Minggu, 24 Juli 2011

Mama Penulis, Anak Belum Tentu Suka Nulis (Oleh-oleh dari Seminar dan Workshop Menulis Anak)

  7 comments    
categories: ,

Sabtu kemarin, 23 Juli 2011, bertepatan dengan Hari Anak Nasional, saya dan keluarga pergi menuju ke Plaza Fx di bilangan Sudirman, Jakarta. Tiga hari sebelumnya secara tidak sengaja saya menemukan info dari @PlotPoint tentang acara yang mereka adakan, Workshop dan Seminar Menulis Untuk Anak. Jujur saja, awalnya yang membuat saya tertarik untuk mendaftar ikut adalah karena salah satu pembicaranya adalah Clara Ng, salah satu penulis nasional yang saya look up to. Saya tidak bisa bohong mengatakan kalau niat awal saya memang ingin sekali bertemu dengannya. Sampai sehari sebelumnya niat itu masih belum berubah juga. Semata karena saya sudah hampir pasrah dengan ketidakpedulian Fadhil (8 tahun), anak sulung saya, pada bacaan apalagi tulisan.

Dengan kondisi memiliki seorang ibu yang sehari-harinya membaca dan menulis, bahkan menerbitkan buku, Fadhil jadi memang seperti memiliki gen saya lebih sedikit dibanding gen papanya. Hihihihi, ini tuduhan tidak berdasar. Tapi memang saya sudah sedikit pesimis dengan ketidaksukaannya akan membaca dan menulis.
Saya pikir-pikir ulang, akan ada gunanya juga nggak sih saya ikutkan dia ke workshop ini? Toh, selama ini di rumah pun saya selalu mengajaknya untuk ikut kegiatan saya membaca dan menulis. Bahkan saya tunjukkan padanya buku-buku saya sambil bertanya, "Kamu nggak pengen bikin buku kayak mama?" Walaupun jawabannya berupa anggukan, tetap saja pikiran dan minatnya tidak teralihkan dari NDS dan televisi. Frustrating...



Beruntung akhirnya saya dan suami memutuskan untuk mencoba saja. Tak ada salahnya, ini toh kegiatan yang positif. Seandainya pun nantinya dia tetap saja tidak tertarik, maybe that's just the way he is.
Ternyata oh ternyata, saya salah besar! Sekali lagi, saya benar-benar beruntung akhirnya memutuskan untuk datang ke acara ini. Begitu kami hadir di tempat, Fadhil langsung diarahkan ke kelas menulisnya yang dipandu oleh orang-orang yang sangat kompeten di bidangnya. Salah satunya yang saya tahu adalah seorang penulis skenario terkenal. Saya percayakan Fadhil kepada mereka. Saya sendiri segera bergabung dengan para orang tua yang ada di tempat seminar.

Bla bla bla..Bli bli bli...Menulis itu penting. Yes! Saya tahu itu. Sepanjang pengetahuan saya yang pendek, menulis itu adalah tempat yang paling nyaman untuk mengungkapkan perasaan dan mengeluarkan pendapat. Bagi saya, itu penting karena secara emosional, seseorang akan tertekan jika tidak mampu mengeluarkan apa yang dirasakan atau pendapatnya. Terutama bagi mereka yang sering kesulitan berkomunikasi secara verbal, seperti saya terutama jika berada di hadapan orang banyak, menulis sangat membantu saya. Fadhil kurang lebih memiliki kecenderungan seperti itu juga. Sulit mengungkapkan apa yang dirasakan dan mengeluarkan pendapatnya secara benar. Najeela Shihab mengungkapkan fakta yang jauh lebih besar dari sekedar itu kepada peserta seminar.

Belajar menulis bukan cuma untuk bisa menulis tapi berpengaruh pada perkembangan anak secara keseluruhan. Dengan membiasakan anak mengkaitkan respon terhadap pertanyaan dan umpan balik apapun dengan bahan bacaan atau tulisan, kita membangun life skill-nya. Apapun ketrampilan yang akan dikuasainya, melalui menulis dia akan menjadi lebih baik dalam bidangnya.

Saya manggut-manggut paham sekarang. Kenapa selama ini saya merasa tidak terlalu mementingkan kegiatan membaca dan menulis Fadhil? Itu karena selama ini saya berpikir, dia bebas melakukan apa yang diminatinya. Kalau minatnya bukan pada bidang penulisan, saya tidak bisa memaksanya. Itu salah, saudara-saudara! Apapun minat anak anda, arahkan dia untuk menjadi yang terbaik di sana melalui menulis! That's the idea! And I hope I'm not too late because my son is 8 years old now. Hiks...

Saat tiba giliran Clara Ng berbicara menyampaikan materinya, saya lumayan dagdigdug. Sumpah, ini lebay banget, deh! Saya seperti sedang menatap artis idola ganteng sedang ada di hadapan saya. Hahahaha... Saya memang nge-fans berat sama mbak Clara Ng ini. Saya kagum dengan tulisan-tulisannya. Saya banyak belajar melalui buku-bukunya. Pada satu titik, saya menginginkan untuk bisa jadi seperti dia suatu saat nanti. Mimpi boleh-boleh aja, doong! :P


Clara Ng menyampaikan hal yang berkaitan dengan peng-aplikasi-an menulis untuk anak. Intinya, buatlah menulis dan membaca sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan. OK, I know this already. But how? Seringnya, setiap saya memulai kegiatan menulis dengan Fadhil, awalnya mood sangat bagus dan ceria. Tapi lama-kelamaan, tetap saja jadinya naik darah. Entah karena dia yang cepat bosan, atau mulai tidak fokus, atau mulai bertingkah. Ujung-ujungnya kesel, deh!
Clara Ng memberikan beberapa contoh program yang bisa dibuat agar anak senang dengan kegiatan menulis. Dan saya pikir ide-ide sederhananya amat sangat bisa dipraktekkan di rumah dengan anak-anak kita. Berikut beberapa contohnya:

Mengirimkan postcard untuk diri sendiri/keluarga ketika jalan-jalan ke kota/negara lain.


Tuker-tukeran note yang disembunyikan di sekeliling rumah.

Mengajak anak membuat koran dinding di rumah dengan pilihan berita dan headline.


Satu hal yang ditekankan oleh Clara Ng sejak awal:

Mendorong anak menulis BUKAN membuat anak untuk bisa menjadi selebritis penulis! Tapi supaya membuat menulis menjadi aktivitas yg menyenangkan dan mudah baginya.

Seminar ditutup dengan tanya-jawab yang lumayan jadi bahan masukan juga untuk saya. Ternyata saya tidak sendiri dengan masalah anak yang kurang tertarik dengan menulis. Ternyata masalah anak-anak seputar menulis bisa jadi begitu kompleks. Ada yang anaknya suka menulis, tapi penggunanaan kata-katanya terlalu vulgar. Ada yang anaknya suka menyisipkan kejadian yang tidak terjadi dalam catatan perjalanan keluarganya. Lumayan bikin meringis. Anak-anak tetap anak-anak. Mereka dengan segala warna-warni dunianya. Ah, saya bersyukur, setidaknya anak saya masih dikaruniai kesehatan dan kecerdasan sampai saat ini. Tinggal bagaimana saya dan suami mengarahkannya untuk menjadi manusia yang berkualitas nantinya. Salah satunya dengan MENULIS. Satu hal yang pasti, biarpun mamanya penulis, terus bukan berarti ujug-ujug anaknya bakalan bisa enjoy menulis. Tetap harus ada effort dari orang tua untuk mengajaknya suka menulis.


Akhir kata, dengan tidak tahu malu, saya colek-colek mbak Clara Ng, minta foto bareng. Hahahaha...Kesampean! YES!!!

7 komentar:

  1. Halo mba, salam kenal yaa... wah, kl udah urusan menulis, emang udah paling enak deh. walau kadang msh suka moody :))

    BalasHapus
  2. Hahaha... Selamat, selamat, akhirnya bisa ketemu idola dan foto bareng pula :D

    Nah kalo gw mau ketemu idola gw jauuuh bo', huhuhu.... Isabel Allende semoga aja kapan-kapan ngadain seminar juga ya kayak Clara Ng...

    BalasHapus
  3. halo @yankmira iyaaa..buat aku sendiri sih udah paling enak..tapi buat anakku masih belum kayanya..hehehehee

    BalasHapus
  4. G: wuaahahahaaa....itu kalo kesampean lebih asoy lagi tuh..ketemuannya jgn di sini dong, lo yg ke sana...wkwkwkwk...
    btw, ni tulisan gw masukin ke kompasiana, 5 menit..jederrr, jadi HL..ngaahahahaaaa...
    3 hari gw hapus lagi..dududududuuu

    BalasHapus
  5. halo tante windaa.. sudah lama gak main disini. hehe..

    sukak banget sama tulisan "Dengan membiasakan anak mengkaitkan respon terhadap pertanyaan dan umpan balik apapun dengan bahan bacaan atau tulisan, kita membangun life skill-nya"

    pernah beberapa kali seorang teman pas ngobrol sama aku, bosan dengan kata-kataku yang seperti ini, "oia, aku pernah baca disini, aku pernah dengar seperti ini, katanya ini di buku ini...", contoh real dari kalimat diatas apakah yang seperti ini?

    BalasHapus
  6. Kalo ayah dan emaknya penulis bagaimana ya Mbak??? ;-)

    BalasHapus
  7. armae: bisa jadi....kalau kita banyak baca, biasanya emang segala sesuatu langsung terkaitkan dengan apa yang sudah kita baca.. makanya bagus banget kalau kita membaca bacaan2 yang berkualitas...ceileee... :)

    Zulfikar: gk gimana-gimana...tetep harus dilatih zul..hahahaa..btw, nomor HPmu berapa sih? ilang dari kontak euy... :(

    BalasHapus