Selasa, 12 Agustus 2014

Berpacu dengan Waktu untuk Menstimulasi Anak

  7 comments    
categories: ,
Moms, sering nggak kita mengeluh, “Waktu sehari kayak kurang,” sambil selonjoran kaki kecapaian mengurus ini itu? Ini kayanya udah jadi problem umum untuk semua ibu, baik yang bekerja mau pun yang di rumah. Ibu yang tidak bekerja kantoran pun nggak lepas dari masalah “kurang waktu” ini karena banyak ibu-ibu jaman sekarang yang punya kesibukan lain selain mengurus keluarga dan itu semua dilakukan dari rumah. Ya, kan?


Selalu berusaha menjaga kedekatan dengan Safina. Before you know it, she grew up being a big girl. :')


Saya juga pernah mengalami hal seperti itu beberapa tahun yang lalu. Walaupun sudah memutuskan untuk berhenti bekerja dari kantor begitu hamil anak pertama, ternyata tidak serta-merta membuat saya jadi kebanyakan waktu luang di rumah. Yang udah-udah sih, kerjaan di rumah malah kayak nggak ada habisnya. Yang paling bikin “sebel”, udah di rumah seharian sama anak juga, masih ada aja momen penting si bocah yang terlewat.

Wah, sedih juga ya, moms kalau ada kejadian penting seputar pertumbuhan anak kita yang terlewat dari perhatian kita. Contoh kecil, waktu anak sulung saya Fadhil tiba-tiba bisa protes dalam bahasa Inggris, saya sempat bengong. Lho, belajar dari mana anak ini? Perasaan saya belum pernah ngajarin dia kosa kata yang dia ucapkan tadi? Atau waktu adiknya, Safina, “tiba-tiba” aja sudah bisa memotong pinggiran rotinya sendiri, padahal seingat saya belum pernah secara khusus diajarkan. Ternyata, perkembangan anak jauh lebih cepat dari yang saya perkirakan.


She's having fun at school ^_^

Pernah nggak kita berkata dalam hati, “Ah, nanti aja diajarin sikat gigi sendiri, masih terlalu kecil.” Eh, tahu-tahu anak sudah mau masuk TK dan belum terampil menyikat giginya sendiri. Iya, saya pernah mengalami juga kok, moms. Dan rasanya kayak kecolongan. Dari sana saya jadi sadar kalau waktu bersama anak memang demikian berharga karena perkembangan mereka juga berjalan dengan pesat sekali.

Kadang kita suka berpikir, kuantitas waktu bersama mereka adalah yang utama sehingga berusaha selama mungkin berada di dekat mereka. Padahal, sesungguhnya, kualitas kebersamaan kitalah yang terpenting bagi mereka. Tidak masalah jika kita seorang ibu yang bekerja selama weekdays dan hanya bisa bersama anak-anak seharian penuh selama weekend. Selama penggunaan waktu bersama itu kita manfaatkan sebaik dan semaksimal mungkin untuk menstimulasi pertumbuhan mereka.


Kadang kami menghabiskan waktu di rumah dengan bermain kertas seperti ini

Sebagai orang tua kita hanya perlu menjadi kreatif dan fokus pada mereka. Kegiatan yang kita lakukan bersama mereka tak perlu “wah” atau bombastis, karena melakukan hal yang sederhana bersama si kecil pun mampu menciptakan momen yang tak terlupakan oleh si kecil. Contohnya, saya dan anak-anak pernah mengadakan piknik bersama di dalam kamar tidur karena suasana sedang hujan deras di rumah. Anak-anak saya sangat antusias karena tiba-tiba saja kami melakukan hal yang berbeda bersama-sama. Selama berhari-hari mereka masih membicarakan piknik dalam kamar tidur itu. Dipikir-pikir, secara tidak langsung saya sedang menstimulasi kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah. Tidak bisa main di luar rumah saat hujan, bukan berarti tidak bisa bermain dan bersenang-senang di dalam rumah. Selain itu, kemampuan mereka secara psikomotorik juga terasah karena ikut membantu menyusun makanan di lantai dan memotong-motong buah. Sederhana, tapi menyenangkan dan optimal.


Hasil coretan tangan Safina. Disimpan, karena suatu saat ini akan jadi kenangan yang indah. ^_^

Belajar dari pengalaman saya dan banyak ibu lainnya, kalau kita ingin anak-anak tumbuh dan berkembang secara maksimal, yang terpenting adalah manfaatkan waktu bersama anak-anak kita sebaik-baiknya untuk menstimulasi mereka. Ajarkan banyak hal sejak dini yang bisa memancing perkembangan aspek-aspek kemampuan mereka yang terpenting sejak awal. Saya bukan bilang ajarkan anak-anak membaca, menulis dan matematika sejak awal, ya. Yang saya maksud di sini, stimulasi kemampuan kognitif dasar yang nantinya akan membentuk mereka menjadi manusia yang optimal. Kemampuan berbahasa, psikomotorik, kemampuan mengatasi masalah, perhatian atau konsentrasi dan juga memori atau daya ingat mereka. Kalau ke-lima kemampuan dasar kognitif ini terstimulasi dengan maksimal, anak akan lebih mudah menyerap banyak informasi dan pengetahuan kelak.

Papanya juga berusaha mengajarkan bertanam ke Safina di sela-sela waktu kerjanya yang sangat sibuk

Terdengar seperti susah, ya? Sebenarnya nggak juga ternyata, moms. Dengan waktu yang terbatas dan kreatifitas tinggi, kita bisa mengajarkan anak untuk terampil berbahasa atau melatih daya ingatnya. Misal, untuk mengasah kemampuan berbahasa bisa mengajaknya bernyanyi bersama. Atau untuk mengasah daya ingat, bisa bermain sembunyikan kelereng di bawah gelas. Intinya, jangan sampai waktu kita bersama mereka terbuang percuma, karena masa-masa mereka menyerap menerima stimulasi tidak banyak. Jangan sampai di suatu saat kita terbentur di kalimat, “Lho, anakku udah besar aja ternyata, ya?” Waktu kita tidak banyak untuk bisa terus merangsang kemampuan mereka untuk tumbuh dan berkembang. Para pakar kesehatan anak berkata, 1000 hari pertama sejak dalam kandungan adalah masa-masa paling bagus untuk mulai menstimulasi kemampuan kognitif mereka. Sebelum waktu itu terlewat, yuk stimulasi anak-anak kita secara maksimal!





7 komentar:

  1. Ya Mak, anak2 memang perkembangannya cepat sekali. Tau-tau sudah gede aja, perasaan baru kemarin lihat bayinya.

    BalasHapus
  2. bener banget ..kadang aku sampe ternganga liat perkembangan mereka yg pesat. semoga selalu bisa mendampingi si kecil dan memberi stimulasi terbaik untuk mereka :)

    BalasHapus
  3. Mba, semua gambar2 sikecil difotoin ya? Saya suka bingung anak2 ga mau buku gambar lamanya dibuang tapi kalau disimpan semua jadinya segunung :-) kondisinya juga banyak yg sudah rusak hehehe

    BalasHapus
  4. betul mak... melihat perkembangan anak, kadang kita suka terkaget2. Dan kita baru 'ngeh' ternyata anak kita sudah sebesar ini ya... dan sudah bisa melakukan ini ya...

    BalasHapus
  5. betul sekali mbaa , ngomon2 anaknya tumbuh tinggi gitu yaa ,, bagus sekali

    BalasHapus
  6. Waah,. bagus banget sharenya. Aku juga berencana begitu nanti kalau sudah nikah. Maunya kalo sudah hamil, baiknya kerja di rumah aja, gak usah ngantor lagi.
    Mengenai waktu maksimal untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak, sebenarnya masih banyak perdebatan mbak. Ada yang bilang 1000 hari pertama, ada yang 0-3 tahun, 0-6 tahun, ada yang 0-8 tahun. Manapun yang benar, yang penting kita harus bisa stimulasi anak sedini mungkin. Saya lagi belajar tentang itu mbak sekarang. Fokus pada 5 aspek penting perkembangan pada anak: Fisik (motorik kasar), motorik halus, kemampuan bahasa, kemampuan kognitif, serta sosial dan emosional.
    Para orang tua dan calon orang tua harus mempelajari hal itu, biar anak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal :)

    BalasHapus