Selasa, 08 November 2011

Dunia Maya, oh Dunia Maya...Kejamnya...Kejamnya...

  14 comments    
categories: 



Sejak aktif menggunakan Facebook dan Twitter, saya jadi sering ketawa-ketawa sendiri di depan komputer. Mudah-mudahan ini bukan gejala awal kehilangan kewarasan, ya. Dalam prosesnya, sejak awal menggunakan social media, berganti-ganti hal yang saya tertawakan, mulai dari status, komentar atau kicauan teman-teman saya atau bahkan saya sendiri. Kadang saya suka merasa bodoh sendiri juga kalau menulis status: “Aaah, akhirnya makan juga!” Geli aja jadinya, itu hal nggak penting yang mau tidak mau akan terbaca oleh sekian ratus, sekarang ribu, teman saya di Facebook. Kira-kira bagaimana ya tanggapan mereka membacanya?

Hohoho, saya pernah sekali (yang ketahuan) di-remove (jaman dulu istilahnya remove, bukan unfriend seperti sekarang) oleh salah satu teman saya di Facebook karena saya sering sekali mengganti-ganti status saya. Diawali dengan sindiran melalui statusnya, “Ih, itu orang nggak penting banget, deh…update status tiap menit, kayak pengen banget dikomen!” Sebut saya GR, tapi status sindirannya kena banget tuh buat saya. Untuk memastikan kalau status itu memang ditujukan untuk saya, maka saya pun membuat status baru, bunyinya, “Kalau nggak suka ya remove aja, sih? Gitu aja kok repot!” Dan besoknya dia sudah me-remove saya. Hiks. Terbukti, dong? Saya nggak GR kan? Wkwkwkwk…

Seiring makin fasih dan faham memainkan Facebook dan Twitter, mulai bermunculan orang-orang yang menjadi spesialis di bidangnya, spesialis sinis. Kerjanya menyindir dan membuat pernyataan-penyataan sinis sehubungan dengan status Facebook dan kicauan di Twitter yang mereka baca. Saya pernah membaca sebuah twit sinis yang bunyinya, “Me-retweet twit yang mention nama sendiri itu bener-bener alay bin labil!” Hahahaha, percaya deh, banyak banget manusia yang melakukan retweet ulang namanya sendiri di Twitter, dan banyak juga yang suka pusing sendiri melihat kelakuan seperti itu.

Makin ke sini, saya jadi tertarik untuk mengamati. Sepertinya manusia-manusia social media user ini makin ahli menilai dan menghakimi manusia lain hanya berdasarkan status dan twit orang lain. Entah itu benar atau salah, makin sinis mereka tampaknya makin merasa paling keren di jagad social media. Hihihihi…Untungnyaa, untungnyaa, saya santai…Saya nggak pusing sama status orang yang di-update tiap sedetik sekali (lebay bet!) atau twit-twit “nggak penting” orang-orang yang saya follow. Lah, kalau nggak suka, gampang saja buat saya, tinggal UNFRIEND atau UNFOLLOW! As simple as that, dibanding saya jadi manusia yang penuh penilaian dan menghakimi, sedangkan dasar penilaian saya sangat…ya, nggak penting! Hihihihi, mbulet, ya?

Intinya gini, menjadi manusia sinis itu melelahkan. Saya lebih memilih memakai fasilitas yang disediakan Facebook dan Twitter demi menyimpan energi saya, yakni UNFRIEND dan UNFOLLOW daripada saya repot sendiri bikin status sindiran atau twit synical. Ya Tuhan, hidup terlalu indah untuk difokuskan pada kicauan satu orang yang memancing emosimu! Jangan buang-buang energi, ah! Lagipula, kayanya dunia maya mungkin akan jadi dunia yang lebih damai dan nyaman tanpa muncul nada-nada sinis semacam itu. Peace, man, peace! :D

14 komentar:

  1. Setujuuuuuu...... Banged

    BalasHapus
  2. Walah... ada apa lagih inih??? :))

    BalasHapus
  3. wkwkwk sama seperti saya, untuk apa menyindi seseorang yg hanya menimbulkan permusuhan dan masalah lebih lanjut :D

    jangan lupa mampir keblog saya ya di http://bocahpindahan.blogspot.com/
    ditunggu komennya :D

    BalasHapus
  4. hahahaha, gw baru aja unfollow seseorang yg suka sok sok-an idealism

    BalasHapus
  5. Anonim: toss... :D


    Adam: yes, betul sekali. makasih ya udah mampir. aku mampir ya :D

    G: hahaha, gk ada apa-apa...cuma menyarankan org2 utk hemat energi aja, go green! wkwkwkwkwk

    hadi: dan gw yakin pasti banyak juga yg unfollow lo gara2 suka narsis kan? gaahahahahaaaa

    BalasHapus
  6. terkadang, pernah gak merasa gak enak ketika akan meng-unfollow atau me-remove seseorang, yg ternyata adalah teman sendiri..?

    dipikiran akan timbul, pasti dia ntar marah deh gara gara gw unfollow. tapi klo gak gw unfollow, annoying banget.

    gimana pendapat emat gaol?

    BalasHapus
  7. Emak gaol maksudnya, bukan "emat gaol" :D

    BalasHapus
  8. Adi Chimenk: hahahaa, iya..itu dilema banget...
    tapi kalo yg di-remove merasa gk terima, kan mereka pasti nanya kenapa di-remove...di sana mau gk mau ya dijelaskan alasannya...tapi sejauh ini sih, belum ada yg ngeh udah saya remove atau unfollow, soalnya gk ada notifikasinya kan kalau di-remove atau unfollow..hahahaaa.. :D

    BalasHapus
  9. suka bgt artikel ini, bgmn tanggapan mbak klo sinisme org di dunia nyata yg jauh lbh sering dan lbh kejam dibanding dunia maya? kita khan ga bs unfollow atau remove!

    BalasHapus
  10. wkwkwkwk.. anjing menggonggong kafilah berlalu
    cuekin ajah mak. :))
    eh nyambung kan komen gw? :))

    BalasHapus
  11. memang kejam yaa dunia maya?! msh mending Mbak Winda, diremove orang tp bisa tau alasannya ... nah saya pernah tuh diremove tanpa tau alasannya ... hahahaha ... tapi santai aja deh, patah tumbuh hilang berganti :)

    BalasHapus
  12. Yaaahh.... setidaknya masih ada yang mencintai anda di dunia maya. ISBA misalnya. :)

    BalasHapus
  13. tiffa:
    iya tuh ya, susah kalau kejadiannya di dunia nyata....paling jaga jarak aja..hehehe..makasih udah mampir ya.. :D

    febbie:
    hahaha, embeerr..jelas nyambung dong... *toss*

    mbak tantri:
    gk masalah mbak, kalau dia gk mau kasih tau alasannya, berarti masalah ada di dia....hihihihihi...makasih ya mbak udah mampir.. :D

    nandobase:
    wah, ada fotografer mampir ke blog-ku...selamat yaa, menang award ISBA juga...good luck! ;)

    BalasHapus
  14. yah, abis nggak ketemu di dunia nyata, jadi menilainya mau nggak mau dari status sih mak :p

    BalasHapus