ABOUT ME

Sabtu, 31 Oktober 2015

Selfie Story, Bloggers Bikin Buku Tentang Selfie!

Assalamu'alaikum.

Masih ingat sama Lomba Blog Selfie Story di Blog EMak Gaoel beberapa bulan yang lalu? Lomba yang disupport full sama Smartfren ini berhasil merangkul lebih dari 160-an peserta dengan tulisan yang seru tentang kisah di balik foto-foto selfie mereka. Kelanjutan dari lomba ini adalah, phak Penerbit Mizan ternyata tertarik untuk membukukan beberapa kisah yang masuk menjadi finalis lomba. Melalui Kang Benny Rhamdani, tawaran itu masuk melalui e-mail saya.


Tentu saja saya langsung menyambut dengan antusias ajakan tersebut. Walaupun tidak ada tulisan saya di dalamnya, tapi Kang Benny secara spesifik meminta saya untuk membidani buku Selfie Story ini sebagai editor. Berhubung saya belum pernah menjadi editor (secara resmi), ini tentu saja jadi tantangan baru dan seru buat saya. Tanpa mikir dua kali, saya langsung menyetujui.

Selfie Story dijadikan sebagai judul utama buku ini. Isinya berupa kumpulan kisah nyata dari 24 penulis yang notabene adalah finalis lomba blog Selfie Story di Blog Emak Gaoel. Beberapa nama yang ada dalam buku ini adalah penulis-penulis yang sudah banyak menerbitkan buku sebelumnya. Beberapa lainnya, justru penulis/blogger yang masih muda belia (salah satunya malah masih duduk di bangku SMA). Walau begitu, saya berani jamin, kisah yang mereka tulis, semua memiliki nilai lebih dari beragam sudut pandang dan latar belakang. Kalau nggak, tidak mungkin kan mereka bisa lolos jadi finalis?

Ketika saya dan dewan juri lomba Selfie Story membaca kisah-kisah yang ditulis para peserta, kami tidak menyangka akan menemukan begitu banyak kisah menarik, unik, inspiratif dan keren di balik selembar foto selfie mereka. Kisah-kisah yang ditulis oleh mereka beberapa membuat kami menitikkan air mata, beberapa membuat kami tertawa, beberapa membuat kami berpikir. Pokoknya nggak nyangka aja kalau ada cerita yang lebih "besar" dibanding foto selfie yang sering dianggap remeh oleh kita itu. 

Nggak heran juga, akhirnya Kang Benny menawarkan untuk membawa naskah pilihan ke Penerbit Mizan untuk dilihat apakah layak untuk diterbitkan. Alhamdulillaah, ternyata memang lolos seleksi di Mizan. Dan nggak sabaar nunggu buku Selfie Story ini beredar sebentar lagi. Berikut nama-nama penulis dalam buku Selfie Story: 

Arian Sahidi

Olive Bendon

Okti Lillis Linawati

Fita Chakra

Susi Sukaesih

Taufiq Firdaus Alghifari Atmadja

Indah Nuria Savitri

Astin Astanti

Isti 'Adzah Rohyati

Jihan Davincka

Eka Fikriyah

Tanti Amelia

Irena Puspawardani

Wylvera Windayana

Fardelyn Hacky

Echa

Anazkia

Imazahra

Dewi Rieka

Dian Kelana

Ubaidillah 

Irfan Syahputra Pasaribu

Kartika Putri Mentari

FYI, kami semua (saya dan 23 teman penulis di atas) telah sama-sama sepakat bahwa keuntungan dari buku ini seluruhnya akan kami sumbangkan untuk kegiatan sosial yang telah kami pilih bersama. Semoga menjadi amal ibadah yang diterima Tuhan Yang Maha Esa dan semoga kisah-kisah yang ada di dalam buku Selfie Story ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi yang membacanya. Jangan lupa beli, ya! ^_^


Selasa, 27 Oktober 2015

Hari Blogger Nasional: Why "A Full Time Blogger" Has Become The New Obsession?

Assalamu'alaikum.

Today is Indonesian Blogger's National Day! I don't really know the history of the day. From what I read, Blogger's National Day (Hari Blogger Nasional) was born on 2007 at Pesta Blogger event. Since I consider myself as a blogger, I think at least I have to speak up my point of view of being a blogger, especially in Indonesia.



I started blogging about 8 years ago. Some of you will say, "Whoaa!" Some of you won't even impress at all. I was a little bit late to be touched by technology called internet. When my sister had already had email address back then, I was still like, "What address again?" When some of you already had a bunch of online friends on MIRC, I was still like, "Where the hell is Mr. Postman? I'm waiting for my document!" 

Knowing blog was really an awakening experience for me. I didn't realize how powerful words are when you write it down online. I mean, yeah, I read books. Lots of them. Loving it! Until now. I love writing, with my hands ... and pen. But, putting my written thought online, and knowing that there are people out there reading it, it was awesome! 

Yes, I enjoy every single minute I spend here. Reading other blogs, interacting in bloggers communities, writing reviews, reporting events, etc. I met a lot of new friends, some of them become my new BFF. Some of them become my new BEF (if you know what I mean, LOL). Like Taylor Swift, my motivator, said, "Hater's gonna hate hate hate hate. Shake it off, shake it off." :v Not to mention, I can make money here. How cool is that?

Blogger has become the most wanted persona for various brands/companies. The progress of bloggers' life is so fast, that only pizza delivery can beat (less than 30 minutes). Suddenly, new bloggers with less than 5 years old blog appears to the surface. They seem have no problems at all catching up with older bloggers (hey, you know I'm not talking about age here). One by one, their names becomes famous in bloggers community. Some of them started to have fan base. Blogger is the new celebrity in town, yo! Awesome? Sure! 

Seeing this phenomena of how Indonesian bloggers grow, especially the last 5 years, is amazing. Abruptly, your number of years of blogging is irrelevant to any situations at all. Older bloggers, new bloggers, young, old, famous, newbie, all have the same opportunity to take their blogs to the next level. The idea of becoming a full time or professional bloggers is not so dreamy anymore, even for the newbies. This is good. Competitive atmosphere among bloggers is heating up. I personally, respond to that fact in a positive way. It' s good, when you can compete to any bloggers from any background. Because when you survive, it will be some kind of evidence that you did good.

The idea of becoming a full time blogger doesn't sound so impossible anymore. When your blog has good performance, one day, probably you will think to quit your job and spend the day in front of your laptop, working on your blog and social media accounts. Who would turn down such offer? Working while you're still on your pijama, sipping coffee while publishing your article, making good photos without even leaving your bedroom or the chance to see new places and get paid. I was saying to myself, "Heck, yeah! I can totally be a full time blogger. I can learn and earn so much more!"

So, when the idea of becoming a full time blogger has become the new "IT" among bloggers, what should we do, what should we have and what should we improve? I maybe will disappoint some of you who expect some theories here. Because, same as you, for me this is still a plan. I'm still trying to figure out my way to be a full time blogger. I consider myself as an older blogger with younger experience. There are a lot of things I don't know about blogging, and it doesn't have anything to do with my 8 years of blogging. My blog and my interaction with my fellow bloggers are my space to learn new things, not only about blogging, but about so many things.

Why do I want to be a full time blogger? Because it opens so many doors, that's for sure. I got to meet famous, smart, inspiring, amazing people through blogging. I got to see other countries through blogging. I got to have many new things through blogging. And last but not least, I got hope through blogging. Hope of living a better life, hope of having beautiful friendship, hope of moving other's people heart and hope of becoming a better person, one post at a time.


If there is one advice I can give, "Be yourself, keep learning, don't give up!" This is not a specific advice for bloggers. This is a common advice for a better life. Since blogging has become my life, I adopt and apply that advice for my blogging life. Why I want to be a full time blogger? Because I want everything to be better. For me, my family, my friends, my environment, my country and the world. Bloggers, you should realize how big the power in your hand is. Why dreaming small, while the biggest achievement is waiting for you in the corner. Grab it! Happy Blogger's Day, Indonesia!


Thank You Note

Thank you for supporting Blog Emak Gaoel! ^_^

Communities

Kampung Fiksi

Crafting for Charity

Komunitas Lebah

Kumpulan Emak Blogger

Warung Blogger

Inspirational People

Encik Amir (Denaihati.com)

Mr. Clay Myers

Kim Garst

Melyssa Griffin

Brands (2015)

Smartfren

Smesco 

Bukalapak.com

Obralindo.com

Penerbit Mizan

Happy Fresh

Summarecon Bekasi

D'Eyeko

Dancow

SHARP

Tabloid NOVA

IMAX

Entrada Resto & Bar

Max Factor

ZTE

Cermati



Rabu, 21 Oktober 2015

Main Pintar/Pintar Main di Socmed Ala Emak Gaoel

Assalamu'alaikum.

Hai! Jumpa lagi di acara Blogelo Emak Gaoel alias Ngeblog (Terserah) Elo Dah, Emak Gaoel! Wakakakak! Ini hasil sharing saya hari Senin lalu di grup KEB. Yaah, mohon maaf kalau rada-rada sotoy. Da' ini mah disusun berdasarkan pengalaman sendiri jadi banci socmed selama 8 tahun terakhir. Wkwkwkwk. 

Nah, kan! Kenapa harus ada penampakan begini sih, mak? :p

Social media adalah “senjatanya” blogger yang mau berkembang. Blogger yang masih memperlakukan blognya sebagai diary online, tentu nggak merasa butuh-butuh amat sama social media, karena karakter diary online ya nggak jauh sama diary pada umumnya; ditulis untuk diri sendiri. Kalau pun diatur terbuka, blog yang dikhususkan untuk curhat, tidak urgent untuk sharing link ke mana-mana. Beda dengan blogger yang punya misi lebih lebar; blognya diperlakukan sebagai sarana berbagi sampai sarana mencari income. In that case, social media is your weapon. Dor!

Saya sebut kegiatan ber-socialmedia ini dengan “main-main” dalam tanda kutip, karena seperti namanya, social media perlu di”mainkan” secara personal. Kecuali akun social media yang kita pegang adalah akun sebuah perusahaan, maka cara paling smooth untuk terampil di social media adalah “menjadi diri sendiri”. Beberapa hal pokok yang perlu kita pahami sebelum bermain di akun social media kita:

Kita ingin dikenal sebagai siapa? 

Yang paling bener memang jadi diri sendiri. Tapi mungkin ada beberapa aspek dari diri kita yang ingin kita tunjukkan, maka tonjolkan aspek tersebut. Example: penulis, motivator, marketing expert, guru, pembaca buku, beauty expert, food enthusiast, traveler, dan lain-lain.

Jauhi kontroversi dan perdebatan. 

Sebisa mungkin, apa pun yang menyangkut kontroversi di lahan yang kita bahas, tidak usah ikut terlalu jauh dalam perdebatan. Perdebatan beda ya sama diskusi. Kalau kita merasa mampu untuk berdiskusi secara sehat, silakan saja. Tapi biasanyaaa, yang namanya diskusi panas secara online selalu potensial menjadi debat kusir yang tidak berkesudahan. So, be smart to know when to stop. 

Fokus pada kekuatan yang ingin kita angkat di social media. 

Kalau image food blogger yang ingin kita angkat, usahakan 75% updates di socmed kita adalah seputar makanan. Boleh-boleh aja share status atau ngetwit personal, tapi yang penting timeline didominasi oleh topic seputar food.

Sekarang mari kupas satu-satu per satu karakter social media terpopuler saat ini dan trik memainkannya agar memberikan nilai lebih pada posisi kita di dunia maya. Sekedar tambahan aja, mungkin sebagian menganggap ini kurang penting, tapi ukuran Klout score (nilai influence kita di social media) sangat berpengaruh dari permainan kita di social media. Beberapa blogger yang sudah membuat blognya sebagai income tambahan sangat bergantung pada Klout score (selain statistik trafik, domain authority, page authority dan sebagainya. Saya nggak bisa bahas bagian itu, nggak menguasai soalnya). Klout score selain bergantung pada jumlah followers, sebenarnya lebih menghitung ke arah interaksi kita di social media. Jadi sebenarnya nggak perlu kecil hati duluan kalau lihat jumlah followers masih sedikit. Nggak masalah, yang penting ada interaksi kuat dengan followers dan intensitasnya tinggi.


Nempelin Klout Score dulu, ah. Belum pernah dapet segini. :p

Saya cuma aktif main di 4 social media saat ini: Facebook, Instagram, Twitter dan Google +. Jadi saya cuma bisa share seputar 4 socmed tersebut, ya. Mungkin kalau ada yang aktif di socmed lain seperti Periscope, Path, dan lain-lain, nanti bisa menambahkan. Monggo. 



Karakter

Karakter Facebook sebenarnya adalah representatif pribadi kita yang paling real, menurut saya. Kebanyakan dari kita sharing hal-hal yang personal di Facebook, dan jarang sharing hal serupa di Twitter, misalnya. Untuk saya pribadi, Facebook dan Instagram memiliki karakter yang mirip, hanya bentuknya saja yang berbeda. Untuk menjalin interaksi di Facebook wall milik kita, biasanya kita sharing keseharian kita, sharing beberapa foto acara pribadi, atau sharing link yang membahas isu tertentu. Interaksi di Facebook berbentuk like (jempol) dan komentar teman. 

Trik

1. Catch the moment
Sedang ada kejadian apa yang kekinian banget hari ini, atau jam ini? Seperti misalnya waktu konser Bon Jovi beberapa waktu yang lalu, gak ada salahnya update status ringan seputar Bon Jovi, walaupun nggak ikut nonton Biasanya akan ada aja teman yang nimbrung membahas. Point-nya di sini adalah being updated ON THE REAL TIME. Di jaman digital gini, real time reaction penting. Karena trend berubah tiap detik. Kalau bahasa Mahmud-nya, “Keburu basi,” kalau kelamaan. 

2. Prime Time
Berdasarkan pengamatan saya, waktu-waktu yang bisa mendapat respon langsung dari teman di Facebook adalah sekitar jam 06.00-08.00 pagi (kemungkinan mereka sedang terjebak macet dalam perjalanan menuju kantor), jam 12.00-13.00 (waktu istirahat makan siang), jam 18.00-21.00 (waktu pulang kerja dan istirahat di rumah) dan paling malam sekitar pukul 23.00-24.00 (ini biasanya buat sesama teman blogger, hihihihi).

3. Being seen on your friends’ timeline
Trik agar status/post kita bisa selalu ada di timeline teman sederhana banget sebenarnya. Interaksi saat membalas komentar di status akan membuat status kita yang sudah lama sekali pun akan muncul di timeline teman. Jika waktunya tidak masuk prime time (misalnya udah jam 2 pagi) tunda dulu membalas komentar sampai pagi harinya.

4. Your memory today
Manfaatkan fasilitas Your Memory Today dari Facebook untuk mendapatkan ide segar dari postingan lama kita. Saya sering menemukan status lama saya dari tiga tahun yang lalu, ternyata relevan lagi dengan apa yang saya rasakan hari ini. Kalau lagi kering ide, ini membantu banget.

5. Konten
Saya sudah pernah bahas di Blog Emak Gaoel tentang konten apa yang bisa memancing interaksi di Facebook fanpage, sebenarnya ini bisa diaplikasikan juga di Facebook pribadi kita, kok. Beberapa konten yang potensial mendapatkan interaksi dari teman di Facebook antara lain: meminta saran/bertanya, mengadakan polling/survey, kontes/kuis, berbagi quote inspiratif (ini potensial untuk mendapatkan re-share), mempromosikan link/profil teman Facebook, tutorial DIY, humor, video. Lengkapnya nanti bisa dibaca di sini. Dan kalau teman-teman berminat untuk belajar lebih jauh, bisa donlod e-book gratis tentang hal ini di website milik pakar social media, Kim Garst di sini

6. Public or private?
Ini mutlak adalah pilihan personal. Beberapa dari kita tidak nyaman dengan setting public di Facebook, sehingga mengatur post hanya bisa dilihat oleh Friends Only. It’s OK. Saya pun begitu, karena perlakuan saya untuk Facebook lebih personal. Tapi yang perlu dipahami, makin terekspose, maka makin besar interaksi yang didapat. So, it’s all up to you.

7. Reply comments
Sekarang fitur reply comments untuk tiap comment yang masuk bisa menciptakan interaksi yang lebih intim. Tapi kadang, kalau kita ingin jawaban comment kita dibaca juga oleh yang lain, sebaiknya reply melalui kolom comment baru. Misal: ada teman yang bertanya tentang info lomba Blog Emak Gaoel (uhuk), saya lebih memilih untuk menjawab di kolom comment baru ketimbang me-reply langsung di kolom comment si penanya. Tujuannya, agar informasi yang saya sampaikan terbaca juga oleh teman lain yang melihat di timeline. 



Karakter

Karakter Twitter sedikit lebih ramai ketimbang Facebook. Ibaratnya, Facebook itu cluster, Twitter mungkin kompleks perumahan padat. Semua bisa kita dapat dalam hitungan detik di Twitter. Hanya modal melihat trending topic, kita bisa tahu di Jakarta sedang ramai kicauan tentang apa. Hanya modal melihat re-tweet teman yang kita follow, kita bisa tahu banyak hal yang tadinya mungkin kita tidak pernah tahu eksistensinya. 

Saya enjoy main di Twitter, karena ramai rupa manusia semua ada di sana. Hihihi. Interaksi di Twitter berupa re-tweet, quote tweet dan reply. Makin banyak yang me-re-tweet kicauan kita di Twitter, nilai influence kita akan tercatat bertambah/meningkat. Seni dalam bermain di Twitter juga bergantung pada siapa sosok yang kita follow. 

Trik

1. Follow the right ones
Follow akun tokoh-tokoh yang menginspirasi atau berpengaruh: bisa tokoh politik, motivator, seleb twit, artis, perusahaan besar, kepolisian, pemerintahan, dll. Sesekali nimbrung dalam diskusi kultwit mereka. Kalau twit kita menarik, tokoh tersebut nggak akan segan-segan me-re-tweet dan voila, akun kita terekspose ke ratusan ribu bahkan jutaan followers-nya. Alhamdulillaah ya, sesuatuh. 

2. Quote tweet
Sering menemukan tweet menarik? Ingin re-tweet tapi sekalian ingin kasih pendapat singkat juga? Quote tweet aja, selipkan komen singkatmu di awal quote. Sekali dayung, dua pulau terlampaui, kira-kira begitu. 

3. Trending topic
Kalau trending topic adalah sesuatu yang menarik perhatian kita, gunakan aja hashtag atau keyword yang sedang jadi trend. Seenggaknya tweet kita masuk dalam aliran tweet yang sedang menjadi trend saat itu. Yang BIG NO buat saya itu adalah numpang di trending topic. Sering lihat kan akun OS yang promo dagangannya pakai hashtag/keyword yang sedang jadi trending topic? Kadang gak nyambung banget. Dan kadang malah nggak pantas. Misalnya waktu kejadian di Mina kemarin, ada aja lho yang numpang jualan pakai hashtag #PrayForMina. Duh. 

4. Prime time
Hampir sama dengan Facebook, tapi biasanya penghuni Twitter lebih kalong dikit dibanding Facebook, sih. Hahaha. Jadi bolehlah main agak malem di Twitter. Biasanya masih rame.

5. Public or private
Sama dengan keterangan di Facebook. Pilihan masing-masing, dengan catatan: makin terbuka, makin besar terekspose. Akun Twitter saya ter-setting public (tidak digembok), karena saya tidak membagi hal-hal yang sifatnya terlalu pribadi di Twitter. Dan perlu diingat, Twitter adalah pakarnya trending topic. Hampir semua berita media online, berawal atau dicari oleh netizen melalui Twitter. Jadi nilai interaksi di Twitter sebenarnya tinggi sekali. 

6. Mention and reply
Sama seperti “memainkan” comment” di Facebook, membalas tweet mention dari teman di Twitter sebaiknya dipertimbangkan juga dari konten jawaban yang ingin kita sampaikan. Jika sekiranya jawaban kita berupa informasi yang ingin sekalian kita sampaikan untuk semua followers, pakailah mention nama teman di bagian akhir tweet, supaya “reply” kita terbaca oleh semua followers. 



Karakter

Selebgram lagi naik daun ya, maks! Ngiler liat foto-foto kece mereka. Coba perhatikan di tiap akun IG para selebgram ini, mereka bisa ya menciptakan image lewat deretan foto-foto yang ditampilkan di akun IG-nya. Saya sendiri ngaku, akun IG saya masih acakadut, karena masih memperlakukan IG sebagai album foto. Padahal, kalau mau serius main pintar di IG, bisa jadi kerjaan juga, tuh! *mata ijo*

Kemarin dapat ilmu dari Heidi Nazarudin (CEO Blogger Babes), katanya penting banget menciptakan mood dan tone yang seragam di akun socmed dan blog kita. Supaya semua sejalan, terlihat benang merahnya, sehingga dengan sendirinya bisa menciptakan image yang ingin kita tampilkan.

Trik

1. Main hashtag
Hashtag punya pengaruh besar di IG. Jika akun IG dikhususkan untuk foto-foto perjalanan, pilihlah hashtag yang umum tapi menyentuh dunia traveling. Misal: #Instatravel #traveling #funtravel #backpacking dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan interaksi dari luar follower, syukur-syukur bisa nambah followers. Jangan lupa sesekali boleh juga nge-tag akun IG komunitas yang sesuai, berharap di-regram, mayan yaa!

2. Filter dan shape
Untuk menciptakan mood yang stabil dan tidak terkesan acak-acakan di akun IG, usahakan memilih filter yang sama untuk tiap upload. Ini belum juga bisa saya praktekkan, tapi jujur aja, kalau kita klik profil IG seseorang, mata akan lebih terhibur melihat deretan foto yang rapi baik dari bentuk maupun tone filternya. Ini memancing untuk orang melihat foto lebih banyak lagi. 

Sekarang foto di IG bisa ditampilkan dengan bentuk panorama (foto panjang), tidak cuma bentuk square seperti dulu. Seandainya mau memakai setting ini, baiknya sih semua foto ya sama. Lebih enak dan asik untuk diliat. 

3. Reply comment
Ini mah basic banget sebenernya, tapi mungkin masih ada yang belum tahu, hehehe. Ya dikasih tau ajalah sekalian. Kalau bales comment di IG, jangan lupa mention akun temen yang mau di-reply comment-nya ya. Soalnya kalau nggak gitu, dia nggak dapet notificationnya. Hehehehe.



Karakter

Ini dia nih yang paling belum bisa saya kuasai. Padahal jumlah followers saya di akun G+ paling banyak, tapi saya paling susah mencari celah untuk bisa aktif berinteraksi seperti di akun socmed lainnya. Ah, pokoknya masih bingungin, deh. Wkwkwkwk.

Untuk saat ini G+ masih saya manfaatkan untuk share update blog karena terkoneksi langsung lewat akun gmail. Lumayan kontribusinya untuk pageview, sekitar 2-5% dari total followers. Dan kabar dari pakarnya sih, kalau kita aktif share di G+ akan lebih mudah terindex oleh Google, karena masih saudara kandung kali, yak.


Trik

Di G+ ada yang namanya circle. Kita leluasa mengatur lingkaran-lingkaran pertemanan kita sesuai dengan kriteria yang kita tentukan sendiri. Misal: circle untuk teman SD, SMP, kuliah, kerja, komunitas, dan lain-lain. Kita bisa lebih mudah mengatur update mana yang sesuai untuk circle tertentu.

Tapi kalau mau interaksi luas, setting share update kita ke public. Beberapa pakar socmed bilang, G+ itu kayak hutan rimba atau kota hantu. Kayanya sepi, padahal penghuninya banyak. Jadi kalau mau share public, ya pilih-pilih juga update yang seperti apa yang ingin kita share. Kalau saya, masih sebatas update new post di blog sembari belajar-belajar lebih jauh lagi seputar karakter socmed yang satu ini.


Begitulah kira-kira kesimpulan yang bisa saya ambil dari main-main di socmed selama ini. Sekarang tinggal atur aja waktu, isi dan kreativitas kita dalam ber-socialmedia. Jadikan social media sebagai platform untuk berinteraksi. Modal dasar socmed itu ya INTERAKSI. Kalau interaksi sudah terjalin, mau dibawa ke mana pun profil socmed kita, tinggal melangkah aja ke plan selanjutnya. Oke, sip.

Kalau ada yang kurang, mohon ditambah. Kalau ada yang salah, mohon dikoreksi. Terima kasoooy. :*

Kalau artikel ini dirasa bermanfaat, klik "share" dong, kakaak! Hahaha. Baca artikel tentang blogging lainnya di sini, ya. ;)

Senin, 19 Oktober 2015

Dukung Local Brand Kita Menjadi Lebih Keren! #SmescoNV

Assalamu'alaikum.

Di cerita minggu lalu ketika menghadiri acara Smesco Netizen Vaganza 2015 saya sempat singgung sedikit tentang apa hubungannya netizen (warga dunia maya, penggiat social media dan blogger) dengan local brand kita? Bicara soal local brand atau produk dalam negeri yang akrab dengan pameran/expo/bazaar, selalu membuat saya kembali ke masa beberapa tahun lalu. 


Gedung SME Tower (foto milik pribadi)

Masa ketika Mama saya masih sehat wal'afiat dan kuat keliling ke berbagai kota dan negara untuk mengisi pameran produk Indonesia. Berawal sekitar 15 tahun yang lalu, Mama mempekerjakan dua orang perajin bordir dari Tasikmalaya untuk butik kecilnya. Dari sana beliau berkenalan dengan beberapa perajin kerajinan tangan lainnya yang ada di sekitar Rajapolah, Tasikmalaya. Lalu seorang langganannya mengajak Mama untuk mengisi sebuah pameran di Singapura. Pameran tersebut rutin diadakan di EXPO Hall Singapura setiap bulan. Semua kerajinan tangan dari Indonesia mengisi pameran tersebut, mulai dari keranjang sampah sampai lemari kayu jati. Mulai dari sapu ijuk sampai patung ukir. Mulai dari dompet manik-manik sampai kain tenun berharga puluhan juta.

Me and my Mom ^_^

Beberapa kali saya ikut menemani Mama mengisi pameran. Dan saya jadi tahu dan belajar banyak hal seputar pameran produk Indonesia di sana. Saya jadi tahu sedikit seputar seluk-beluk kegiatan dan pelaksanaan pameran dan bazaar yang sering diadakan oleh instansi pemerintahan dan juga swasta di banyak tempat.

Perjalanan Panjang Produk Lokal

Mama saya pernah mengajak saya untuk hunting barang-barang kerajinan di Rajapolah, Tasikmalaya. Kami menjelajahi tiap sudut desa perajin sampai ke instansi lokal yang menampung hasil kerajinan tangan penduduk di sana. Mulai dari yang usaha rumahan yang dikerjakan oleh satu keluarga, sampai ke kelas menengah yang bisa menampung sampai 20-an pekerja.

Produk Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat (foto milik pribadi)

Barang yang biasa kami bawa ke pameran adalah berupa hasil kerajinan anyaman seperti tas, keranjang, baki, tatakan gelas dan piring, tutup saji, bola takraw, dan banyak lagi. All handmade, mulai dari proses awal hingga finishing. Bisa dibayangkan kerja keras para perajin ini membuat sebuah alas piring saja, bisa bikin pinggang encok dan punggung bongkok. Serius!

Produk Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat (foto milik pribadi)

Untuk bisa sampai ke pameran  atau bazaar, barang-barang hasil kerajinan ini harus melalui banyak lagi gerbang. Bisa melalui instansi resmi pemerintah daerah atau melalui pengusaha-pengusaha kecil-menengah seperti Mama saya. Wajar sekali harga sudah ter-mark-up sampai pada tahap ini. Untuk kualitas produk lokal ini, ada pemerintah daerah melalui koperasi sebagai quality control. Selain itu, pengusaha-pengusaha yang datang langsung ke perajin seperti Mama saya juga bisa menjadi gerbang pengawasan kualitas, karena mereka juga tidak mau menjual barang yang asal jadi, kan? So, secara logika, jika barang hasil kerajinan sudah bisa masuk ke bazaar atau pameran skala besar, kualitasnya sudah bisa dijamin. In other words, local brand juga keren!

Produk Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat (foto milik pribadi)

Kemudian untuk bisa tampil di meja display di booth pameran atau bazaar, ada biaya sewa booth yang harus dikeluarkan per hari oleh pengusaha atau perajinnya sendiri. Kadang jika melalui instansi pemerintah, para perajin lokal kelas kecil dan menengah bisa mendapatkan booth gratis. Namun booth gratis, bukan berarti biaya lain juga gratis, kan? Saya pernah menemani Mama saya menjaga pameran selama 3 hari, dari pagi sampai sore (kadang malam). Berapa biaya makan untuk karyawan yang menunggu booth pameran? Berapa upah yang sesuai untuk bekerja seharian melayani calon pembeli? Berapa biaya angkut dan membersihkan booth setiap malam saat pameran tutup? Berapa biaya ini, itu dan anu? Semua menjadi pengeluaran para peserta pameran.

Produk Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat (foto milik pribadi)

Apa cuma lewat pameran atau bazaar aja harapan para pekerja kerajinan tangan dan kain lokal ini? Umm, kalau mereka sanggup punya toko atau butik sendiri, tentu bagus sekali, ya. Tapi biasanya butik produk lokal, apalagi handmade, kalau berdiri sendiri sepi pengunjung. Saya senang lihat gedung Smesco kemarin. Dalam satu gedung megah kita bisa melihat semua produk lokal dari seluruh Indonesia. Semua diletakkan dalam display yang menarik di galeri-galeri yang dibagi berdasarkan propinsi yang ada di Indonesia. Makin banyak yang dilihat, makin ramai pengunjung. Konsep ini juga yang dipakai oleh penyelenggara pameran atau bazaar. Maka tidak heran, para perajin lokal selalu berusaha untuk bisa ikut dalam pameran skala besar seperti INACRAFT misalnya. Atau pameran-pameran di Singapura dan Malaysia seperti yang Mama saya ikuti selama ini.

Produk Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat (foto milik pribadi)

Bagaimana cara netizen mendukung local brand agar makin keren?

1. Kalau ke pameran atau bazaar produk lokal, belilah produk yang dipamerkan. Kadang biar pun cuma satu buah, itu bisa sangat menolong kelangsungan industri kecil mereka di daerah asal.

2. Ambillah foto produk di pameran dan sebarkan tentang acara tersebut di socmed.

3. Biasanya disediakan kartu nama pengusaha lokal di meja atau booth pameran, ambillah dan simpan supaya sewaktu-waktu bisa direkomendasikan kepada kerabat yang sedang membutuhkan sesuatu.

4. Lagi punya hajatan? Mau bikin event blogger? Pusing nyari isi goodie bag? Kenapa nggak diisi sama suvenir buatan lokal? Lebih unik dan tidak terkesan pabrikan. Jangan lupa cantumkan kontak yang bisa dihubungi.

5. Yuk, mulai menulis blog post tentang produk-produk lokal di daerahmu. *Mulai cari-cari produk buatan lokal di Bekasi, ah* Atau bisa juga mengangkat sosok inspiratif perajin batik di Pekalongan atau kain tenun di Sumba, misalnya. Bisa juga menceritakan proses pembuatan sebuah meja ukir di Jepara atau cara menganyam keranjang dari eceng gondok di Garut. Wah, banyak banget yang bisa kita angkat untuk menjadikan local brand lebih keren lagi. Semangat! :D

6. Tinggal di Jabodetabek dan sibuk dengan rutinitas sehingga susah mendapatkan waktu libur keliling Indonesia? Wah, saya banget itu. Pas weekend bolehlah mampir ke Smesco untuk melihat-lihat dan belanja-belanja lucu produk lokal Indonesia yang dipamerkan di UKM Gallery. By the way, waktu ke Smesco minggu lalu saya melihat replika radio antik yang perajinnya ternyata ada di Cawang, Jakarta. Cawang! Nggak nyangka juga, ternyata dekat rumah saya ada kerajinan unik yang layak untuk diangkat seperti radio antik replika ini.


Replika radio antik, Radio Cawang (foto milik pribadi)

Fun Facts about Smesco dan UKM Gallery

- Smesco adalah singkatan dari Small and Medium Enterprises and Cooperatives atau dalam bahasa Indonesia Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM).

- Smesco memiliki UKM Gallery di Gedung SME Tower di Jl. Gatot Subroto, Jakarta. UKM Gallery menempati 2 lantai di gedung uta,a SME Tower.

- Terdapat lebih dari 500 UKM dari hampir seluruh daerah di Indonesia, 19 provinsi dan 124 jenis produk yang sudah terlayani di UKM Gallery, Smesco.

- UKM GALLERY memiliki misi untuk ikut menjaga dan mengembangkan warisan budaya Indonesia, dengan terus menerus melakukan pengembangan desain agar daya saing produk meningkat sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.

- Lantai dasar UKM Gallery terdapat jenis produk makanan, rumah tangga, pakaian muslim, perhiasan dan asesoris, keramik, produk spa, dan lain-lain. Lantai 2 terdapat batik, tenun, kerajinan tangan, buku, souvenir khas daerah Indonesia, wayang, dan masih banyak lagi.


Ayo, kita mulai dari sekarang mendukung keberadaan local brand kita agar lebih keren. As I said here, "Kalau kamu netizen sejati, anak socmed yang selalu update, kamu pasti tahu, foto atau status atau twit-mu sesungguhnya sudah melampaui jarak yang bisa ditempuh langsung oleh langkahmu. Kekuatan netizen untuk memberi pengaruh kepada dunia luar secara instan sangat besar. Kita harus sadari itu dan manfaatkan untuk mengangkat nilai Indonesia di mata orang Indonesia sendiri dan dunia." Nggak usah dipikirkan nilai kontribusinya kecil atau besar, yang penting kita sama-sama bergerak aja sesuai dengan bidang masing-masing untuk mengangkat produk dalam negeri menjadi raja di rumah sendiri dan juga merajai di negara lain. Ahsek!









Kamis, 15 Oktober 2015

When You're Blogging, Stay True to Yourself (From Clozette ID Female Blogger Gathering)

Assalamu'alaikum.

Hidup sebagai seorang blogger hari gini, yaa ... sibuk, cyiin! Tuntutan eksis datang dari segala penjuru dunia. Undangan datang dari mana-mana. Membuat blogger (pengen) ngeheitz kayak saya ini harus pinter-pinter milih, mana yang mau bisa didatangin. Tapi waktu saya lihat ada undangan terbuka untuk blogger di website Clozette Indonesia yang rutin saya samperin, nggak pake ribet mikirin anak ditinggal sama siapa, saya langsung sign up. Pokoknya daftar aja dulu. Widiih, bisa nggak kebagian tempat kalau nggak daftar duluan. 


Alhamdulillaah, anak-anak bisa dititip sama asisten di rumah dan alhamdulillaah nama saya masuk dalam daftar yang diundang ke The Most Exciting Female Bloggers Gathering of The Year: Blogger Babes Asia Launch yang diadakan oleh Clozette Indonesia. Yes! Cita-cita jadi blogger kekinian makin terwujud! #apadeh

Belum kenal sama Clozette? Duh, jangan mau kalah sama akyu yang cuma ngaku-ngaku gaul ini dong, kakaaak! Terlalu, ih! #dilindes Tapi ya, nanti aja saya jelasin apa itu Clozette, karena saya akan mengutip penjelasan CEO Clozette Indonesia-nya langsung nanti, biar lebih nampol. :3


Belum-belum galaw udah melanda, mau pake baju apa adek, baaang? Ini yang mau dateng blogger-blogger ternama dalam dunia fashion dan beauty, cyin! Bongkar lemari, jungkir balik. Akhirnya, dengan berbekal (((BEKAL))) black top, dark grey palazzo, maroon hijab and my old boots, berangkatlah saya menuju Hotel Intercontinental, Jakarta Selasa (6/10) siang. Sempat berdoa dalam hati, "Semoga gak saltum." Aamiin.


Thank God, gak saltum! Hahaha! Dan thank God banget, nggak telat! Ehem, perjalanan dari Bekasi nih, nek. Apa perlu dijelaskan lagi? Ah, pokoknya alhamdulillaah sekali yah, hari itu semua dilancarkan sehingga Emak Gaoel akhirnya bisa ikutan hore-hore cantik sama sekitar 200-an blogger perempuan cantik Indonesia lainnya. Owyeaah. (Hish, rusuh banget, sih!)


Acara dibuka oleh Pak Rolly Pane, CEO Clozette Indonesia, yang menyambut kami dengan hangat dan menjelaskan apa dan bagaimana supaya ngeksis di Clozette Indonesia. Clozette Indonesia (Clozette ID) adalah tempat ngumpul/hang out perempuan penyuka fashion, beauty dan shopping. Itu aja? Tentu tidak! Di Clozette ID ada 3 komunitas cetar tempat kita bisa berbagi inspirasi seputar 3 hal tadi. Komunitas tersebut adalah: Hijab Community, Fashion Community dan Beauty Community. Di sana kita bisa saling berbagi inspirasi dan diskusi. Wah, kalau akun IG kamu belum connect ke Clozette ID, segera sambungkan, cintah! Makin kekinian deh kalau #OOTD kamu di-reshare sama Clozette. ^_^


Dalam acara gathering itu, Clozette ID ditunjuk sebagai pihak yang mengadakan acara peluncuran komunitas blogger perempuan yang sudah sangat besar namanya di Amerika, yakni Blogger Babes. Blogger Babes ini diprakarsai oleh Heidi Nazarudin, seorang perempuan kelahiran Malaysia yang menetap di Los Angeles, USA. Blogger Babes adalah sebuah platform yang dibentuk oleh Heidi dan rekannya, Ponn Sabra dengan tujuan membentuk sebuah komunitas tempat berkumpulnya blogger perempuan yang tergerak untuk mengembangkan kemampuan bloggingnya menjadi sesuatu yang lebih besar dari sekedar menulis di blog.

Menyimak kisah Heidi seputar perjalanan nge-blognya bikin sirik (dalam artian positif). Heidi nge-blog sejak tujuh tahun yang lalu, which is, gak beda sama saya (Tujuh Tahun Branding Emak Gaoel). Tapi kok ya pencapaiannya jauh banget di atas saya, ya? Hahaha, semacam minta digeplak apa gimana lu, mak, banding-bandingin diri sama blogger keren gitu? :v


Setelah nge-blog selama beberapa tahun, pada tahun 2013 Heidi dan Ponn membentuk Blogger Babes, dan sampai sekarang followers-nya sudah lebih dari 20.000! Banyak sekali yang diceritakan Heidi tentang kegiatan bloggingnya. Beberapa poin penting saya catat.

"When you're blogging, stay true to yourself." 

Begitu ujar Heidi membuka kisah ngeblognya dan menjelaskan bagaimana cara membangun image sebagai seorang blogger. Maksudnya, tulislah apa yang kita sukai, tahu, pahami dan kuasai.

"Discover yourself. Find your strengths and weaknesses. What you don't like, what you like, what you would post in your blog." 

Beberapa kali Heidi menekankan untuk selalu bertahan pada apa yang kita suka dan kuasai, karena di situlah letak kekuatan kita sebagai blogger. Ehm, iyes, kayak Emak Gaoel nih ya, udah jelas jarang piknik, nggak usah mimpi mau jadi travel blogger. Gitu kali, yak? :v


Ada tips berguna untuk membangun branding seorang blogger yang dibagi oleh Heidi siang itu. "Image, colors and mood of your blog must come together in term of branding your blog. A little tip, use one filter frequently to create the same mood in your blog."

Jadi penting ya desain tampilan blog yang sejalan dengan nuansa warna foto-foto ilustrasi dalam postingan kita, agar tercipta mood yang padu. Lagian emang lebih enak ngeliatnya ya kalau blog-nya cantik dan rapi gitu. *lalu lirik blog sendiri* :( Dan, ini pesan paling JLEB dari Heidi siang itu untuk semua blogger perempuan yang hadir di sana:

"You're the Editor in Chief of your blog. So make plans and schedule, and stick to it!"

Setelah Heidi selesai berbagi seputar blogging, pengisi acara lainnya pun dipanggil ke atas panggung. Fifi Alvianto dan Diana Rikasari. Keduanya sudah sangat dikenal sebagai fashion and beauty blogger di Indonesia. Tambah menarik dong, karena ternyata nggak cuma Heidi yang diminta untuk sharing seputar blogging, tapi juga Fifi dan Diana.


Saya baru sekali itu melihat Diana Rikasari, dan langsung terpana aja melihat penampilan uniknya. She's my kinda girl. PD dan nggak pusing sama penilaian orang terhadapnya. Suka bangeett! Tambah suka lagi waktu mendengar caranya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para undangan. Apa adanya dan jujur banget.

"Blogging can open so many doors. Treat blogging as a ritual. I don't go to sleep before I blog." Diana Rikasari

Diana juga berbagi tips-nya seputar kerja sama blogger dengan brand. Intinya, selalu pastikan semua detail pekerjaan tercantum dalam kontrak, bahkan sampai ke hal yang sekecil-kecilnya, untuk menghindari salah paham dan beda persepsi. Dan yang penting juga nih:

"As a blogger, never think that you are less than the client who hires you. We're partners!"

Fifi Avianto juga berbagi tips seputar mengangkat posisi blog kita di search engine. Usahakan tulisan kita ditulis dengan tata bahasa yang rapi sesuai EYD (baik itu bahasa Indonesia mau pun Inggris). Usahakan sesedikit mungkin terdapat kata "slang" di dalamnya, agar blog kita ramah terhadap mesin pencari. Duh, apa kabar blog ini di Google, ya? Bahasanya ancur gini. :(


Kenyang banget bisa mendengar sharing dari tiga blogger perempuan keren ini! Saya beruntung banget bisa ikut hadir di sana. Dan lebih beruntung lagi, catatan materi yang saya catat lewat live twit ber-hestek #BloggeBabesID ternyata terpilih untuk mendapat hadiah kenang-kenangan indah. Hahahaha. Alhamdulillaah, rejeki blogger jarang piknik. :p

Acara pun ditutup dengan penandaan peluncuran Blogger Babes Asia oleh Pak Rolly Pane dan Heidi Nazarudin. Semoga bisa segera bergabung dengan komunitas keren ini. ^_^


Pulangnya pun kita tidak dengan tangan kosong. Ya ampun, dengan sponsor acara yang banyak banget itu, gak mungkin banget goodie bag cuma sebiji dong, ya? Alhamdulillaah lagi. Terima kasih Clozette ID. Dan sukses untuk Blogger Babes Asia. Semoga segera bisa menjadi wadah blogger perempuan yang diperhitungkan di Indonesia dan Asia.




Rabu, 14 Oktober 2015

Kebutuhan Emak dan Anak Semua Ada di Bukalapak.com

Assalamu'alaikum.

Emak Gaoel gapapa deh dikenal gaptek, tapi kalau soal transaksi online, boleh brangging dikit. Saya mulai akrab ber-transaksi online sejak dua tahun terakhir ini karena beberapa alasan. Alasan utama: males keluar rumah. Ini Bekasi, bo! Panazz! Kalau nggak penting-penting amat, mending saya ngadem di rumah. Alasan kedua: hemat waktu, energi dan biaya transport. Saya nggak keberatan membayar ongkos kirim, ketimbang harus keluar waktu buat nyari-nyari barang yang mau dibeli, plus keluar uang bensin dan jajan kalau bawa bocah. Ahelah, banyak bener printilannya, padahal yang dicari kadang cuma baju kaos doang.


Waktu awal-awal kenal sama belanja online, saya cuma tahu online shop aja. Hanya beberapa jenis barang aja yang bisa dibeli secara online. Biasanya baju, jilbab, sepatu anak dan buku. Mulai tahun ini rame deh sama yang namanya marketplace. Kita bisa cari apa aja di sana, transaksi online, barang langsung diantar ke rumah. Ya ampun, Hayati seneng banget, bang! Apalagi pas ketemunya sama marketplace Bukalapak.com. Tinggal sebut mau cari apa di Bukalapak.com, ada semua penjualnya, cyin! Hewan qurban aja ada. Idul Adha kemarin saya beli hewan qurban lewat Lapak Qurban di Bukalapak, lho! Masih inget kan cerita saya ini?


Gejolak jiwa emak-emak saya makin menggelora waktu tahu di Bukalapak.com juga jual segala rupa sayuran dan buah segar! Eh, ya ampun, pasar pindah ke layar laptop/smartphone, nih! Wahahaha, gak perlu becek-becekan lagi, dong! 

Kebetulan banget saya lagi cari-cari sepatu boots untuk Safina. Sambil lihat-lihat di Bukalapak.com ada pilihan sepatu anak dari banyak pelapak, sekalian saya menyusuri apaan aja yang lagi hot di Bukalapak.com. Bo, ternyata lapak jualan batu akik juga ada. Ya ampun, kemaren nemu yang jual onta buat hewan qurban, sekarang nemu batu akik segala? Ini beneran seru banget ternyata, apalagi ada komunitasnya segala, komunitas Bukalapak. Jadi pelapak dan pembeli bisa diskusi segala rupa deh di sana. Yang hobi sepeda, Bukalapak juga ternyata e-commerce terlengkap untuk onderdil sepeda, lho! Gara-gara kemarin keasikan lihat-lihat isi Bukalapak.com, saya jadi gak selesai-selesai nih cari sepatu si Nana. 


Alhamdulillaah, akhirnya ketemu juga sepatunya. Tinggal bayar. Mau bayar pake apa, deh? Banyak pilihan juga di Bukalapak, jadi makin gampang transaksi. Kebetulan rekening BukaDompet saya di Bukalapak.com masih terisi. Jadi tinggal debit aja dari BukaDompet, transaksi langsung selesai. Tinggal nunggu barang dikirim. Buat yang belum tahu, BukaDompet itu adalah dompet virtual milik Bukalapak.com yang bisa kita isi sewaktu-waktu, jadi ketika ada transaksi, kita gak perlu ribet lagi ke ATM, atau memasukkan nomor kartu kredit atau transaksi lewat e-banking. Bukalapak.com menjamin keamanan transaksi para pembeli dan penjual dari penipuan. Kalau sampai 4 hari barang belum dikirim oleh penjual atau stok barang yang dipesan kosong, uang kita akan langsung dikembalikan. Uang yang kita bayar baru ditransfer oleh Bukalapak.com ke penjual setelah pembeli mengirim konfirmasi barang sudah diterima. Terjamin deh, penjual di Bukalapak.com bisa dipercaya, kan? Don’t worry, be happy.


Dua hari setelah saya membayar pesanan sepatu untuk Nana, barangnya sampai di rumah. Nggak lama kemudian masuk e-mail yang mengabarkan status kiriman sudah sampai. Wih, reportnya real time! Hihihihi. Saya da’ emang suka takjub sama kecepatan teknologi kayak gini. Semacam norak.


By the way, lagi ada program Lucky Draw di Bukalapak, nih. Namanya Bukalapak Lucky Draw Special Indomaret. Hadiahnya mayan bingit, bisa dapet voucher belanja di Bukalapak senilai Rp 5.000.000 dan masih banyak lagi. Caranya gampang banget. Tiap transaksi di Bukalapak yang dibayar cash lewat kasir Indomaret di mana pun, kamu akan mendapat undian Lucky Draw. Periode Lucky Draw ini cuma sampai tanggal 31 Oktober 2015. Jangan lupa, kirim e-mail foto struk pembayaran di Indomaret tersebut ke Bukalapak dan simpan baik-baik. Siapa tahu nomor struk kamu yang keluar sebagai pemenang Lucky Draw. 


Sekarang sepatu bocah udah dapet, giliran emak shopping ya, nak. Saya mau cari kosmetik sama sandal juga. Mumpung saldo BukaDompet saya masih lumayan. Kalau kurang, ya bayar cash aja di Indomaret deket pengkolan rumah. Sekalian ikut Lucky Draw. Aheeuuy! Asoy banget belanja di Bukalapak.com

Biar lebih praktis, donlod aja aplikasi Bukalapak.com ini di sini untuk pengguna Android atau di sini untuk iOS. Selamat belanja! Hati-hati kalap.   



Senin, 12 Oktober 2015

InkTober 2015 Gallery from Talented Women Blogger Artists

Assalamu'alaikum.

Udah tau kan Emak Gaoel sok iye banget ikutan InkTober? Udah tau juga kan kalau saya sebenernya penuh dengan pencitraan, di mana bisa urusan nomor dua, yang penting ikutan aja dulu. Wkwkwkwk. Hestek #kapantobatmak

Ternyataa, teman-teman blogger saya yang notabene adalah juga emak-emak kinyis-kinyis kayak saya banyak yang beneran artist dan jago menggambar. Terbuktih, selama InkTober berjalan 10 harian ini, timeline IG dan FB saya penuh dengan gambar-gambar keren mereka. Terkadang membuat Hayati malu, Bang. Gambar Hayati sungguh norax to the max. Tapi untunglah Hayati cinta sama Abang, jadi Hayati cuek aja ikutan pamer gambar di socmed. Jelek-jelek, dah! Wkwkwkwk.


Para emak ini adalah Anne Adzkia, Tanti Amelia, Waya Komala, Winny Widyawati dan Een Endah. Masing-masing punya ciri khas goresan tinta yang kelihatan di hasil gambarnya. Unik-unik dan keren-keren! Mak Tanti bahkan bikin step by step menggambar project InkTober-nya, lho di akun Facebook-nya. Kalau dilihat sekilas sih kayaknya gampang buat diikutin. Tapi soal hasil, jangan ke-PD-an dulu, ya. Apalagi kalau udah lihat hasil tangan Mak Tanti. Mending nyungsep di kasur terus bobok, deh. 

Marilah, tanpa berpanjang-panjang membahas kesongongan saya, kita nikmati hasil goresan tinta para emak blogger yang kece ini. Siap-siap takjub, ya. Gambar saya terakhir aja saya tampilkan, karena jagoan biasanya muncul belakangan. Hihihihi. Klik pada nama mereka untuk berkenalan lebih intim. (((INTIM)))

Anne Adzkia


Waya Komala





Winny Widyawati



Een Endah











Tanti Amelia









Daaan, inilah diaa, hasil karya Emak Gaoel untuk InkTober! Peringatan: hati-hati gumoh. :v 

Emak Gaoel