ABOUT ME

Selasa, 13 Agustus 2013

Eat Clean For A Better Life, Easy and Cheaper! ^_^

Beberapa minggu yang lalu sebelum Ramadhan tiba, saya menyimak twit salah satu teman kuliah saya; Dewi Theo tentang #eatclean. Sebenarnya saya sudah lama mengikuti sepak terjang Dewi ketika dia mulai memutuskan untuk hidup sehat. Tapi di kultwit #eatclean-nya waktu itu Dewi sekalian berbagi latar belakang kenapa dia sampai memutuskan untuk mulai mengubah gaya hidup terutama gaya makan keluarganya. Dan berakhir dengan saya terdiam beberapa saat menyadari betapa "jorok"nya cara makan saya dan keuarga selama ini. Dan itu berakibat pada kesehatan kami.

Dewi adalah seorang ibu dengan dua orang anak  berusia 9 dan 6 tahun. Dewi berprofesi sebagai seorang Account Director di sebuah perusahaan, dan saat ini dia mengakui kalau profesi lainnya adalah "Juicy Mama". Hahahaha ... Untung saya paham apa maksudnya. Dewi konsisten sekali mengkonsumsi juice berbagai buah dan sayuran sejak setahun belakangan ini.

Dewi Theo, juicy mama :D



Menurut pengakuannya, sebelum dia memutuskan untuk #eatclean, Dewi mengalami kesemutan di tangan kanan. Kejadian itu menjadi titik balik Dewi untuk mulai hidup sehat dari makanan dan olah raga. Yang paling jleb, di twit-nya Dewi bilang, dia masih punya dua anak manusia yang sangat membutuhkannya saat ini, maka sehat bukanlah sebuah pilihan melainkan keharusan. Jleb!

Dewi mulai mengkonsumsi juice setelah bertemu dengan Nadya Hutagalung yang sudah lama aktif konsumsi juice buah dan sayur sekaligus sangat aktif kampanye tentang kebaikan juice untuk kesehatan. Setelah ngobrol-ngobrol dengan Dewi via Twitter dan e-mail, Dewi bersedia berbagi pengalaman dan caranya menjalani hidup dengan #eatclean.

Menurut Dewi kebiasaan paling "jorok"nya dulu adalah rajin banget minum kopi. It's not good for your health, saudara-saudara! Teh pun kalau dikonsumsi berlebihan tidak akan membawa kebaikan bagi tubuh. Saya membaca buku Food Combining Erikar Lebang dan buku tentang enzim Hiromi Shinya. Di sana dijelaskan kalau kopi dan teh merupakan minuman diuretika (mudah-mudahan nggak salah nulis ini). Artinya, dua jenis minuman ini adalah jenis cairan yang akan mengeluarkan cadangan air dalam tubuh kita dan menyebabkan dehidrasi. Coba tandai, kalau kita minum teh/kopi, beberapa menit kemudian akan terasa ingin pipis dan itu bisa berulangkali alias beser. Jangan senang dulu dan berpikir kalau sistem pembuangan kita bagus. Justru harus waspada karena yang dikeluarkan adalah cairan cadangan dalam tubuh kita, bukan cairan yang seharusnya dibuang. Berbeda saat kita mengkonsumsi air putih (berkualitas) dan cairan dari buah. Keinginan untuk buang air kecil akan normal, artinya yang keluar melalui air seni kita memang cairan yang harus dibuang dan mendapat gantinya dari air putih dan buah-buahan. Untuk lebih jelasnya silahkan baca-baca buku mengenai hal ini. Saya rekomendasikan buku Food Combining Itu Gampang oleh Erikar Lebang dan The Miracle of Enzyme oleh Hiromi Shinya. Dua buku itu (plus sharing pengalaman Dewi) telah membuka mata saya untuk lebih disiplin hidup sehat dan mengubah cara makan yang selama ini salah kaprah akibat mitos turun-menurun.

Alhamdulillaah, sudah bisa meninggalkan cemilan model begini sejak beberapa bulan yang lalu :D

Dewi sendiri berbagi tentang kebiasaannya mengkonsumsi juice buah dan sayur dengan saya. Dewi biasa mengkonsumsi juice setiap pagi. Kombinasi buah dan sayur bisa dibuat sesuai selera. Dewi bahkan menyarankan untuk tidak takut bereksperimen dengan buah dan sayur yang tadinya kita tidak sukai. Bisa jadi rasanya ternyata enak, lho.

Kalau untuk minum jus, basically gue a morning person so I drink my juice before 6am everyday and an hour before lunch. Campurannya macem-macem, tapi buat starter bisa mulai dari buah yang kita suka dulu rasanya. Pear dengan nanas taste so good. Secara prinsip taste pallete kita akan bergantung pada rasa yang biasa kita makan. Misalnya biasa minum teh, then taste pallete kita akan prefer yang ke teh.Jangan bilang ga suka buah ini buah itu, sebaiknya coba dulu. I hated Pineapple before I started juicing, now I'm their big fans.Jangan males google dan cari resep healthy juicing. There are plenty of blogs, webs out there. (Dewi Theo)

Selama Ramadhan kemarin suami dan saya sahur dengan ini :D

Mengkonsumsi juice ini juga bisa untuk detoksifikasi tubuh. Untuk ini Dewi lebih menyarankan untuk konsultasi dulu dengan dokter karena kondisi masing-masing tubuh kita berbeda-beda. Saya belum terlalu disiplin dengan juicing ini, tapi yang jelas, sejak bulan Ramadhan lalu saya dan keluarga sudah mulai rutin mengkonsumsi buah segar. Terasa kok bedanya di tubuh. Suami saya bahkan sahur hanya dengan buah-buahan selama bulan Ramadhan kemarin dan tidak ada masalah. Suami malah bilang badannya nggak cepat terasa lemas. Yang pasti, makan buah saat perut kosong, bukan setelah makan besar, ya. :D See, udah salah kaprah banget kan kebiasaan kita selama ini?

Dewi juga menyarankan untuk invest beli juicer/blender yang bagus. Kalau punya uang jutaan buat beli handbag dan sepatu, kenapa nggak bisa beli blender bagus seharga 1 juta untuk kesehatan seluruh anggota keluarga? ;) Untuk referensi resep juice dan cara-caranya Dewi menyarankan untuk cari-cari info di Mbah google dengan keyword Joe Cross (the juice master) dan Jason Vale.

Baca ini, deh ...

Mengenai susu? Well, I recently found out the truth about milk and yeah ... untungnya saya dan keluarga bukan penikmat susu dan produk turunannya. Mengenai susu ini bisa cek twit Erikar Lebang dengan tagar #kibulansusu. Cukup kontroversial tapi membuka kesadaran saya akan kerancuan-kerancuan dan salah kaprah gaya makan kita selama ini akibat warisan kebiasaan turun-menurun. Kalau dipikir-pikir, sebenarnya (mungkin) tidak ada yang namanya penyakit keturunan (kecuali yang berhubungan dengan genetik, ya), yang ada adalah pola makan yang salah yang jadi kebiasaan dan diteruskan dari generasi ke generasi. Ini IMHO aja sih, dan saya dapat "sedikit" validasinya di buku Food Combining yang saya baca. After all, we are what we eat. 

dan ini juga dibaca ... benaran gampang kok :D

Yuk, sehat bareng? Nggak susah dan surprisingly ternyata nggak mahal juga! Hahaha, uang belanja saya malah lebih hemat karena udah jarang konsumsi protein hewani. Sebagai gantinya belanja banyakin buah dan sayur. ^_^

14 komentar:

  1. kalo anak kost macem gue, gimana ya food combiningnya? secara gw ga punya kulkas. apa harus keluar modal buat beli kulkas dulu, biar bisa nyimpen buah2an??

    BalasHapus
  2. Uuuuh... aku pisan ini mah! Huhuhu... :'(

    BalasHapus
  3. Sebetulnya,intinya adalah apapun yg kita konsumsi, jangan makan berlebihan, karena tubuh punya kekuatan tersendiri utk bisa membendung makanan yg kita asup.

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu benar, dan prinsipnya lagi, tiap jenis makanan jangan bercampur dalam perut dalam waktu yg bersamaan :D

      Hapus
  4. huwwaaa.. buku the miracle of enzyme emang top, mbak. aku punya!!! *gaya lo*
    dan memang membuka mata banget buku itu. mana yg haeus dikonsumsi, mana yang harus ditinggal.
    dan.. susu. aku bukan penggemar susu. pernah aku baca satu artikel, manusia di atas dua tahun tidak perlu susu. dan kandungan dari ASI (di bawah dua tahun) digantikan dengan sayur dan buah dan pola makan sehat. hm...

    BalasHapus
  5. duh aku juga masih jorok mbak makannya :) maaf lahir batin ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe, aku kadang juga masih suka bandel mak, tp pelan2 dibenahi...maaf lahir batin juga mak..:D

      Hapus
  6. mba untuki pola makan nya gmn? apa cuma juice aja cukup?/ kasih tau dong pola makannya!!! makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau pola makan, saya dan suami berpedoman sama pola food combining. untuk jelasnya mending baca buku yang saya share itu...yg karangan Erikar Lebang.. :)

      Hapus
  7. huaa...aku sarapan selalunya dg kopii....dan aku punya anak jugaa....

    BalasHapus
  8. Thank u for sharing. Banyak orang salah kaprah soal clean eating. Clean eating memang bukan diet yang trendy, tetapi merupakan gaya hidup yang perlu dijalankan secara konsisten. Saat ini, banyak tren diet yang menjerumuskan pelakunya ke dalam pola makan tak sehat yang bisa membahayakan. Ini yang mesti diubah. Salam

    BalasHapus