Rabu, 29 Juni 2016

Karena Bahagia itu Cantik (Atau Sebaliknya?)

"Manda why do you have so many make-up on your case?"

Keponakan perempuan saya, Fia, sedang menjelang usia ABG, nanya sambil main-mainin isi cosmetic's case milik saya. 

"Because I love them!" ujar saya semringah sambil nyomot mascara kesayangan dari tangannya.

"Do you have to put on so much make-up everyday?"

Saya ngerti, di umurnya yang menjelang 12 tahun, rasa ingin tahu anak perempuan soal kosmetik dan kecantikan memang sedang rawan-rawannya. Saya mulai menyusun kata-kata untuk bisa menjelaskan kenapa saya begitu suka memakai make-up.

"I don't have to put on so much make-up. Nobody makes me do it. I just love to do it. Do you understand the difference?"

Fia mengangguk ragu. "I put on make-up because I love to put on make-up. I have so many make-up because I love having them. It's the same thing like you love to read books. Do you have to spend so much time to read books? Do you have to have so many books? Does anyone force you to read those books?" Lanjut saya.

"No. Nobody force me to read books. Except, my teacher, maybe. But, I love reading story books."

Nama: Emak Gaoel. Hobi: dandan, guilty as charged. :p

Sesungguhnya pertanyaan yang dilemparkan Fia sering sekali saya dengar dan baca di timeline. Banyak orang (laki-laki dan perempuan) yang tidak paham kenapa ada perempuan yang begitu suka memakai make-up. Menghabiskan waktu lebih lama di depan cermin hanya untuk menyeimbangkan bentuk alis. Bela-belain hapus make-up cuma karena wing eyeliner kanan nungging lebih tinggi dari yang kiri. Atau gregetan sendiri karena warna blush on terlalu gonjreng. "Why?" tanya mereka.

Karena saya menikmatinya. Percayalah, saya pakai make-up bukan cuma pas mau keluar rumah aja. Kadang kalau kerjaan rumah lagi selow, saya suka iseng dandan kumplit sebulu-bulu mata palsu pun dipake. Buat apaah? Buat suka-suka hati saya. Hahaha.

Memakai Make Up Sebagai Terapi
I put on make up to make me feel good about myself, not to impress other people.

Buat sebagian besar perempuan, dandan itu bukan perkara pengen tampil cantik. Efek setelah dandan ya emang biasanya jadi lebih enak dipandang, tapi sebenernya yang dicari itu efek terapinya, kalau buat saya, ya. Hlah, kok jadi lari ke terapi segala?

Lah iya, semua studi psikologi pasti mengaminkan kalau manusia yang bahagia adalah yang bisa melakukan hal-hal yang disukainya tanpa kekangan, paksaan atau pun tudingan. Iya apa iya? Soal preferensi hal-hal yang disukai itu apa, tentu saja gak bisa disamaratakan antara satu manusia dengan manusia yang lain. Antara satu perempuan dengan perempuan yang lain. As for me, saya suka dan menikmati proses berdandan, untuk keluar rumah atau pun tidak. Saya menikmati melihat refleksi wajah saya sejak polos tanpa sapuan foundation, sampai berseri-seri setelah kena "tampar" blush on. Cih, ngerasa cantik, ya? Nggak, sis. Saya ngerasa BAHAGIA. Udah, gitu aja. Wkwkwkwk. Dan gak bisa bantah kan, kalau kita bahagia, akan kelihatan ke pancaran sinar muka kita, dengan atau tanpa kosmetik. Setuju?

Besides cosmetics, hang out with besties will also makes me happy.

By the way, ada studi-nya juga lho, memakai make-up bisa jadi mood booster. Contoh, kalau lagi butuh "suntikan" percaya diri, misalnya mau ketemu klien penting, pakai lipstik warna merah menyala, sis. Ngaca bentar, sambil senyum, tapi jangan kelamaan senyum-senyumnya. Coba dirasa-rasain, agak lebih pede gak sekarang? Kalau aku sih, yes. Gak tau kalo Mas Anang. Halah. Atau, lagi ngerasa kesehatan menurun? Mungkin kurang minum air putih, kak. Selain banyakin minum air, coba pakai foundation dengan baik, karena ngasih efek warna kulit wajah kita lebih bercahaya sehingga mood kita terarah juga ke perasaan menjadi lebih sehat. Yeah, karena saya bahasnya seiprit, emang bakalan banyak banget celah untuk membantah kajian tadi, ya. Tapi at least, untuk short term mood booster, it works. Trust me.

Kulit Wajah Bermasalah Karena Banyak Memakai Make Up?
Hasil 5 hari memakai Cetaphil Gentle Skin Cleanser, kulit wajah terasa sehat.

Pake make-up segitu banyak, kulit wajah gak ngambek apa? Oh, ya ngambeklah kalau jorok. Hahaha. Sis, itu brush foundation udah berapa tahun gak dicuci? Itu sponge bedak udah gak keliatan warna aslinya, ganti atuhlah. Eh, mau tidur kok gak pernah bersihin muka? Naaah! Gara-gara jorok, kan? Makanya bersihin muka yang bener. Pake Cetaphil Gentle Skin Cleanser. Ahsek.


Kenapa pake Cetaphil?

1. Karena cocok untuk semua jenis kulit wajah, terutama yang sensitif. Buat saya, sering make make-up itu udah masuk dalam area kulit wajah sensitif, karena lebih sering terpapar benda asing. So, buat bersihin muka, saya emang suka ribet. Beda kalau milih lipstik, harga 20 ribuan pun kalau penasaran, dihajar aja. Huahahaha. Muka grosiran lu, mak!

2. Karena bahan-bahan pembuatnya salah satunya adalah purified water, yang pastinya minimal bahan kimia. Ada sih beberapa nama kimia dalam ingredients Cetaphil Gentle Skin Cleanser ini. Tapi setelah dipelajari lewat Mbah Google, insya Allah semuanya aman.

3. No fragrance and soap free. Lah, iki piye? Pembersih muka kok gak wangi dan gak berbusa? Hadooh, tadi katanya mau aman? Ya kurang aman apa coba, tanpa tambahan pewangi dan bahan sabun, artinya berkurang kandungan kimia di dalamnya.

4. Praktis. Swear, ini yang paling saya suka dari Cetaphil Gentle Skin Cleanser. Makainya nggak ribet. Kalau mau pake air, bisa. Tinggal bilas aja. Tapi mau langsung dipakai gitu aja tanpa bilas pun bisa. Aaak, suka!

5. Gampang nyarinya. Ada di mana-mana, kok. Cari di drugs store deket rumah, pasti nemu. Apa? Mahal? Kagak! Sumpah irit, jadi harga mahal pun gak berasa, karena makenya juga gak harus sampe cemong-cemong masuk idung. Dikiit aja udah cukup. Gak percaya? Lihat demonstrasi pemakaiannya di video saya ini. Cuuus!



I feel beautiful because I'm happy. 

Jadi,nggak usah takut dituding aneh-aneh gara-gara suka dandan. Bukan orang lain yang membuat kita bahagia, tapi diri kita sendiri. Nah, kalo suka dandan, jangan lupa bersihin muka yang bener. Pake Cetaphil Gentle Skin Cleanser, ya. Btw, kalau mau belajar banyak soal perawatan kulit bareng Cetaphil, bisa ke sini, ya. Atau kepoin akun socmednya di Fanpage Cetaphil Indonesia, Twitter @cetaphil_id, Youtube Cetaphil Indonesia dan Instagram @cetaphil_id.

Kamis, 23 Juni 2016

How to Keep Your Kids Busy during Ramadhan

  6 comments    
categories: ,
Assalamu'alaikum.

There's no secret that when it comes to kids, there are nothing to keep them sit still more than 5 minutes. They always want to do things, different things, all the time. Hellaw, exhausted mom's here! Apparently, during Ramadhan, it's even more challenging for us to make them "forget" that they are fasting. When they have nothing to do or feel bored doing something, they'll come to you and ask, "How much longer. mom?" or, "Can I break my fasting now?"



Telling them to read books all day is not really an answer, especially if you have active kids like mine. Giving them tablets and laptops, and let them play games all day until iftar? Heck NO! Parents these days have to be more creative to make the kids busy during Ramadhan. Yes, we can ask them to do more ibadah like doing sholah sunnah and recite Al Qur'an. But how long do you think it will prevent you from the same whining? 

After so many years of having Ramadhan with kids, I know that each year I have to come up with plans to keep them busy. Especially this year, we're having Ramadhan at the same time for school holiday in Indonesia. Allah, have mercy on me. 

These are what I can make my kids doing during the days of Ramadhan, for my little girl especially. Luckily, she has her cousins (my nieces) visiting from Singapore for few days. So, we can create something to do together with them. The more the merrier, right?

Painting Mugs


Oh, well. As you all know, I sell painted and lettered mugs. So, I have some spare mugs at home. I have all the tools, like markers, expensive one. -_- Usually, I never let my daughter touch my markers. So, when I told her that she and her cousins can paint mugs, she got very excited. 




I predicted that they will finish it like in five minutes because they got bored. But no, I told them, they have to follow my instruction if they want a pretty and good quality mugs like I made. They had to start from cleaning the mugs. And then painted it. Painted it in serious way, because I told them, once the mugs go into the oven, they couldn't change anything of their designs. It will stay forever like that. And at last, I let them put their mugs into the oven, set the temperature and wait for it to bake for like 1 hour. 

Result? I made them spend 3 hours without even remember that they were fasting. Hahaha!


Doodling and Crafting


Well, this one is actually almost every Ramadhan activity I have for my kids. Since I have all the tools and equipment, it has to be the easy way out for me. This year, I know I have to give a little twist to make my daughter feel that this activity (that becomes too usual for her) is different. I let them play with all my markers, my paint, my crafting papers, my glue and all my stuff on my crafting table. Oh well, I can buy those again later, as long as they're happy, and BUSY!

Happily, Safina and Fikri (one of her cousin) made banner for them to pretend that they're having a shop. It gave me another idea to do for another day with them. We're going to open our shop in front of the house the next day! When I told them that, they got super excited. 

Snacks for Sale


The next day, we went to a mini market to buy some snacks for them to sell. We bought candies, peanuts, marsmallow, syrup, plastics and ribbons. The whole day we were busy to prepare all the snacks. They put the syrup into the plastic and put them into the freezer. Then they cut marsmallow into small pieces and stack them on the skewers. They also put some candies and peanuts into the plastic bags.


I helped  them making the sign and the price tags. That's all. The next day, we put a small table in front of the house in the afternoon. Kids usually play outside before iftar (magrib) time arrive. But from the beginning I warn those three girls, this is not about how much money they will make. This is about HAVING FUN together and be confident meeting new people. Especially, those three don't really speak Indonesian fluently. My nieces live in Singapore since they were born. My daughter? Yes, she lives in Bekasi (Indonesia) since day one, but I raise her in bilingual environment. And lately, she speaks English better than Indonesian. So, they just have to find a way to sell their snacks. I just watch from the distance. Hahaha.



Half an hour before Magrib, they collected Rp 35.000. Not bad for first attempt, girls! My oldest niece said, "Tomorrow we'll bring all the rest of the snacks to Atuk's (granpa) house and force everybody there to buy!" LOL! Talking about business!

My two nieces has gone back to Singapore few days ago. Now, my nephew from Malaysia (11 years old) comes to Jakarta. I have to find another way to keep my kids and their cousin busy. Because this time it's a boy additional in the family, I can't use the same activities. HELP!

Well, you can always take them to the movie or restaurant for dinner, though. But heck, not everyday! :v 



Rabu, 22 Juni 2016

Fresh and Radiant Look with Delicate ULTIMA II Series



Assalamu'alaikum.

Haloo! Saya lagi bahagia banget nih punya seri baru make up dari ULTIMA II. Yup! ULTIMA II, shay! Brand kosmetik ini udah terkenal banget dari lama. Malah Mama saya waktu saya kasih tahu kalau saya punya Delicate Serial dari ULTIMA II ikut-ikutan histeris. “Mama mau, dong! Dulu Mama juga pernah ikut beauty class dari ULTIMA II, lho gini-gini.” Hiyaaah! Okedee.Hihihi.

Gimana nggak happy. Timingnya kok bisa pas banget. Pas saya lagi sebel-sebelnya susah banget cari blush on yang bagus. Eh, ULTIMA II datang dengan manisnya bersama Delicate Serial-nya yang cantik banget ini. Mamaaa, I’m a happy woman! Jangan ganggu aku dulu, ya! *duduk depan meja rias*

ULTIMA II Delicate Series

Yang mau saya cobain sekarang ini adalah Delicate Lipstick dan Delicate Blush ULTIMA II. Untuk lipstick ada dua warna, Spice dan Better Than Chocolate. Sedangkan blush, ada empat pilihan warna dari dua jenis blush on: matte dan shine. Untuk Delicate Shine Blush ULTIMA II ada Baked Coral dan Sahara Rose. Sedangkan untuk Delicate Matte Blush ULTIMA II ada Nude dan Hot Pink. Kita mulai aja, yuks?

Delicate Lipstick

Both untuk warna Spice dan Better Than Chocolate kalau dilihat kasat mata adalah warna yang “gue banget”. Hahaha. Lihat sendiri, warna kulit wajah saya cenderung eksotis gelap seksi gitu. Jadi emang harus pinter-pinter pilih warna lipstick supaya kesannya ke wajah jadi mencerahkan. Delicate Lipstick by ULTIMA II ini (according to the package) sudah dilengkapi dengan pelembab (silk enriched mega moisturizers), vitamin C dan E. Waktu saya coba swatch, memang terasa banget creamy. Nggak perlu ditekan terlalu keras ke permukaan tangan, warnanya udah keluar. Yang saya suka, kita bisa control tebal tipisnya intensitas warna dengan mudah. Warna akan terlihat natural dengan sapuan ringan, dan akan terlihat lebih dramatis dengan sapuan lebih tebal. Istilahnya, buildable color gituu. Untuk warna, selain dua yang saya punya ini, Delicate Lipstick ULTIMA II ada 13 warna lainnya, total 15 pilihan warna yang bisa kamu pilih.

Delicate Lipstick ULTIMA II Better Than Chocolate

As for me, Spice lebih pas untuk malam hari dengan warna lebih gelap dan dramatis. Sedangkan Better Than Chocolate pas banget buat acara casual siang hari karena warnanya yang light. Efek dari silk enriched mega moisturizers yang terkandung di dalamnya terasa banget ke bibir. Saya pakai Delicate Lipstick ULTIMA II ini dari pagi sampai sore, bibir nggak kering sama sekali. Kalau pun setelah makan perlu additional touch up, itu cuma untuk keperluan menambah warna aja, karena sebenarnya bibir saya masih terasa lembab, kok. And amazingly my lips do appear moisturized! Kelihatan lembabnya. Mumumumu. *cium cermin*

Delicate Lipstick ULTIMA II Spice
Delicate Blush

Untuk Delicate Blush ULTIMA II, seperti yang sudah saya tulis di atas, ada dua macam: Matte dan Shine Blush. Wih, ini nih yang seru pas coba-cobain. Udahlah warnanya cantik-cantik, brush-nya lembut dan lebar, tempat brush juga terpisah dari blush, sehingga nggak belepotan.

Delicate Matte Blush 

Delicate Matte Blush ULTIMA II punya saya warnanya Nude dan Hot Pink. Bisa ditebak ya, warnanya “tenang” untuk kategori make up ala saya. Karena biasanya saya suka blush yang efeknya agak dramatis. OK, the package says it’s moisturizers powder, matte finish and long wearing. Let’s try it.

First of all, I’m in love with the brush! Lembut dan halus banget terasa di kulit wajah. Dan, saya ralat ya soal warna “tenang’ tadi, karena ternyata walaupun kelihatannya warnanya kalem untuk Nude dan Hot Pink, it turns out, the colors are so pigmented. Saya nggak perlu menyapu wajah berulang kali untuk mendapatkan efek warna di tulang pipi. Cukup sekali-dua kali sapuan, sudah terlihat. Saat swatch pun, warna langsung terlihat jelas dalam sekali sapuan. Catet nih, ya, warna kulit saya eksotis, lho. Alias lebih gelap dengan tone warna kemerahan. So, untuk bisa mendapatkan warna blush yang efektif di wajah saya, biasanya sulit, perlu pemakaian yang agak tebal. Ternyata, pakai Delicate Matte Blush warna light ini, gak perlu sesulit itu. Clean color impact with rich pigments, just what I need. 

ULTIMA II Delicate Matte Blush Nude

Powder Delicate Matte Blush ini juga ringan dan silky banget terasa di kulit wajah saya. Sama seperti lipstick-nya, warnanya juga buildable. Semakin intens sapuan, warna semakin keluar. Jadi tinggal atur aja, mau hilite cheekbone aja atau mau koreksi bentuk wajah dengan contouring, bisa dua-duanya. Tinggal mengatur intensitas sapuan di wajah.

ULTIMA II Delicate Matte Blush Hot Pink

Delicate Shine Blush

Ow yeah, this one is immediately became my baby. I love love love it! Saya memang lebih suka dengan make up yang memberi dampak agak dramatis ke wajah saya, dan Delicate Shine Blush ULTIMA II ini cakep banget di wajah saya. Kebetulan yang punya saya warna Baked Coral dan Sahara Rose. OMG, I literally just swatch once and the color is there with the dramatic impact on my cheekbones. 

ULTIMA II Delicate Shine Blush Baked Coral

Delicate Shine Blush ULTIMA II ini terasa lebih strong pigmented dibanding yang matte. Karena dengan sekali sapuan saja, intensitas warna yang keluar lebih kuat. Yang nggak beda adalah lightweight silky feel-nya di kulit wajah saya. Ringan banget. Semacam ajaib buat saya, karena warna yang keluar lumayan intens. Saran saya, kalau pakai Delicate Shine Blush ini, jangan samain dengan blush on lain yang perlu sampai berulang kali pemakaian, ya. Beneran, cuma butuh satu sapuan ringan di blush-nya, lalu sapukan ke tulang pipi. Kelar. Minimal dusting. Usahakan jangan terlalu tebal untuk pemakaian pertama, karena … sayang banget, kaaan kebuang-buang. Hahaha. By the way, daya tahan blush ini juara banget! Seharian dipakai, dari pagi sampai malam, udah kena air wudhu’ pun, pipi masih berseri-seri kemerahan kinyis-kinyis.

ULTIMA II Delicate Shine Blush Sahara Rose
Fave Look with Delicate Lipstick and Delicate Blush ULTIMA II

Setelah coba-coba kombinasi warna lipstick dan blush, akhirnya saya dapat look favorit saya dengan menggunakan Delicate Lipstick dan Delicate Blush ULTIMA II ini. Untuk penampilan yang segar dan berseri-seri (fresh and radiant look) sehari-hari, saya prefer untuk memakai kombinasi Delicate Matte Blush Hot Pink dengan Delicate Lipstick Better Than Chocolate. Untuk melanjutkan ke acara malam, menambah efek dramatis, saya tinggal menambahkan Delicate Shine Blush Baked Coral dan Delicate Lipstick Spice. Done! Untuk yang memiliki tone warna kulit wajah seperti saya, bisa dicoba kombinasinya seperti itu. Tapi saran saya sih, nggak usah takut eksperimen, toh yang bisa merasakan kenyamanannya ya diri kita sendiri. Remember, confidence comes from within. Ahseeek!

Day Look

Before - After Day Look with ULTIMA II Delicate Series

Day Look

Untuk Day Look ini saya memakai rangkaian produk ULTIMA II:
ULTIMA II Delicate Creme Powder Makeup 04 Buff
ULTIMA II Delicate Translucent Face Powder with moisturizer 005 Pink Shell
ULTIMA II Delicate Matte Blush 051 Hot Pink
ULTIMA II Delicate Lipstick Better Than Chocolate

Night Look

Before - After Night Look with ULTIMA II Delicate Series

Night Look

Untuk Night Look ini, saya memakai rangkaian produk ULTIMA II:
ULTIMA II Delicate Creme Powder Makeup 04 Buff
ULTIMA II Delicate Translucent Face Powder with moisturizer 005 Pink Shell
ULTIMA II Delicate Shine Blush 090 Baked Coral
ULTIMA II Delicate Lipstick Spice


Tertarik mau cobain produk Delicate Lipstick dan Delicate Blush dari ULTIMA II ini? Kamu bisa dapatkan produknya di Matahari Department Store, AEON BSD, METRO Department Store, Centro, Keris Gallery Puri Indah, Citrus, Cahaya Bintaro, SogoKota Kasablanka, Sarinah Thamrin, Debenhams Senayan City, Star Summarecon Bekasi. Atau beli online di BliBli.com.
Untuk harga, bisa ditanyakan langsung ke outlet ULTIMA II. Ini price list yang saya bisa share untuk seri yang saya miliki:

Delicate Crème Powder Makeup: Rp 200.000
Delicate Translucent Face Powder with Moisturizer: Rp 165.000
Delicate Matte &Shine Blush: Rp 140.000
Delicate Lipstick: Rp 90.000
Pro Collagen Lipstick: Rp 190.000

Pertanyaan dan informasi lebih lengkap bisa kamu dapatkan di media social ULTIMA II di bawah ini:





Senin, 20 Juni 2016

Buruan Ikut Kontes Kreasi Tajil Indomilk Kental Manis!

  5 comments    
categories: 
Assalamu'alaikum.

Bu-ibuu! Bulan puasa udah jalan setengahnya, niih! Masih semangat puasa? Masih, doong! Masih semangat nyiapin tajil buat keluarga? Ayoo, semangat, semangat! *guyur es teh manis* Dih, tumben Emak Gaoel ngomongin makanan? Emang bisa masak, mak? Bweh, jangan panggil Emak Gaoel kalo gak pinter nyontek. Hahaha.


Bingung mau bikin tajil apa? Alhamdulillaah, kebetulan banget Indomilk lagi ngadain Kontes Kreasi Tajil. Saya bisa nyontek resep tajil ibu-ibu sholehah yang manis-manis di sini. Duh, ibu-ibu manis yang sholelah ini, semoga Allah melimpahkan rahmatNya di bulan penuh berkah ini karena udah berbagi ide, kreasi dan resep. Semoga bisa dapat hadiah dari Indomilk senilai jutaan rupiah lewat kontes ini, yaa. 

Tuuh, denger jutaan rupiah, puasa langsung gak berasa, ya? Eyym! Pengen juga? Buruan ikutan kontesnya, niih. Indomilk lagi ngadain Kontes Kreasi Tajil. Kontes ini sebenarnya sudah mulai sejak tanggal 25 Mei 2016 kemarin, sampai 21 Juni 2016. Yass, hampir deadline. Makanya, buruan ikutan. Karena ada hadiah mingguannya berupa voucher belanja senilai Rp 200.000 untuk 20 pemenang. Terus, ini hadiah untuk para pemenang utamanya:

- 1 unit Oxone Master Slow Juicer senilai Rp. 3.900.000,- (Tiga Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah)

untuk 1 orang pemenang pertama

- 1 unit Oxone Giant Oven senilai Rp. 1.890.000,- (Satu Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Ribu

Rupiah) untuk 1 orang pemenang kedua

- 1 set Oxone Jumbo Cookware senilai 1.690.000,- (Satu Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Ribu

Rupiah) untuk 1 orang pemenang ketiga

Hiks, sayang banget kalau gak ikutan, ya. Apalagi kalau udah punya kreasi tajil andalan pakai susu Indomilk Kental Manis untuk keluarga selama ini. Langsung ikutan ajaa! Gimana cara ikutannya?

Silakan nonton video-nya ini dulu supaya terinspirasi, yuk.


Cara ikutnya bisa masuk lewat fanpage Indomilk ini, dan klik di bagian tab Kreasi Tajil. Atau langsung ke sini juga bisa. Lalu klik "Ikuti Kontes" di bagian atas, masuk melalui akun Facebook masing-masing, dan isi data diri, judul resep dan bahan serta cara pembuatan. Ingat ya, kreasi tajilnya harus ada Indomilk Kental Manis-nya. Jangan lupa upload foto kreasi tajilnya (foto milik sendiri, dong). Foto yang cakep, mak. Biar bikin orang mupeng pengen nyobain. *lap iler*

Satu peserta boleh mengirim sebanyak-banyaknya kreasi tajil untuk ikut dalam kontes ini. Inget, periode lomba sudah hampir berakhir, nih. Terakhir ditunggu sampai tanggal 21 Juni 2016, jam 17.00. Abis itu pantengin jadwal pengumuman pemenangnya sambil cek-cek kompetitor di galeri peserta. Hihihi. Ini jadwal pengumuman pemenangnya tiap periode kontes (tiap minggu). Tinggal nungguin periode akhir, terus siapa tau menang hadiah utama, mak. 

Jadwal pengumuman pemenang:
- Pemenang Minggu 1: tanggal 1 Juni 2016.
- Pemenang Minggu 2: tanggal 8 Juni 2016
- Pemenang Minggu 3: tanggal 15 Juni 2016
- Pemenang Minggu 4: tanggal 22 Juni 2016
- Pemenang utama: tanggal 30 Juni 2016

Ah, yakinlah, emak-emak di rumah pasti lebih jago dari saya kalo soal berkreasi bikin tajil pake Indomilk Kental Manis. Saya aja yang cuma bisa bikin puding disiram pake Indomilk Kental Manis rasa coklat jadi PD kok, karena jadinya enak. Apalagi kalau yang jago bikin kue-kue basah atau es-es segar buat buka puasa. Heuuu, mau dong dianterin ke rumah. :p

Sabtu, 18 Juni 2016

Buzzohero, Tempat Ketemu Top Social Media Influencer dan Top Advertiser

Assalamu'alaikum.

Siapa yang masih semangat ngumpulin followers di social media? Semangat terus, yaa! Soalnya saya "nemu" lagi nih satu platform tempat ketemunya para social media influencer dan advertiser untuk bisa saling kerja sama. 

Sekarang sudah banyak "pihak ketiga" yang menyambungkan para pemain social media yang memiliki daya influence tinggi (salah satunya dilihat dari jumlah followers) dengan pihak brand atau advertiser. Istilah kekiniannya, tempat brand cari buzzer untuk mengkampanyekan program atau produknya di social media. Buzzohero ini salah satunya.




Buzzohero ini adalah semacam tempat self service influencer marketing platform. Di sini pihak advertiser akan tersambung langsung dengan ribuan buzzer yang sudah bergabung di Buzzohero. Untuk sementara ini social media yang tersambung di Buzzohero adalah Twitter, Facebook dan Instagram. Semoga sebentar lagi merambah ke blog dan social media lainnya. 

Hasil kepo saya di web-nya beberapa hari ini, ternyata nama-nama buzzer (influencer) top Indonesia sudah gabung dengan Buzzohero. Kayak Jessica Yamada, fashion blogger dan influencer yang ngehits banget di IG. 


Cara kerja di Buzzohero menurut saya termasuk gampang banget sebagai buzzer. Oh ya, sebelum ke sana, jadi di Buzzohero, ada dua kategori: Buzzer dan Advertiser. Untuk menjadi advertiser cukup mendaftar sebagai advertiser/pengiklan, memasukkan sejumlah deposit (minimal Rp 100.000), membuat konten iklan dan jadwalnya. Setelah itu bisa memilih buzzer dari ribuan yang sudah bergabung di Buzzohero dan konfirmasi campaign yang sedang berlangsung. Lalu advertiser tinggal menunggu report kerja dari buzzer yang menjalankan campaignnya. Silakan ke sini untuk sign up sebagai advertiser


Proses mendaftarkan diri untuk menjadi buzzer di Buzzohero juga termasuk simple banget, tinggal sign-up. Ya, iyalaah! Hihihihi. Tapii ... nah, ini nih hubungannya sama paragraf pembuka saya tadi. Masih semangat kan ngumpulin followers lewat konten-konten keren di social media? Karena, untuk bisa gabung di Buzzohero dibutuhkan influencer dengan jumlah followers yang lumayan besar. Untuk Twitter, Facebook dan Instagram minimal punya 5.000 followers. Saya sendiri, baru bisa koneksi akun Twitter di Buzzohero, karena baru di Twitter yang jumlah follower saya lebih dari 5.000. Sedangkan di Facebook dan IG, jumlah teman dan followers saya masih kurang dari itu. Sayang banget nih, Google + belum masuk dalam jajaran social media yang direkrut oleh advertiser di Buzzohero. Padahal followers saya di G+ lumayan banget, kakaaak. Bhik.

Duh, kenapa sih jumlah followers minimalnya tinggi amat? Yaa, gini aja. Hukum ekonomi mendasar itu kan, ada harga, ada barang. Kalau masih suka ngomel, hih fee nge-buzz kecil amat. Ya kalau mau gede, tawarin hasil gede juga. Gitu, kan ya? Daripada mutung, mending terus konsen meningkatkan jumlah followers lewat trik-trik yang dikasih para mastah di workshop-workshop yang kamu ikutin itu. Praktekin. 


Soalnya, nama-nama advertiser yang udah gabung di Buzzohero pun nama-nama besar kayak ASUS, Astragraphia, Bank BJB, Epson, Kaskus, Summarecon, Mercure Hotels daaan masih banyak lagi. Tuuh, pengen gak dapet job dari mereka? Selain itu, di Buzzohero tidak dibatasi kategori buzzer untuk gabung. Siapa aja, topik apa aja yang diangkat, silakan gabung sebagai buzzer atau advertiser. Mulai dari fashion, beauty, kuliner, travel, life style, books, apa aja. Silakan gabung, karena seperti kata pepatah, semua akan jodoh pada waktunya. Hahaha. Apalagi kalau gabungnya di tempat rame kayak Buzzohero, chance untuk dapat job bagi buzzer lebih besar. Begitu juga chance untuk mendapatkan buzzer yang cocok lebih besar juga buat pengiklan. Cucok? Cucoook.

Cara kerjanya juga sederhana dan ringkas di Buzzohero. Semua job dari advertiser diluncurkan secara otomatis melalui akun social media buzzer. Artinya, kita gak perlu repot-repot bikin schedule nge-twit atau posting. Semua dilakukan otomatis melalui akun social media kita yang sudah terkoneksi di Buzzohero? Aman, gak? Insya Allah aman, kakak. Karena kita menghubungkan akun social media kita ke Buzzohero tanpa memasukkan password login. Untuk lebih jelasnya bisa dibaca di FAQ ini. 

Btw, sebagai buzzer bebas kok menentukan rate yang kita inginkan. Cuma ya, sesuaikan ajalaah. Hihihihi. Lagian, kita bebas kok mengganti nominal biaya iklan setiap saat. Dan yang lebih asik lagi, pendapatan buzzer sudah bisa langsung ditarik 3 hari setelah campaign dilaksanakan. Asal minimal sudah terkumpul Rp 500.000 sudah bisa melakukan penarikan dan tanpa potongan.  

Kesimpulannya, kalau kamu mau mulai "karir" sebagai social media influencer, Buzzohero bisa jadi salah satu media kamu untuk menapak. Cara kerjanya simpel banget. Dan kamu langsung berhubungan dengan brand-brand besar. Sebagai pengiklan juga amat sangat dimudahkan karena pilihan buzzer yang beragam, tinggal disesuaikan dengan campaign dan target. Give it a try, guys. Untuk pertanyaan lanjutan, bisa langsung klik di sini, ya. 

Kamis, 16 Juni 2016

[Eat Travel Doodle #4] Ngabisin KL City Gallery dan Panggung Bandaraya

Assalamu'alaikum.

Lanjut nih cerita jalan-jalan hepi keliling Kuala Lumpur? Masih dari "keberuntungan" Emak Gaoel terpilih jadi partisipan di ajang Eat Travel Doodle 2016 yang digagas oleh Kementrian Pelancongan dan Kebudayaan Malaysia dan dilaksanakan oleh Tourism Malaysia dan Gaya Travel bulan Mei lalu. Cerita hari pertama ada di sini, cerita muterin kawasan Putrajaya ada di sini dan cerita peresmian Eat Travel Doodle ada di sini, ya.



So, hari kedua, kita mulai agak siang sekitar jam 11. Panitia dari Gaya Travel kasian kayanya liat muka saya semalem udah jelek banget, kuyu tak berdaya, kecapean. Udah dua hari kurang tidur, diajak keliling hutan dan naik menara lebih dari 300 meter. Apalagi yang kau inginkan darikuuuh? *tepar*


Malam kedua ini kita bermalam di Regency Club Hotel Kuala Lumpur di daerah Chow Kit yang ternyata lokasinya berseberangan dengan pasar basah Chow Kit. Tadinya saya agak gimana gitu pas tau hotelnya sebrang-sebrangan sama pasar. Pasar, bo! Tapi belakangan saya bersyukur juga, karena selain pasar ini pasar yang bersejarah karena sudah ada sejak lama, di sana juga banyak jajanan khas Indonesia. Hihihi. 


Setelah sarapan santai di coffee shop hotel plus nyicil ngedoodle, kita siap-siap menuju Dataran Merdeka untuk ngubek-ngubek semua yang ada di sana. Wuah, saya semangat banget, karena waktu jalan-jalan di KL setahun yang lalu di Sepetang Bersama Blogger belum puas banget eksplorasinya di Dataran Merdeka.

Kuala Lumpur City Gallery

Dataran Merdeka ini mungkin semacam area Kota Tua di Jakarta, ya. Sepanjang jalan dipenuhi dengan bangunan tua bersejarah, mulai dari Masjid Jamek, gedung pemerintahan, KL City Gallery dan juga gedung pertunjukan Bandaraya.


Seperti biasa, kami digiring lagi menuju Kuala Lumpur City Gallery yang ngehits banget sama sign raksasa I "heart" KL-nya yang berwarna merah gonjreng itu. Terlepas dari gelora narsis saya yang membahana untuk foto-foto lagi di sign itu, dalam hati saya lebih bersemangat untuk "ngabisin" isi KL City Gallery ini. Apalagi dalam trip ini kami mendapat penjelasan secara ekslusif dari pihak ARCH Associate yang mendapat mandat untuk mengelola kawasan warisan kota tua di Kuala Lumpur City Gallery. Kesempatan langka!





Memulai perjalanan ke masa lalu dari ruang galeri pertama yang kami masuki setelah area pembelian tiket dan resepsionis emang bikin perasaan gimana gitu. Ditambah lagi, latar belakang keluarga saya yang amat sangat melayu, membuat saya seolah melihat kembali kampung halaman saya di Sumatera Barat sana. Walaupun jelas beda perjalanan sejarahnya, tapi rasa ingin tahu saya sama besarnya untuk kota ini. Berhubung kita masuknya gratisan, ya gak bisa dapet oleh-oleh souvenir lucu-lucu yang banyak di area merchandise. Kalau kamu beli tiket masuknya seharga RM 5, kamu bisa tukar tiket itu dengan souvenir seharga sama atau tinggal menambah kalau mau membeli yang lebih mahal. Saya sendiri. kemarin beli ... kertas kado. -_-



Kita juga dibawa untuk menyaksikan pertunjukan singkat pembangunan kota Kuala Lumpur yang modern melalui KL City Model Show. Dengan pengantar fakta-fakta seputar perkembangan terakhir dan mutakhir dari Kuala Lumpur di big screen, miniatur kota (yang ukurannya gak mini juga, hampir seluas ruang 8 x 8 m) terhampar di hadapan kita lengkap dengan efek lampu-lampu yang menyala di setiap lokasi yang sedang dinarasikan. Ah, keren. Udah, gitu aja. Btw, bakalan ada gedung baru yang lebih tinggi dari menara kembar Petronas KLCC lho, nanti. LEBIH TINGGI, like seriously! @_@



Puas ngubek-ngubek galeri cantik ini, termasuk melihat dapur pembuatan souvenirnya yang mayan bikin saya pengen nerobos masuk tanpa permisi karena crafty banget, kita makan siang di ARCH Cafe, masih di dalam galeri. Makanannya, mayanlah. Hahaha. Tapi ada satu yang dipesen sama Olyvia Bendon yang bentuknya bikin penasaran, ini nih. Namanya Durian Imperial apa ya kalo gak salah. Sayang, saya gak nyicipin. Bukan karena Olip pelit, tapi saya lagi buru-buru pengen ke toilet. -_-




Saran saya, kalau ke sini, jangan pake acara buru-buru, ya. Nikmati tiap menitnya. Resapi semua yang ditampilkan di tiap ruang galeri apik ini. Karena selain nilai sejarahnya, penampilannya juga artistik banget. Sayang kalau cuma dilewati aja sebagai sekedar memenuhi check list tempat yang dikunjungi. Ciyus.


Setelah dipaksa untuk puas menikmati KL City Gallery, kami kembali digiring di siang garang untuk berjalan sedikit menyeberangi Dataran Merdeka, menuju Panggung Dewan Bandaraya. "Ayo, ibu! Kita mau nonton MUD KL!" kata Hilmie, anak angkat saya dari Gaya Travel. Hihihi. Telinga saya nangkepnya, dia bilang "Mat KL". Oh, OK. Ini mungkin pertunjukan komedi lucu-lucuan model kayak di Seoul itu, pikir saya. Mat itu pasti nama tokohnya. Saya udah ngebayangin adegan-adegan semacam lenong Betawi. Dan tentu saja, saya SOTOY.

MUD, The Longest Running Musical Show in Malaysia


MUD, bukan Mat! Iya, MUD alias lumpur. Yup, ternyata ini adalah pertunjukan musikal tentang sejarah berdirinya Kuala Lumpur. Dan, maaf, susah banget saya ceritain detailnya, karena astaga ampun, kok keren. Perlu dicatat, saya ini bukan penikmat pertunjukan live, apalagi yang rada-rada musikal. Biasanya kurang menikmati. Tapi nonton MUD selama kurang lebih 1 jam dan tanpa jeda, saya sempat beberapa kali ngakak, dan sekali nangis, kebawa adegan. OK, saya udah bisa masuk golongan orang kaya dan berbudaya yang suka nonton opera gitu, dong? *tampar*


Penonton dimanjain banget dengan lagu-lagu dan tari-tarian yang ciamik yang dimainkan sekitar 20-an pemain yang suaranya merdu dan narinya jago banget. Gak cuma itu, effect panggungnya juga lumayan bikin bengong, tiap adegan digarap dengan serius, sehingga pada saat ada adegan bencana banjir bandang dan kebakaran besar di Kuala Lumpur, kita bisa ikut ngerasain hiruk-pikuk dan mencekamnya. Yang bikin saya nangis, waktu pemeran utama wanita yang memerankan Teja, @naszsally menyanyikan lagu untuk bayinya. Itu, sungguh, bikin, sebel, karena saya jadi norak hapus-hapus air mata diem-diem.



Untuk pertunjukan live sepanjang satu jam, harga tiket RM 85 menurut saya worth to spend, terutama untuk penikmat pertunjukan seni panggung dan musikal. Sedangkan saya yang bukan penikmat aja bisa ikut terlarut dalam pertunjukan. Ditambah lagi, kamu bisa ikutan ngetop naik panggung kayak Olip nih, yang ditarik untuk ikutan main sebentar di stage. Hahaha. Dan penonton juga diajak interaksi untuk bantuin memadamkan kebakaran dengan mengoper-oper ember . Somehow, saya jadi inget adegan yang sering saya lihat di berita-berita di tv. Nggg ....


Hari kedua Eat Travel Doodle, puas! Dapat referensi  doodle lumayan banyak. Apalagi ditutup sama acara belanja manja di Pasar Seni Central Market. Lanjut hari ketiga?