Udah tanggal 31 Januari aja???!!!
Astaganagabonaaarrr!!! (Pura-pura kaget, secara selama sebulan ini masih hidup dan bernafas, nggak pingsan dan tau-tau kebangun hari ini...wkwkwkwk...).
Januari akan pergi dalam hitungan jam...beberapa peserta J50K sudah memasang badge kemenangan mereka di blog masing-masing, mereka adalah yang berhasil menaklukkan diri mereka sendiri saat berusaha mencapai 50ribu kata dalam waktu sebulan!!! Ini bukan prestasi main-main!!! Banyak dari mereka justru belum pernah sama sekali menulis panjang berbentuk novel, dan mereka berhasil! Banyak juga yang gagal mencapai target itu, dan jangan salah, beberapa dari mereka justru yang selalu menulis setiap hari, seperti saya. hiks...
Jadi, keberhasilan itu memang tidak bisa diukur dari jam terbang (entah kenapa, saya selalu meringis setiap kena cap 'senior' dalam menulis hanya karena saya memulainya sedikit lebih cepat dari mereka yang mengaku junior), terbukti NIAT YANG KUAT pada akhirnya yang akan bertepuk tangan paling meriah untuk mereka yang berhasil menggandengnya sampai akhir perjalanan.
Saya masih ingat pengalaman pertama saya mengikuti event January 50K ini tahun lalu. Saat itu semangat saya dilapisi dengan perasaan ragu yang sangat besar. G, sahabat saya, baru memperkenalkan kepada saya tentang Nanowrimo yang terus terang cukup membuat adrenalin saya terpacu hanya dengan membayangkan andai saya ikut dalam kegiatan semacam itu. Kampung Fiksi dengan nekad ikut mengadakan kegiatan serupa di bulan Januari 2011. Ke-nekad-an kami itu akhirnya yang melahirkan sebutan "Nekaders" bagi para pesertanya. Saya pribadi saat itu memang benar-benar merasa nekad untuk ikut-ikutan. Boro-boro mau PD bisa mencapai target. Bayangkan, 50ribu kata itu adalah sekitar 1.600 kata per hari. Kata-kata sejumlah itu setara dengan sebuah cerpen yang saya sanggup tulis dalam waktu dua jam, namun melalui proses perenungan, membaca dan mengolah data sekitar 3 hari paling cepat. Ini bukan project main-main! Dan kenyataan kalau event ini sama sekali tidak menyediakan hadiah apa pun bagi para achiever-nya justru makin membuat saya terpacu. Melawan diri sendiri, bukankah itu adalah perjuangan terbesar seorang anak manusia di dunia? Conquer yourself, you'll conquer the world!
ABOUT ME
▼
Selasa, 31 Januari 2012
Selasa, 24 Januari 2012
Tentang J50K, Mbak Xenia dan Pesan Sponsor
Maleeem semuanyaaa...
Huaaa, maaf ya, lama juga nggak posting...Jangan salahkan akyuuu, salahkan si mbak yang mendadak pulang kampung. Huhuhuuuu... Udah sebulan ini mbak yang nolong saya di rumah pulang, gara-gara sakit. Buyar semua rencana menulis saya selama sebulan ini. Biasanya bisa nulis kalau anak-anak udah tidur, ini harus nyuci piring dulu, nyetrika dulu, nyapu dulu, kadang pake acara ngepel. Kenapa nggak bisa siang aja sih ngerjainnya? Nggak, nggak bisa! Saya tipe emak yang pengennya maen terus sama anak-anak kalau mereka lagi maen. Hihihihi...Resikonya, waktu menulis saya jadi berkurang. Mega project January 50K jadi terbengkalai. Sampai hari ini, novel Magali saya masih muter-muter aja di angka 15.000 kata, sementara peserta yang lain malah udah ada yang selesai 50.000 kata! Whoaaa...Sepertinya tragedi Ooops tahun lalu akan terjadi lagi pada calon novel baru saya. Hiks! Tapi untungnya kali ini belum jadi terlalu banyak, dan kendalanya muncul di awal-awal, jadi saya nggak akan terlalu nelongso kalau nggak bisa mencapai target. Soalnya tahun lalu, sampai hari terakhir bulan Januari 2011, saya sudah dapat 45.000 kata, dan lalu mandeg! Waaah, itu benar-benar moment "ngok" banget, deh! Intinya, Magali akan terus berjalan, tapi mungkin agak sedikit pelan, merangkak dan ngesot. Hahahaha...
J50K tahun ini agak tersendat. Magali, sabar yaa... |
Huaaa, maaf ya, lama juga nggak posting...Jangan salahkan akyuuu, salahkan si mbak yang mendadak pulang kampung. Huhuhuuuu... Udah sebulan ini mbak yang nolong saya di rumah pulang, gara-gara sakit. Buyar semua rencana menulis saya selama sebulan ini. Biasanya bisa nulis kalau anak-anak udah tidur, ini harus nyuci piring dulu, nyetrika dulu, nyapu dulu, kadang pake acara ngepel. Kenapa nggak bisa siang aja sih ngerjainnya? Nggak, nggak bisa! Saya tipe emak yang pengennya maen terus sama anak-anak kalau mereka lagi maen. Hihihihi...Resikonya, waktu menulis saya jadi berkurang. Mega project January 50K jadi terbengkalai. Sampai hari ini, novel Magali saya masih muter-muter aja di angka 15.000 kata, sementara peserta yang lain malah udah ada yang selesai 50.000 kata! Whoaaa...Sepertinya tragedi Ooops tahun lalu akan terjadi lagi pada calon novel baru saya. Hiks! Tapi untungnya kali ini belum jadi terlalu banyak, dan kendalanya muncul di awal-awal, jadi saya nggak akan terlalu nelongso kalau nggak bisa mencapai target. Soalnya tahun lalu, sampai hari terakhir bulan Januari 2011, saya sudah dapat 45.000 kata, dan lalu mandeg! Waaah, itu benar-benar moment "ngok" banget, deh! Intinya, Magali akan terus berjalan, tapi mungkin agak sedikit pelan, merangkak dan ngesot. Hahahaha...
Minggu, 22 Januari 2012
Kamu, Seutas Tali Yang Mengikat Leherku
kenangan masa lalu bersamamu ini seperti tali yang mengikat leherku...
membuatku takut bergerak karena kupikir aku akan tercekik nantinya ...
lama aku bertahan di tempatku berdiri karena ketakutanku itu ...
sampai suatu hari aku muak, karena aku tak pernah bergerak, dengan tali melingkari leherku...
kupikir, tak ada ruginya aku bergerak...kalau aku tercekik aku akan mati...
dan itu sama saja seperti keadaanku yang tak bergerak ini...maka aku nekad berjalan...
aku siap mati tercekik oleh tali yg melingkari leherku...dua, tiga langkah...
tali itu belum juga menegang, menarik leherku...empat, lima langkah...
Jumat, 20 Januari 2012
Inilah Aku Tanpamu
Kamu duduk di bawah pohon yang sama sore itu. Bedanya, kamu tidak bersamaku. Sepertinya kamu sendiri. Ada yang lain darimu kulihat. Rambutmu terlihat lebih berkilau. Yakin sekali wangi tubuhmu pasti seperti aroma buah, seperti yang pernah kuingat. Sedikit sesal menyelinap dan masuk ke dalam rongga hatiku.
Dulu kamu juga cantik, walaupun tak secantik sekarang. Saat pertama kita bertemu, aku begitu terpukau. Tak lama kamu menjadi milikku, hari-hariku mulai diisi dengan aroma buah dari tubuhmu. Namun itu tak lama. Aku yang salah. Aku bosan. Entah kenapa. Yang pasti, perlakuanku kepadamu sempat membuat marah adikku.
"Kamu jahat! Tidak perhatian! Jangan salahkan siapa-siapa kalau suatu saat dia akan pergi darimu diam-diam karena perlakuanmu padanya!" Ketus teguran adikku, menghakimi perlakuanku padamu.
Waktu itu aku hanya tertawa, menyepelekan. Tahu apa anak kecil itu? Aku bosan dan malas. Kenapa harus disangkut-pautkan dengan perhatian? Toh kamu tetap ada di sampingku. Aku yakin sekali kamu tak akan pergi meninggalkanku. Kamu begitu ketergantunganpadaku, betapa pun tak pedulinya aku padamu terkadang.
Dulu kamu juga cantik, walaupun tak secantik sekarang. Saat pertama kita bertemu, aku begitu terpukau. Tak lama kamu menjadi milikku, hari-hariku mulai diisi dengan aroma buah dari tubuhmu. Namun itu tak lama. Aku yang salah. Aku bosan. Entah kenapa. Yang pasti, perlakuanku kepadamu sempat membuat marah adikku.
"Kamu jahat! Tidak perhatian! Jangan salahkan siapa-siapa kalau suatu saat dia akan pergi darimu diam-diam karena perlakuanmu padanya!" Ketus teguran adikku, menghakimi perlakuanku padamu.
Waktu itu aku hanya tertawa, menyepelekan. Tahu apa anak kecil itu? Aku bosan dan malas. Kenapa harus disangkut-pautkan dengan perhatian? Toh kamu tetap ada di sampingku. Aku yakin sekali kamu tak akan pergi meninggalkanku. Kamu begitu ketergantunganpadaku, betapa pun tak pedulinya aku padamu terkadang.
Rabu, 18 Januari 2012
Sepucuk Surat (Bukan) Dariku
Tanganku sudah cukup dingin, sekarang bergetar pula memegang selembar kertas itu. Terlalu lama aku menunggu rangkaian kata dalam secarik kertas itu menghampiri hidupku. Terlalu lama, sampai mungkin sekarang sudah terlambat.
Untuk apa dia mengirim surat itu untukku sekarang? Dia sudah menikah. Tak akan ada apa pun untuk kami berdua sekarang ini. Semua yang indah sudah menantiku dan dia, calon istriku. Jadi untuk apa selembar kertas itu sampai di tanganku hari ini?
Calon istriku menghampiri dengan tanda tanya besar di wajahnya.
“Surat dari siapa?”
“Bukan dari siapa-siapa!” jawabku sambil merobek dan membuangnya dengan tergesa.
“Bukan siapa-siapa adalah seseorang yang istimewa, begitu biasanya,” ujarmu pelan, menyelidik.
“Tidak istimewa! Tidak pernah istimewa dan tidak akan istimewa selamanya!” Entah mengapa aku merasa harus membela diri dengan suaraku yang tinggi.
Dia terdiam. “OK, kalau begitu,” katanya kemudian.
Selasa, 17 Januari 2012
Ada Dia Di Matamu
“Ayo, kita udah telat, nih! Habis fitting di tempat Mbak Siska, kita masih harus ke catering untuk bayar DP!” Suara Dinda terdengar sedikit kesal di telepon.
Banu menghembuskan nafas perlahan, berusaha agar Dinda tidak perlu mendengar desahannya. Banu khawatir Dinda menangkap kegalauan dalam suara desah nafasnya yang tertahan itu.
Tiga minggu menjelang hari pernikahan mereka, semua persiapan tampak makin kacau-balau saja. Kebaya Dinda yang kurang motte, catering yang mendadak minta ditambah uang DP, fotografer yang terus-menerus mendesak mereka segera berangkat ke Anyer untuk keperluan foto pre-wed, dan seribu satu masalah kecil yang mengganggu sekali.
Banu heran, dengan pasukan panitia pernikahan mereka yang sejumlah dua kelurahan itu, masih saja ada yang tidak bisa dibereskan oleh mereka dan terpaksa calon pengantin yang turun tangan. Beberapa temannya di kantor sudah sempat mengingatkan Banu tentang masalah ini.
“Biasanya makin dekat hari H, malah makin kacau, Nu!” kata Mas Bambang, operator mesin di kantornya.
“Waduh, mas! Kok bisa gitu?”
“Nggak tahu juga, Nu. Tapi justru di situ dinamikanya. Itu akan jadi sesuatu yang akan kalian kenang berdua nantinya.” Mas Bambang menepuk-nepuk pundaknya, memberi semangat.
Minggu, 15 Januari 2012
Aku Mau Kamu. Titik.
Kenapa tiap bulan nasib gue selalu begini, sih? Sebenarnya apa salah gue sampai harus mengalami nasib kayak begini? Gue rasa, gue udah cukup manis selama hidup di dunia ini. Gue nggak pernah macem-macem. Gue selalu nurut sama lo. Gue selalu makan apa aja yang lo beliin buat gue. Gue selalu pergi tidur tepat waktu, sesuai keinginan lo. Malah gue selalu siap bertarung demi menjaga kehormatan lo, orang yang gue sayang. Kurang apa gue?
Kurang apa gue sampai tiap bulan gue harus babak-belur kayak gini? Tapi dasar gue emang manis banget, gue nggak pernah marah diperlakukan begini sama lo. Gue rela, ikhlas, entah kenapa. Mungkin gue bego, tapi biarin, deh! Gue nggak peduli. Asal lo tetep kasih gue apa yang gue butuhin, apa aja akan gue lakukan. Toh, tiap gue babak-belur, lo malah jadi tambah sayang sama gue. Lo jadi lebih perhatian ke gue. Lo jadi lebih merhatiin makan gue. Bahkan lo nggak segan-segan nungguin gue sampai ketiduran di kamar gue.
Ah, jadi bingung gue. Sebenarnya lo itu sayang atau nggak sih sama gue? Di satu sisi, lo biarin aja gue sampai berdarah-darah babak-belur. Kadang-kadang lo malah ikut-ikutan nyorakin gue kalau gue udah mulai nggak bisa ngelawan lagi. Tapi di sisi yang lain, lo selalu perhatian sama semua yang menyangkut hidup gue. Lo tau nggak, lo itu udah bikin hati gue terombang-ambing, galau men, galaauu!!!
Sabtu, 14 Januari 2012
Kamu Manis, Kataku
Tempat mereka bertemu selalu sempit dan bundar. Setiap mereka bertemu,
panas selalu menyergap. Belum lagi usai panas itu, pihak ketiga akan
selalu muncul mengacau dan mengaduk-aduk pertemuan mereka. Kalau sudah
begitu, keduanya hanya bisa diam memendam dalam panas.
Pagi, seperti biasa, adalah waktunya mereka kembali bertemu. Seperti
yang sudah-sudah, mereka tahu tak akan ada kesempatan yang leluasa
untuk bisa saling menyapa, apalagi berkenalan.
Namun salah satu dari mereka sudah membulatkan tekad, sebelum semuanya
luruh karena si pengacau yang selalu hadir lima detik setelah mereka
bertemu.
''Pagi ini paling tidak aku harus bisa menyampaikan sesuatu untuknya.
Lima detik yang berarti harus bisa kumanfaatkan dengan baik!" Tekadnya
membara dan membaja.
Jumat, 13 Januari 2012
Dag Dig Dug
Dag…
Image from http://www.dreamstime.com/royalty-free-stock-images-girl-waving-hand-image3803209 |
Tangan kecil melambai riang melepas kepergianku. Ah, si kecil itu, makin hari makin kuat saja daya magnetnya. Ingin rasanya aku melepas pekerjaanku demi bisa selalu bersamanya di rumah. Tapi kami, aku dan dia, sama-sama butuh pekerjaan ini. Darimana lagi kami bisa mendapat uang pembeli susunya? Laki-laki yang harusnya dipanggil ayah oleh pemilik tangan kecil itu berkhianat atas nama cinta. Cintanya pada perempuan lain lebih besar, begitulah.
Kamis, 12 Januari 2012
"Halo, Siapa Namamu?"
"Halo, siapa namamu?" (image from http://www.glamquotes.com/quote/smile-quotes/) |
“Selamat pagi! Ferdy menemani kamu menembus kemacetan Jakarta seperti biasa. Yang mau request lagu, mention aja Twitter kita. Syaratnya cuma satu, nggak boleh request lagu mellow, ya!”
Suara tawa renyah kemudian terdengar. Suara itu yang setiap pagi, lima hari seminggu selama hari kerja, yang berhasil membuat Dita mengurungkan niatnya untuk tidur di mobil omprengan yang membawanya ke kantor. Ferdy, si penyiar radio, selalu berhasil membuat pikiran Dita berkelana hanya dari mendengar suaranya saja.
Sebenarnya sudah lama Dita ingin berkenalan dengannya. Gedung tempatnya bekerja bersebelahan dengan gedung tempat stasiun radio itu berada. Hanya saja jam siarannya yang sangat awal di pagi hari, jam enam sampai delapan pagi, membuatnya sulit untuk menemukan waktu pergi ke gedung sebelah.
Pagi ini, seperti biasa, Dita harus cukup merasa puas hanya mendengar suaranya dari radio mobil omprengan langganannya. Beberapa kali request lagunya diputar oleh Ferdy, seperti tiga hari yang lalu.
“Request dari Ditalalala di Twitter, nih! Katanya minta lagu Move Like Jagger biar semua pada semangat! Move Like Jagger it iiiisss!!! Enjoy, guys! And, thank you, Dita! Semoga perjalanan kamu ke tempat aktifitas lancar, ya!”
Mendengar Ferdy menyebut namanya saja cukup membuat nafas Dita tertahan, lalu perasaan sumringah menyeruak dari dalam dirinya.
Rabu, 11 Januari 2012
Buku Ungu Pembuka Tahun
Memulai sesuatu dengan "sesuatu" itu sesuatu banget, yah?
Hihihihi, gak jelas, gini...wkwkwkwkwk
Saya sedang bahagia. Bulan Januri 2012 belum ada 20 hari, saya sudah dapat kabar bahagia. Satu buah buku antologi yang memuat tulisan saya kembali terbit. Melengkapi koleksi buku yang menerbitkan tulisan-tulisan saya di dalamnya dan menemani buku Dear Papa 6 untuk menjadi sepasang buku persembahan untuk mama dan papaku. Ini dia bukunyaaaa....
Seperti postingan sebelum ini, di mana saya sempat membahas fenomena mengikuti audisi naskah yang bertujuan untuk amal, bukuDear Mama ini (seperti juga buku Dear Papa) memberikan keseluruhan keuntungan pembelian untuk kegiatan sosial. Artinyaaa, penulis nggak dapet apa-apa. Dan saya tidak keberatan sama sekali. Untuk nama sebesar Nulisbuku, insya Allah saya yakin mereka cukup bertanggungjawab dengan project-project sosial yang mereka kerjakan. Selain itu saya kenal lumayan dekat dengan coordinator project dua buku tersebut (Dear Papa dan Dear Mama); Lala Purwono, walaupun kenalnya hanya di dunia maya. Saya selalu ter-update dengan perkembangan buku-buku saya yang terbit melalui Nulisbuku dan hasil penjualan ditujukan untuk kegiatan amal melalui twit Lala atau juga lewat twit-nya Nulisbuku.
Hihihihi, gak jelas, gini...wkwkwkwkwk
Saya sedang bahagia. Bulan Januri 2012 belum ada 20 hari, saya sudah dapat kabar bahagia. Satu buah buku antologi yang memuat tulisan saya kembali terbit. Melengkapi koleksi buku yang menerbitkan tulisan-tulisan saya di dalamnya dan menemani buku Dear Papa 6 untuk menjadi sepasang buku persembahan untuk mama dan papaku. Ini dia bukunyaaaa....
Buku Dear Mama 10 |
Seperti postingan sebelum ini, di mana saya sempat membahas fenomena mengikuti audisi naskah yang bertujuan untuk amal, bukuDear Mama ini (seperti juga buku Dear Papa) memberikan keseluruhan keuntungan pembelian untuk kegiatan sosial. Artinyaaa, penulis nggak dapet apa-apa. Dan saya tidak keberatan sama sekali. Untuk nama sebesar Nulisbuku, insya Allah saya yakin mereka cukup bertanggungjawab dengan project-project sosial yang mereka kerjakan. Selain itu saya kenal lumayan dekat dengan coordinator project dua buku tersebut (Dear Papa dan Dear Mama); Lala Purwono, walaupun kenalnya hanya di dunia maya. Saya selalu ter-update dengan perkembangan buku-buku saya yang terbit melalui Nulisbuku dan hasil penjualan ditujukan untuk kegiatan amal melalui twit Lala atau juga lewat twit-nya Nulisbuku.
Kamis, 05 Januari 2012
Mungkin Kamu Sendiri Yang Tidak Menghargai Tulisanmu!
Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah artikel tentang audisi-audisi naskah yang banyak diadakan oleh penerbit-penerbit indie. Naskah-naskah yang di-audisi dan masuk seleksi kemudian dibukukan dengan perjanjian royalti seluruhnya untuk disumbangkan ke kegiatan sosial. Terus terang, saya sudah beberapa kali mengikuti audisi serupa. Malah beberapa kali tidak pakai audisi, kirim naskah saja langsung dan semua naskah yang masuk dibukukan! Wah, gampang banget punya buku sekarang, ya?
Saya pribadi, sampai saat ini, tidak merasa kalau menerbitkan buku dengan cara demikian adalah salah atau memalukan atau kurang bergengsi atau tidak layak. Terlalu banyak hal-hal yang personal yang melatar-belakangi seseorang mengikuti sebuah audisi naskah atau lomba menulis atau berkontribusi dalam sebuah project menulis lalu kemudian hasilnya dijadikan antologi dalam sebuah buku.
Saya tidak tahu apa latar belakang anda, dia dan mereka. Tapi saya tahu persis alasan saya mengikuti berbagai project menulis yang banyak diadakan oleh penerbit-penerbit baru, penerbit-penerbit indie atau komunitas-komunitas menulis yang saya ikuti. Saya ingin tulisan saya dibaca oleh lebih banyak orang.
Saya pribadi, sampai saat ini, tidak merasa kalau menerbitkan buku dengan cara demikian adalah salah atau memalukan atau kurang bergengsi atau tidak layak. Terlalu banyak hal-hal yang personal yang melatar-belakangi seseorang mengikuti sebuah audisi naskah atau lomba menulis atau berkontribusi dalam sebuah project menulis lalu kemudian hasilnya dijadikan antologi dalam sebuah buku.
Saya tidak tahu apa latar belakang anda, dia dan mereka. Tapi saya tahu persis alasan saya mengikuti berbagai project menulis yang banyak diadakan oleh penerbit-penerbit baru, penerbit-penerbit indie atau komunitas-komunitas menulis yang saya ikuti. Saya ingin tulisan saya dibaca oleh lebih banyak orang.
Senin, 02 Januari 2012
Ini Pemenangnyaaa!!! Happy New Year 2012!!!
Hallooo!!!
Yeayy! Ini postingan perdana di tahun 2012. Dan yang bikin bahagia isinya adalah pengumuman pemenang giveaway abal-abal emak gahol. Hahahaha...
Ngaku aja, deeeh...pasti udah pada gelisah kaaan nungguin siapa pemenangnya! Halah, udah ngaku aja kamu, itu yang di pojok! Nggak usah belagak cool gitu, deh! Huahahahahaa...
Jadi setelah dua minggu kemaren ditantang untuk buat postingan gokil tentang 10 hal yang belum diketahui oleh orang lain, akhirnya terkumpul ada lima peserta yang berani menyambut tantangan saya. Nggak tau kenapa tuh, yang lain pada kemana! Malu kali ya buka-bukaan? Hihihihihi...
Selamat tahun baru 2012!!!
Ngaku aja, deeeh...pasti udah pada gelisah kaaan nungguin siapa pemenangnya! Halah, udah ngaku aja kamu, itu yang di pojok! Nggak usah belagak cool gitu, deh! Huahahahahaa...
Jadi setelah dua minggu kemaren ditantang untuk buat postingan gokil tentang 10 hal yang belum diketahui oleh orang lain, akhirnya terkumpul ada lima peserta yang berani menyambut tantangan saya. Nggak tau kenapa tuh, yang lain pada kemana! Malu kali ya buka-bukaan? Hihihihihi...
Lima peserta keren dan berani malu itu adalah:
1. Adi Chimenk
2. NF
3. Ambu
4. Warna-warni
5. Meli