Jumat, 26 Desember 2014

10 Tahun Tsunami dalam Lagu Itsy Bitsy Spider

  8 comments    
categories: ,
Assalamu'alaikum.
 
Hari ini, tepat 10 tahun bencana tsunami melanda Aceh dan beberapa negara lainnya. Saya masih ingat bagaimana selama berjam-jam saya hanya bisa duduk di depan televisi sambil menangis sampai sesak napas. Nggak tahan melihat begitu banyak korban jiwa dan betapa porak-porandanya Aceh karena sapuan gelombang tsunami. 
 
Jujur, hari itu saya bahkan baru mengerti apa itu tsunami, walaupun saya sudah sering mendengarnya. Saya baru tahu bahwa gelombang air bisa begitu dahsyat merenggut hidup hanya dengan sekali sapuan. Hari itu, saya belajar banyak tentang kuasa Tuhan. 
 
Image from http://www.animationoptions.com/photobphi/itsy-bitsy-spider-lyrics
 
Sebuah tayangan dokumentari di stasiun TIC merekam tentang Aceh sejak dilanda tsunami hingga beberapa tahun kemudian. Beragam sudut direkam, beragam pendapat dari banyak orang yang terlibat secara langsung baik itu korban, relawan, petugas medis dan keluarga yang kehilangan juga mengisi dokumentari tersebut. 
 
Banyak kejadian luar biasa dan "unik" yang terjadi hari itu. Ada seorang anak dengan cacat kedua kaki yang seharusnya menjalani operasi di hari itu, kemudian malah dilarikan ke kapal USAID dengan menggunakan helikopter untuk menjalani operasi dan fisioterapi di sana. Ada seorang petani yang tidak menyangka kalau Bill Clinton mengajaknya bercakap-cakap dan berfoto bersama. Ada seorang anak yang lahir tepat di hari itu. Ada seorang perempuan keturunan Cina yang datang dari Jawa Barat dan mengatakan dia tidak akan meninggalkan Aceh setelah tsunami melanda karena Aceh adalah bagian dari dirinya.
 
Kemudian diperlihatkan beberapa gambar Aceh setelah beberapa tahun. Perbaikan jalan, gedung-gedung sekolah, masjid dan fasilitas umum telah dilakukan dengan bantuan dari banyak negara. Diperlihatkan juga bagaimana Aceh begitu menghargai bantuan dari negara-negara tersebut dengan didirikannya monumen Aceh Thanks The World. 
 
Monumen Aceh Thanks The World (image from https://bandaacehkotamadani.wordpress.com/2012/08/27/thanks-to-the-world-monument/)
 
Semua begitu menyentuh perasaan. Tapi yang paling menyentuh hati saya dari tayangan tersebut adalah petikan wawancara dengan seorang relawan yang waktu itu bertugas untuk menghibur anak-anak Aceh korban tsunami. Sayang sekali saya nggak sempat catat namanya. Pemuda ini bercerita, sehari-hari dia menghibur anak-anak di pengungsian dengan beragam permainan dan lagu-lagu. Dari semua lagu yang diajarkan kepada anak-anak ini, ada satu lagu yang begitu disukai oleh anak-anak itu. 
 
Lagu yang dimaksudnya adalah Itsy Bitsy Spider. Kening saya agak berkerut karena tidak paham bagaimana lagu tentang laba-laba itu bisa begitu istimewa untuk anak-anak korban tsunami? Pemuda relawan itu menjelaskan bagaimana anak-anak begitu terkesan dengan kisah si laba-laba dalam lagu itu karena begitulah yang dialami oleh mereka.
 
The itsy bitsy spider went up the water spout
Down came the rain and washed the spider out
Out came the sun and dried up all the rain
And the itsy bitsy spider went up the spout again

Laba-laba kecil memanjat talang air
Lalu hujan turun dan menyiram si laba-labahingga jatuh
Kemudian matahari muncul dan mengeringkan air hujan tadi
Dan laba-laba kecil pun kembali memanjat talang air

Anak-anak korban tsunami ini ibarat laba-laba kecil yang tersapu air hujan. Tapi mereka tak boleh lupa, setelah hujan, matahari akan kembali bersinar. Masa depan cerah ada di depan mata. Mereka harus kembali semangat "memanjat" naik untuk meraih cita-cita. Aih, manis sekali. Saya nggak nyangka juga, filosofi di balik lagu anak-anak yang sederhana itu, bisa begitu tersambung dengan kondisi mereka saat itu.

Hari ini, do'a tulus saya panjatkan untuk Aceh, untuk Indonesia dan untuk kita semua. Semoga tak ada lagi bencana yang menimpa kita. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah yang Maha Kuasa.

8 komentar:

  1. Iya mak..masih terngiang dalam ingatan bagaimana bencana itu benar-benar mengiris batin..

    BalasHapus
  2. umm, kalau ingat tsunami, Aisyah jadi ingat film Hafalan Shalat Delisa.. ^_^

    BalasHapus
  3. Anak2ku hafal lagu ini. Bener banget lagu ini cocok banget ma kondisi mereka. Btw stasiun TIC itu apa mak? Jadi pingin nonton. Ada gak ya di yutub?

    BalasHapus
  4. aamiin ya rabb...
    sempat nangis pas lihat tayangan tv2 tanggal 26 kemarin,sedih banget..

    BalasHapus
  5. Semoga ga seperti itu lagi ya mak :"(

    BalasHapus
  6. nggak terasa udah 10 tahun ya mak,,,,tapi masih membekas diingatan kita pas kejadian itu... :(

    BalasHapus
  7. Aamiin. 10 tahun sudah berlalu tapi sisa-sisa kesedihan masih ada ya. Berjuang untuk masa depan ya saudara-saudara di Aceh

    BalasHapus
  8. momen tsunami berbarengan dengan meninggalnya nenek, jadi bakal inget terus. :')

    BalasHapus