Kamis, 18 Oktober 2012

Calm Down, Everybody! (Belajar Dari Tontonan Anak)

  12 comments    
categories: 
Sejak hamil Fadhil 10 tahun yang lalu, saya dan suami sudah bertekad untuk tidak akan membiarkannya menonton acara televisi, terutama sinetron. Untuk yang satu ini kesepakatan kita bulat banget. Ngeliat tayangan sinetron yang walaupun dilabelin sinetron anak-anak, masih suka bikin miris kalau denger dialog-dialognya. Kadang masih sering terdengar terlalu kasar di telinga.

Akhirnya kami memilih untuk berlangganan televisi kabel yang punya channel anak-anak seperti Cbeebies dan Baby TV. Di tahun-tahun awal waktu Fadhil masih bayi memang menyenangkan sekali. Tayangan Barney and Friends cukup sukses menyumbang kemampuan Fadhil menyanyikan lagu anak-anak dalam bahasa Inggris. Lagu seperti I Love You, You Love Me dan Twinkle Twinkle Little Star dengan mudah terekam di benaknya. Bahkan beberapa kata sederhana dalam bahasa Inggris juga berhasil dia tangkap, seperti banana, picnic, happy, sad dan lain-lain. Lambat-laun, tanpa saya terlalu banyak mengajarkannya, dia sudah bisa berdialog dalam bahasa Inggris dengan menggunakan kalimat sederhana.

Waspada ya, mak! Nggak semua film di channel anak-anak dialognya sesuai usia mereka. Tetap dampingi ya...:)



Masalah mulai muncul saat dia beranjak menuju usia 4 tahun. Tontonan di kedua channel itu sudah tidak menarik lagi untuknya. Dia mulai melirik Cartoon Network, Nickelodeon dan sesekali Disney Channel. Ketiganya memang berlabel channel untuk anak, tapi segmen penontonnya lebih luas, sampai ke usia anak menjelang remaja. Beberapa tontonan berbentuk sitcom anak-anak usia SMP. Dan walaupun masih banyak tayangan film animasi (cartoon) di sana, ternyata segmen penonton pun lebih dewasa dibanding usianya yang masih 4 tahun itu. Ben 10, Fairy Odd Parents, Foster Home for Imaginary Friends, Spongebob Squarepants, Adventure Time, The Amazing World of Gumball, Teen Titans...itu cuma sebagian dari tayangan animasi yang ternyata dialognya lumayan dewasa dan kasar untuk Fadhil saat itu.

Tapi Fadhil suka bangeeet nonton Ben 10 dan teman-teman seusianya di dekat rumah pun sama. Satu-satunya cara karena dia tetap memaksa untuk menonton acara itu, saya terpaksa menemaninya menonton. Saya jadi hafal hampir semua nama tokoh dalam film-film tadi.

Suatu hari, saya menyuruh Fadhil ganti baju sepulang sekolah. Waktu itu dia masih umur 5 tahun. Tahu jawabannya apa? "Can't you see I'm busy?" Eeerrr.... Saya sampe melongo nggak tau mau jawab apa. Masih banyak lagi jawaban-jawabannya dalam kalimat bahasa Inggris yang bikin saya speechless (saya sempat cerita di sini). Eaaa... Seneng sih dia bisa dialog bahasa Inggris. Tapi kaaan, ini mah bikin emaknya bertekuk lutut kalo gini, mah! -_-

Beberapa bulan terakhir ini, kejadian yang sama terulang lagi dengan Safina yang baru 4 tahun (sekarang Fadhil udah 9 tahun).  Suatu hari saya melarangnya untuk berlari-larian daam rumah dengan mata tertutup pita. Safina menjawab dengan kesal, "Oh, nuts..." Huaaaa, itu dialog pasti dia dapet dari film yang sering dia tonton dengan abangnya. Pernah juga suatu hari, Fadhil laporan dengan panik ke saya, "Mamaaa, tab-nya dirusakin Nana!" Saya mendengarnya ikut-ikutan latah bereaksi, "Kok bisa rusaaak?" Nana (Safina) dengan santai mengangkat kedua tangannya ke atas sambil ngomong, "Calm down, everybody..." Buset, berasa diomongin, "Woleslah, mak..." sama anak ABG! Huahahahaa...(ketawa pait). Yang terbaru nih, masih fresh banget, dia marah karena saya paksa tidur siang. Tau nggak dia ngomong apa? "You're fired!" ke saya. He? Situ mau mecat emak sendiri gitu? Wkwkwkwk...

Adventure Time, salah satu film di Cartoon Network yang dialognya (menurut saya) tidak sesuai untuk anak di bawah 12 tahun.

Saya tahu, ini kejadian yang sama terulang kembali, all over again. Ini memang dari tontonan mereka. Positifnya, mereka memang PD banget komunikasi dalam bahasa Inggris dengan kami (orang tuanya) dan keluarga dekat lainnya Mereka tahu harus menjawab apa saat neneknya bertanya, "How are you today?", atau menjawab dengan sopan, "You're welcome!" saat ada yang mengucapkan terima kasih ke mereka.
Tapi saya tidak bisa menutup mata kalau beberapa dialog dalam film-film di channel anak-anak itu memang belum untuk mereka. Ya kali, masak dulu Fadhil pernah ngedumel sendiri ngomong, "Dweeb..." gara-gara saya suruh makan. Abis itu tau sendiri keanjutannya. Suara saya meninggi sambil bilang, "What did you say?" Dan dia tau lho, kalau mau aman dia harus ngomong, "Nothing..." Eeeerrr!

Ini nggak bisa dibiarkan begitu aja. Efek negatifnya harus dikurangi. Saya selalu ngasih tau kalau kata-kata yang mereka ucapkan memang bermakna kurang baik. Tapi yang paling penting itu memang tetap ngawasin mereka menonton dan mendampingi. Seringnya kalau saya lagi menemani mereka nonton, kalau dengar ada kosa kata baru, mereka pasti nanya, "Itu artinya apa?" Menghentikan sama sekali dan melarang mereka menonton channel anak-anak itu saya juga nggak mau. Saya sudah merasakan sendiri, keduanya sekarang jauh lebih menguasai conversation dalam bahasa Inggris dengan sendirinya. Cuma ya memang, harus diakalin nih, cari jadwal film yang sesuai dengan usia mereka. Untuk Fadhil sekarang sih udah nggak terlalu sulit. Yang sulit justru, kalau Fadhil lagi asik nonton I Carly, adeknya ikutan nonton. Sesuai saran dari seorang teman (Mbak Sary Melati) saya harus cari kegiatan lain untuk Nana saat abangnya sedang nonton. Terima kasih, mbak! Will do! ^_^

Btw, tadi siang waktu saya baru sampai rumah dari jemput Fadhil sekolah, Nana menyambut saya di depan pintu sambil membawa bungkusan. Dia menyerahkan bungkusan itu ke saya sambil ngomong, "I've got present for youuuu..." Ahahahahaa, mau nggak mau saya senyum-senyum bahagia. Bukan karena hadiahnya, tapi denger dia ngomong dalam bahasa Inggris dengan lancar. Pas dibuka bungkusannya, isinya ternyata...celana kolor si Nana warna kuning! -_-



12 komentar:

  1. Bener mak, chanel anak-anak dari tv kabel ini emang ngebantu banget untuk belajar bahasa Inggris. Makanya Cinta pas pindah ke Brunei dan sekolah yg primary languagenya Inggris gampang adaptasi. Tapi ya kan nggak semua bagus, banyak kejadian dia serap dan ucapkan kalimat2 yang nggak sopan. Hiks.

    BalasHapus
  2. huwahahaha...celana kolor kuning, gambarnya spongebob ya mba :D

    BalasHapus
  3. sy juga setuju untuk memilih mendampingi ketimbang melarang.. Anak itu pada dasarnya kan rasa ingin tahunya tinggi.. Sy ada pengalaman juga sih, ada seorang anak yg banyak bgt dpt larangan.. Akhirnya begitu org tuanya lg gak ada, si anak kayak dpt kebebasan penuh. Nonton film2 yg di larang sepuasnya tanpa bs di larang. Dan efek negatif lainnya jd belajar bohong juga. Kl sm org tuanya gak bakal ngaku kl abis nonton macem2 karena takut di marahin.. Jd mendingan di dampingi sambil di kasih pengertian aja de kalo kata sy..

    BalasHapus
  4. ngga smua kartun cocok buat anak2 ya mak, tapi hebat ya umur 5 tahun udah bisa ngomong inggris

    BalasHapus
  5. huahahaha.. Nana, Nanaa.. hadiahnya mantaps bener :))

    BalasHapus
  6. wuakakakkkk... saya nih termasuk yg paling cepet ngakak ketika si Emak mulai ngomel2 di twitter... sebenernya sih ketawanya juga kecut karena sambil mikir, Oh sheesh, It's gonna happen with me shortly! hadehhhhhh -___- ... makanya berterima kasihlah saya sempet nyimak obrolan2 emak2 yang lebih pengalaman dibanding saya begini... moga2 saya bisa ambil pelajaran dan manfaatnya trus bisa langsung saya terapin deh ke bocah :D

    Makasih ya uda sharing... *pukpuk dan peluk* :D

    BalasHapus
  7. muahahaha...ckckck...mau muji atau mau prihatin, bingung dah! bisa aja anak2 ngucapinnya di saat yang 'tepat'. Untunglah ampe skrg belum langganan TV kabel >___<

    BalasHapus
  8. aku gak punya TV kabel mbak :) anak2 jarang nonton TV juga

    BalasHapus
  9. whoppppssss, anakku malah ikutan nonton sama tantenya. adowww

    BalasHapus
  10. huahaha...speechless deh rasanya kalo denger jawaban anak2 spt itu.

    Samara saat ini baru usia 2 th 7 bulan masih doyan2nya nonton Barney & friends di Jim Jam dan alhmadulilah bisa menguasai lagu2 berbahasa Londo.

    Untung yaaa...terselamatkan oleh TV kabel :)

    BalasHapus
  11. Mbak Alfa:
    iyaa, aku juga sejak awal menekankan utk bisa menguasai bahasa inggris sejak dini, biar nanti kalau udh gede gk terlalu repot belajarnya...tapi ya itu, belajar dari film emang mau gk mau jadi gk kesaring kata2 yg seharusnya belum pantas dia dengar...harus kita awasin dan kasih penjelasan...;) Cintaaa, kapan2 kita ketemuan yaa...:')

    Mbak Edy:
    hahahaaa, aku udah tau sih, pasti busuk nih isinya...kadang2 dia suka bungkusin kertas koran bekas yg udah rombeng2, trus bilang, "This is your birthday present, mom!" wkwkwkwkwk

    Mak ke2nai:
    bener maaak...aku paling takut kalau anak2ku sembunyi2 di belakangku karena penasaran...sebisanya pengen bikin mereka terbuka utk bertanya apa saja ke aku dan papanya...sampai gede kalo bisa..:')

    Mbak Rahmi:
    iyaa, harus diperhatiin juga konten dialog dan ceritanya...kadang malah suka ada cerita pacaran, ciuman, menikah di film kartun...:|

    Indah:
    wkwkwkwkwk....dikasih kolor gw...:))))

    Mbak Carra:
    hahahahaa, seneng ya seneng yaaa masih bisa ngetawain...tunggu ajah! huh! #kutukan emak rempong...wakakakakakakk

    Mbak Mayya:
    nah itu diaaa, yang suka bikin aku heran2 itu kok ya bisa tau kapan menggunakan kalimat2 itu ya? #garuk2jidat

    Mbak Lidya:
    wah salut deh sama mbak lidya...aku masih bergantung sama tivi utk mengalihkan kerepotan ngurus mereka...hiks...

    Mbak Rika:
    gapapa, asal dikasih tau aja tantenya, kalau kira2 gk cocok sama ponakannya, jangan dikasih liat...:D

    Bunda Samara:
    iya lhoo...so far program anak yg paling bagus itu buatku ya Barney and Friends sama Sesame Streets...^_^

    BalasHapus
  12. apalagi tontonan yang dari indonesia mbak, remuk semua isinya

    BalasHapus