Titik-titik halus...
Angin menderu...
Rinai lembut...
Kilatan cahaya di langit...
Tetes-tetes harapan...
Gelegar suara menyentak....
Tercurah...
Tertumpah...
Langit kian kelam...
Dalam gelap malam yang kian menghujung...
Dingin menggigit...
Gemeletuk gigi beradu...
Selimut hangat sebagai penggoda...
Dan aku si tergoda tak berdaya...
Sempurna malam ini...
Peraduanku lebih hangat...
Karena dingin yang kau hantar...
Hujan...
Hujan
Related Posts:
Di Padang ArafahSekedar mengagumi puisi yang bagus (menurutku...)Oleh : Saini K. M (Majalah Noor, edisi November 2008)Pertemuan antara kita, Tuhanku, tak pernah resmi… Read More
tak ada salahnya sedikit puisi cintatak ada salahnya kan sedikit puisi cinta menyelinap? menyelinap ke dalam canda harian kita dengan dua bocah nakal itu... menyelinap ke dalam tawa ge… Read More
RinduTuhan ciptakan rasa rindu pada manusia agar kita selalu teringat. Rindu pada kekasih yang memberi debar di hati. Rindu pada kampung halaman yang membe… Read More
Cinta Lama MenyapaSaat cinta lama menyapa...Akankah kau sambut dengan bahagia?Sedangkan kau bukan lagi untuknya...Maukah kau sekedar berjudi?Mencoba kembali rasa yang l… Read More
Cinta Sampai MatiKatamu kamu cinta aku Kataku aku juga cinta kamu Maumu aku selalu ada Mauku kamu selalu hadir Bibirmu selalu menggoda Bibirku tidak pernah menolak Tan… Read More
Ehem... pertanyaan.. dibawah selimut itu, bersama siapa ya? hihi... *jgn bilang sama kopi anget atw kompor yak!*
BalasHapusbersama bantal guling...yang idup lebih sip lagi....wkwkwkwkwkwk
BalasHapus