ABOUT ME

Selasa, 26 Januari 2016

Absurd Conversation with My Daughter (Part 2)

Assalamu'alaikum.

Sebelumnya, baca dulu bagian pertama di sini, yook! Ini masih kelanjutan kumpulan obrolan "ajaib" saya dengan Safina setahun yang lalu. Sebenarnya percakapan-percakapan aneh kami udah terjadi sejak ni anak bisa ngomong. Tapi sementara waktu, energi saya baru bisa ngumpulin mulai dari tahun lalu dulu. Gak kuat nyekrol temlen, kakaaak! :(

Safina 2 tahun dan 7 tahun

Suatu sore, waktu itu kami belum punya ART kayak sekarang. Setelan emak jelas banget kucay kayak abis kecebur empang lele. Nggak tau kenapa, tumben si Nana merhatiin penampilan saya. Mungkin saking ancurnya, sampe matanya terganggu kali, yak? Pokoknya sore itu saya emang lagi komplit banget dah, keringetan, bau, pake celana piama dan kaos sobek, rambut diuntel-untel. Hahaha ... parah beut jadi perempuan. :v TIba-tiba si Nana ngomong gini, masaaa ....
"Mom, if you want to be a super mom, you need to dress up."
"What's wrong with my outfit?"
"You need to dress up like a princess."
Bah! Mamak kau ini tak payahlah disebut-sebut jadi super mom. Yang penting dompet ada isinya terus, cukuplah itu. Hahaha. *cium ketek* Besides, princess doesn't do dirty dishes and scrubbing toilet.

Suatu hari dalam perjalanan pulang sekolah, di dalam mobil ....
Nana: I got a star because I know soldier.
Me: What is a soldier?
Nana: People fight each other over a flag. The winner can get a flag.
Mendadak saya jadi mellow. Duh nak, seandainya perang cuma buat rebutan bendera doang, nggak perlu ada banyak orang mati terbunuh. *terbaper*

Salah satu percakapan yang suka bikin saya deg-degan adalah kalau Safina udah mulai masuk topik seputar Tuhan, bayi dan anatomi manusia. Kaadang, udah deg-degan keringet dingin takut nggak bisa jawab, ternyata dia punya kesimpulan sendiri. Hahaha.
Nana: "Mom, Allah is watching us, right?"
Me: "Yes!"
Nana: "Why?"
Me: "Because Allah loves us."
Nana: "And because Allah is protecting us from zombie, right?"
Errr.... Nak, kamu kebanyakan maen Minecraft kayaknya. *sita tab*

Anak saya dua-duanya nih, sejak dua tahun lalu emang keranjingan banget main Minecraft. Suatu sore, Nana ngeliatin rumahnya di game yang nggak menarik itu (buat saya).
"Mom, look at my house! The wall is made of diamond, the floor is made of emerald and I have a roof top." She shows me her minecraft house.
"Wow, that's awesome!"
"Are you jealous?"
Dih! Ini nyebelin banget. Saya udah muji setulus hati, dikira jeleus. Mentang-mentang rumah emak berantakan dan nggak ada berliannyaaa. :'(

Main Minecraft ini kadang juga bikin ribet saya yang nggak ikutan maen. Ini contohnya,
"Mom, which way should I take? Left or right?"
"Up to you."
"OK, I think I'll go right, because it's right."
Seconds later...
"Oh no, it's the wrong way! Right is not right! How come?"
Nah! Pabaliut sendiri, kaan? 

Kadang, cukup satu kalimat aja dari Safina bisa bikin hati saya ketujes jleb.
"You're very nice today, mom."
Maksudnyaa??? Mama biasanya enggak nice gitu?

Lain cerita, suatu hari kita kena macet lama banget waktu mau ke rumah Kakeknya di Ciledug. Safina tiba-tiba nyeletuk, "How's your butt, fellow?"
Numb, sistah! Wakakakakak! Nanyain apa kabar pantat masing-masing. 

Bersambung, yaa! Masih ngumpulin yang lainnya. Thank you! :*


Kamis, 21 Januari 2016

Sonya Thaniya, Fashion Blogger dan Entrepreneur Muda

Assalamu'alaikum.

Baru-baru ini saya dapat kenalan baru, cewek imut lucu, modisnya gak pake takeran, pokoknya kalau papasan sama dia di mall pasti langsung noleh karena gayanya yang gak biasa tapi keren. Saya juga nggak sengaja lihat dia waktu hadir di acara Lip Party Estee Lauder di Plaza Senayan beberapa minggu yang lalu. Dari kejauhan saya cuma bisa komentar dalam hati, "Ih, ni anak lucu banget gayanya." Modis, edgy, tapi cocok dan gak maksain. Berhubung saya lagi buru-buru waktu itu, nggak sempet kenalan langsung.




Sampai rumah, langsung saya kepoin akun Instagram Estee Lauder dan nemu foto dia di sana. Namanya Sonya Thaniya. Centreng, langsung follow, daan langsung betah lihat foto-foto fashion personal style-nya. Pantes keren ni anak, ternyata Sonya ini fashion blogger yang lumayan terkenal, sementara saya aja yang kurang piknik di ranah fashion, jadi baru tau. Hahaha. Daripada keterusan dibilang gak kekinian dan kurang piknik, saya langsung ajak kenalan dan minta waktu untuk wawancara Sonya atau Onya. Ih, anaknya ramah banget ternyata. Suka, deh!

Sonya Thaniya atau Onya ini umurnya baru 20 tahun, sodara-sodara! Dengan mantap Onya bilang kalau pekerjaannya adalah: blogger dan owner dari 2 online shop fashion dan crafting miliknya. A fashionista and a businesswoman (ralat: business girl)! Kalau di bio blognya Onya menulis profesinya: blogger, crafter and entrepreneur. Saya suka sama anak muda model begini. Pede, tau apa yang dia suka dan mau, dan mau take action. 


Blog Onya sendiri sama bikin betahnya sama akun Instagramnya. Penuh sama foto-foto personal style Onya dan bebrapa teman dan kenalannya di dunia fashion. Dari ceritanya ke saya via email, Onya udah suka sama dunia fashion sejak dia masih kecil karena Mamanya dulu suka banget dandanin dia pakai baju yang lucu-lucu dan punya cutting yang unik-unik. Tuh, mak ... yang punya anak cewek kalau ntar mau jadi fashion blogger, emaknya juga harus punya sense of fashion yang bagus. Hihihi. 

Onya mulai terjun jadi fashion blogger sekitar dua tahun yang lalu. Kiprah Onya sebagai fashion blogger banyak diakui oleh di beberapa fashion event dan magazine, lho. Saya lihat profilnya pernah masuk di beberapa majalah kayak Gogirl!, Looks dan Gadis. Selain itu, Onya juga pernah memang beberapa kali challenge dan lomba fashion. Ya iyalah, liat aja gaya-gaya di foto-fotonya ini, beda banget, kan? Duh, coba mamak masih muda, nak. Mau deh itu ke mall pake kupluk sama boots ala-ala gothic gitu. (Nyadar, mak! Dzikiiiir!)


Karena fashion style Onya yang unik itu, saya penasaran dong, inspirasinya datang dari mana? Onya bilang, fashion style yang dia suka memang cenderung ke yang edgy dan colorful. Onya mengidolakan beberapa fashion blogger yang memberinya inspirasi seperti Diana Rikasari, Sonia Eryka dan Luanna. 

Buat aku fashion itu di mana aku bisa mengekspresikan mood aku di hari it. Kadang aku tampil colorful, kadang minimalis, kadang monochrome-edgy, karena buat aku fashion itu 'suka-suka kita' asal tetep enak dilihat. Jadi aku bebas berekspresi dan berharap bisa sedikit menginspirasi."

Seneng deh bisa ngobrol-ngobrol sama anak muda yang percaya diri kayak Onya ini. Semangat jadi tumbuh dan banyak mendapat inspirasi. Berhubung Emak Gaoel udah rada telat buat jadi fashion blogger, saya bagi ceritanya aja di sini, ya. Biar inspirasi dari Onya ini bisa sampai ke anak-anak muda lain yang baca Blog Emak Gaoel. (Wait. Anak muda kok bacanya bloog emak-emak?). Entahlah. 


Terakhir dari Onya buat pembaca Blog Emak Gaoel, nih. Sedikit fashion tips:

Pakai apa pun yang kamu rasa percaya diri waktu memakainya, karena menurutku itu kunci utamanya. Kalau kita confident dengan apa yang kita pakai, orang lain juga pasti suka dan enak melihat style kita."
Ahseek! Next time, kalau kamu lihat ada cewek kecil, imut pakai baju yang unik dan gak biasa, coba ajak kenalan. Siapa tau itu Onya. ;) Terima kasih, Onya udah mau berbagi di Blog Emak Gaoel. Semoga makin sukses. Kiss. 

Sabtu, 16 Januari 2016

Romantis Itu Kayak Gini

Assalamu'alaikum.

Mari kita mengendurkan urat syaraf tegang setelah kejadian serem kemarin (teror bom di Sarinah, Jakarta). Semoga ini kejadian terakhir! Biar nggak tegang, saya mau ngobrol-ngobrol ringan aja soal romantis-romantisan ala Emak Gaoel.

Tau deh, banyak istri (diam-diam) komplen, "Dulu pas pacaran, romantis banget. Giliran udah nikah sepuluh tahun, istri keselek malah nanya 'Kamu lagi ngapain?'" Wekekek. Tapi banyak juga kok yang (ngaku) bilang, "Ah, suamiku sih masih sama romantisnya kayak jaman pacaran. Masih meluk-meluk depan umum, gandeng tangan lagi di mall, nyium kening istri tiap pergi dan pulang kerja." Ciee, mesra cieee! Hihihi.


Saya? Saya sama suami mah romantis malesin. Masalahnya, saya ini romantic movies freak. Nontonnya gak jauh-jauh dari The Notebook, When Harry Met Sally, Pretty Woman, Titanic, Love Actually, dan sejenisnya. Baca novel juga gak bisa jauh-jauh dari novel romantis kayak Pride and Prejudice, The Time Traveler's Wife, The Fault in Our Star. Saya ini yang model, lihat adegan romantis dikit, mata langsung berkaca-kaca, dan perasaan langsung penuh gelora cinta. Semacam huek kadang-kadang, emang.  

Suami? Dari sejak pacaran modelnya udah kayak gitu. Casing mau pun software-nya ori, gak bisa diubah-ubah. Tongkrongan anak metal; cool, cuek, gak banyak omong. Cuma cewek-cewek beruntung (kayak saya, hahaha) yang mampu membaca gestur romantis cowok model gini. Jadi biar kayaknya cuek, buat saya tetep aja romantis. Sampai udah nikah, ya sama aja. Dia mah orangnya apa adanya. Menunjukkan sayang buat dia itu adalah dengan bentuk lain selain bunga, coklat, cincin, kata-kata pujian, pelukan dan ciuman. Ya iya, pastilah dicium, dipeluk, cuma itu nggak masuk ke agenda romantis bersama istri, karena dia emang gak punya agenda semacam itu. Hahaha.


Buat kami, romantis itu seperti ini:

1. Saling bertukar kabar via telepon. Aku di rumah, kamu di kantor, tidak lupa nitip beliin makanan sepulang kerja.

2. Duduk berdua di teras, minum teh hangat, ngemil bakwan goreng sambil nepok-nepok nyamuk.

3. Handphone di tangan masing-masing. Tertawa masing-masing karena sesuatu, tau-tau ketemu di komen status mutual friend. Pasangan socmed bingitz.

4. Menatap tumpukan piring kotor, lalu saling bertatapan penuh arti. Memberi isyarat lewat mata, "Kamu aja, ya?" "Ah, kamu aja, deh." "Kamu!" "Kamu!" Gitu aja terus sampe besok.

5. Berebutan kamar mandi begitu terdengar adzan magrib. Yang satu mau wudhu', yang satu lagi kebelet pup. 

6. Makan bebek goreng berdua, rebutan sambel. Tengah malam, rebutan kamar mandi.

7. Kamu kentut. Aku nggak mau kalah. Tiba-tiba tercium aroma yang lebih sengit. Si kecil pup dalam celana. *Edisi bocah masih baby*

8. Berdua menghadap layar laptop dengan muka tegang, melihat saldo rekening. Romantis tanggal tua.

9. Kita berdua teriak-teriak dari dalam rumah, manggil tukang roti. Tukang rotinya maburrr ngebut.

10. Kita berdua menunggu tukang siomay lewat di depan rumah. Begitu dia lewat, siomaynya habis.

11. Kamu mau menciumku, aku siap dicium. Bocah teriak, "Stop! Adult supervision!" What's the maksud. seh?

12. Kita jalan bergandengan. Aku kesandung, kamu ketawa. Thanks!

13. Menikmati cemilan di teras, kamu keselek pisang goreng. Kita panik, dan bocah ngomong, "Muka Papa lucu!" 


Dia beruntung punya istri kayak saya (ngok), yang biar pun saya ini such a sucker for romantic scenes, saya ini ringan hati menerima kekurangan sebagai suatu keistimewaan. Dengan begitu, hidup kami memang jadi beda aja warnanya. Saat buat orang lain, romantis itu adalah pink, buat kami romantis itu bisa jadi  hitam campur coklat. *mandi dalam lumpur* Kesimpulan serampangannya, buat kami, romanntis itu tertawa dan meringis bersama atau yang satu tertawa dan yang satu meringis. Hahaha.

Pada akhirnya, ini cuma masalah, kita menikmati hidup bersama orang yang kita cintai. Kadang, kalau lagi kumat rese-nya, saya suka sok gelendotan sambil bilang, "Dulu pas pacaran, kesandung dikit aja dipegangin kayak gelas takut pecah." Dia santai ngomong, "Sekarang abis nikah, dibeliin asuransi." Wuakakakak! Buat saya, jawaban itu adalah jawaban yang sangat romantis. Me like it! Sangat penuh perhitungan. Hihihihi. Bagaimana romantis kamu sama pasangan?

 Klik foto ini untuk tahu di mana lokasi foto ini diambil. Halah. :v

Rabu, 13 Januari 2016

Top 5 Most Viewed Posts on 2015 (And Why It's Popular)

Assalamu'alaikum.

I just read an article from one of social media experts yesterday. She asked, "Have you ever put together a "best of 2015" content article? If not, I would love to encourage to you consider it!" Why? Because you and many people who read your post will get a great values. You will be able to see what trends your blog was tending for the past year. From there, you'll be able to set new goals. For your visitors, they will be able to see some of your best contents for the last year. So, without further do, here are my top 5 contents of 2015 based on Google Analytics.



This post is my review about a very popular English course in Indonesia. I happened to experienced the placement test for my son. The tittle is intriguing, and the fact that this post is also my all time most viewed, it shows that there are a lot of people out there who is looking for this type of post. I suggest you to write similar post, especially if you have the experience. That would be great for your blog and useful for your readers. 



This was my old post, but still get the second place for the most viewed article on 2015. It is my tutorial of hand sewing my daughter's dress. It was my first and only experience sewing my daughter's dress. I was so excited and happy with the result. I also post step by step pictures there. I guess the words "Hand Sewing" were one of the things that drove people to come. If you have crafter's hands and a DIY's enthusiast, make some kind of tutorial posts on your blog would be great. I never realized that there are a lot of people looked for this kind of post until I posted it. Now, I have a special section here called "Tutorial and DIY"



Oh, it's no secret that hosting a blog competition or giveaways will give such tremendous visits for your blog. I usually hosted one or two blog competitions/giveaways in a year. It's a win-win event, fun for everybody. I got the traffic, the contestants got the chance to win something. Not to mention, you get new followers, and that means you get new friends. It's highly recommended activity for your blog. At least do it once a year. It's even better if you can get sponsor. 



This post is my review about a very popular funpark in Jakarta, Dunia Fantasi (Fantasy Land). I wrote it completely, from the ticket price to the how-to explore the whole area in there. And I also gave some tips so people won't be wasting their times there. I guess, because it's such a very popular tourism attraction, many people research the articles that contain the name; Dufan. This is also one of my all time most viewed post. So, for you who like to travel and visit interesting places, give some effort to write it down on your blog. A lot of people get help from there.



I'm not normally make this kind of tittle for a blog post. But since this post was to promote my new book, I used it. And, tadaaa! Some of you are so desperately looking for love. Hahaha. Other than that, I think this post is also popular because I put some of my Facebook's friends comments in there. I made some kind of polling about what stupid things they have ever done because of love. My suggestion, polling is another good way to increase your blog traffic. 

So, there! My Top 5 Most Viewed Posts on 2015. What's yours? ;)


Senin, 11 Januari 2016

Make Up "Daster" Battle

Assalamu'alaikum.

Marilah, kita tampilnya, emak-emak dasteran yang udah ngerasa "busuk" banget belum mandi abis ngosrekin kamar mandi dan mual ngeliat muka sendiri di kaca. Buseet, muka apa panci isi minyak? Wkwkwkwk.

Tersebutlah dua emak yang aslinya kece bingitz, tapi "busuk". Doyannya dasteran di rumah. Yang satu gara-gara lagi libur, yang satunya emang udah "busuk" dari sononya. Ho oh, yang terakhir itu mah emang saya. Yang satunya lagi itu temen saya, Dewi Theo. Dewi ini kerjanya Make Up Artist profesional, lho! Terus minggu lalu saya ngekek aja baca statusnya di Facebook yang napasnya galau banget. Antara ngerasa udah karatan banget kelamaan libur di rumah, nggak dandan dan ganti daster dan keinginan kuat untuk dandan tapi buat apa? Semacam itulah kegalauan hati Jeng Dewi.


Sebagai perempuan berhati bidadari, hati saya terketuk untuk ... ngajakin Dewi dandan. Halah. Soalnya saya salah satu pengagum hasil kerja Dewi yang sering dia share di Facebook. Ya udah atuhlah, sekalian aja, mumpung lagi "busuk" di rumah, main-main kosmetik terus share ke temen-temen Emak Gaoel di sini pakai apa aja. Kan asik, yaa. Sebelumnya, saya udah pernah juga main-main dandan bareng gini sama Caroline Adenan, kita nyebutnya Make Up Battle, Friday Madness edition. Huahaha, itu mah "gila", bawa perabotan lenong ke mall, terus dandan bareng di food court. Baca ceritanya di sini, ya. 

Waktu Make Up Battle sama Oline di Grand Galaxi Park Food Court

Lanjut, karena selain saya berhati bidadari, saya juga berjiwa songong (kok kontradiktif), saya juga mau ikutanlah dandan-dandan walaupun masih dasteran dan busuk juga di rumah. Mandi aja belom. Huahaha. Jadilah, saya dan Dewi (di rumah masing-masing), masih dasteran (entah Dewi udah mandi apa belom, saya mah belom), dandan komplit mulai dari foundation sampai eyeliner melejit, hanya demi untuk bikin foto yang ada di sini. Yah, sebutlah kami: senang berbagi dalam daster. Enjoy!

Dewi Theo, Professional Make Up Artist

Dewi nggak ngasih foto before-nya. Alesannya, dese udah keburu dandan. Hmmm ... *lirik curiga* Menurut penjelasan Dewi, produk yang dia pakai untuk look natural (ala dasteran) ini adalah sebagai berikut:

Foundie : Cover Girl mixed with Loreal LUMI
Highlighter : Loreal LUMI
Concealer : Maybeline FIT
Contour : MakeoverID in Caramel
Powder : MakeOverID in Snow
Blush : Milani Baked Blush
Eyebrow: Silky Girl pencil in dark brown, NYX eyebrow kit
Eyeshadow: Naked 2 and Lorac pallete
Eyeliner : Borjouis
Mascara : Rimmel GLAM.
Lipstick : Sariayu Borneo B-04

Emak Gaoel, Professional Emak Gaoel

Dan untuk tampilan saya yang belum mandi kali ini, saya pakai:

Foundation: Mustika Ratu Simply Stay Caramel Latte
Concealer: POND's Pen Correction
Eyebrow: Sephora 
Eyeliner: Revlon Colorstay Black
Eyeshadow: Max Factor 
Eyelashes: D'Eyeko Natural Lash
Mascara: Estee Lauder Sumptuous Black
Lipstick: Oriflame Pure Color Radiant Red mixed with Oriflame The ONE Cranberry Cream.


Terlihat nyata kan, bedanya antara amatiran sama profesional? Saya boro-boro punya perangkat contouring dan highlighting. Kalau lagi sok tau, paling coba-coba contouring pakai sisa-sisa eyeshadow. Cian bener lu, mak. 

Yah, pokoknya gitu, deh drama sehari kehidupan dua emak berdaster minggu lalu. Semoga menginspirasi. (Menginspirasi gimana maksudnya? Supaya nggak usah mandi, gitu?)

Jumat, 08 Januari 2016

Sosok di Balik Coloring Book Mysterious Mandalas

Assalamu'alaikum.

Coloring book for adult lagi ngehits banget, setuju yes? Sebagai mamak ngehits, saya juga gak mau ketinggalan, dong! Wekekek, malesin banget lu, mak. Nggaklah, saya mah emang dari dulu penggemar kegiatan-kegiatan menggambar, mewarnai dan main-main gunting tempel kertas. Jadi pas mulai banyak sliweran foto-foto berbagai macam coloring book adult di TL socmed, saya emang mupeng berat pengen punya. Ealah, pas dicek, harganya lumayan ternyata, ya. Maksudnya, beda sama buku mewarnai si Nana. (((YAEYYALAAH))).


Alhamdulillaah, rejeki jadi hantu TL, bulan lalu lihat update status salah satu teman lama saya di Kompasiana. Tumben nih, si Mas nongol. Perasaan udah lama nggak lihat sosoknya di timeline saya. Nongol-nongol, beliau ini pasang foto cover buku coloring book for adult dengan judul Mysterious Mandalas, by Bambang Pribadi. Cleguk! Mas Bambang nerbitin buku coloring book for adult yang lagi ngehits ituuu! Kejaaarrr, jangan sampai lepas! Huahaha!

Singkat cerita, buku coloring Mas Bambang sampai ke tangan saya. Girangnya amit-amit, norak banget! Jujur, saya emang penasaran banget sama seluk-beluk di balik buku jenis ini. Sebelum buku tersebut sampai ke tangan saya, saya udah kepo berat sama jenis kertasnya. Karena hobi saya doodling, lettering dan coloring memakai marker (spidol) dan (kadang) cat air, penting banget untuk tahu apakah kualitas kertas cukup tebal dan bagus sehingga kalau pewarnaan dengan memakai spidol dan cat air tidak tembus? Selain itu, apakah gambar dicetak bolak-balik, atau hanya satu sisi tiap lembarnya?


Rasa penasaran saya terjawab saat Mysterious Mandalas sampai di Bekasi. Kertas tebal dengan kualitas yang bagus. Cetakan gambar memang bolak-balik, tidak ada halaman kosongnya, tapi karena kualitas kertas yang bagus, dan cetakan tinta gambar sangat jelas, tidak ada masalah sama sekali saat pewarnaan memakai apa saja. 

Dunia udah kebanyakan orang stress katanya, ya? Sampai buku mewarnai ala-ala anak TK begini aja kok bisa booming? Hahaha. Berhubung saya penikmat kegiatan seni doodling dan lettering, saya nggak merasa kalau ini sebagai pelarian rasa stress. Tapi saya nggak menampik juga, mewarnai, menggambar dan menulis memang bisa jadi salah satu alternatif terapi untuk melonggarkan isi kepala. 

Mandala ala-ala Emak Gaoel 

Jadi siapa sih Bambang Pribadi itu? Mas Bambang ini kalau saya boleh melabeli sendiri, beliau memang seniman pada dasarnya. Hidupnya nggak jauh-jauh dari seni (lukis dan gambar kebanyakan), walaupun sempat beberapa kali bekerja kantoran dan sesekali mendalang juga, lho. Sampai sekarang beliau memang akrab dengan dunia seni. 


Saya penasaran banget sama proses pembuatan buku coloring for adult ini, terutama seri Mysterious Mandalas milik Mas Bambang, karena pola-nya yang rumit, detil dan kecil-kecil. Saya suka stress sendiri kalau menggambar pola mandala kalau tidak presisi (padahal bisa aja presisi kalau pakai alat bantu). Menurut penuturan Mas Bambang, proses menggambar pola mandala dalam bukunya ini diawali dengan hand drawing, kemudian untuk beberapa bagian dibantu dengan sentuhan aplikasi gambar di komputer. Beberapa gambar langsung digambar di komputer (free drawing). Berhubung bentuk dasar mandala adalah lingkaran penuh, untuk mencapai presisi yang sempurna, Mas Bambang hanya perlu membuat pola beberapa derajat saja, untuk kemudian dibuat pengulangan hingga menjadi penuh satu lingkaran (360 derajat) dengan bantuan komputer. Bagaimana pun, pola ciptaan Mas Bambang ini semuanya indah dan rumit. Butuh kerja keras pastinya. Saya mah enak, tinggal ngewarnain doang, hihihihi.

Buku Coloring For Adult Mysterious Mandalas ini sudah bisa didapat di toko-toko buku dengan harga Rp 72.000 saja ya, gaes. Dan kabar gembiranya lagi, Mas Bambang akan segera meluncurkan beberapa seri baru coloring book dalam waktu dekat! Sempat kepoin TL-nya, kayanya mau ngangkat motif batik juga. Asik, asiiik. Buat kamu yang belum pernah atau tahu asiknya mewarnai buku coloring for adult ini, cobain, deh. Buat saya di rumah malah jadi kegiatan bareng anak yang menyenangkan sekaligus bikin santai banget. Rumah nggak berantakan, anak-anak nggak ribut berantem rebutan henpon dan Mama bahagia warna-warnain. Hihihi.



Mbak Dhani Pratiknyo yang sekarang lagi asik mewarnai buku Mysterious Mandala ini berbagi kesan tentang buku ini, "Gambarnya besar besar, belum ada yang mengeluarkan seri mandala sebelumnya.Trus motif motifnya orisinil, nggak nyontek dari buku buku sebelumnya." 

Salah satu hasil mewarnai Mbak Dhani di buku Mysterious Mandala

Kalau kesan saya, hampir sama. Saya sangat apresiatif dengan pekerjaan seni yang njelimet macam ini. Dan saat mewarnai, hampir semua alat mewarnai saya coba. Tapi akhirnya memang saya lebih memilih memakai crayon plastik milik Nana ketimbang pakai spidol. Warna spidol yang intens membuat garis pinggir pola tertutup, dan saya nggak rela. Hahaha. Intinya, ini asik banget! Menutup wawancaranya, Mas Bambang kasih hadiah doodle keren buat Emak Gaoel. Huaaa, makasih ya, Mas! semoga sukses untuk buku-buku selanjutnya. 

Doodle Mas Bambang untuk Blog Emak Gaoel! Keren!

Selasa, 05 Januari 2016

Pemenang Give Away Akhir Tahun Blog Emak Gaoel

Assalamu'alaikum.

Saatnya mengumumkan pemenang Give Away Akhir Tahun Blog Emak Gaoel! Ayo, ngariung ka dieu! 

Sebelumnya, terima kasih sebesar-besarnya untuk semua teman-teman yang udah ikutan give away ini khususnya, dan juga teman-teman yang diem-diem mantau (istilahnya: silent reader). Waktu awal ngeblog saya nggak kepikiran kalau blog ini bisa jadi seperti sekarang ini. Bisa punya followers ratusan, didatangi banyak teman baru setiap hari, bahkan sampai dijadikan referensi. Jauh, jauuuh banget dari niat awal saya yang cuma mau ngumpulin catatan kegiatan dan kejadian yang saya alami sehari-hari.


Membaca komentar teman-teman satu per satu membuat saya flash back dan mencoba menata ulang kembali niat blogging saya. Begitu banyak ternyata yang berharap lebih dari Blog Emak Gaoel. Kadang saya takut, jangan-jangan apa yang teman-teman lihat di diri saya lewat tulisan-tulisan saya di sini misleading. Saya selalu berusaha jujur setiap menulis di blog. Apa yang saya hadirkan, sejujurnya itulah saya. Semoga saya tidak mengecewakan teman-teman semua. 

Mengadakan kuis, lomba atau give away adalah salah satu cara saya untuk menghargai kebaikan hati teman-teman semua yang sudah meluangkan waktunya selama ini sukarela untuk blogwalk ke sini. Bukan untuk "membeli" trafik dari teman-teman, bukan untuk menambah followers, bukan untuk membujuk calon klien. Semua itu bonus yang memang saya nikmati. Itu rejeki. Semoga teman-teman bisa melihat niat saya sering mengadakan lomba di blog sebagai usaha saya untuk bisa berbagi dalam bentuk lain, selain tulisan-tulisan saya di sini. Karena saya juga sadar, kadang tulisan saya nggak ada ilmunya, tapi masih ada aja yang mau baca dan komentar. 

Saya minta maaf kalau selama ngeblog, saya nggak banyak keliatan ninggalin link (baca: komentar) di blog teman-teman sekalian. Mungkin ada yang tersinggung karena (merasa) tidak dikunjungi balik. Saya cuma bisa minta maaf, karena mau bela diri pun rasanya malah jadi nggak bagus juga. Sebab kegiatan blogging buat saya adalah kegiatan personal (termasuk blogwalking). Saya bebas memilih untuk membaca blog siapa seperti teman-teman yang tidak pernah saya paksa untuk mampir ke sini. Nggak perlu saya koar-koar terus-terusan untuk menjelaskan kalau saya datang kok ke blog teman-teman, tapi nggak selalu meninggalkan jejak. Untuk apa? Yang penting kita saling sayang. Eaaa!

Saya juga minta maaf, kalau selama ngadain lomba, ada yang udah ikut berkali-kali, tapi belum menang-menang juga. Ya namanya juga lomba, bukan pembagian jatah sembako. Hahahaha. Tiap lomba selalu nongol tulisan-tulisan keren. Beberapa nyaris menang hanya dengan selisih nilai yang sangat kecil. Ini juga terjadi saat mencari pemenang give away kali ini. Nggak mungkin kan saya simpen yang nyaris menang, "Ya udah, ntar dia menang di lomba selanjutnya aja."? Lu kate? Wkwkwkwk.

Terima kasih juga untuk ide-ide segarnya agar Blog Emak Gaoel bisa tampil lebih baik tahun ini dan mendatang. Insya Allah, semua akan saya tampung dan berusaha direalisasisusisasikan (pabaliut). Untuung, blog ini niche-nya Emak Gaoel, jadi bebaaaaassss nambah kategori. Hahahaha. Ini lagi nambah kamar di sini, ada travel segala, padahal saya (katanya) gak pernah piknik, cuma di Bekasoy doang. Semoga jadi doa, tahun ini piknik keliling dunia. Aaamiin!


Sekali lagi, dengan penuh kerendahan hati dan pelukan hangat manja dari saya, terima kasih, terima kasih, terima kasih untuk doa, harapan dan semua kritik serta masukannya untuk Blog Emak Gaoel.

Pake berpanjang-panjang dulu, inilah dua pemenang Give Away Akhir Tahun Blog Emak Gaoel yang beruntung mendapatkan masing-masing sebuah parfum dari Oriflame:

Windah Saputro

dan 

Ernawati Lilys

Selamat, ya. Yang lain, jangan kecewa. Nanti kita adain lagi, ya. Terima kasih sekali lagi. Untuk para pemenang, silakan email nama, alamat dan nomor teleponnya ke windafitriani48@gmail.com. 

KALIYYAAN CHUNGGUUHH SESHWATUUUH!   

Senin, 04 Januari 2016

Barang Baru, Banting Harga!

Assalamu'alaikum.

Selamat datang di Shop Emak Gaoel. Di postingan ini, semua barang yang saya jual masih dalam kondisi baru, tersegel dan belum pernah dicoba. Dapat dari ... yah, dari mana ajalah, namanya rejeki. Tapi sayang nggak kepake, jadi mau dijual murah (di bawah harga pasaran) aja. Hajar, bleeh! 

Aturan belanjanya gampang, tinggal kirim email ke windafitriani48@gmail.com dengan subject: Shop Emak Gaoel (nama barang).

Coffee Machine Dolce Gusto Mini Me (White). --SOLD--

Kondisi: Baru.
Bonus 6 capsules sudah expired karena dapat barangnya udah lama, jadi nanti tidak saya sertakan, ya. 

Harga di Lazada Rp 1.899.000. Saya jual dengan harga Rp 1.500.000 (belum termasuk ongkos kirim dari Bekasi). 

Harga: Rp 1.899.000 Rp 1.500.000

Smartfren Andromax Q 4G LTE. --SOLD--

Kondisi: Baru (tersegel)
Including: - Nomor perdana Smartfren 4G LTE
                 - 2 + 6 GB Bonus Data (berlaku selama 7 hari)
Warna: Dark Blue

Harga di website resmi Smartfren Rp 1.299.000. Saya jual dengan harga Rp 1.099.000 (belum termasuk ongkir dari Bekasi).

Harga: Rp 1.299.000 Rp 1.099.000

Smartfren Andromax Ec 4G LTE. --SOLD--

Kondisi: Baru (tersegel)
Including: - Nomor perdana Smartfren 4G LTE
                 - 2 + 6 GB Bonus Data (berlaku selama 7 hari)
Warna: Black

Harga di website resmi Smartfren Rp 799.000. Saya jual dengan harga Rp 599.000 (belum termasuk ongkir dari Bekasi).

Harga: Rp 799.000 Rp 599.000

Estee Lauder BB Cream

Kondisi: Baru (tersegel)
Double Wear, All Day Glow, SPF 30/PA+++. 30 ml. Intensity 3.0. Color: Normal.

Harga resmi di counter Rp 520.000 (lihat sticker harga resmi di belakang kemasan). Saya jual dengan harga Rp 350.000 (belum termasuk ongkir dari Bekasi).

Harga: Rp 520.000 Rp 350.000

Happy Shopping! ^_^

Minggu, 03 Januari 2016

Asiknya Lettering dan Typography Al Qur'an

Assalamu'alaikum.

Saya lagi asik sama kegiatan baru saya di rumah. Selain ngulek sambel, hobi saya emang coret-coret di kertas alias doodling. Berhubung ngulek sambel pake urusan keringetan (di mana lebih enak keringetan karena hal lain ketimbang gara-gara nyambel), doodling lebih menarik buat saya. Beberapa bulan belakangan ini, saya latah ikut-ikutan nyoba nulis-nulis yang digaya-gayain gitu. Bahasa kekiniannya, lettering, you know. *songong*


Awalnya saya coba-coba pakai brush pen (pulpen yang ujungnya kayak kuas cat air) nulis huruf sambung beberapa quote ala-ala saya dan posting di Instagram. Kalau ngeliat hasil tulisan tangan saya mah, sebenernya mengenaskan hasilnya. Tapi apalah daya, keinginan tampil begitu besar. Cuek ajalah, posting ajaaa. :v 

Nggak pake lama, kesongongan saya meningkat, pengen nyobain pake kuas dan cat air beneran (ada gitu yang bo'ongan?). Wah, ternyata susah emang. Butuh kesabaran, keuletan, ketekunan dan latihan tanpa henti untuk bisa dapat feel dan bentuk huruf yang diinginkan. Sampai sekarang aja, walaupun udah latihan tiap hari selama satu jam, saya masih belum puas sama hasil bentuk huruf tulisan tangan saya. Semoga Hayati tidak lelah, bang. 



Lagi asik-asiknya latihan lettering, di Instagram ketemu satu akun yang keren banget. BANGET! BAAANGEEET! Nama akunnya @stefankunz (Stefan). Foto-fotonya berisi kumpulan tulisan typography-nya yang menulis isi Alkitab (Bible) dan lengkap dengan video singkatnya. Saya cuma bisa bengong melihat hasil karyanya. Typography bisa dibilang sebagai bagian dari seni lettering. Banyak artis typography profesional yang dipakai jasanya untuk membuat pesanan logo perusahaan atau font modifikasi untuk berbagai keperluan. 

Typography is the art and technique of arranging type to make written language legible, readable, and appealing when displayed. The arrangement of type involves selecting typefaces, point size, line length, line-spacing (leading), letter-spacing (tracking), and adjusting the space within letters pairs (kerning[1]). The term typography is also applied to the style, arrangement, and appearance of the letters, numbers, and symbols created by the process. (Source: Wikipedia)

Typography of Stefan @stefankunz on Instagram

Melihat keuletan Stefan membuat kumpulan typography Alkitab, saya jadi terinspirasi untuk melakukan hal serupa dengan Al Qur'an. Sebenarnya sejak setahun yang lalu Mama saya sudah sering banget mengingatkan saya untuk mulai membaca tafsir/terjemah Al Qur'an sekalian menghafal. Ngingetinnya pake bikin baper, "Tahun depan umur udah 40, Nda. Umur 40 tahun kalau belum berubah ke arah yang lebih baik, kita akan tetap seperti itu." Mama saya juga mengutip satu ayat Al Qur'an untuk mempertegasnya. Dan saya makin clegukan. 

“Sehingga apabila dia telah dewasa dan usianya mencapai empat puluh tahun, ia berdo’a : “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat ENGKAU yang telah ENGKAU berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih yang ENGKAU ridhoi; berilah kebaikan kepadaku dengan memberikan kebaikan kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada ENGKAU dan sesungguhnya aku termasuk orang2 yang berserah diri.”” (Al-Qur’an, Surat Al-Ahqaf, ayat 15).

Kalau udah bicara umur, emang suka ngeri-ngeri gimana gitu. Ditambah lagi sama omongan dari Mama saya itu. Makin gelisah hati ini. Tsah. Akhirnya, dengan mengucap nama Allah, bismillaahirrahmanirrahiim, saya coba pasang niat karena Allah untuk mulai membaca terjemah Al Qur'an dan menghafalnya pelan-pelan. Cara yang paling efektif, alhamdulillaah udah ketemu waktu saya melihat akun Stefan tadi. Saya mulai menulis typography Al Qur'an. Dengan begitu, saya meluangkan waktu untuk membaca terjemahnya sambil melakukan sesuatu yang saya suka dan nikmati. Alhamdulillaah, sampai hari ini, sudah sampai Al Baqarah ayat 32. Masih jauh memang dari target satu Al Qur'an. Tapi seenggaknya saya sudah mulai melangkah. Udah hafal juga artinya, Mak? Belum semua. Hihihihi. Tapi, makin lama saya menghabiskan waktu menulis indah satu ayat, makin lama ayat itu menempel di kepala saya. So, dengan sendirinya saya sedang berusaha menghafalnya. Beberapa ayat saya ingat, beberapa belum berhasil karena terlalu panjang. Mungkin harusnya saya mulai dari Juz Amma (bagian terakhir Al Qur'an) yang terdiri dari surat-surat pendek dulu, ya. Tapi udah terlanjur. Hiks. Ya udah, kita terusin aja. 


Saya mohon do'anya, ya. Semoga project menghafal dan menulis typography Al Qur'an ini lancar sampai akhir. Semoga saya diberi umur dan kesehatan untuk menyelesaikannya. Aamiin. Thanks to you,Stefan in Switzerland, for the inspiration. I always believe, goodness and kindness are beyond religions. To have you, a good Christian, as my inspiration of doing my Muslim's activity, is such a great way to show people that difference and religions don't matter. What matter is we keep spreading inspiration to others. 







Sabtu, 02 Januari 2016

I Think I Broke Some Blogging Myths Last Month

Assalamu'alaikum.

Di saat teman-teman blogger berlomba-lomba naikin Klout Score, DA, PA, Alexa Rank dan pageviews harian di blognya, selama bulan Desember kemarin saya justru harus berusaha ikhlas melepaskan kegiatan ngeblog dan "nyampah" di socmed karena kepengen fokus ngurusin Crafting for Charity. Biarin deh, Desember nggak ada kerjaan dulu. Saya udah komitmen sejak tahun lalu, Desember memang akan saya khususkan untuk kegiatan Crafting for Charity. Sekalian terapi untuk ketenangan jiwa seorang blogger rempong seperti saya ini. 


Tapi biar gimana, namanya juga sama blog sendiri, pasti cinta kaaan. Sebelum meninggalkan sejenak blog ini, nggak lupa ngecek posisi segala macem penilaian sistem itu. OK, Klout score lagi nangkring di angka 77 dan ini sisa basian abis ngadain lomba blog sama Smartfren sebelumnya, sih. Wkwkwkwk. Terus DA sama PA lagi ada di angka 23 dan 32, kalo gak salah. Alexa rank di angka 190.000-an. Pageview harian blog juga masih biasa aja, kalau lagi ada postingan baru sekitar 1.000 - 2.000an, kalau lagi gak ada update paling cuma sekitar 600-an. Biasa banget ....

Saya udah siap banget Klout Score bakalan terjun bebas. Bener aja, nggak pake nunggu lama, minggu pertama dan kedua Desember, Klout Score saya meluncur syantiex ke angka 69. DA dan PA masih sama, walaupun kata yang pakar blogging, ada semacam update untuk angka DA dan PA yang bikin hampir semua website mengalami kenaikan. Semacam itulah, jangan tanya saya, gak ngerti. Alexa rank juga sukses nyungsep ke angka 220.000-an. Saya males mikirinnya, ntar aja deh kalo mood, dikatrol lagi, pake apaan gitu. Hahaha. Soale, dulu saya pernah obsesi banget sama angka-angka ini, dan berujung ke ribet sendiri. -_- Niatnya ngeblog mau buang mumet, malah jadi mumet sendiri. Lelah .... Makanya, abis itu saya nggak mau lagi ribet sama angka-angka itu, kecuali ngintip-ngintip doang sekali-sekali. Itu juga kalau ada calon klien yang nanya. Selebihnya, cukuplah buat hibur-hibur diri pas arisan gak keluar. Sekitar pertengahan Desember kemarin memang saya pas dapat tawaran untuk mereview campaign satu perusahaan, makanya sempetin ngintip kondisi statistik blog yang ternyata mengenaskan itu. Eh, syukurlah, job-nya tetep deal. Rejeki gak ke mana, masih ke Bekasi.
Akhir Desember 2015 kemarin, kegiatan Crafting for Charity resmi selesai, saya coba cek lagi keadaan blog dan status social media milik saya. Dengan keadaan minim update, ternyata statistik blog saya justru mengalami kenaikan walaupun tidak signifikan. Jangan tanya saya kenapa, karena saya pun nggak tahu. Daripada saya coba jelasin sok tau, terus ada yang ngakak di belakang, mending kalem aja, menikmati pete bakar cocol sambel. 

Tapi biar gimana, saya mikir juga, kenapa justru di saat saya "males" update di blog, segala rupa angka-angka itu malah naik? Konon kabarnya, sekitar awal Desember kemarin penilaian angka DA dan PA memang ada semacam pembaruan yang lumayan menghibur karena semuanya naik. Baydewey, kocak juga kalau semua naik, berarti kan kondisi sebenernya sama aja dong, ya. Hihihihi. Yah, buat yang ilmunya cetek macam saya ini, sekali lagi, lumayanlah kalau liat angka-angka itu naik (walaupun nggak tau kenapa), buat hiburan. :v 

Iseng, saya coba buat catatan, sebatas ilmu yang saya tahu aja, seputar kondisi statistik yang rada anomali di blog saya. Kenapa-kenapanya, saya nggak tau pasti. Tapi yang saya catat di sini adalah apa yang saya (tidak) lakukan dan hasil yang saya dapat, ternyata nggak selalu seperti yang ada di teori ngblog. Beberapa kondisi mungkin berbeda dengan orang lain, tapi ya gapapa dong saya catet sendiri. Ih!

Niche

Bahas niche blog ini bikin saya gelisah sebenernya. Sebagai blogger yang kebanyakan mau, saya susah menentukan mau menulis khusus di satu topik yang spesifik. Akhirnya dengan penuh percaya diri, kalau ada yang nanya, "Niche blogmu apa, mak?" Saya selalu jawab, "Niche-nya Emak Gaoel." Nyahaha, apa deh itu! 

Padahal, katanya ahli ngeblog, sebaiknya tema blog itu spesifik. Kalau bahas fashion, ya fashion aja. Kalau kuliner, ya kuliner aja. Kalau traveling, ya udah traveling aja. Biar kepercayaan publik (duile) juga terbangun dengan melihat konsistensi kita menulis di satu bidang. Selain itu, image kita juga terbentuk dengan sendirinya. Lah, saya malah segala macem dibahas. Image macam apa yang terbentuk? Image pasar malem? Entahlah, silakan jawab sendiri. Saya mah pasrah orangnya. :v (pasrah = males mikir).

Sampai udah tahun 2016 ini, saya masih ogah milih mau kheuseus ngebahas apaan di Blog Emak Gaoel. Biarlah, saya ngeblog kan biar santai, bukan buat setres. Kalau ternyata banyak topik yang bikin saya santai, ya sebanyak itu juga yang akan saya share di blog. Bhihihi. 

Klout score vs interactive


Jujur, kalau lagi lihat Klout score yang naik itu emang semacam hiburan, ya. Rasanya, aduuuh saya ternyata sesuatu banget di dunia maya. Wekekekek. Sebagai warga online yang pernah nangkring di Klout score 77 (gara-gara kedongkrak ngadain lomba pake sponsor gede, ini mah), saya paham banget gimana rasa semringahnya itu. Padahal dalam hati ya ngerti sendiri kok, kalau nggak ngadain lomba, nggak bakalan juga se-hits itu Klout score saya. Jadi semacam buat elus-elus diri sendiri aja.

Klout score kan katanya berhubungan erat dengan interaksi kita di social media, ya. Setelah kemaren sempet nyungsep di angka 63, di akhir Desember saya coba cek lagi, ternyata Klout score saya naik lagi ke angka 71-72. Padahal bisa dibilang, isi update socmed saya gak beda-beda amat kayak biasa. Tapi apa mungkin karena saya update foto-foto Crafting for Charity yang notabene rada beda dari bulan-bulan biasanya, ya? Entahlah. Males mikir lagi. :v

DA/PA vs updates

Dari pantauan (kepo), katanya kemaren DA dan PA blog sebagian besar teman-teman blogger mengalami kenaikan, ya? Alhamdulillaah, blog saya juga kebagian naik, dari angka 23/32, sekarang jadi 28/38 (kalau belum berubah lagi). Patut disyukuri juga dong ya, dinaikin cuma-cuma pas saya lagi gak ada update-an yang berarti. Anggap aja lagi beruntung. Bhihihi.

Blogwalking

Blogwalking meningkatkan nilai interaksi kita di dunia maya. Iya, saya paham, kak. Cuma panjang urusannya nih kalau blogwalking jadi semacam kegiatan yang harus saling berbalas. Masalahe, baca postingan orang tuh kalau nggak sesuai sama minat, ya susah enjoynya. Apalagi mau ninggalin komen, lah ngerti juga nggak. Contoh nih, si Sutopo lumayan rajin blogwalk ke sini, kadang ninggalin komen. Kemaren malah dia ikutan lomba Blog Emak Gaoel juga. Makasih, ya. Tapi jangan tuntut saya ke pengadilan ya kalau nggak pernah baca tulisan dia yang lain, apalagi ninggalin komen. Lah, yang dibahas di sana urusannya website design apalah, review spare part motor sama helm, segala teori SEO dan adsense. Otaknya gak sampe, kakaaak! :( Jadi ya, jangan baperan kalau gak dibales komen.

Sebulan kemaren praktis saya nggak ada baca-baca blogpost teman-teman. Maaf, ya. Memang nggak ada waktu. Tapi ini FYI aja, buat teman-teman yang sudah mampir ke sini dan ninggalin komen, saya selalu klik namanya dengan maksud bisa langsung masuk ke link blognya, seenggaknya udah nyumbang satu pageview. Makanya, kalau komen sebaiknya pakai identitas Name dan URL aja. Soalnya kalau pake akun Gmail, masuknya ke profile G+. Kalau udah dibawa ke mana-mana dulu, ya belum tentu nyampe ke blognya. Tergantung lagi rajin atau males.

Soal silaturahmi dan interaksi, saya mah percaya, bisa lewat mana aja. Sejujurnya, silaturahmi saya dengan teman-teman dunia maya justru lebih banyak terjalin di Facebook, Instagram dan Twitter. Jadi, janganlah katakan diriku tak menghargai niat silaturahmi teman-teman yang udah datang berkunjung ke sini karena gak ngunjungin balik. Banyak faktor penyebabnya. Tema yang saya nggak tertarik/mengerti, kurang waktu, kehadang Captcha, sinyal ngehe. Banyaaak! Jangan baper, yes. I love you still, mmuaaach!

Pageviews

Kondisi pageviews harian blog ini sebenernya nggak sebombastis yang dibayangkan teman-teman, kok. Sampe sepuluhribuan sehari? Boro-boro! Hahaha! Kondisi ini udah sejak lama kok, standard banget kalau lagi ada update blog post baru, trafik naik sampai sekitar 1.000 - 2.000an. Selebihnya, hari biasa tanpa blog post baru, nggak sampai 1.000an pageviews. Tergantung saya lagi rajin share link di akun socmed saya atau nggak.

Bulan Desember kemarin, praktis saya cuma posting 4 blog post baru. Ternyata dengan jumlah postingan baru yang minim, kondisi trafik blog saya tetap sama seperti biasa. Artinya, nggak mengalami penurunan.

Lah, jadi panjang. Gak ada ilmunya juga, cuma pengen curhat aja, kenapa selama Desember kemaren kondisi blog saya justru kebalikan dari beberapa teori-teori blogging yang ada? Mungkin ada beberapa kondisi lain di luar teori tadi yang bikin keadaan blog dan akun socmed saya begitu, kali ya. Yang pinter boleh dibahas, di depan saya, di belakang saya, terserah. Sambil ngetawain juga gapapa, asal jangan ketawa sendirian. Hati-hati.

BACA BLOG POST SAYA YANG LAIN SEPUTAR BLOGGING DI SINI.

Jumat, 01 Januari 2016

Absurd Conversation with My Daughter (Part 1)

Assalamu'alaikum.

Buat teman-teman yang temenan sama saya di Facebook mungkin sering banget baca status percakapan saya dengan Safina sejak beberapa tahun yang lalu. Waktu punya anak perempuan, saya nggak nyangka sama sekali bakal dikasih bocah yang kritis dan "ajaib" banget cara mikirnya kayak si Nana ini. Cara berpikirnya yang "out of the box" udah keliatan dari sejak dia mulai bisa bicara umur 2,5 tahun. Kadang heran, dapet turunan dari mana sih, emaknya kalem dan anggun begini, kok anak ceweknya malah begini? *duduk anggun di singgasana ratu* 



Yang bikin gemes banget itu, Nana kalau sama orang lain pencitraan banget kalemnya. Pemaluuu banget! Cuma sama saya aja di rumah (dan kadang sama Abang dan Papanya) dia berani ngomong dan mengungkapkan pendapatnya dengan lantang. Nggak jarang, dia ekspresif banget kalau lagi emosi. Tapi ya itu, di rumah doang. Makanya saya mulai bikinin home video di Youtube. Tujuannya, selain supaya dia bisa latihan pede ngomong, juga sebagai barbuk kalo saya nggak ngada-ngada di status. Wakakakak, penting! Percakapan yang saya rekam di status semuanya fresh dan langsung saya posting setelah terjadi. Kadang bikin kaget, tapi seringnya mah bikin saya manyun mingkem sambil ngemut pete rebus. -_- 

Mulai bulan ini saya coba kumpulin sedikit-sedikit percakapan antara saya dan Safina selama tahun 2015 kemarin, ya. Siapa tau, ada pakar anak yang bisa bantu saya, gimana biar gak kalah mulu ngemeng sama bocah. Kredibillitas saya sebagai Emak Gaoel sungguh dipertaruhkan inih! Hadah ....

Januari 2015


Kita awali waktu malam tahun baru 2015 yang lalu, Fadhil sama Safina menjelang tidur, kedengeran mereka ngobrol. Biasanya kalau mereka ngobrol, saya belagak cuek, padahal kuping berdiri, pengen tau apaan yang diomongin. Waktu itu Fadhil masih umur 11 tahun dan Safina 6 tahun.

Fadhil: "Nana resolusinya apa?"
Nana: "Apa?" (tahun lalu dia masih mau bicara pakai bahasa Indonesia sama Abangnya).
Fadhil: "Resolusi! Mau ngapain tahun 2015?"
Nana: "Oooh! Mau naik sepeda!" 

Kagak nahan banget liat mukenye si Nana pas bilang, "Ooooh!". Sotoy beud da, ah! Hahaha! Bocah jaman sekarang ternyata ngobrolinnya resolusi kalau pas tahun baru. Okesip.
Beberapa hari kemudian, kami lagi on the way pulang dari rumah Jidah (Nenek). Mobil kami papasan dengan ambulance yang bawa jenazah dan iring-iringannya. Seperti biasa, Nana kalau liat sesuatu yang lain dikit, pertanyaan demi pertanyaan langsung muncrat aja, gak berenti-berenti. Dan seringnya lagi (SELALU) percakapan jadi ke mana-mana, belok jauh banget dari inti percakapan. Untuk urusan yang satu ini, like mother like daughter emang. Ini bukti obrolan serius soal kematian bisa belok jadi ngomongin kambing.

Nana: "Is it dead people inside the car?"
Saya: "Yes, someone died."
Nana: "Where do they go?"
Saya: "Graveyard."
Nana: "No! Dead people go to the hospital." (Ni anak, kalau sotoy suka nyolotan emang)
Saya: "No, they will be buried in the graveyard." (Berusaha sabar seperti ibu peri)
Nana: "Oh, just like the sheep I killed?"
Saya: "What? You killed a sheep? When? Where?" (Mulai mikir, jangan-jangan imaginary friend si Nana ini seekor kambing, terus mereka berantem, terus dia "bunuh" temen kambingnya. Sigh)
Nana: "Yesterday, in Minecraft."
Saya: "Why did you kill it?"
Nana: "Because I took all the wool and he doesn't have wool anymore. So I killed him." (Kalem)
Saya: (OMG) "Next time don't kill the sheep, OK? The wool will grow again soon."
Nana: "Really?"
Saya: "Yes!"
Nana: "It's gonna take forever to grow, mom."

Jadi menurut ngana kalau bulunya lama numbuhnya, bunuh aja gitu? Errrgh, ini percakapan berlanjut terus sampai rumah dan saya rasanya cuapeeek bangeeeeet waktu itu.

Nggak cuma Safina doang yang suka bikin saya keselek. Fadhil, biar anaknya kalem dan pendiam, kadang kalau nyeletuk suka bikin ngakak juga. Waktu itu udah adzan Magrib, dan saya nyuruh dia buat sholat.

Saya: "Udah adzan, sholat yok, Dhil!"
Fadhil: "Yakin udah adzan? Fadhil mau nunggu adzan sekali lagi biar yakin."
Saya: "Adzan sekali lagi ya udah Isya' kali, Baang!"

Hadeeuuh!


Pernah juga saya dibikin melow sama celetukan Safina. Gara-gara lagi nonton film Frozen di TV dan Elsa lagi mau nyanyi lagu Let It Go. Dengan penuh semangat karaoke, saya ngajak Nana buat nyanyi bareng, dong! 

Saya: "I like this song! Let's sing together!"
Nana: "No, mom. Let her sing alone." (ekspresi datar)

Jahat. *baper*

Topik percakapan yang suka bikin saya deg-degan biasanya nggak jauh-jauh dari kematian dan kehamilan. Sekitar pertengahan Januari 2015, Safina menggambar sesuatu dan ngasih liat ke saya.

Nana: "Look, this is my dad's." (Katanya sambil nunjukin gambar kuburan)
Saya: "But your dad is still alive."
Nana: "That's OK, Mom. He can always come back to life."
Saya: "Ummm, actually no. When people die, they don't come back to life."
Nana: "You mean, like ... forever?" (Mukanya bengong)
Saya: "Yes."
Nana: "Like grandma? Where do they go?"
Saya: "Some go to heaven, some will go to ...."
Nana: "Hell?"
Saya: "Yeah, but that's Allah's business. We never know where people go after they die. All I know, if you are good, you will go to heaven." (Mendadak Hayati lelah, bang, membahas tentang kematian ke anak umur 6 tahun)
Nana: "Do they have toys in heaven?"
Saya: "Plenty!"
Nana: "Food? Castle? Ipad? Fruit tea? Alfamart?"

Lanjut ngakak. ALFAMART harus ada di surga, pokoknya! Penting buat Safina. :v

Akhir bulan Januari 2015, Safina pernah nanya sesuatu yang sampe sekarang belum saya jawab, "Mom, why are you wearing bra?" Hahahaha. 

Dan bulan Januari 2015 kemarin ditutup dengan pernyataan epic seputar favorit subject-nya: BUTT. Dia lagi main sambil duduk di lantai dan ngomong, "Mom, I have a cold butt," sambil ngelus-ngelus pantatnya. 


BERSAMBUNG