Tuhanku yang Maha Baik,
Kau adalah Penyayangku nomor satu.
Kurasakan limpahan kasih sayangMu dari segala penjuru.
Tak hentinya Kau lumuri aku dengan cintaMu.
Namun tak henti jua aku meminta lebih padaMu.
Mengapa aku harus menjadi manusia yang begitu serakah, Tuhan?
Kutahan godaan untuk menjadi begitu peminta kepadaMu.
Namun semakin keras aku mencoba, semakin banyak aku ingin meminta dariMu.
Apa yang salah dengan diriku, Tuhan?
Kurang akrabkah kita selama ini, Tuhan?
Terlalu jarangkah kita berbicara dari hati ke hati, Tuhan?
Ataukah aku yang terlalu sibuk meminta kepadaMu hingga aku lupa berterima kasih?
Selalu kuucapkan syukur atas segala limpahan rahmatMu.
Namun hanya berupa kata-kata yang meluncur tak bermakna dari rongga mulutku.
Tak kujelmakan rasa syukurku dengan berbagi pada hambaMu yang membutuhkan.
Kunikmati sendiri kasih sayangMu hanya untukku.
Tak heran, lambat laun aku menjadi begitu serakah dan egois, Tuhan.
Sudah terlalu salah kiranya aku selama ini.
Maafkan aku, Tuhan...
Surat UntukNya
Related Posts:
Cinta Lama MenyapaSaat cinta lama menyapa...Akankah kau sambut dengan bahagia?Sedangkan kau bukan lagi untuknya...Maukah kau sekedar berjudi?Mencoba kembali rasa yang l… Read More
Aku Tak Butuh SesalAku tak ingin hidup dalam penyesalan Kadang kudapati mimpiku tak tergapaikan Tak mengapa bagiku Kadang kutemui jalan buntu di hadapan Tak masalah bagi… Read More
Cinta Sampai MatiKatamu kamu cinta aku Kataku aku juga cinta kamu Maumu aku selalu ada Mauku kamu selalu hadir Bibirmu selalu menggoda Bibirku tidak pernah menolak Tan… Read More
tak ada salahnya sedikit puisi cintatak ada salahnya kan sedikit puisi cinta menyelinap? menyelinap ke dalam canda harian kita dengan dua bocah nakal itu... menyelinap ke dalam tawa ge… Read More
Di Padang ArafahSekedar mengagumi puisi yang bagus (menurutku...)Oleh : Saini K. M (Majalah Noor, edisi November 2008)Pertemuan antara kita, Tuhanku, tak pernah resmi… Read More
0 comments:
Posting Komentar