Rabu, 10 April 2013

Menghangatkan Jiwa Dengan Cerita Di Balik Noda

  4 comments    
categories: ,


Sejujurnya, saya bukanlah penggemar buku yang berupa kumpulan kisah. Walaupun semua buku kalau sudah sampai di tangan saya, insya Allah, akan saya baca juga. Tapi kenikmatan membaca sebuah kumpulan kisah/cerita terasa kurang gregetnya buat saya dibandingkan saat saya membaca sebuah novel tebal.

Saya bersama teman-teman dari Kumpulan Emak-emak Blogger di launching buku Cerita di Balik Noda
Saat saya menghadiri undangan launching buku terbaru Fira Basuki yang berjudul Cerita Di Balik Noda, awalnya saya tidak tahu sama sekali buku apa yang akan diluncurkan itu. Satu-satunya yang saya tahu, Fira Basuki adalah salah satu penulis yang saya nikmati karya-karyanya selama ini (baca: novel-novelnya). Walaupun tidak selalu mengincar untuk membeli bukunya, kenyataannya lumayan juga koleksi buku karya Fira Basuki di lemari saya. Rojak, Biru, Atap, Jendela-jendela dan Kapitan Pedang Panjang; karya Fira Basuki yang saya miliki sekarang ini dan bertambah dengan buku Cerita DiBalik Noda.


Singkat cerita, akhirnya saya tahu kalau buku Cerita Di Balik Noda ini bukanlah novel terbaru Fira Basuki melainkan kumpulan kisah inspiratif yang ditulis ulang oleh Fira Basuki. Saya tidak kecewa, karena terus-terang saya malah jadi penasaran. Bagaimana seorang Fira Basuki, yang notabene adalah penulis novel/fiksi terkenal, menulis ulang kisah yang ditulis oleh orang biasa (kebanyakan para ibu) yang mengikuti sebuah lomba menulis kisah nyata itu? Keinginan saya untuk membacanya justru makin besar.

Fira Basuki dan Cerita di Balik Noda

Kisah-kisah dalam buku ini merupakan cerita yang ditulis oleh peserta lomba menulis bertema “Cerita Di Balik Noda” yang diadakan oleh Rinso Indonesia melalui jejaring social Facebook. 38 cerita yang terjaring kemudian ditulis ulang oleh Fira Basuki dan ditambah dengan 4 buah tulisan dari Fira Basuki sendiri.

Kesan setelah saya membaca buku Cerita Di Balik Noda ini adalah hangat. Saya merasakan kehangatan dari hampir semua kisah inspiratif yang ada di dalam buku ini. Sebagian besar cerita mengulas hubungan orang tua dan anak yang dinamis dan penuh cinta. Ada juga beberapa kisah yang mengangkat hubungan kakak-adik, tante-keponakan sampai bos-anak buah. Semua dengan konfliknya berhubungan dengan noda/kotoran dan masing-masing berakhir dengan pesan yang inspiratif. In general, buku ini memberi pesan yang baik untuk siapa pun yang membacanya. Pesan utamanya tentu saja, berani kotor itu baik. Yes, saya juga sadar itu baru beberapa tahun belakangan ini, kok! Hehehehe...

Saya agak kaget juga ternyata beberapa cerita favorit saya bukan cerita yang ditulis oleh Fira Basuki, melainkan cerita orang lain (yang ditulis ulang oleh Fira). Cerita berjudul Hidup Baru Danu salah satunya. Kisah ini “dapet banget feel-nya” buat saya. Walaupun ceritanya relatif pendek dibanding cerita lainnya, namun emosi saya terbawa saat mengiktui alurnya sampai selesai. Untuk pesan terbaik dalam buku ini, saya pilih cerita Di Antara Sampah. Kisahnya menarik dan pesannya dalam sekali agar kita saling menolong sesama manusia. Tapi, cerita-cerita yang lain pesannya juga bagus-bagus, kok! Cuma ya, favorit saya yang ini. Cerita favorit saya yang lain adalah Baju Boneka. Kisahnya mengangkat lika-liku anak usia SD yang mengalami bully di sekolahnya karena dia memiliki kekurangan. Tiga cerita itu adalah tiga kisah favorit dan paling inspiratif bagi saya dari buku Cerita Di Balik Noda. Tentu saja, cerita-cerita tersebut sudah ditulis ulang oleh Fira Basuki, jadi ya…bisa dibilang, saya tetap suka kok tulisannya Fira. *smile*

Saya menemukan sedikit kesalahan teknis yang mengganggu di cerita Sarung Ayah dan mungkin ini tanggung jawabnya editor atau proofreader-nya. Maybe they have noticed it already (hopefully) dan akan segera memperbaiki untuk cetakan selanjutnya. Soalnya saya yakin sih buku ini akan cetak ulang.

Yang terasa agak kurang bagi saya adalah sangat terasa tunggalnya karakter ibu dalam kisah-kisah di buku ini. Saya membayangkan setiap tokoh ibu dalam tiap kisah yang berbeda itu adalah satu orang yang sama. Mungkin nih, ya…mungkin karena yang nulis kan satu orang, Fira Basuki. Hehehe…Tapi pada awalnya bukankah ini kisah dari masing-masing penulisnya? Nah, karakter penulis aslinya ini yang nggak ketangkep jelas sama saya.

Secara umum, saya suka buku ini. Kisah-kisah di dalamnya bisa jadi “tabungan” contoh moral untuk saya ceritakan kepada anak-anak saya dan juga menjadi bahan pelajaran hidup juga untuk diri saya pribadi. Buku ini membawa pesan yang manusiawi dan terasa down to earth. Siapa pun bisa mengalami hal-hal yang diceritakan dalam buku ini, karena pada awalnya kisah-kisah dalam buku ini adalah kisah nyata yang ditulis oleh orang yang mengalaminya langsung. Yang pasti, kisah-kisah dalam buku ini menghangatkan jiwa.

Judul: Cerita Di Balik Noda
Penulis: Fira Basuki
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Editor: Candra Gautama
Cover designer: LOWE Indonesia

4 komentar:

  1. detik-detik terakhir ya mbak ikutannya Sayang banget aku gak ikutan launchingnya padahal aku suka banget sama Fira. Eh tapi udah pernah ketemu deh sekali cuma malu minta foto :-D

    BalasHapus
  2. bagus Winda, istilah "tabungan" contoh moral :) Pssst, gak ikutan bikin juga buat Rinso?

    BalasHapus
  3. waah... ternyata dari rinso ya

    BalasHapus
  4. waaah, jadi kerasanya gimanaa gitu ternyata cerita favorit kita sama mbaaak *serasakayaksehatidalamsehari wakakakakakakaka :D

    BalasHapus