***
“Mengapa berat ungkapkan cinta, padahal dia ada…
Mengapa sulit mengaku cinta, padahal ia terasa…” Ada Cinta by Acha dan
Irwansyah.
Yihaaaa *tereak ala Koboy* akhirnyaaaaa tiba juga
di bulan ke-2 uwel-uwelan blog swap (maaf ya dengan bahasanya yang kagak ada di
KBBI hihihi). Begitu mendapati tema di bulan itu mengenai cinta aku antara
seneng-seneng sedih gimanaaa gitu. Seneng karena bakalan ada kisah-kisah pilu
yang akan diceritain (siapa tahu ada produser yang minat, gitu?) dan sedih
karena… ah sudah tergambar jelas dari judul postingan ini, bukan? Asyiknya,
bulan ini aku diswap dengan Emak Gaoel yang jago bikin novel. Yaaa siapa tahu
kisah (per)cinta(an)-ku ini bisa dijadikan sebuah cerita mengurai air mata dan
isi dompet gitu #eh?. *nadahin tangan, nagih seseran royalti, hwhwhw*
Oh ya keasyikan ngoceh jadi lupa perkenalkan diri.
Hai-hai pembaca setia blok Emak Gaoel, perkenalkan… namaku Hanoman eeh
maksudnya seorang ‘Man’ yang berkulit nano-nano. Duh, ribet banget yak? Yasud,
panggil Omnduut aja gakpapa. Soalnya itu juga dipake untuk nama blogku di
omnduut.wordpress.com (mampir-mampir ya ^^ banyak cemilan loh di blogku :p )
Oke-oke, fokus-fokus. This is it… saatnya aku
berceloteh mengenai cinta…
Cinta ketika TK
hingga SD, memangnya ada?
Nggak usah ambil contoh anak-anak TK dan SD zaman
sekarang yang sudah doyan pacaran. Di zamanku dulu, di era 90-an (oops ketahuan
tuanya deh sekarang :p ) udah mulai nongol kok bibit-bibit ‘pria’ genit dan
‘cewek’ keganjenan. Cowok-cowok usia TK dan SD yang genit dan suka tepe-tepe
itu memang sadar betul dengan pesona ketampanan yang mereka punya. Gilak ya!
Bahkan banyak mbak-mbak mahasiswi yang satu komplek dengan TK dan SD kami dulu
pun suka mendadak bergairah ngeliat
temenku yang tampan membahenol itu. Bikin sebel dah! Eeeh, kenapa aku jadi
mendadak esmosi gini? Hwhw, maklum sebagai Hanoman yang jauh dari kata rupawan,
tentu saja bukan aku yang mendapatkan keberuntungan ditaksir banyak orang itu.
Aku yang item buntel (namun untungnya tinggi) cuma bisa memendam rasa ke
temen-temen cewek yang manis dan kiyut itu. Jiah, kalau mau bersaing mah kagak
bakal kelawan deh ya :p
So, benih-benih cinta periode TK hingga SD ini
sebaiknya dilupakan saja. Terlampau pahit jika untuk dikenang. Eaaa…
Diancam Masuk
Penjara Ketika SMP
Di SMP, aku si hanoman mulai kenal dengan salah
satu cewek kiyut berjilbab yang ada di kelas unggulan. Awalnya, gak terlalu
ngeh dengan si cewek. Aku yang siswa jelata mana berani gaul dengan anak-anak
kelas atas. Eeh, ternyata nasip berkata lain. Karena di kelas 2, kami sama-sama
masuk di kelas unggulan. Kesamaan hobilah yang bikin kami jadi dekat dan akrab.
Dari ngumpul pas istirahat, saling pinjem buku, majalah dan film sampe-sampe
sms dan teleponan. Usia gitu sih aku belum punya hape hehe. Jadilah, setiap
habis magrib aku pinjem hape ayah. Zaman segitu aku inget bener. Satu sms
biayanya Rp.350. Tiap malem bisa sms-an puluhan kali. Ya nasip deh si hanoman
dimarahin paduka raja hahaha J
Si cewek ini imajinasinya tinggi. Dia suka nulis
juga sama seperti aku. Di zaman abege labil itu, kadang kami suka tukaran diary
#oouch hwhwhw. Walau gak pernah jadian, tapi kayaknya kami satu sama lain tahu
kalo saling suka. Cuma ya itu, tetep aja gak ada pernyataan resmi. Uhuk. Aku
mulai kenal dengan kedua adiknya. Abang sepupunya yang kuliah di Kairo trus
juga cowok keren yang juga mengincarnya. Tapi, aku kenalnya cuma via sms euy.
Juga via surat!
Yup, kami suka surat2an. Abangnya yang kuliah di Mesir itu pun suka kirimin aku
berbelas-belas lembar surat.
Kasih tahu kalo adek sepupunya yang kiyut itu suka sama aku. #alaagh.
Sampai lulus SMA, kami pisah sekolah. Awal-awal
semester di kelas 1 dia menghilang. Minggat dari rumah entah kemana.
Berdasarkan dari rekam jejak telepon, keluarganya menuduhku menculik anak
mereka. Jiaaah, gak keren banget. Bisa dicabuk belati kalo aku lariin anak
orang. Si ortu nangis-nangis ke rumah minta tolong anaknya dikembaliin.
Idiiihhh… gak lepel banget dah main cara begituan. “Kenapa gak tanya aja sama kak Roli, bu? Mungkin dia tahu.
Jangan-jangan anak ibu nginep di rumah kak Roli. Atau mungkin rumah si anu… si
fulan atau si blukutuk?”
Gantian keluarganya yang tercengang. Mereka gak
ada keluarga yang sekolah di Mesir. Trus adik-adiknya si cewek ternyata masih
kecil. Nah loh? Trus siapa dong yang suka sms dan nelepon ngaku-ngaku adiknya
si cewek itu? Gilaaak! Aku suka sama cewek psycho!
Nih ya, sampe-sampe ayah si cewek meninggal, si cewek kagak pulang. Ampun dah,
aku sampe diancam mau dilaporin ke polisi dan masukin penjara. Nah dibegituin,
kita dong gantian nantangin. Pokoknya seru abis dah! :p Dia baru pulang
beberapa bulan kemudian. Aku udah gak peduli lagi sama cerita-ceritanya. Lebih
dari 10 tahun gak ada kontak kami berdua bertemu di FB. Dia cuma kasih ucapan
sepotong maaf. Terus terang aku gak terlalu peduli lagi. Adoooh, nasip sial
merundung si hanoman. Cup cup cup.
Cinta Abu-abu
Dasar hanoman gak tahu malu. Di SMA, pasca trauma
berhubungan dekat dengan cewek, si hanoman jelek ini naksir cewek paling pintar
se-SMA. Yup, aku naksir cewek yang jadi juara umum 3 tahun berturut-turut.
Begitu kelas 1 dan 2, aku terlalu sibuk dengan eskul dan gak kenal sama si
cewek ini. Hanya sekedar tahu dia pinter (pake banget) udah itu aja. Lagi-lagi
ketika kelas 3 kami dipertemukan dalam satu kelas (si hanoman lagi-lagi
tersesat di kelas unggulan #pret). Awalnya interaksi biasa aja. Terlampau biasa
malah. Si cewek naksir sama cowok paling keren di kelas. Tinggi, putih,
atletis, cakep dan juga pinter (iyalah, kan
sama-sama di kelas unggulan). Ibarat si Patkai, si hanoman juga tak mampu
berangan tinggi. Takut jatuh dan mati. Alaagh.
Ntah kesambet apa, si hanoman, di akhir kelulusan
akhirnya berani menyatakan cinta. Duileeeh hehe. Nembaknya pun via sms euy. Apa
diterima? Ternyata iya! Laah apa ini namanya kalo bukan kekhilafan si dia
hahaha. Sayangnya kami diterima di PTN berbeda. Aku harus meninggalkan Palembang, sedangkan dia tetap di Palembang. Ternyata, takdir berkata
sebaliknya. Mendekati daftar ulang aku drop dan masuk RS. Kesempatan kuliah di PTN
di kota sebelah
terpaksa dibuang. Dan, si dia ternyata juga diterima di lembaga pendidikan
gratis mentereng di Jakarta. Rencana berbalik. Dari semula aku yang
meninggalkan Palembang,
kini dia yang harus pergi.
Hubungan dijalankan bertahun-tahun jarak jauh.
Ternyata desir-desir itu berkurang. Kami memutuskan untuk berteman saja dulu.
Toh lagian gaya
pacarannya juga kagak aneh-aneh. Sama aja kayak temenan biasa. Temen-temen di
sekolah juga kagak ada yang tahu. Paling satu atau dua-lah :) Ketika aku udah bekerja
(kerenlah pegawai BUMN berdasi uelehueleh) aku secara gak langsung ‘melamar’ si
dia. Sayang niat baik itu ditolak tanpa alasan yang jelas. Rasa penasaran akan
penolakan itu akhirnya terjawab beberapa bulan kemudian dia mengundang ke acara
pernikahannya. Aku datang euy seorang diri. (ya di gedung sih ketemu sama
temen-temen). Bagaimana perasaanku saat itu? Aaah… begitulah :)
Ponalakan Lagi
dan Lagi
Gak mau dikurung rasa sedih aku berusaha move on dan mulai mendekati sahabat lama
yang dulu awalnya dikenal di dunia maya. Untungnya kami satu kota dan memiliki minat yang sama. Si cewek
satu ini pinter juga. Terlihat dari pendidikan yang ia tempuh. Karena memang
gak sembarang. *ketebaklah ya pasti*. Sayang, 2 kali berusaha memastikan diri,
dua kali aku ditolak. Terakhir penolakannya agak mengerikan juga. Pasti si dia
risih ‘diganggu’ terus. Hingga saat ini, kami masih belum berkomunikasi lagi.
Walau masih terhubung di berbagai sosial media dan juga di jaringan smartphone,
kami masih berdiam diri.
Lebaran Paling
Melegakan
Yang namanya urusan hati sangat sulit ditebak ya.
:) Di kantor aku naksir sama salah satu rekan kerja. Walau secara tahun masuk
kami tak jauh berbeda (hanya beda bulan) tapi secara strata perusahaan dia
adalah atasan. Dia cewek Yogya yang direkrut untuk langsung menempati posisi
pegawai pimpinan. Sedangkan aku sendiri hanya pegawai pelaksana. Bedanya? Hmm,
lebih kepada penentuan kebijakan saja. Jika aku yang laksanakan, dia yang kasih
persetujuan. Umur kami gak beda jauh, dia setahun lebih muda dariku.
Awalnya juga biasa saja. Namun benih-benih cinta
itu mulai tumbuh karena seringnya bertemu. Kami beda cabang. Namun kegiatan di
Area sering mempertemukan kami. Aku suka sosoknya yang hangat dan selalu
membawa aura positif di lingkungan manampun. Dia juga suka membaca dan bahkan
pekerjaan sampingannya sebagai editor lepas di penerbit besar di Yogya. Bisa
dibilang, aku klepek-klepek banget sama cewek yang satu ini. Rasa sayang ke dia
lebih ke cewek manapun yang pernah aku kenal. Sayang, aku hanoman yang tak
punya rasa percaya diri. 2 tahun memendam perasaan, aku tak kunjung berani
berterus terang. Bahkan, ketika dia dimutasi ke Jakarta aku hanya bisa menitipkan secuil
bingkisan kepadanya. Pasca pemberian bingkisan itu komunikasi kami 0 besar.
Setelah lelah ditanya oleh keluarga besar tentang
pertanyaan “Kapan?” yang tiada akhir itu. (Kapan nikah maksudnya), di hari
pertama lebaran aku beraniin diri untuk kontak dia lagi. Aku ucapkan selamat
lebaran dan nanya kegiatannya lebarannya di Yogya. Setelah agak lama aku
beraniin diri untuk nanya, “…udah
silaturahmi ke calon mertua belum?” tanyaku. Si dia pintar sekali menguasai
suasana (alaaagh padahal modal bbm doang hehe). Perasaanku campur aduk karena
dia nggak menjawab dengan pasti. Setelah obrolan yang panjang akhirnya dia
bilang bahwa dia baru ‘resmi’ menemukan calon mertua.
Jleb, rasanya hancur…
Tapi, ada setitik sinar dari obrolan selanjutnya.
Dia berterus terang bahwa hubungannya dengan sang kekasih putus nyambung
(aduuuh lelaki macam apa sih yang menyiakan dia? Udaah tinggalin aja. Cari yang
pasti-pasti aja deh #kode hehehe). Kini dia tengah proses istikharah mengenai
hubungan ia dengan lelaki itu. Di akhir bbm aku bilang ke dia, “…semoga yang terbaik ya buat kamu. Walau
begitu, aku boleh kan
kalo sayang kamu?”
Duaaar. Pasca bbm yang terakhir itu aku langsung
mematikan ponsel. Terus terang aku gak siap dengan reaksinya. Apakah dia
bakalan marah dan merasa terusing seperti si cewek yang sebelumnya menolakku 2
kali itu? Ada
kali 3 atau 4 jam ponsel aku nonaktifkan. Begitu aku hidupkan kembali, sungguh
reaksinya sangat melegakan. Pada intinya dia nggak terusik dan malah senang.
Walau begitu dia bilang tak bisa memberikan harapan banyak. Ya ya ya… aku juga
gak maulah merusak hubungan orang lain. Walaupun orang tersebut aku inginkan
sekali keberadaannya.
Karena sudah terlanjur jujur. Aku bilang saja
bahwa aku serius dengannya. Aku bilang ke dia jika lelaki itu masih belum bisa
beri kepastian, aku tetap mau mencoba menjalani hubungan. Bahkan secara gak
langsung aku menyatakan diri bahwa ‘tak ingin berlama-lama’. Ya… untuk orang
yang jago seperti dia kuharap dia mengerti.
Sampai detik ini aku masih berharap yang terbaik
untuk aku ataupun dia. Jika memang dia berjodoh dengan lelaki itu, aku harap
bisa diresmikan secepatnya. Bukannya apa-apa, aku pun harus bisa move on, kan? jika tidak, aku
berdoa agar hubungan kami dilancarkan olehNya. Orang-orang selalu bilang apapun
bisa terjadi selama janur belum melengkung. Temenku saja yang sudah pesan
gedung bisa batal. Ada
juga temenku yang merebut pacar orang lain malah jadi nikah. Urusan hati,
memang hanya Dia yang serba Maha. Dia paling tahu dan bisa membolak-balik hati
manusia, kan?
Aaahhh panjaaaaang. Mohon maaf yaaa pembaca setia
blog Emak Gaoel karena aku nyampahnya kebanyakan. Selain itu… doain aku ya
haha. Biar si hanoman ini bisa menemukan cinta sejatinya. Amiiin :)
“Maka izinkanlah aku,
mencintaimu. Atau bolehlah aku sekedar sayang padamu…” Kala Cinta
Menggoda yang populer dinyanyikan Chrisye.
wakakakakkkk...
BalasHapusomnduuut, jujur, aku posting dulu baru baca...dan sekarang gak tau mau nangis apa ketawa ngakak guling2...hufffttt...pukpuk...
tenang om, jodoh gak akan kemana...hanoman pasti menemukan tambatan hatinya...brb, mau ngakak lagi...ups :))))
Ooh teganyaaa mbak Winda dikau mentertawakan nasipku *merajuk* hahaha :) Timpang banget dah postingan swap blog ini. Yang punya Emak Gaoel hepi ending. Yang punyaku, berurai iler dan air mata. #eeeh.
HapusSemoga pembaca setia blog Emak Gaoel gak kabur gegara postingan nyampah ini yak *langsung lari sambil tutup muka*
wah aku malah seneng dapet tambahan postingan rame gini...sesuai dengan jiwa blog aku...:))) makasih ya omnduut :D
Hapuswalaupun panjang, aku lahap sampai habis dna tuntas. wah berati ce2 diluar sana blum tau aja kebaikan omndut, mudah2an stlah postingan ini menemukan cinta sejatinya. smngatt omm nduttt, bunga tak sekuntumm looo
BalasHapusaamiin, semoga kalian semua segera menemukan jodoh yaa..:D
Hapus@Cicil : Haha makasih ya udah baca sampe habis. Aku sendiri udah gak baca lagi. Jengah hwhwhw. Amin amin amin. Semoga juga Cicil segera ketemu kumbang yang juga tak hidup sendiri hihihi
BalasHapuscieh, saling mendoakan...how cute...wkwkwkwkwk
Hapussemoga kisah yang ditulis terakhir bisa menjadi penutup kisah pencarian cinta Hanoman yang sebenarnya
BalasHapus#tulus
#harubiru
aamiin, aamiin... #tulusjuga :D
Hapussumpah, berasa nonton sinetron yg seasonnya banyak gt wwkeke. dah gt pake ada yg psycho gitu, kyk punya brp kepribadian gt yak hahaha. kira2 season akhirnya gmana ya? mg2 hepi ending :D
BalasHapuswakakakak, iyaaa, kayak sinetron ya hen...pas bagian cewek saiko-nya itu seru banget...wakakakakkk
Hapus@Mas Aldi : Amiiin :) Kalopun nggak, ya semoga disegerakan menemukan yang lebih baik hehe.
BalasHapus@Hendra : Hwhwhwhw, kepalang tanggung jadi hajar blah. Endingnya kudu hepi. Tergantung sutradaranya sih ^^
jadi yayan skr jadi hanoman hehehe
BalasHapusbtw...salam kenal yaaa bunda gaul :)
hai noni, salam kenal juga ya...:D
Hapus@Mb Noni : Hahaha, iya, Hanoman paling ganteng. :D
BalasHapusHalooo salam kenal :D
BalasHapusBaca tulisannya, koq terharu, ya.. Si om ini aku yakin hatinya baik dan pasti bakal dapat jodoh yang baik juga. cemunguuut ^_^
baik banget maaak....murah hati lagi...suka bagi2 pulsa gratis...:))))
Hapusahhhhhh
BalasHapusnah, kenapa nih jadi mendesah gitu han? ^^
Hapus