Dulu kita pernah sangat bahagia bersama.
Pertemuan denganmu selau kunantikan. Tiada hari tanpamu.
Selalu kudambakan bercerita panjang lebar dengan dirimu.
Kadangkala tertawa bersama melihat foto-foto lama.
Ah, bahagianya...
Terkadang kamu lambat dalam menjawab tanyaku.
Tapi dengan sabar kunantikan waktu yang pas untuk berbagi cerita kembali denganmu.
Itu semua karena aku sangat menyayangimu.
Dalam petualanganku mengarungi waktu bersamamu,
kadang kutemukan nostalgia-nostalgia indah yang pernah menghampiri hidupku.
Tapi itu dulu...
Kini aku telah menemukan penggantimu.
Aku tak kuasa menolak pesonanya.
Dia begitu lengkap dalam artian sesungguhnya.
Aku pun tak menyangka kalau diriku bisa demikian mudah berpindah hati.
Maafkan aku...
Aku sungguh tak berniat untuk meninggalkanmu.
Bahkan sampai saat ini pun aku masih ragu akan keputusanku.
Akankah aku kembali padamu lagi?
Duh...Friendster...
Mengenangmu...
Related Posts:
Mama Penulis, Anak Belum Tentu Suka Nulis (Oleh-oleh dari Seminar dan Workshop Menulis Anak) Sabtu kemarin, 23 Juli 2011, bertepatan dengan Hari Anak Nasional, saya dan keluarga pergi menuju ke Plaza Fx di bilangan Sudirman, Jakarta. Tiga har… Read More
Kamu Bukan SesiapaUntuk kamu yang sepertinya sedang berbahagia...Maaf, aku tidak berbahagia untukmu sekarang ini...Entah kapan..tak usah menunggu...Karena bagiku, kamu … Read More
Episode Parenthood Di Rumahku Seminggu yang lalu gw nonton film seri Parenthood di Starworld. Pas banget di episode yang gw tonton itu ada adegan ibu minta tolong sama bapak untuk… Read More
Manusia dan Alasan, Seperti Tom dan Jerry Banyak penulis besar memiliki rumah peristirahatan yang cantik, luas, nyaman, mewah, berada dekat pantai atau pegunungan yang sejuk. Pada kenyata… Read More
Don't Judge A Guy From His NameSambil nunggu gw nerusin January 50K, baca-baca cerpen lama gw ini ya. Base on true story! Beneran! Sumpah! Asli! Nggak palsu! Berani jamin! Kualitas … Read More
0 comments:
Posting Komentar