Jumat, 19 Februari 2010

Hujan

  2 comments    
categories: 
Titik-titik halus...
Angin menderu...
Rinai lembut...
Kilatan cahaya di langit...
Tetes-tetes harapan...
Gelegar suara menyentak....
Tercurah...
Tertumpah...
Langit kian kelam...
Dalam gelap malam yang kian menghujung...
Dingin menggigit...
Gemeletuk gigi beradu...
Selimut hangat sebagai penggoda...
Dan aku si tergoda tak berdaya...
Sempurna malam ini...
Peraduanku lebih hangat...
Karena dingin yang kau hantar...
Hujan...

Related Posts:

  • Di Padang ArafahSekedar mengagumi puisi yang bagus (menurutku...)Oleh : Saini K. M (Majalah Noor, edisi November 2008)Pertemuan antara kita, Tuhanku, tak pernah resmi… Read More
  • tak ada salahnya sedikit puisi cintatak ada salahnya kan sedikit puisi cinta menyelinap? menyelinap ke dalam canda harian kita dengan dua bocah nakal itu... menyelinap ke dalam tawa ge… Read More
  • RinduTuhan ciptakan rasa rindu pada manusia agar kita selalu teringat. Rindu pada kekasih yang memberi debar di hati. Rindu pada kampung halaman yang membe… Read More
  • Cinta Lama MenyapaSaat cinta lama menyapa...Akankah kau sambut dengan bahagia?Sedangkan kau bukan lagi untuknya...Maukah kau sekedar berjudi?Mencoba kembali rasa yang l… Read More
  • Cinta Sampai MatiKatamu kamu cinta aku Kataku aku juga cinta kamu Maumu aku selalu ada Mauku kamu selalu hadir Bibirmu selalu menggoda Bibirku tidak pernah menolak Tan… Read More

2 komentar:

  1. Ehem... pertanyaan.. dibawah selimut itu, bersama siapa ya? hihi... *jgn bilang sama kopi anget atw kompor yak!*

    BalasHapus
  2. bersama bantal guling...yang idup lebih sip lagi....wkwkwkwkwkwk

    BalasHapus