Kamis, 05 Maret 2009

Surat UntukNya

  No comments    
categories: 
Tuhanku yang Maha Baik,
Kau adalah Penyayangku nomor satu.
Kurasakan limpahan kasih sayangMu dari segala penjuru.
Tak hentinya Kau lumuri aku dengan cintaMu.
Namun tak henti jua aku meminta lebih padaMu.
Mengapa aku harus menjadi manusia yang begitu serakah, Tuhan?
Kutahan godaan untuk menjadi begitu peminta kepadaMu.
Namun semakin keras aku mencoba, semakin banyak aku ingin meminta dariMu.
Apa yang salah dengan diriku, Tuhan?
Kurang akrabkah kita selama ini, Tuhan?
Terlalu jarangkah kita berbicara dari hati ke hati, Tuhan?
Ataukah aku yang terlalu sibuk meminta kepadaMu hingga aku lupa berterima kasih?
Selalu kuucapkan syukur atas segala limpahan rahmatMu.
Namun hanya berupa kata-kata yang meluncur tak bermakna dari rongga mulutku.
Tak kujelmakan rasa syukurku dengan berbagi pada hambaMu yang membutuhkan.
Kunikmati sendiri kasih sayangMu hanya untukku.
Tak heran, lambat laun aku menjadi begitu serakah dan egois, Tuhan.
Sudah terlalu salah kiranya aku selama ini.
Maafkan aku, Tuhan...

Related Posts:

  • Biduk Berayun terhempas ombak...Bertahan agar tak terjungkal...Berjuang untuk merapat...Bertahan di dermaga...Biduk adalah pejuang...Tak rela terhempas omb… Read More
  • Aku Tak Butuh SesalAku tak ingin hidup dalam penyesalan Kadang kudapati mimpiku tak tergapaikan Tak mengapa bagiku Kadang kutemui jalan buntu di hadapan Tak masalah bagi… Read More
  • HujanTitik-titik halus... Angin menderu... Rinai lembut... Kilatan cahaya di langit... Tetes-tetes harapan... Gelegar suara menyentak.... Tercurah... Tertu… Read More
  • Kamu, Seutas Tali Yang Mengikat Leherku kenangan masa lalu bersamamu ini seperti tali yang mengikat leherku... membuatku takut bergerak karena kupikir aku akan tercekik nantinya ... lama ak… Read More
  • Permisi, Tuhan...Assalamu'alaikum, Tuhan... Kepengen ngobrol lagi, Tuhan... Setelah sekian lama aku lalai mengajakMu bercakap-cakap atau sekedar menyapa... Maaf ya, Tu… Read More

0 comments:

Posting Komentar