin buat chatting. Seru deh, pokonya mah... Kalo perlu status selalu diganti tiap udah dikomentarin temen.
* Buat yang baru pulang kantor
Sampe rumah nyalain komputer, langsung isi status terbaru : "exhausted...*sigh". Kkkkk...iya deeeh...cape banged tuh kayanya, setelah seharian nongol di Facebook.

Ooolalaaaa....

Selasa, 20 Januari 2009

Mooncake dan Kue Keranjang



Menyambut datangnya Imlek....hehehe, padahal gak ngerayain, pengen share soal kue keranjang dan mooncake.
Dulu waktu masih di Singapore, sempet ngalamin perayaan Imlek disana. Dimana-mana ada iklan dijual mooncake. Sempet mikir, mooncake kaya apaan sih? Kata temen-temen yang Chinese, mooncake itu ya festive cake, cuma ada pas Imlek aja. Isinya macem-macem. Ada yang isi kacang ijo, kacang item, keju, telor(?). Pengen ngerasain tapi mahal banged harganya. Akhirnya dibeliin satu sama temen (kasian yah, maklum anak job training, gak punya duwid), trus nyobain deh. Rasanya lumayan, apalagi yang isi kacang ijo. Tapi kalo yang isinya telor, waduh maap-maap ya, kok rasanya gak matching gitu ya? Hehehe...



Sampe di Indonesia, setelah reformasi, baru mulai denger ada kue keranjang pas ada Imlek. Tadinya gw mikir, apakah ini kue yang sama dengan yang dulu kutemukan di Singapore? Kalo iya, kenapa sampe sini namanya jadi kue keranjang? Kenapa bukan kue bulan, gitu? Atau kalau emang namanya kue keranjang, kenapa di Singapore namanya bukan basketcake (hwehehe, maksa ya?). Ternyata mooncake n kue keranjang itu beda. Kue keranjang ternyata rasanya lebih muanis. Berhubung aku sudah manis, jadi kurang suka makan kue keranjang begitu aja. Blengerrr...Sempet liat tayangan Pak Maknyus di Trans TV tentang kue keranjang. Katanya kue keranjang itu kalo gak mau terlalu manis masih bisa diolah lagi. Dibikinin kuah santan dan gula merah, trus dimakan deh. Lho? Bukannya jadi tambah manis, tuh? Ada lagi yang bilang, kue keranjang itu enaknya dipotong kecil-kecil, trus dicelupin telor, lalu digoreng. Naaah, kalo ini jadi pengen nyoba nih. Sapa tau manisnya berkurang dan jadi gurih. Yuummm....

Dear Mosquito...


Malam kian merapat ke fajar jingga.
Mataku tak kunjung meredup layaknya lampu jalanan.
Semakin kupaksa tuk menutup, semakin terbelalak.
Jiwaku berontak memohon berhenti sejenak.
Tak mampu kupenuhi keinginannya.
Hatiku menangis perih, tak kunjung reda.
Mengapa ini harus terhadi padaku?
Aku hanya seonggok makhluk yang berbatas pada energi.
Tak mampu kulalui hari tanpa terlelap sejenak.
Lelapku kan kembalikan hidupku esok.
Namun, tak ada dayaku.
Setiap kurebahkan raga, sesosok makhluk tak berhati dengan beringas bersiap menyantapku.
Berkerubung menggelora tuk melahap tiap tetes darahku.
Ingin kuteriakkan pada mereka : NYAMUK SIALAAAAAN!!!!

Senin, 19 Januari 2009

Jujur


Fadhil baru kenal konsep jujur. Buat dia jujur adalah tidak berbohong. That simple. Kemarin, karena kurang yakin dia udah ngerti atau belum dengan maksud dari jujur, maka terjadilah percakapan seperti di bawah ini :
Mama : Kalau Fadhil mama suruh tidur siang, trus Fadhil masuk kamar, tapi nggak tidur. Sorenya Mama tanya, Fadhil udah tidur? Fadhil bilang belum, berarti Fadhil...
Fadhil : Jujur, kan Ma?
Mama : Sip! Kalau Fadhil bilang udah tidur, berarti Fadhil...?
Fadhil : Bohong.
Mama : Pinterrr..
Masih belum yakin dia udah ngerti apa belum, gw inget si Fadhil nih hobi ngumpetin sepatu Papa-nya sebelah, trus kalo ditanya suka pura-pura gak tau.
Mama : Kalau Fadhil ngumpetin sepatu Papa, trus Papa nanya, Fadhil ngumpetin sepatu Papa, ya? Fadhil harus bilang apa?
Fadhil : Bilang iya, hehehe. Itu jujur kan, Ma?
Mama : Guuuud...guuuud...
Trus inget si Fadhil juga punya kebiasaan jelek lain. Kalau sakit or jatoh, dia nggak mau ngaku. Jadi kadang-2 suka deg-degan, dia ngerasa sakit atau nggak ya, kalau tu anak abis jatuh.
Mama : Kalau Fadhil jatuh, trus kakinya berdarah, Fadhil umpetin atau kasih tau ke Mama?
(*Fadhil mikir bentar): Ehm...kasih tau...
Mama : Ya, itu tandanya Fadhil tidak berbohong, berarti Fadhil jujur kan?
Sebagai pertanyaan pamungkas untuk lebih meyakinkan lagi, gw inget gurunya pernah bilang suka nyubit pipi Fadhil. Katanya sih gemes liat pipi chubby-nya. Tapi apa iya, ya?
Mama : Fadhil suka dicubit ya sama miss di sekolah?
Fadhil: (mikir...)
Mama : Ayoo...kan harus jadi anak jujur...
Fadhil : Iya
Mama : Apanya yang dicubit?
Fadhil : Pipinya
Mama : (sesuai dengan cerita miss, nih kayanya).
Mama : Kalau dicubit pipinya sakit nggak ?
Fadhil :(mikir lagi) hhmm...iya...
Mama : (agak emosi juga, kok gurunya gitu sih? masa gemes sampe nyubit pipi anak gw sampe sakit gitu?) Fadhil tau nggak kenapa miss cubit pipi Fadhil?
Fadhil : Gara-gara gak apal Iqra!
Waaak!!
Gak papa ya, Dhil? Jujur itu emang menyakitkan...hihihi...

Kamis, 15 Januari 2009

Ternyata Begini Rasanya...Dan Itu Berat...

Duh, jangan kaya gini lagi dong, Tuhan. Kalo boleh minta jangan dong, pliiis. Pagi-2 dapet telpon dari Papa bilang dia minta dijemput karena sakit, n abis itu gak bisa ngomong saking dadanya udah sakit banged. Huaaaa...panik berat.
Sebenernya apa yang bikin panik? Kalau sakit ya tinggal dibawa ke rumah sakit, diperiksa, diobatin. Ya kan? Yang bikin panik itu pikiran-pikiran liar yang langsung melanglang buana kemana-mana. Gimana nanti kalo....Kalo nanti begini, trus gw gimana? Belom lagi penyesalan-penyesalan bermunculan dengan gemilang di otak...tau sendiri deh...:-(
Jadi nyesel sama temen-temen yang pernah ngalamin duluan dari gw. Tiap ngebesuk emang sih ikud prihatin, diucapin, tapi gak diresapi. Gak pake empati, walaupun gw bersimpati. Maafkan daku ya temans. Ternyata begini rasanya, walaupun kejadian tidak sama tapi cukup menonjok. Gw ditegor kayanya sama Dia, gara-gara terlalu gampangin...'mang lo kira gampang ngadepin kenyataan orang tua lo sakit?' gitu kira-kira...
Sekarang cuma bisa pasrah. Kesembuhan cuma dari tanganNya. Mudah-mudahan masih ada kesempatan. Doa dan usaha harus jalan terus. Yang pasti keluarga yang mendampingi harus kuat. Sekali lagi, guys, sekarang gw baru tau rasanya...Ternyata berat, dan gw gak nyadar sampe akhirnya kejadian sama diri sendiri.

Rindu


Tuhan ciptakan rasa rindu pada manusia agar kita selalu teringat. Rindu pada kekasih yang memberi debar di hati. Rindu pada kampung halaman yang memberi gejolak di dada. Rindu pada keluarga yang membuat kita menitikkan airmata. Dan rindu yang paling indah yaitu rindu padaNya.
Alangkah beruntungnya manusia yang dapat merasakan rindu pada Penciptanya. Yang belum pernah ditemui seumur hidupnya namun menggelora selalu ingin berdekatan. Tidak semua manusia beruntung bisa merasakan rindu yang satu ini. Dia memilih orang-orang istimewa untuk mendapatkannya. Yaitu orang-orang yang selalu berusaha untuk berjalan di jalanNya dan menghindari kelokan yang dipalangNya. Berdoalah untuk bisa menjadi manusia yang beruntung itu. Niscaya kerinduanmu akan terbayar.

Rabu, 14 Januari 2009

Termehek-mehek


Alkisah seorang lelaki mencari keberadaan abang iparnya yang sudah setahun lebih menghilang di rimba Jakarta. Sang adik ipar keliling ke sana ke mari keliling kota Jakarta, dari satu bengkel ke bengkel yang lain. Sebab informasi terakhir didapat bahwa sang abang ipar bekerja di bidang perbengkelan. Setiap bertemu orang-orang yang kenal sama si abang ipar ini, orang-orang selalu menunjukkan reaksi negatif. Sang abang ipar ternyata banyak bermasalah dengan orang-orang itu. Masalah hutang dan penipuan.
Sampai suatu saat, didapat informasi kalau si abang ipar sudah menikah lagi. Usut punya usut ke rumah mertua barunya, ternyata pernikahan si abang ipar pun bermasalah (lagi). Si mertua baru sudah tidak mau lagi lihat muka si abang ipar. Ibarat kate : gw udah eneg ama muke lo, muke lu jauh!!! (*gitu kira-kira).
Akhirnya si adik ipar bertemu muka dengan si abang ipar. Tujuannya cuma satu, mau memberi tahu kalau sang kakak yang notabene adalah istri si abang ipar sudah meninggal beberapa bulan yang lalu pada saat melahirkan anak mereka. Jreeeeeng!!!
Nonton deh Termehek-mehek. Dijamin pada heran, ternyata banyak orang-orang brengsek kaya si abang ipar ini berkeliaran di sekitar kita dengan kisah hidup yang kaya sinetron. Percaya atau nggak?

Selasa, 13 Januari 2009

Serba Salah

Emosi memuncak, pengen nonjok orang, tapi gak berani, takut dibalez.
Perut kelaperan, pengen makan membabi buta, tapi gak berani, takut gendutz.
Mata perih, pengen udahan maen pesbuk, tapi gak berani, takut gak eksis...hihihi

Senin, 12 Januari 2009

Masih bagus...

Apa kabar, Tjatatan Ketjilkoe?
Hare eneh nothing special...
Masih susah bangun pagi...
Masih bingung mau masak apa...
Masih males ngapa-ngapain...
Masih mikir mau nyekolahin anak kemana...
Masih harus mandiin anak-anak...
Masih gak punya gawean jelas...
Yang pasti masih penuh keluh kesah...
Gak boleh gitu tuuuh...
Harus bersyukur kan yaaaa?
Masih bagus bisa bangun, biar udah agak siang...
Masih bagus bisa mikir mau masak apa...
Masih bagus bisa nyadar lagi males ngapa-ngapain...
Masih bagus punya pikiran mau nyekolahin anak...
Masih bagus terus mandiin anak-anak...
Masih bagus bisa santai di rumah gara-gara gak punya gawean jelas...
Bagus kan?

Sabtu, 10 Januari 2009

Sekolah Keren vs Sekolah Kurang Keren



Nyari sekolah anak ternyata nggak gampang ya? Dulu waktu nyari TK kriterianya masih simple banget : yang penting deket rumah, gurunya baek n biaya terjangkau (pastinyah!).
Sekarang mau masuk SD, kriteria membengkak. Mulai dari yang paling simple : (masih) deket rumah, sampai yang paling logis : (masih) nggak mahal. Tapi kriteria pendukungnya ini yang banyak banged n muluk-muluk, kayak : bilingual-lah, ekskul banyaklah, kelas ber-AC-lah, WC-nya nggak joroklah, pelajaran agamanya OK-lah, murid satu kelas nggak ramelah dan lah-lah sebagainya.
Kenapa sih mesti begitu? (Ini nanya ke diri sendiri sebenernya). Dulu Mami Papi (*read : Nyak Babeh) masukin sekolah anak-anaknya ke SD Inpres. Kelasnya masih dikit, jadi harus gantian sama kelas lain belajar di halaman, duduk di tiker (helllow? Ada yang lulusan SD 01 Pagi Pondok Bambu disinih?). Papan tulis masih pake blackboard n kapur. Ekskul cuma ada Pramuka doang. Belom lagi WC-nya bau bin jorok. Tapi anak-anaknya OK aja tuh sekarang. Yaaa...baca tulis hitung aja mah, bisalaaah (parah bener?). Hehehehe...Maksudnya, kita-kita survive juga kok di dunia persilatan. Hasilnya nggak malu-maluin banged kok (sumpe deh!).
Tapi kok giliran mau nyekolahin anak sendiri, jadi mikir 576 kali buat masukin ke sekolah kaya sekolahkyu dulyu, ya? Padahal masih ada lho sekolah kaya gitu deket rumah. Biayanya jangan ditanya, murah banget (dibanding sama sekolah ber-AC yang aku pengen ituw).
Pengen sekolah mengglobal supaya anak siap menghadapi persaingan akibat globalisasi (apaan sih, niy?) tapi kok biayanya gede aja, ya? Puluh-puluh jutaan gitu. Ngeri ngebayanginnya. Mau maxa minjem sana-sini (sedih amat?) kok ragu, ya? Jangan-jangan ntar anaknya nggak betah? Rugi bandaaaar...!!
Begini nih akibat keinginan besar tapi kemampuan imut. Ibarat kate, besar pasak daripada tiang...eh, atau pungguk merindukan bulan kali, ya? Pokoknya gitu deh. Ujung-ujungnya pilihan jadi serba nanggung, menyesuaikan sama kemampuan yang ada. Soal keinginan yang terlalu muluk n neko-neko ituh, terpaksa dipendam dalam udel.
Ada yang punya pengalaman kaya gini? Share dong? Pengen tau aja gimana mensiasatinya (cieh!).

Jumat, 09 Januari 2009

Ya Rob...


Dosaku berlimpah, namun masihkah boleh aku meminta kepadaMu?
Bukan...bukan untukku, ya Rob...
Bukan...bukan untuk kesejahteraan duniawiku, ya Rob...
Dan bukan...bukan untuk kebahagiaan egoisku, ya Rob...
Aku memohon padaMu, ya Rob...
Untuk saudara-saudaraku di Palestina...
Mereka yang lebih tebal rasa cintanya kepadaMu
namun merana menangisi penderitaan saat ini...
Tolong mereka ya Rob...
Angkat mereka ke tempat paling mulia disisiMu, ya Rob...
Begitu besarnya penderitaan mereka karena keserakahan penjajahnya...
Gantilah penderitaan mereka dengan kebahagiaan tiada tara bagi mereka, ya Rob...
Alangkah indahnya surga yang menanti mereka kelak...bukankah begitu, ya Rob?
Aku tiada daya untuk menolong mereka...
Ragaku tak berdaya untuk bergerak membela hak mereka , ya Rob...
Namun hatiku ikut menangis melihat penderitaan mereka...
Jiwaku tersayat menyaksikan darah mereka yang tertumpah di negerinya sendiri...
Bathinku meronta mendengar isak tangis mereka, ya Rob...
Tolong mereka, ya Rob...
Berikan kesabaran dalam jiwa mereka yang merintih...
Agar air mata tak lagi seasin darah...
Agar darah tak lagi semerah duka...
Hanya kuasaMu yang dapat menolong mereka, ya Rob...
Hanya kepadaMu aku menyembah...
Dan hanya kepadaMu aku memohon pertolongan...
Iyyaaka na'buduu wa iyyaka nashta'iin...