Kamis, 11 Juli 2013

#SwapBlog | Life In A Day of Badai

  12 comments    
categories: ,


Image from http://duabadai.wordpress.com/


Pengantar:

Postingan ini ditulis oleh Swap Partner saya di #SwapBlog. Dia adalah Taufan atau Badai.

Badai alias Taufan adalah seorang penulis merangkap tukang foto dan tukang jalan-jalan, dan bisa ditemui di blog duabadai.wordpress.com atau twitter @duabadai .

Pada #SwapBlog kali ini dengan tema Life In A Day, ia berbagi pengalamannya membesuk seorang teman di RS dan apa saja yang didapatnya selama seharian berada di sana.  Semoga bisa menjadi bahan bacaan yang menarik bagi para pengunjung setia Blog Emak Gaoel ;)



LIFE IN A DAY



Hai, teman-teman, apa kabar hidup?  Apakah hidup baik-baik saja, lurus-lurus saja bahkan cenderung membosankan, atau sedang berulah?  Bagaimanapun hidupmu, syukurilah.  Hidupilah.  Karena kalau hidup sudah pergi, maka cuma ada tiada.




Tepat sebelum puasa kemarin, seorang teman saya (sebut namanya Tian) hidupnya nyaris di ujung tanduk.  Jadi selama 3 bulan terakhir ia sering mengalami gejala 'masuk angin' parah, hingga akhirnya ia memutuskan check-up ke dokter.  Singkat cerita Tian pun dirujuk ke RSPI untuk menjalani test angiography.  Ternyata oh ternyata ia mengalami penyumbatan di salah satu pembuluh jantung (LAD) hingga 80%!  Ring-pun dipasang dan teman saya diinapkan di ICCU.  Kata dokter, jika terlambat sedikit saja, maka game over.


SHIOK!


Pagi itu pun saya lekas bergegas menuju RSPI, berdua bersama teman saya yang lain (sebut namanya Fitri).  Tak pernah terlintas dalam benak jika teman kami ini bakal terkena penyakit jantung koroner.


Tian adalah seseorang yang menjalani gaya hidup paling sehat di antara teman-temannya yang lain.  Rutin melatih ototnya (hampir tiap hari pergi ke gym), rajin renang, menjaga pola makan, tak merokok, tak minum khamr, bebas dugem & narkoba, pintar masak, mendamba istri yang setia, dan hasil cek darah terakhir adalah tekanan darah normal, gula darah normal, kolesterol normal, fungsi ginjal normal, semuanya baik-baik saja.


Bahkan dokter saja kaget mendapati fakta bahwa Tian mengalami penyumbatan pembuluh jantung.  Saya dan teman-teman pun bagai ditempeleng keras-keras oleh kenyataan ini.  Jika seorang Tian saja bisa terkena serangan jantung koroner, bagaimana halnya dengan kami?


Sekali lagi, SHIOK!


Sampai di RSPI, kami segera menuju ke ruang ICCU.  Tiap ruangan tertutup tirai rapat.  Sebuah bilik kosong menampakkan ranjang yang dikelilingi peralatan gawat darurat, selang-selang, monitor screen, dan perlengkapan lain yang saya tak tahu namanya.  Tak terbayang betapa tersiksanya harus tergantung dengan segala peralatan itu.  Tak terbayang betapa menderitanya teman kami saat ini.  Semakin tersadar saya bahwa kesehatan itu adalah rezeki yang sungguh tak ternilai.


Ruangan yang ditempati Tian pun tertutup tirai, namun terdengar suara cekikikan di baliknya.  Penasaran kami pun menyibak tirai dan melangkah masuk, dan mendapati Tian sedang tertawa-tawa bersama salah seorang teman kami yang lain (sebut namanya Dita).


Jadi tadi Tian minta diambilkan pispot oleh suster, dan suster pun segera keluar ruangan untuk mengambil benda yang dimaksud.


Tak lama kemudian Dita yang baru tiba langsung masuk ke ruangan.

Tian langsung berseru, "Suster, pispotnya sudah datang sendiri!"

Huahauahauaha!


Untung Dita orangnya humoris, jadi kami pun ikut tertawa-tawa dibuatnya.

Kami sungguh lega mendapati kondisi Tian yang tidak terbaring lemah, kecuali wajahnya memang sedikit pucat.  Tapi di luar itu ia masih bisa bersikap ceria seperti biasa.


Saya baru tahu jika proses angiography adalah memasukkan semacam selang ke dalam tubuh melalui pembuluh nadi di lengan (atau paha).  Tindakan ini diambil jika ada kecurigaan dokter akan penyumbatan pembuluh darah di jantung.  Proses pemasangan ring pun dilakukan melalui selang ini, jadi tak perlu operasi pembedahan di dada pasien (seperti yang saya pikirkan sebelumnya).


Tian sendiri sama sekali tak mengalami rasa sakit selama proses tsb, selain rasa 'sedikit pegal'.  Bahkan dokter menyatakan selama tidak ada komplikasi pasca operasi, Tian sudah diperbolehkan pulang.


Ada satu pertanyaan kami: Kenapa bisa Tian terkena kasus semacam ini?

Ada satu pertanyaan Tian: Kenapa saya?


Dokter bilang, berhubung kondisi fisik Tian jauh lebih bugar daripada kami, maka kemungkinan utama penyebab jantung koroner adalah: stress!

Stress, saudara-saudara!  Camkan itu!


*langsung stress*


Dokter juga menambahkan, jika seseorang tengah menderita 'masuk angin', sebenarnya terdapat

30% kemungkinan pasti bahwa ia tengah mengalami 'mild heart attack' tanpa disadari.


*langsung tambah stress*


Kemudian datang teman kami yang lain (sebut namanya David).  Pemuda ini usianya jauh lebih muda daripada Tian, namun ia pun sudah pernah mengalami penyumbatan pembuluh jantung.  Sama seperti Tian, David adalah seorang yang atletis, dalam artian pecandu olahraga.  Maka ia pun sempat tak percaya begitu dirinya divonis terkena jantung koroner.


"Apakah penyebabnya stress juga?" tanya saya penasaran.  Tampang saya mungkin sudah stress

akut pada saat itu.


"Kecapekan," jawab David.  Ternyata sebelum ini ia terlalu memaksakan berolahraga di luar batas kemampuan tubuhnya.


Saya pun menghembuskan napas lega.  Lega karena saya tidak semaniak itu dalam berolahraga.  Agak ironis memang.


Satu pelajaran penting lainnya adalah, jangan pernah menunda.  Jangan takut untuk memeriksakan diri ke dokter jika merasa ada yang tidak beres pada tubuh.  Bisa jadi semakin lama ditunda, penyakit di dalam tubuh kita malah akan semakin menumpuk, sehingga bisa berakibat fatal.


Kami pun menghabiskan waktu nyaris seharian di RSPI, membahas kesehatan dan seluk beluknya.  Bahkan ketika kumandang shalat tarawih hari pertama terdengar dari masjid sebelah, kami masih menemani Tian di kamarnya (ia sudah pindah kamar dari ICCU ke VIP).  Tian bahkan gantian menemani kami  makan malam di kafetaria.


Sungguh hari yang menegangkan, melelahkan, sekaligus menyenangkan karena bisa bersua kembali dengan teman-teman dan mendapat banyak pengetahuan & kesadaran baru.  Semoga setelah kejadian ini, saya dan teman-teman semakin tersadarkan untuk menerapkan pola hidup yang lebih sehat & lebih baik.
 

Life in a day is worth a lifetime if we can make the best out of it!

\(^_^)/


Terima kasih juga kepada kak Winda yang sudah menjadi swap partner yang seru! :)

12 komentar:

  1. duh dimasukin jarum impus aja ngilu2 apalagi dimasukin selang ya. hihh ga mau ngebayangin

    BalasHapus
    Balasan
    1. samaaa...>.< tutup mata...ngilu ngebayanginnya...:|

      Hapus
    2. dimasukin selang sampe ke pembuluh jantung lho :/

      *masih gak habis pikir apa jadinya kalo si selang nyasar di jalan*

      Hapus
  2. Oalahhh jadi pengen check up lagi

    BalasHapus
  3. Wuah , ngeri juga yah. Padahal stress dan capek itu sering sekali hinggap.
    Salam kenal buat Emak Winda :)

    BalasHapus
  4. Sharing yang menarik dari mas Aldi aka Taufan aka Badai.
    Menjadi pelajaran bahwa tidak ada artinya bila menjaga pola hidup sehat, namun tidak bisa mengendalikan stress.

    BalasHapus
  5. kadang-kadang ada stress yang diluar dugaan mbak :)

    BalasHapus
  6. wah... gak selamanya pola hidup sehat itu bebas penyakit ya mba. makasih banyak loh infonya.

    BalasHapus
  7. Aduuuhhh.... semoga Tian sehat selalu...

    Eeeerrrggtt.. baiklah gak boleh stress.

    Okeh.

    *stress*

    BalasHapus
  8. mamaaaakkk....

    bulan lalu, gw juga diduga kena GERD... *apa itu, googling ndiri ya mak* sampe dokternya nyaranin buat di periksa apa namanya itu yang dimasukin selang. berhubung gak mau, akhirnya dokter nyaranin di USG aja dan biayanya mahal... -padahal kemaren itu gw lagi berhemat buat bayaran* tapi alhamdulillah hasilnya normal normal saja. hasil rekam jantung, fungsi hati, ginjal, dsb juga normal... dan kata dokter, si GERD yang ada di badan gw itu kemungkinan berasal dari STRES!


    ternyata sehat itu memang mahal. nikmat yang tiada pernah terkira. makanya sekarang gw selalu minta diberikan kesehatan dalam setiap doa gw mak... :)

    baca artikel ini, gw jadi nggak kepengen stres lagi deh. harus (mulai) menikmati hidup kayaknya hehehehe...

    BalasHapus