ABOUT ME

Jumat, 16 Desember 2011

Giveaway Ultah yang Ke-3! 10 Hal Tentang Saya Yang Mungkin Kamu Belum Tahu

Yuhuuu!!!
Kayaknya saya punya janji yang tertunda sama kamyu-kamyu semua ya? Ah, lupa ya? Ya, udah..bagus kalau gitu...Wkwkwkwk...
Bulan November kemarin ternyata ulang tahun blog ini yang ke-3. Daaan, saya pernah janji mau ngadain giveaway abal-abal lagi untuk follower dan pembaca blog unyu ini. Bwekekekekekkk, unyuuu...
image from http://khoaanh.hcmup.edu.vn/projects/tilt2011/3B08/Unit.8.Thu.Ha_Xuan.Vuong/Web/joke.html

Sebelum semuanya terlalu bersemangat dan membayangkan ada sebuah motor, sepuluh buah iPad dan seratus Galaxi Tab untuk hadiahnya, lebih baik berdoa dulu. Karena, UDAH PASTI BUKAN ITU HADIAHNYA! Plis deh! Yang udah-udah aja saya cuma ngasih story card buatan sendiri sama novel saya. Jadi kali ini, ya nggak jauh-jauh dari itu juga, deh! Hahahahaa...Tapi jangan kuchiwa. Karena bukan Blog Emak Gaul kalau nggak fun! Kita buat acaranya jadi fun fun fun!!! Setuju, OK?

Senin, 12 Desember 2011

Random, Random, Dari Pisang, Sondang, sampai Kompasianival

Pagiii!!! Ayo, semangat semangat!!! Tahun baru udah deket! Itu tandanya kiamat sudah dekat! *lalu?* Wkwkwkwk.... Postingan ini harus saya awali dengan sedikit 'hiks' dan banyak 'terima kasih'. Hiks, blog saya nggak lolos ke SILVER award dari ISBA 2011. Tapi nggak apa-apa, saya nggak kecewa, soalnya dari awal juga saya nggak tahu kalau blog saya ini diikutsertakan ke dalam lomba tersebut. Dan senangnya lagi, sesama penerima penghargaan BRONZE di sesi 29 berhasil lolos, yaitu blog-nya Nandobase. Congratz, mas bro! Dan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk panitia ISBA 2011 karena sudah memberikan penghargaannya untuk blog saya yang aduh ini. :)

 
Apa salah pisang? Pisang gak salaah!!!
Sesuai judul, isi postingan ini akan random banget, saking banyaknya yang mau saya ceritakan. Mari kita mulai dari pisang. Kenapa pisang? Karena konon kata seorang ulama di luar negeri sana, pisang sudah difatwakan menjadi sesuatu yang haram bagi kaum perempuan karena bentuknya mirip penis! Ehhyampyuuun!Jadi katanya, kalau mau beli pisang, bisa nyuruh suami atau saudara laki-lakinya supaya kita terhindar dari meraba-raba dan mengelus-elus pisang (dan juga timun, terong, dll) agar tidak ada fantasi-fantasi seksual seputar penis. Nah, saya jadi bingung. Soalnya kenapa pisang jadi diasosiasikan ke penis? Soalnya kalau saya pribadi, lihat pisang itu yang kepikiran justru pisang goreng sama ketan atau kolak.

Senin, 05 Desember 2011

"Jual Diri"

Ini bukan "jual diri" tapi jual buku...gahahahaaa...

"Serius, mbak! Kalau bukan kita sendiri yang jual diri, kapan orang tahu kita? Lain cerita kalau kita udah terkenal, nggak usah repot-repot lagi bilang, 'Ini lho, saya...yang begini, yang begitu, yang pernah ini, yang pernah itu!' Ya, kan?"
Itu omongan si Srondol, beberapa waktu lalu, saat saya dan teman-teman dari Kampung Fiksi akan presentasi ke Indosat dalam rangka mencari sponsorship. Saya agak rikuh waktu Srondol dengan berapi-api memperkenalkan saya sebagai, "Emak-emak penulis, nih! Sudah menerbitkan lima buah buku. Dan mbak Winda ini istrinya...bla...bla...bla...Kenal kan, pak?" Begitu katanya ke bapak Division Head yang akan meeting dengan kami hari itu.
Walaupun semua yang dikatakan Srondol itu kenyataan, tapi saya risih. Mungkin karena saya takut ada kesan sombong dalam caranya memperkenalkan saya, padahal bukan saya yang melakukannya. Sekali lagi Srondol menggeleng saat saya bilang, "Nggak segitunya juga kali, Ndol!"

Jumat, 02 Desember 2011

Dapat Blackberry dari Menulis, Bisa Naik Haji Gratis Juga Nggak, ya?

Panggung Gemerlap 44 Tahun, Indosat Untuk Indonesia

Selamat hari Jum'at! Ayo sana yang merasa muslim, laki-laki, siap-siap berangkat sholat Jum'at! Yang perempuan boleh kembali nulis, saya maksudnya. Hehehehe...
Wuah, bulan November sudah habis, ya? Saya cuma mau bilang kalau bulan November 2011 ini benar-benar SESUATU! Wkwkwkwk, mudah-mudahan teteh Syahrini nggak bikin hak paten kata "SESUATU" ini jadi milik dia.
Tanggal 30 November kemarin saya dapat undangan dari Indosat untuk menghadiri gala dinner perayaan ulang tahun Indosat yang ke-44 di Assembly Hall, JCC. Kampung Fiksi diundang dan diwakili oleh saya dan Ria Tumimomor. Sebenarnya agak susah ngatur waktu, terutama ngatur siapa yang mau jagain anak-anak pas saya pergi, soalnya acaranya malem. Tapi sayang juga kalau dilewatkan, karena sebagai Emak (gak pernah) Gaul, jarang-jarang bisa menghadiri acara gede kayak gini. Mana banyak artis dan door prize pula. Wuah, ngarep, siapa tau dapet emas 100gr!

Minggu, 27 November 2011

"Pingsan" Saat Bicara di Workshop Menulis Kampung Fiksi

Tim Kampung Fiksi

Workshop Menulis dan Blogging Kampung Fiksi, akhirnya sukses digelar kemarin (Sabtu, 26 November 2011) di Bekasi Cyber Park. Dan saya ini, si emak dengan pengalaman NOL, sejak awal ditunjuk sebagai pimpro acara dan juga PEMBICARA UTAMA! Sengaja di-capslock bagian pembicara utama-nya itu, karena ituuu yang mau diceritain.

Seumur hidup, saya belum pernah merasakan berdiri di depan orang banyak dan berbicara menyampaikan sebuah presentasi, (kecuali presentasi sebelum ini dengan pihak Indosat yang notabene, cuma ada 5 orang di dalam ruangan meeting waktu itu). Saya harus bicara selama 45 menit tanpa jeda di depan peserta workshop yang membayar untuk mendengarkan materi yang saya sampaikan. Tuhan, sejak awal saya tahu, yang membuat saya berani mengemban tugas ini, 10% adalah rasa percaya diri saya dan 90% adalah nekad.

Jumat, 25 November 2011

Aku Mauuu Jadi Sosialitaa...

http://www.imdb.com/name/nm0385296/
Hihihihi...sebenernya udah dari minggu-minggu lalu pengen nulis soal ini. Tapi sibuk banget ngurusin Workshop yang tinggal dua hari lagi. Akhirnya malam ini bertekad untuk nulis, keburu lupa ntar.
Ehm, jadi gini...Minggu lalu di Twitter rame banget sama kasus Charity Settingan yang katanya diadakan oleh sebuah komunitas sosialita ibukota Jakarta tercinta ini. Dengar-dengar, katanya ternyata fashion show yang diadakan untuk menggalang dana untuk biaya operasi seorang anak yang menderita gagal ginjal bernama Nando itu ternyata (disinyalir..*tsah!) cuma rekayasa sebuah stasiun tivi swasta dan/atau sekumpulan sosialita ibukota. Kalau mau tahu cerita lengkapnya baca aja di sini, ya! Soalnya saya bukan mau ceritain soal kasusnya.
Saya tertarik sama satu kata yang mencuat dari kasus itu; SOSIALITA. Sempat mesem-mesem meringis kocak baca twit orang-orang soal definisi sosialita ini.
"Sosialita itu hanya berlaku untuk yang namanya Ita!"
"Chila kalau udah gede mau jadi apa|Mau jadi sosialita, biar bisa bantuin temen-temen Chila yang sakit."
"Sosialita itu orang yang kerja untuk sosial, ya?"
"Socialite itu butuh lite/cahaya, mereka butuh disorot!"

Rabu, 23 November 2011

Kids, This Is How I Met Your Father! Hahaa...

dari om Google
Ini ya, saya emang bener-bener emak-emak paling nggak produktif. Bayangin, begitu anak-anak tidur, bukannya nyuci piring atau beresin jemuran, malah ngejogrok depan komputer sama TV. Saya sebenarnya bukan penggemar acara TV (kalau ngomongin stasiun TV dalam negri, ya). Tapi saya emang the real sucker of any sitcoms from US. Beruntung (atau malah nggak), saya langganan TV kabel di rumah. Jadi hampir tiap malam ada sitcom yang diputar di channel-channel luar negeri.
Beberapa bulan ini saya lagi suka ngikutin sitcom How I Met Your Mother. Itu sitcom sumpah kocak, tapi bukan kocak bego kayak OVJ, ya! (Lah, emang OVJ sitcom, gitu? Wkwkwkwk..) Ini salah satu sitcom yang sukses mengangkat berbagai kisah hanya dari sebuah prompt, "How I met your mother," doang! Sebenarnya, jadinya kalau udah selesai nonton, saya jadi terkagum-kagum sama yang nulis cerita tiap episode-nya. Kok bisaaaa, dari kalimat begitu doang, cerita jadi berkembang kemana-mana dan lucu nggak abis-abis. Pheww, kapan bisa nulis se-kreatif itu ya? Pengeeeen!!!
Jadi karena saya nggak se-kreatif si...(sebentar, gugling dulu siapa nama penulis ceritanya) Carter Bays dan Craig Thomas itu, saya ngulik aja deh prompt mereka buat bikin cerita untuk anak-anak saya kelak. Doh...kurang kerjaan, padahal piring kotor masih numpuk...

Kids, This Is How I Met Your Father


Senin, 21 November 2011

Blog Curcol Dapet Award? (Catatan Pemenang Blog Award Sesi 29 - Bronze dari ISBA 2011)


Hari Minggu, tanggal cantik (20-11-2011)...

Do’a saya tadi pagi waktu bangun kesiangan adalah, “Ya Allah, semoga si Abang nggak lupa beliin aku sarapan. Males banget mau masak…”
Pagi tadi saya masih asyik leyeh-leyeh dengan si kecil di kamar. Bisa bangun siang itu adalah kemewahan yang hanya bisa didapat di hari Minggu. Makanya suami saya juga nggak pernah pusing saya belum bangun dan dia sudah bangun kalau hari Minggu. Udah beberapa minggu ini si Abang (suami) pergi keluar rumah hari Minggu pagi untuk bersepeda dengan anak sulung saya. Jadi do’a saya di Minggu pagi adalah supaa dia nggak lupa beliin sarapan. Wkwkwkwk…
Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang! Masak saya minta sarapan, malah dikasih kejutan kalau blog ini menang penghargaan dari ISBA? What??? Hahahaha, nggak bisa dimakan, sih..tapi beneran langsung bikin saya lupa kalau saya belum sarapan!
Sudah tiga hari, sejak hari Jum’at kemarin saya nggak buka-buka blog ini. Saya lagi (sok) sibuk-sibuknya ngurus Workshop Perempuan Menulis dan Blogging Kampung Fiksi yang sebentar lagi akan diadakan. Huaaa, selaku coordinator event dan pembicara (ini nekad, nekad ini…huuhuhuu…), makin mendekati hari H (26 November 2011) saya makin sulit tidur, makin banyak hal yang harus diselesaikan dan makin banyak masalah yang bermunculan. Makanya saya nggak masuk-masuk ke blog dulu sementara waktu.
Tadi pagi saya iseng menjenguk, siapa tahu ada komentar baru dan seingat saya ada beberapa komentar dari teman-teman yang belum sempat saya balas. Seperti biasa, yang pertama kali saya lihat adalah chat box di side bar, karena dari sana paling cepat bisa memantau siapa yang sudah mampir dan meninggalkan jejaknya di blog saya. Sebisa mungkin saya harus mengunjungi blog mereka juga. Tiba-tiba mata saya terpaku dengan beberapa sapaan terbaru.
“congrat ya mba winda, makin sukses lg ya ngeblognya”
“selamat yaaa blog ini Pemenang Blog Award Sesi 29 – Bronze”

Selasa, 08 November 2011

Dunia Maya, oh Dunia Maya...Kejamnya...Kejamnya...



Sejak aktif menggunakan Facebook dan Twitter, saya jadi sering ketawa-ketawa sendiri di depan komputer. Mudah-mudahan ini bukan gejala awal kehilangan kewarasan, ya. Dalam prosesnya, sejak awal menggunakan social media, berganti-ganti hal yang saya tertawakan, mulai dari status, komentar atau kicauan teman-teman saya atau bahkan saya sendiri. Kadang saya suka merasa bodoh sendiri juga kalau menulis status: “Aaah, akhirnya makan juga!” Geli aja jadinya, itu hal nggak penting yang mau tidak mau akan terbaca oleh sekian ratus, sekarang ribu, teman saya di Facebook. Kira-kira bagaimana ya tanggapan mereka membacanya?

Hohoho, saya pernah sekali (yang ketahuan) di-remove (jaman dulu istilahnya remove, bukan unfriend seperti sekarang) oleh salah satu teman saya di Facebook karena saya sering sekali mengganti-ganti status saya. Diawali dengan sindiran melalui statusnya, “Ih, itu orang nggak penting banget, deh…update status tiap menit, kayak pengen banget dikomen!” Sebut saya GR, tapi status sindirannya kena banget tuh buat saya. Untuk memastikan kalau status itu memang ditujukan untuk saya, maka saya pun membuat status baru, bunyinya, “Kalau nggak suka ya remove aja, sih? Gitu aja kok repot!” Dan besoknya dia sudah me-remove saya. Hiks. Terbukti, dong? Saya nggak GR kan? Wkwkwkwk…

Seiring makin fasih dan faham memainkan Facebook dan Twitter, mulai bermunculan orang-orang yang menjadi spesialis di bidangnya, spesialis sinis. Kerjanya menyindir dan membuat pernyataan-penyataan sinis sehubungan dengan status Facebook dan kicauan di Twitter yang mereka baca. Saya pernah membaca sebuah twit sinis yang bunyinya, “Me-retweet twit yang mention nama sendiri itu bener-bener alay bin labil!” Hahahaha, percaya deh, banyak banget manusia yang melakukan retweet ulang namanya sendiri di Twitter, dan banyak juga yang suka pusing sendiri melihat kelakuan seperti itu.

Makin ke sini, saya jadi tertarik untuk mengamati. Sepertinya manusia-manusia social media user ini makin ahli menilai dan menghakimi manusia lain hanya berdasarkan status dan twit orang lain. Entah itu benar atau salah, makin sinis mereka tampaknya makin merasa paling keren di jagad social media. Hihihihi…Untungnyaa, untungnyaa, saya santai…Saya nggak pusing sama status orang yang di-update tiap sedetik sekali (lebay bet!) atau twit-twit “nggak penting” orang-orang yang saya follow. Lah, kalau nggak suka, gampang saja buat saya, tinggal UNFRIEND atau UNFOLLOW! As simple as that, dibanding saya jadi manusia yang penuh penilaian dan menghakimi, sedangkan dasar penilaian saya sangat…ya, nggak penting! Hihihihi, mbulet, ya?

Intinya gini, menjadi manusia sinis itu melelahkan. Saya lebih memilih memakai fasilitas yang disediakan Facebook dan Twitter demi menyimpan energi saya, yakni UNFRIEND dan UNFOLLOW daripada saya repot sendiri bikin status sindiran atau twit synical. Ya Tuhan, hidup terlalu indah untuk difokuskan pada kicauan satu orang yang memancing emosimu! Jangan buang-buang energi, ah! Lagipula, kayanya dunia maya mungkin akan jadi dunia yang lebih damai dan nyaman tanpa muncul nada-nada sinis semacam itu. Peace, man, peace! :D

Rabu, 02 November 2011

Bisa Stress Juga Ternyata...

Gigit laptooop!!! (image from google)


Bulan Oktober berlalu seperti angin puyuh; keras, bikin gemeteran, bikin takut, bikin deg-degan tapi cepat berlalu. Whoaah, seriously...selama bulan Oktober kemarin saya seperti dihantam angin puyuh karena kejutan-kejutan yang diberikan Tuhan. Beberapa kejutan terasa manis, beberapa lagi, walaupun nggak bisa dibilang pahit, tapi cukup susah juga buat ditelan.

Ini belum selesai, masih berlanjut. Yap, nyiapin acara workshop perempuan menulis dengan Kampung Fiksi ini ternyata jauuuh lebih njelimet dibanding yang sudah saya bayangkan sebelumnya. Apalagi udah pake acara gandengan tangan mesra dengan Indosat. Ahheeuuy, manisnya belum berasa, sport jantungnya udah dari kapan tauk! Oh ya ya ya, saya tahuu...bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian kaaan? OK-lah kalo beg beg...Yang pasti kesimpulan sementara saya adalah:

Kamis, 27 Oktober 2011

Workshop Perempuan Menulis dan Blogging, Bersama Kampung Fiksi, Powered By Indosat!

Halo, teman-teman Kampung Fiksi!

Semangat sekali rasanya menyambut hari ini! Rencana kegiatan offline perdana Kampung Fiksi akhirnya sudah di depan mata!

Yup! Bagi yang belum ter-update, “Kampung Fiksi mau mengadakan acara apa sih?” Dengan bahagia sekarang kami bisa memberi jawaban yang memuaskan, setelah selama sebulan kemarin kami mempersiapkan acara ini.

Dalam rangka berbagi dalam menulis fiksi dan blogging, Kampung Fiksi akan mengadakan Workshop Perempuan Menulis dan Blogging. Acara ini diadakan untuk memperkenalkan blog Kampung Fiksi kepada masyarakat luas, kaum perempuan peminat baca, tulis dan blogging khususnya. Selain itu acara ini juga diadakan untuk membantu sebuah penerbitan menyebarkan buku cerita anak berjudul Peri-peri Bersayap Pelangi untuk anak-anak tidak mampu.

Workshop Perempuan Menulis dan Blogging
bersamaKampung Fiksi
Powered By Indosat

Catet tanggal dan tempatnya! Sabtu 26 Nov 2011, jam 8-13, di Bekasi Cyber Park, Jl. KH, Noer Ali No.177, Bekasi 17148 (seberang Metropolitan Mal).

Akan ada sesi berbagi dari seorang blogger aktif perempuan Eka Situmorang, sesi pelatihan menulis fiksi oleh Team Kampung Fiksi, sesi berbagi info seputar menerbitkan e-book melalui Evolitera oleh Dhiratara Whidya (Director of PT. Evolitera) dan ngocol bareng Hazmi Srondol (penulis novel komedi Srondol Gayus ke Itali), moderator: Andi Gunawan (penulis buku Kejutan!).

Biaya hanya Rp 50.000,- untuk semuanya? Nggak dong...masih ada lagi! Goodie bag Kampung Fiksi dan Indosat, voucher Cyber Foodcourt Bekasi Cyber Park, door prize dan sertifikat workshop!

Sebagian dana akan disumbangkan untuk buku cerita anak Peri-peri Bersayap Pelangi untuk anak-anak tidak mampu, lho...
Jadi penulis dari nge-blog? Mulai langkahmu melalui workshop ini! :D

Pendaftaran bisa melalui e-mail kampungfiksi@gmail.com atau hubungi Indah di nomor Indah 0856-9209-6574.

Jangan sampai nggak kebagian tempat, ya!

Minggu, 23 Oktober 2011

List of Achievements atau List of Gratefulness?

Semingguan ini saya sempat merasa jadi manusia yang tidak produktif. Biasanya setiap hari saya bisa menulis sebuah cerpen atau (paling tidak) menyimpan prompt/ide untuk ditulis belakangan, minggu ini saya sama sekali tidak ada keinginan untuk melakukannya. Biasanya saya nyicil mengedit tulisan-tulisan lama saya yang sengaja diendapkan, minggu ini benar-benar malas hanya untuk sekedar membukanya di layar komputer. Biasanya saya bisa membaca setidaknya dua atau tiga artikel di berbagai blog, minggu ini rasanya hanya ada dua atau tiga artikel yang benar-benar saya baca sampai tuntas. Biasanya saya meneruskan membaca novel yang tertunda, minggu ini memegang bukunya saja tidak. Padahal kesibukan saya masih sama saja seperti biasa. Tidak ada yang di luar kebiasaan. Minggu ini justru bisa dibilang minggu santai, karena si abang sudah selesai UTS di sekolah. Tidak harus stand by ngajarin mata pelajaran untuk ulangannya keesokan hari. Lagi pula hasil UTS juga sudah keluar (dengan hasil lumayanlah…hehehe…), jadi memang harusnya saya bisa lebih santai di rumah.

Minggu, 16 Oktober 2011

Serial Jelang Workshop Kampung Fiksi (#2): Obrolan Dalam Ruang Meeting Indosat

Halo lagiii...
Setelah cerita emak-emak presentasi ke Indosat kemarin, pada penasaran nggak, apaan sih yang diomongin emak-emak ini sama orang Indosat? Hihihihi, sini, saya kasih bocoran. Tapi saya ceritain di sini yang bagus-bagusnya aja, ya! Wkwkwkwk...
Buku Kampung Fiksi yang ikutan meeting presentasi dengan Indosat, yang akhirnya jadi cinderamata untuk Indosat

Jadi waktu hari Kamis kemarin itu akhirnya Kampung Fiksi bisa ketemuan sama Indosat atas bantuan Srondol (baca ceritanya di sini). Awalnya saya dan teman-teman bingung setengah mati bagaimana cara yang benar untuk presentasi mencari sponsor. Kita sama sekali tidak tahu harus bicara apa dan bagaimana cara menyampaikan kalau kita butuh dana untuk acara workshop menulis yang mau kita adakan ini. Maksudnya, bagaimana ya enaknya ngomongnya biar kesannya bukan minta-minta melainkan ngajak kerja sama, gitu? Ngajak kerja sama? Ahahaha, belum-belum kami sudah ngakak-ngakak di dalam ruang diskusi maya kami. Kampung Fiksi mau ngajak Indosat kerja sama? Kerja sama yang kayak gimana? Apa yang bisa ditawarin Kampung Fiksi ke mereka? Hellooo? Apa jangan-jangan kaki kita lagi nggak berpijak di tanah?

Sabtu, 15 Oktober 2011

Serial Jelang Workshop Kampung Fiksi (#1): Emak-emak Presentasi ke Indosat?



Orang bijak bilang, “Jangan takut mencoba, di mana ada kemauan, di situ ada jalan.” Eaaa, ngapain buka postingan gaya-gaya sok bijak gini sih, mak? Hahaha, karena eh karena, hari Kamis kemarin saya merasakan benar kata-kata si orang bijak ini (siapa pun dia) menguatkan saya dan menjadikan saya sadar akan sesuatu.
Ini masih rahasia, ya! Jadi gini....*lah, dibocorin juga* Blog Kampung Fiksi mau punya hajatan bulan November nanti. Apa itu? Tunggu aja, deh! Yang jelas semua berawal dari ngobrol-ngobrol nggak jelas saya sama ‘anak angkat binti anak asuh binti anak terbuang’ saya si Pungky.
Suatu malam yang gerah, tiba-tiba dia colek-colek saya di Facebook. Dengan gayanya yang sok manja dan sok imut itu, “Ibu, chat yuk!” Mengganggu sekali anak ini. Padahal saya lagi asoy banget nge-twit.
Cerita dipersingkat dan dipadatkan, ternyata si Pungky ini lagi bingung cari dana untuk launching dan menyebarkan buku cerita Peri-peri Bersayap Pelangi (yang project-nya dipegang sama dia). Sekedar info, saya juga ikut menyumbang cerita di buku itu. Dan buku tersebut rencananya akan disebarkan secara gratis untuk anak-anak tidak mampu di pulau Jawa.
Ini dia buku Peri-peri Bersayap Pelangi yang akan disumbangkan untuk anak-anak tidak mampu di pulau Jawa

Sabtu, 08 Oktober 2011

(FF) Pungguk Sang Luna



Untuk beberapa orang jatuh cinta butuh waktu. Untuk beberapa yang lain hanya butuh satu detik pandang mata. Sekedip mata, saat menancapkan pandang ke sepasang mata yang menarikku keluar dari dunia tempatku berpijak lalu membawaku terbang ke langit penuh gelap yang terasa benderang penuh warna.
Itu yang terjadi padaku detik pertama aku melihatmu. Tak ada perkenalan. Tak ada jabat tangan. Tak ada "Hai..." Aku bahkan tak tahu siapa namamu. Tapi aku tahu, detik itu aku jatuh cinta padamu. Sebuah ke-absurd-an yang begitu kunikmati. Hingga akhirnya sekarang menjeratku ke dalam sebuah derita yang tak kalah nikmat.
Aku tak bisa lepas memikirkanmu. Tatap matamu mengunciku. Senyum samarmu menarikku entah ke mana. Dan apa pun di sekelilingmu terasa seperti udara yang lain untuk duniaku. Udara yang asing namun begitu menggodaku untuk terus menghirupnya.
Kau seperti candu. Aku seperti pecandu. Kau begitu jauh namun terasa dekat. Begitu kuatnya tarikan aura-mu padaku. Namun tak sedikit pun aku memiliki kuasa untuk meraihmu. Kamu terasa begitu tinggi tak tergapai. Aku bahkan terlalu takut untuk memikirkan tanganku yang tak cukup panjang untuk meraihmu.
Pada akhirnya aku hanya akan menjadi pungguk yang menatap sang luna dengan mata berkaca-kaca. Setiap detik berusaha menentramkan hati yang tak mampu menahan cinta. Dan hanya sampai di situ aku mampu untuk mencintaimu. Dari kejauhan, melalui tatapan, dikelilingi udara cinta...Begitu saja aku mampu mencintaimu.

oooOOOooo

Luna (italian) = bulan

Happy birthday Nulisbuku! ^_^

Selasa, 04 Oktober 2011

Memori Daun Kacang

(Image from www. benhammott.com)
"Tidak dianjurkan sering2 liat album foto jadul...terlalu banyak "andai saja..." berlompatan keluar."


Good morning!
Semacam tumben ya si Emak Gaul posting pagi-pagi gini? Hahahaha... Soalnya si mbak udah nongol, jadi bisa rada santai depan kompie. Saking santainya, jadi iseng gak ketulungan, liat-liat album foto teman-teman kuliah. Dan berakhir dengan...*sigh* andai saja dulu begini, atau begitu...Aheuuuy...

Sebenarnya saya adalah banci nostalgia yang sentimentil, makanya saya suka ngelongok ke masa lalu melalui reuni atau melihat foto. Tujuannya apa? Awalnya sih cuma iseng, berharap bisa mendapat sedikit refreshing moment dengan mengingat-ingat kejadian-kejadian lucu jaman dulu. Ngekek-ngekek sendiri ingat kelakuan malu-maluin...Tapi pagi ini, ngekek-ngekek berlanjut jadi mikir, saking bingung mau ngapain lagi, kayanya...Heuheuheu...

Rabu, 28 September 2011

Get Rich or Die Trying!

image from www.investment-help-info.com
Get rich or die trying!
Begitu saya ketemu sama kalimat itu saya langsung merasa gimana gitu. Nggak jelas juga, antara miris soalnya suka ngerasa "kok nggak kaya-kaya ya?" dan juga ngerasa "buset deh, segitunya pengen kaya!" Ironis. Siapa sih yang nggak pengen kaya? Masalahnya adalah definisi dan kriteria kaya itu buat masing-masing orang ternyata beda. Buat saya sendiri, sampai sebelum artikel ini ditulis, kaya itu adalah kalau saya sudah bisa ke Eropa. Hiks, so shallow, ya? Tapi beneran, saya suka mikir, kapan nih tabungan cukup sih buat keliling dunia? Saya nggak perlu rumah mewah dengan kolam renang, saya nggak butuh mobil Jaguar kayak punya Agnes Monica. Yang begitu-begitu masih bisa saya atasi dengan santai, sebab itu bukan hal-hal yang menurut saya penting sekali, walaupun rasanya memang menyenangkan juga ya kalau punya rumah ada kolam renangnya dan punya mobil mewah. Hehehe...

Selasa, 06 September 2011

"Googling Aja!"




"Googling aja!" adalah jawaban orang yg nggak mau nolong...Apa susahnya berbagi informasi yg kita tahu? Kadang bukan jawabannya yang penting, tapi respon kita melihat orang lain butuh pertolongan...

Jaman emang udah makin canggih. Segala apa juga tinggal kalk-klik di keyboard komputer trus, tadaaa…Monggo lho, mau cari apa aja ada di internet. Harus terima kasih sama siapa, nih? Hidup jadi makin mudah karena internet. Aih, senangnya! Apalagi sejak kenalan sama yang namanya Om Google. Olalaaa, silahkan tanya dari pertanyaan paling sepele, sampai yang paling rumit. Dari pertanyaan paling konyol, sampai pertanyaan paling aneh. Jawabannya ada di Google. Nggak heran sekarang ini kalau punya pertanyaan segala rupa, solusinya cuma satu: “Googling aja!”

Jumat, 02 September 2011

Jomblo Is Not A Crime

Saya sudah sembilan tahun menikah. Sekarang ini sudah punya dua orang anak yang lucu-lucu, pintar dan sehat. Suami juga bertanggungjawab sebagai kepala keluarga. Tidak lepas-lepas saya bersyukur dengan keadaan ini. Banyak yang tidak beruntung dengan kehidupan pernikahan mereka, maka kebahagiaan saya dengan keluarga kecil saya ini patut sekali saya syukuri.

Terlepas dari itu, pilihan menikah bagi saya adalah mutlak pilihan pribadi masing-masing. Bukan atas dasar dikejar umur, menyenangkan hati orang tua atau (yang paling konyol) dikejar deadline. Deadline apa yang mengejar dalam pernikahan? Usia yang makin tua sehingga (ditakutkan) akan makin beresiko kelak jika ingin hamil dan melahirkan? Aduduh, jaman udah makin cangih. Usia untuk melahirkan bisa direntangkan lebih lebar lagi, karena dunia medis sudah makin berkembang. Kalau dulu pilihan 'sehat' untuk melahirkan itu usia bagi perempuan dikatakan 15 sampai 30 tahun, sekarang ini di belahan dunia lain, banyak perempuan yang baru memutuskan untuk memiliki anak di usia nyaris 40 tahun. Dengan pengawasan dokter dan gaya hidup sehat, itu bukan hal yang tidak mungkin.

Rabu, 31 Agustus 2011

Ketupat Masa Kecil


suara takbir yang indah....selalu membawa terbang ke masa kecil...saat hari raya selalu bermakna sederhana, sesederhana baju baru dari mama..
subuh Idul Fitri seperti hari ini, takbir dari corong masjid digaduhi oleh suara saling berebut kamar mandi, tak ingin terlambat utk sholat Id...
semua sibuk mencari sajadah dan koran untuk alas sholat di lapangan masjid, tidak lupa kantong kresek untuk menyimpan sandal nanti...
sambil mengira-ngira, siapa yang nanti bertamu ke rumah, berapa yg akan didapat dari salam tempel sanak saudara...

Minggu, 21 Agustus 2011

January 50K (#25): What The...?


Kabar rencana perceraian Sandra dan Reza sukses bikin gagal acara weekend ke Singapura ketiga lajang itu. Ralat, dua lajang yang urung pergi. Karena alasan ikut prihatin, Tasha memutuskan untuk tidak jadi pergi dan memilih untuk menemani Sandra kalau-kalau diminta nantinya. Donny manyun, ngapain ke Singapura berdua sama Decky? Lama-lama, beneran dia bisa dikira gay sama orang-orang.
Decky sendiri memilih tetap pergi. Dua alasan utama. Pertama, bukannya dia tidak ikut prihatin akan prahara rumah tangga yang lagi dihadapi sama Sandra saat ini, tapi karena hanya dia yang tahu kalau sangat besar dalam kemungkinan perceraian mereka itu ada namanya tersangkut. Apa kabar dunia kalau tiba-tiba nanti dia dapat surat panggilan sidang cerai mereka sebagai saksi? Uum, mungkin nggak, sih? Apa pun, Decky mending menjauh aja, deh! Kedua, dia harus tetap ke Singapura, ada atau tidak adanya kejadian yang menimpa Sandra ini.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Secarik Surat Tentang Cinta, Logika dan Pengorbanan



Aku dilahirkan dari sebuah keluarga yang penuh cinta. Dimana cinta menjadi satu-satunya sumber kekuatan dalam kehidupan. Berawal dari keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Baik, cinta datang ke sekujur tubuh sejak kami kecil hingga saat ini. Tak berlebihan rasanya jika aku bisa mengatakan kalau cinta menjadi satu-satunya jawaban dalam setiap masalah kehidupan kami.Aku meyakini itu, sampai beberapa saat yang lalu.

Hari ini aku menemukan cinta sebagai sesuatu yang lebih dari sekedar jawaban. Karena seperti pisau bermata dua, cinta ternyata bisa menjadi sebuah pertanyaan, tidak hanya jawaban. Aku merasa dikhianati dan ketika sesuatu yang kau yakini berbalik mengkhianatimu, hatimu akan mendingin. Bunga es akan tumbuh perlahan, dinginnya menusuk sampai ke tulang-belulangmu. Seperti itulah perasaanku ketika berhadapan dengan pengkhianatannya.

Kamis, 11 Agustus 2011

When smile says everything, words can do more..any words

I spent most of my life trying to make my parents proud of me. Achievements that I thought would make them say the words, "Proud of you!". But it never came out from them. I did good though, in school, in life. But the fact that my parents are not the most expressive people, made me understand that sometimes smile said everything. When I published my first book, they also gave me smile.They didn’t say anything, just smile. That’s enough for me to know that they’re happy with my achievement. But were they proud of me? I still didn’t know.

My 35th birthday was just 5 days ago. They said, "Happy birthday!" to me and that's all, just like any other birthdays I had before. But today, my mom called and said, “We’ll buy you a netbook for your birthday present. How’d you like it?”. I said, “I’d love it!”. The last time I can remember they gave me a birthday present, it was maybe 25 years ago. It’s just not a common thing in my family. And no one complained about it. So, when today my mom offered me a birthday present, it felt like I went back to my childhood. It felt nice. But that’s not the lightning strike. I was feeling awkward at first, then I smiled.I think to myself, “Maybe, just maybe, this is their way to say that they’re proud of me becoming a writer!”

I know, I don’t have to confirm that to them. The fact that it’s just a guess is enough for me. Because I know them for my whole life. When smile says everything in my family, words can do more..any words.

Rabu, 10 Agustus 2011

Tutu Sisi



Sisi meringis menahan perih di ujung kakinya. Tutu pink bertali panjang yang melingkari betis indahnya terpasang di sana. Sisi tahu kuku ibu jari kakinya sudah mulai mengelupas dan lecet. Tapi dia tetap memaksakan diri untuk mengikuti intruksi miss Patsy.

“Point!”

“Flex!”

“Point!”

“Flex!”

“Sisi! What’s wrong with you today? Kamu seperti anak baru belajar balet kemarin sore! Jangan bilang kalau ujung-ujung jarimu sakit. Kamu sudah tiga tahun belajar balet! Dan ini baru pemanasan!”

Senin, 08 Agustus 2011

tranquility and rejuvenate

when do you think you need them desperately? and what is exactly on your mind when you hear those words? spa in some kind of luxurious resort? getting a back massage in a log cabin on the mountain? having a sunbath on the beach? can you guess what's my tranquility and rejuvenating moment? ;)

tranquility and rejuvenate, two words that seems missing from my daily dictionary. i can hardly remember when was the last time i had tranquility and a rejuvenating moment in the last ten years of my life. there's always hectic and chaotic day with my kids. i often felt that an hour of silence would be nice to cool down the heat inside my head.

S & P



S mengerling kepada P yang ada di sampingnya. Dengan bahasa isyarat yang hanya mereka berdua yang tahu, S berusaha memberitahu P akan kedatangan sepasang anak SMP yang masih lengkap dengan seragamnya. Mereka duduk di hadapan S dan P.

Si anak laki-laki usia tanggung itu tampak sedikit grogi. Terus-terusan dia menggaruk-garuk kepalanya seolah ada banyak kutu bersarang di sana. Sesekali diusapnya keningnya yang lebar. Semua gerakan-gerakan tidak perlu yang menunjukkan kesalahtingkahannya. Sementara si anak perempuan berseragam SMP yang datang bersamanya tampak diam saja. Sibuk mengamati menu.

Jumat, 05 Agustus 2011

How Can I not Love You?

Cannot touch, cannot hold
Cannot be together
Cannot love, cannot kiss,
Cannot have each other

Must be strong, and we must let go
Cannot say what our hearts must know
How can I not love you?
What do I tell my heart?
When do I not want you here in my arms?
How does one waltz away from all of the memories?
How do I not miss you when you are gone?

Cannot dream, Cannot share,
Sweet and tender moments
Cannot feel how we feel,
Must pretend it's over

Must be brave, and we must go on
Must not say what we've known all along
How can I not love you?
What do I tell my heart?
When do I not want you here in my arms?
How does one waltz away from all of the memories?
How do I not miss you when you are gone?
How can I not love you?

Must be brave, and we must be strong
Cannot say what we've known all along
How can I not love you?
What do I tell my heart?
When do I not want you here in my arms?
How does one waltz away from all of the memories?
How do I not miss you when you are gone?

How can I not love you when you are gone?

(How Can I not Love You- Joy Enriquez)


Thank's to blognya si Indah, lagu ini jadi terngiang-ngiang di telinga saya sampai saat ini. Huhuhuhu...if there's one song that can shed tears in my eyes, then this is it! Bukan cuma karena melodi-nya yang memang bikin hati teriris, terkoyak dan terhancurlebur tak bersisa (gk afdol kalo gk lebay), tapi juga kalimat-kalimat dalam liriknya yang 'eeugh' banget. T_T

Rabu, 03 Agustus 2011

"Just do it! You've got nothing to lose!"



"Just do it! You've got nothing to lose!"


Ahahaha, sepertinya kata-kata itu ringan sekali, ya kedengarannya? Tapi coba deh kita pikir lagi, sebenarnya ada nggak sih sesuatu di dunia ini yang kita lakukan nothing to lose? Maksudnya, either kamu melakukannya atau tidak, tidak ada ruginya, jadi lakukan saja. Hmmm, let me think!
Makan? Ups, kalau kebanyakan bisa sakit. You've got something to lose. Hahaaaa...
Mimpi? Oww, jangan salah, jangan-jangan kalau nggak kesampaian kamu jadi stress. Hihihihi...
Mandi? Keseringan mandi bisa masuk angin dan biaya air membengkak, cyiin! Wkwkwkwk...

Ini hasil pembicaraan heart to heart antara perempuan-perempuan ceria di sebuah gua yang saya angkat sebenarnya. Mengenai pilihan dalam hidup. Masalah demi masalah selalu ada di depan kita. Selesai yang satu, yang lain muncul. Yang satu belum selesai, masalah lain ngekor. Kapan selesainya? Kapan bisa melakukan sesuatu yang bisa kita nikmati kalau begini terus, dong? Jawabannya, nggak akan pernah! Kalau kamu nunggu masalah itu selesai. Sedangkan pilihan sudah dibuat dan diputuskan, lalu bagaimana dong?

Pemenang Undian Follower Blog Emak Gaul




Daftar nama follower blog Emak Gaul siap untuk diundi...
Alhamdulillaah!


Setelah sahur dan sholat subuh tadi, Fadhil dan Safina ikut proses undian pemenang buku dari blog Emak Gaul. Dan di dapat pemenangnya adalaaaaaah:

Senin, 01 Agustus 2011

Bermaaf-maafan via Social Media




Terus terang saya bukanlah pegguna teknologi yang baik dan fasih (dibuka dengan pengakuan...hahahaha...). Walaupun begitu, saya pengagum perkembangan teknologi yang luar biasa terjadi beberapa tahun belakangan ini. Internet adalah salah satu yang saya syukuri keberadaannya selain televisi, telepon dan handphone. Bagi saya internet merupakan pintu Doraemon yang memudahkan saya pergi ke mana saja. Saya suka sekali, karena saya bukan orang yang mobile .

Memasuki bulan Ramadhan, beberapa tahun belakangan ini, selalu saya mendapati teman-teman dan kerabat yang mengucapkan selamat berpuasa dan memohon maaf melalui status Facebook, kicauan Twitter dan sekarang melalui Google+ juga (SMS udah jangan ditanya lagi, deh!). Saya sendiri melakukannya terutama untuk teman-teman yang tidak terjangkau dengan telepon dan SMS secara personal. Walaupun untuk kerabat dekat dan saudara, saya selalu usahakan untuk datang dan bersilaturahim secara langsung, terutama ke orang tua/mertua. Itu pun karena mereka tinggal satu kota dengan keluarga saya. Seandainya mereka tinggal di luar kota, mungkin telepon saja cukup.

Minggu, 31 Juli 2011

Perayaan di Blog Emak Gaul

Halo, halooo!

Selamat menjalankan ibadah puasa untuk teman-teman yang menjalankannya, ya! Semoga Ramadhan kali ini lebih baik dari yang sebelumnya dan setelahnya kita menjadi manusia yang lebih baik lagi. Aamiin!

Selamat ulang tahun juga untuk anakku, Fadhil, yang ke-8! Kemarin dia ulang tahun tanggal 28 Juli. Wihiii, anakku udah gede ternyata. Udah minta disunat. Hahahahaa....

Wiih, seru banget renovasi blog emak ini. Saya sempat nyaris pingsan gara-gara sotoy masang-masang widget terus tau-tau semua komentar hilang! Huaaa...Untung ada malaikat penolong. Wkwkwkwk...

Sesuai janji, saya mau mengundi semua nama follower blog ini untuk mendapatkan sebuah buku dari saya. Hiks, maaf ya, jatahnya cuma sebiji. Abis kalau semuanya kebagian, gila aja, siapa yang nalangin? Doain aja deh, rejeki saya lancar dan lapang, moga-moga bisa bikin giveaway bagi-bagi mobil. Aamiin!!!!

Sampai saat ini sudah ada 105 follower blog Emak Gaul dan ke-105 nama inilah yang akan masuk daftar undian. Follower yang baru bergabung harap bersabar untuk acara giveaway selanjutnya, OK! Karena saya males luar biasa untuk nyalin nama-nama follower ke tulisan ini, jadi mohon percaya aja deh kalau semua nama akan saya masukkan ke dalam undian. Ini lagi bikin kertas kecil-kecil buat digulung trus dikocok kayak arisan RT itu. Ngaahahahaa...

Insya Allah, besok atau lusa udah ada nama pemenangnya. Tungguin aja yaaa.. :)

Salam keren dari Emak Gaul yang keren tiada tara.

Jumat, 29 Juli 2011

Arisan Krompyang!!!



Sore itu semua peserta arisan sudah lengkap berkumpul di atas tempatnya masing-masing. Berjejer manis dengan tubuh bersih, berkilau, wangi dan kesat. Semua asyik bercakap-cakap mengenai hadiah arisan kali ini. Terlihat jelas semua antusias untuk memenangkannya. Mengingat arisan-arisan yang terdahulu selalu dimenangkan oleh satu pihak yang sama, pihak yang lain menjadi semakin terpacu untuk memenangkan arisan kali ini.

Ketua arisan mulai buka suara. “Ehem..Ehem..!” Dia berdehem berusaha terdengar berwibawa. “Sudah bisa kita mulai, ya?” tanyanya kepada seluruh peserta arisan.

Para peserta mengangguk-angguk setuju dan siap mendengarkan ketua arisan membuka arisan sore itu. Sesekali terdengar cekikikan dari arah peserta kembar tapi tak sama di pojokan. Tatapan ketua arisan yang kurang senang akhirnya berhasil membuat si kembar tapi tak sama itu terdiam sambil tersenyum simpul.

“Oke. Malam ini seperti yang sama-sama telah kita sepakati bersama bulan lalu, jangan sampai pemenangnya sama seperti yang sudah-sudah. Arisan kita ini berdasarkan pilihan terbanyak pada cerita yang paling bagus. Jadi saya berharap kali ini kerahkan seluruh kemampuan kalian, gali kembali ingatan kalian dan pilihlah yang terbaik. Walaupun saya juga berharap menang, saya akan tetap memilih cerita terbaik. Tapi mudah-mudahan bukan kamu lagi ya pemenangnya. Maaf lho…” kata ketua arisan itu sambil mengerling pada peserta yang ada di tengah-tengah.

Selasa, 26 Juli 2011

Why Life's So Unfair?



Ini sebenarnya pertanyaan buat diri sendiri, sih. Saya nggak bisa boleh bohong kalau seringnya hati mencelos dulu baru ikut senang saat mendengar kabar baik yang didapat oleh seorang kerabat. Apalagi kalau kabar baik juga sesuatu yang sudah lama saya idam-idamkan juga. Hiks, sesaat sempat mikir, "why is life so unfair to me? Aku kan udah lama pengen punya mobil kayak gitu, kok dia yang dapet duluan, sih? Jahat, jahat, jahat...Benci, benci, benciii!" Wkwkwkwk...sorry, ini rada didramatisir, kok. Aslinya...lebih lebay lagi. Huahahaha, nggak deng!

Tapi bener nggak kamu suka gitu juga? Kalau nggak, wah salut deh sama manajemen hatimu. Itu artinya kamu sudah bisa menempatkan diri di posisi orang lain setiap saat. Itu sulit sekali, lho! Saya jadi malu sendiri dengan ke labil an saya ini. Kadang suka merasa sedikit munafik saat mengucapkan, "Selamat, yaaa... So happy for you!" dengan senyum yang dibuat selebar mungkin menghias wajah. Berusaha mengeluarkan suara dengan tone yang lebih tinggi agar terdengar ikut excited, padahal dalam hati, menjerit perih. Wkwkwkwk...

Tapi sekarang saya sudah punya solusi jitu ala emak gaul untuk masalah ini. Peringatan sebelumnya, seperti biasa, solusi dari emak gaul amat sangat penting untuk ditelaah ulang sebelum diaplikasikan. Hahahaha...

Minggu, 24 Juli 2011

Mama Penulis, Anak Belum Tentu Suka Nulis (Oleh-oleh dari Seminar dan Workshop Menulis Anak)


Sabtu kemarin, 23 Juli 2011, bertepatan dengan Hari Anak Nasional, saya dan keluarga pergi menuju ke Plaza Fx di bilangan Sudirman, Jakarta. Tiga hari sebelumnya secara tidak sengaja saya menemukan info dari @PlotPoint tentang acara yang mereka adakan, Workshop dan Seminar Menulis Untuk Anak. Jujur saja, awalnya yang membuat saya tertarik untuk mendaftar ikut adalah karena salah satu pembicaranya adalah Clara Ng, salah satu penulis nasional yang saya look up to. Saya tidak bisa bohong mengatakan kalau niat awal saya memang ingin sekali bertemu dengannya. Sampai sehari sebelumnya niat itu masih belum berubah juga. Semata karena saya sudah hampir pasrah dengan ketidakpedulian Fadhil (8 tahun), anak sulung saya, pada bacaan apalagi tulisan.

Dengan kondisi memiliki seorang ibu yang sehari-harinya membaca dan menulis, bahkan menerbitkan buku, Fadhil jadi memang seperti memiliki gen saya lebih sedikit dibanding gen papanya. Hihihihi, ini tuduhan tidak berdasar. Tapi memang saya sudah sedikit pesimis dengan ketidaksukaannya akan membaca dan menulis.
Saya pikir-pikir ulang, akan ada gunanya juga nggak sih saya ikutkan dia ke workshop ini? Toh, selama ini di rumah pun saya selalu mengajaknya untuk ikut kegiatan saya membaca dan menulis. Bahkan saya tunjukkan padanya buku-buku saya sambil bertanya, "Kamu nggak pengen bikin buku kayak mama?" Walaupun jawabannya berupa anggukan, tetap saja pikiran dan minatnya tidak teralihkan dari NDS dan televisi. Frustrating...

Kamis, 21 Juli 2011

Manusia dan Alasan, Seperti Tom dan Jerry




Banyak penulis besar memiliki rumah peristirahatan yang cantik, luas, nyaman, mewah, berada dekat pantai atau pegunungan yang sejuk. Pada kenyataannya, rumah peristirahatan itu (kalau kita suka bilangnya sih Villa, ya...) bukanlah tempat beristirahat untuk mereka, melainkan tempat bekerja. Mungkin yang lebih pas kalau disebut rumah singgah, kali ya?

Penulis-penulis luar negeri setahu saya pasti punya villa di daerah pinggir pantai di Spanyol, atau di dekat winery di Napa, California, sana (kayak tauuu aja ada di mana...). Mungkin memang penting ya tempat menulis itu dengan produktifitas mereka, sampai mereka berani investasi dana demikian besar untuk rumah yang hanya sesekali mereka datangi, dan biasanya berada jaaauuuuuh sekali dari keluarga mereka.

Saya jadi mikir, kalau saya punya uang sebanyak mereka, kemana saya akan mengungsi pergi sejenak untuk menyelesaikan project menulis saya, misalnya? Villa Cipanas? Anyer? Mana dong? (Ketahuan banget ni emak-emak jarang jalan-jalan...wkwkwkwk). Saya jadi bingung sendiri. Hal-hal seperti ini kadang sering saya jadikan alasan untuk tidak menulis. Bukan hanya tempat, peralatan menulis pun bisa saya jadikan alasan untuk mengikuti rasa malas saya.

Selasa, 19 Juli 2011

Truman Capote




Jujur bercampur rendah diri malu, saya harus mengakui kalau saya baru mengetahui kalau nama itu adalah nama di balik buku terkenal sepanjang jaman, Breakfast At Tiffany's . Secara tidak sengaja saya menemukan film berjudul Capote saat saya sedang mengganti-ganti chanel televisi saya dua hari yang lalu.

Film yang menceritakan tentang sepak terjang Capote saat menulis novel non-fiksi, karyanya yang fenomenal, setelah Breakfast at Tiffany's, berjudul In Cold Blood itu berhasil membuat bulu kuduk saya berdiri. Capote membuat saya berpikir tentang menulis dan hidup sebagai penulis .

Jumat, 17 Juni 2011

Don't Judge A Guy From His Name

Sambil nunggu gw nerusin January 50K, baca-baca cerpen lama gw ini ya. Base on true story! Beneran! Sumpah! Asli! Nggak palsu! Berani jamin! Kualitas eksport! Sudahlah... Selamat membaca! :D

Kalo menurut lo cowok ini ganteng, belum tentu namanya 'seganteng' wajahnya...itu berlaku kebalikannya...wkwkwkwk


Sudah lebih tiga bulan aku lulus kuliah. Berharap bisa langsung mendapat pekerjaan begitu aku lulus kuliah ternyata hanya angan-angan belaka. Buktinya, tiga bulan lebih aku jadi pengangguran! Aku nyaris frustasi dengan keadaanku itu. Setiap bangun pagi aku mendapati diriku tidak punya tujuan yang harus kutempuh. Makan hanya mengandalkan yang ada di rumah tanpa ada daya financial dari dompetku untuk jajan sendiri. Mau minta sama Mama malu hati rasanya.

Satu-satunya alasan yang bisa membuatku berani untuk meminta uang ke Mama adalah untuk keperluanku ke warnet. Tentu saja Mama akan langsung memberi uang karena alasanku adalah untuk mencari-cari lowongan kerja di internet. Setiap hari selama dua jam sehari kuhabiskan di warnet untuk berselancar di situs-situs lowongan kerja. Inbox e-mailku penuh dengan lowongan pekerjaan untuk semua lulusan dan untuk semua posisi yang diinginkan. Aku tidak mau pilih-pilih. “Baru lulus aja kok belagu,” pikirku dalam hati.

Rabu, 25 Mei 2011

Kamu Bukan Sesiapa

Untuk kamu yang sepertinya sedang berbahagia...
Maaf, aku tidak berbahagia untukmu sekarang ini...
Entah kapan..tak usah menunggu...
Karena bagiku, kamu bukan sesiapa...
Sebab dulu pun kamu bukan sesiapa...
Kalaupun akhirnya kamu menjadi sesiapa...
itu lebih karena kamu sesiapa untuk seseorang yang aku sayang...
Sekarang dia tak ada...
Lalu kamu akan kembali menjadi bukan sesiapa bagiku...
Sebenarnya tak harus begitu juga...
Tapi kamu membuatku seperti itu...
Maaf kalau aku merasa kamu lupa...
Padahal dulu kamu begitu rupa...
Mencintainya...menyayanginya...
Aku memang tak akan pernah tahu apa isi hatimu...
Tapi aku juga tak perlu tahu apa alasanmu...
Bagiku, kamu bukan sesiapa lagi...

Kamis, 19 Mei 2011

Episode Parenthood Di Rumahku


Seminggu yang lalu gw nonton film seri Parenthood di Starworld. Pas banget di episode yang gw tonton itu ada adegan ibu minta tolong sama bapak untuk ngingetin anaknya buat bersihin kamar. Si Jabbar, anaknya, males bersihin kamar. Trus daddy-nya gak mau maksa dia, akhirnya malah bantuin bersihin kamar anaknya. Bantuin judulnya, yang ada daddy-nya yang bersihin kamar, anaknya tetep maen. Sebelum turun ke bawah, daddy-nya bilang, “Gak usah ngomong ke mommy kalau daddy bantuin kamu bersihin kamar, ya! Ini rahasia kita!” Si Jabbar ngangguk, belagak paham.
Dasar bocah, sampe di bawah dia ngomong ke emaknya, “Tadi daddy bilang jangan ngomong ke mommy kalau daddy bantuin bersihin kamar. Itu rahasia aku sama daddy!” T_T

Kamis, 12 Mei 2011

4 Buku Rilis Dalam 2 Bulan! Aku Bisa, Berarti Kamu Juga Bisa!

Dulu…(ceile, baru mulai udah pake ‘dulu’ aja, berasa dongeng…wkwkwkwk) waktu aku baru mulai iseng-iseng nulis di blog, nggak pernah kepikiran untuk bisa bikin buku. Jauh bangeeet rasanya cita-cita itu. Kebayang juga nggak. Bagaimana mungkin? Menulis saja aku sulit. Hahahaha, eh, serius…sulit banget dulu waktu mulai menekuni dunia tulis-menulis ini awalnya. 

Dari buta, nggak ngerti apa-apa masalah tanda baca, alinea, apalagi yang namanya apa itu narasi, deskripsi, plot, diksi…ya ampuuun, apaan tuuuh?! Pokoknya dulu itu nulis ya nulis aja. Nulis apaan aja yang lagi ada di pikiran. Sekedar pengen nyimpen apa yang lagi aku pikirin waktu itu, siapa tahu ratusan tahun nanti bisa jadi harta karun berharga triliunan. Jadi anak cucuku nggak perlu jadi koruptor untuk jadi kaya. Wkwkwkwk…

Alhamdulillaah, nggak perlu menunggu lama, walaupun sebenarnya tiga tahun itu kalau dirasa-rasain lumayan juga, hari ini genap sudah 4 buah buku yang memuat tulisanku hadir…dir..dir! 
Yang 2 belum rilis sih, tapi sudah masuk percetakan. 
Uhuuuyyyy!!! Bahagiaaa..bahagiaaa..bercampur haruuu dan gegap gempitaa..serta riang gembira tak terkatakan… Priiit!!!! Lebay!

Ini dia buku-buku itu…aaaah, senangnya…senangnya…lalalalaaa…lilililililiiii…..