Minggu, 08 Mei 2011

Perjalanan Blackbook #5: Akhirnya Ada Juga Yang Review Novelku!

  No comments    
categories: , , ,
Setelah sebulan Blackbook mejeng di dunia perbukuan Indonesia (ta’elah elah!), akhirnya terkumpul beberapa kesan dari para pembacanya. Wuiiih, rasanya…gimanaaa gitu baca-baca kesan orang-orang tentang hasil karya kita. Makjleb dung prĂȘt banget, deh! Apalagi kalau tau mereka senang dan menghargai sekali hasil karya kita. Bukan apa-apa, beda sama tulisan di blog, kalau buku kan orang-orang ngeluarin duit buat dapetinnya. Aku aja suka ngomel-ngomel kalau ngerasa ‘ketipu’ sama buku. Liat judul sama sinopsisnya kayanya keren, pas udah dibeli…ternyata aku nggak suka. Huaaaa! Mudah-mudahan yang beli Blackbook nggak ada yang ngerasa gitu, ya! Hiks…
screenshoot dari blog-nya mbak Elly Suryani, Life With Your Own Vision

Dimulai dari Hadi Samsul, si cowok yang ngakunya macho tapi senengannya gaul sama ibu-ibu. Hahahaha, Hadi ini semangat banget mau ngasih resensi, padahal aku nggak ngasih gratisan sama dia. Niat banget jadi pembeli pertama Blackbook dan udah ngancem-ngancem supaya aku siap-siap dapat kripik pedas dari dia. Pasrah…

Ini cuplikan review-nya di Kompasiana tanggal 17 April 2011 yang lalu:

Dalam novel solo pertamanya ini,  Winda berhasil membawa saya untuk mengetahui bagaimana kehidupan para pengguna dan pengedar narkoba itu. Istilah-istilah seperti sakaw, pakaw, ngipe, kodok, badai, OD dan sebagainya adalah istilah-istilah yang biasanya dipakai oleh para pengguna narkoba. Cerita fiksi ini menjadi terkesan nyata karena Winda berhasil memadukan kebiasaan penggunaan istilah para pemakai narkoba tersebut di dalam novelnya.
Dalam pandangan saya sebagai seorang tukang nyuluh, buku ini hadir untuk memberikan penyuluhan dan pengetahuan tentang bahaya narkoba dan free sex dalam balutan indahnya kisah persahabatan dan cinta. Seandainya Winda meminta endorsement dari saya (siapa gue? Hehehe), pasti saya akan menulis: buku ini wajib dibaca oleh semua kalangan agar tahu bahwa narkoba itu adalah musuh bersama untuk diberantas. Buku ini memberikan pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman tentang “Stay away from drugs”. Jauhi narkoba karena bahayanya sangat nyata. Ayang, Amel, Serta Tomi, adalah tiga contoh korban jahatnya narkoba. Say NO to drugs. It will kill you sooner or later.(HS)

Lalu ada Mas Agung Hariadi yang juga jadi salah satu pembeli pertama novel Blackbook yang sangat antusias. Mas Agung tidak keberatan sama sekali dengan kenyataan kalau ongkos kirim ke Bali ternyata lumayan mahal. Pokoknya mau baca, titik! Hihihihi…

Ini sedikit cuplikan dari review Mas Agung di Kompasiana pada tanggal 22 April 2011:

Buku ini begitu enak dibaca. Terus terang aku sebelum ini banyak gak tahu tentang bahasa gaul yang sering digunakan oleh para pemakai. Meski ada beberapa temanku yang setahuku menggunakan barang haram tersebut, tapi aku kurang paham dengan bahasa yang mereka gunakan. Entah karena aku yang terlalu cuek sama urusan mereka, ataukah mereka segan bercerita hal itu di depanku.
Dalam buku ini yang paling aku suka pelajari adalah bagaimana pengorbanan seorang Ayang yang setia mendampingin Tomi dalam berbagai keadaan. Bagaimana usaha Ayang untuk terus menyemangati Tomi agar sembuh dari ketergantungannya. Dan juga bagaimana pengorbanan seorang Amel yang memilih memndam rasanya demi utuhnya tali persahabatan mereka.

Ada juga Mas Alex Enha yang sibuk banget DM aku di Twitter, tanya-tanya gimana caranya beli Blackbook. Ya gampang tho, mas! Ada uang, ada barang. Hahahaa, maksudku, Mas Alex ini keukeuh nungguin reply DM di Twitter dari aku, padahal aku jarang buka-buka Twitter. Hiks, maaf ya, Mas Alex…reply-nya lama.

Berbeda dengan Hadi dan Mas Agung, Mas Alex ini bercerita kalau ada keponakannya yang beranjak remaja datang ketika beliau sedang membaca Blackbook.

“Wah asik kayaknya Om bukunya, ceritain dong Om isinya, kayak waktu Cha kecil, Om sering mendongeng buat Cha kalau mau bobok. Kata Ibu suara Om kan mendayu-dayu kayak penyiar RRI hehehe”. Memang sejak kecil sampai umur 7 tahun saya sering mendongeng untuk Chacha, sekarang dia sudah SMA, ah dunia ternyata cepat sekali berputarnya. “Om, kok malah bengong sih, ayo dong ceritain”.
Tiba-tiba lagi asiknya cerita, ada suara, “Assalamu’alaikum”. Nah Cha itu tantemu datang, tolong yah bukain pintunya. Cha kemudian membuka pintu depan, “Eh tante, dari pengajian ya?”. “Iya Cha, Cha kesini ada apa?”. “Kangen sama Om dan Tante, disuruh ibu juga nganterin oleh-oleh, Ayah kemarin habis pulang dari Medan”.
“Tante, tadi Om cerita mengenai blackbook, tapi belum selesai sih”. “Bagus nggak ceritanya Cha?”. “Bagus Tante”. “iya itu tadi si Cha minta diceritain buku itu. Ya sudah aku certain aja. Buku itu kan bagus buat remaja kayak Cha supaya bisa ngambil pelajaran dari kisah itu, tapi bagus juga buat orangtua seperti kita dan orangtuanya Cha, agar bisa menjadi pelajaran berharga dalam berkomunikasi dan mendidik anak”.

Tapi yang reviewnya pake judul paling nyeleneh itu adalah review dari si BubupPrameswara di Kompasiana ( 5 Mei 2011): Review Blackbook, Bukan Situs Dewasa “plus-plus”. Hahaha…Soalnya di pengantarnya si Bubup ini sempat cerita kalau kata blackbook mengingatkan dia akan sebuah situs dewasa. Errgh, ketauan deh maenannya. Hihihihi… Ini kata Bubup yang juga seorang penggiat BKN di kota Surakarta itu:

Pesan moral (opini pribadi) :
- Hati-hati bila orang terdekat kita selalu menyalahkan diri sendiri terus menerus
- Hati-hati bila orang terdekat kita mulai banyak alasan
- Hati-hati bila orang terdekat kita selalu minta maaf terus menerus
- Jangan dekat-dekat dengan narkoba
- Tuhan tak memberi cobaan melebihi kemampuan hambaNya, tetap bertahan meski banyak cobaan adalah kemenangan sejati

Selain di Kompasiana, ada juga Mbak Elly Suryani (yang sebentar lagi juga akan merilis buku perdananya) yang menuliskan review-nya tentang Blackbook di blog pribadinya, Life With Your Own Vision.
Ini cuplikannya:

Blackbook, novel setebal 182 halaman karya Winda Krisnadefa ini memang sebuah novel yang layak dibaca. Kita akan dibawa melihat perjalanan hidup tiga sahabat (Amel, Ayang, dan Tomi) dalam karakter mereka masing-masing yang saling berkait. Persahabatan, cinta segitiga, keterperosokan pada drug, hingga kematian Tomi mengakhiri segala kerumitan itu.

Dan masih banyak juga review-review singkat di website Leutika Prio yang jumlah totalnya ada tujuh buah sampai saat ini. Ada G, Meliana, Hadi Samsul (lagi!), Dian Widiyanti, Mbak Endah Raharjo, Mira Aqila dan Robin Wijaya.

Oh ya, sebelum aku lupa, Robin Wijaya juga menuliskan review Blackbook di blogpribadinya. Robin ini, perkenalkan saudara-saudara sekalian, adalah penulis muda berbakat yang sama-sama berjuang dengan aku waktu dulu ikut lomba novel di GagasMedia. Dan kita sama-sama berhasil masuk 20 besar waktu itu. Wiiih…tapi Robin sudah lebih dulu menelurkan bukunya yang berjudul Tulisan Di Atas Pasir. 

Ini kata Robin tentang Blackbook:

Masalah pelik yang diangkat Winda Krisnadefa dalam novel perdananya ini sangat khas remaja, bahkan mungkin saking khasnya kita seringkali lengah kalau hal seperti ini bisa saja terjadi pada diri kita atau keluarga kita. Fokus Winda yang menyoroti masalah narkoba patut diacungi jempol. Pastilah Winda telah melakukan riset dengan sangat baik sampai bisa menggambarkan dengan persis bagaimana si pengguna narkoba melakukan aktifitas mereka bahkan sampai istilah-istilah beken – which is cuma para user aja yang tahu – pun tertulis dengan sangat jelas. Konsep penulisan ala buku harian juga membuat pembaca tidak lelah, seperti… kalau tidak tuntas hari ini, ya curhatnya dilanjutkan saja besok. Dan, jangan lewatkan ending yang tak terduga di akhir cerita tapi tetap masuk logika. Ayo, masukkan ke novel ini dalam keranjang belanjamu ya :)

Wuaaah, kalau sudah begini, capek koar-koar jualan buku langsung hilang. Seneng banget rasanya. Apalagi bukuku kan hanya dijual di internet. Emang harus banyak cuap-cuap dan review-review seperti ini sangat membantu sekali. 

Terima kasih banyak ya teman-teman, telah sudi meluangkan waktunya untuk memberikan ulasan dan kesan-kesannya terhadap Blackbook. 

Bagi yang belum baca dan kepengen dapet gratisannya, silahkan lihat di sini ya. Masih ada kesempatan sampai akhir bulan Mei 2011. Hayooo! :D


0 comments:

Posting Komentar