The Art of OOT

Ilustrasi 1

3 orang terlibat percakapan.

A: Eh B, kamu masih pacaran sama si...siapa itu namanya?

B: X? Kenapa?

A: Aaah, iya...X ya, namanya? Yang kepalanya botak itu, kan ya? Yang giginya agak maju. Hihihi...

A: ...

(awkward moment) (kemudian hening)

C: Eh B, di mall lagi ada diskon, tuh! Kita ke sana yuk ntar?

A: Oh, ayo aja...

Ilustrasi 2

3 orang terlibat percakapan

A: B! Selamat, ya! Kemarin menang lomba nulis!

B: Hehehe, iya, makasih yaa...

A: Ih, hebat ih! Kapan-kapan ajarin aku, dong!

B: Boleh. Tapi aku juga masih belajar, kok!

A: Udah menang lomba begitu, pasti ilmunya lebih banyak dari aku.

C: Eh, aku kemaren baca buku keren, deh! Yang nulis namanya X. Udah pernah baca belum?

(awkward moment) (kemudian hening)

Errr...awkward, dude...awkward...

Pernah mengalami salah satu atau kedua situasi di atas, gak? Saya pernah mengalami keduanya. Saat ada dalam situasi 1, saya sering bersyukur akan kehadiran C yang muncul dengan topik OOT, karena menurut saya dia menyelamatkan keadaan. Kebayang gimana perasaan B saat si A bilang pacarnya botak dan giginya agak maju (walaupun mungkin itu fakta dan merupakan cara A untuk mengkonfirmasi). B pasti merasa sedikit tersinggung karena cara A bertanya yang tanpa tedeng aling-aling (ini bahasa Indonesia-nya apa, ya?). Saya bisa menganggap C adalah "pahlawan" dalam percakapan itu karena berhasil mengeluarkan B dan semua orang yang mendengar obrolan mereka keluar dari kecanggungan akibat pertanyaan A yang tidak sensitif itu.

Untuk situasi 2, saya bahkan lebih sering lagi menemukannya dalam percakapan baik sehari-hari mau pun di dunia maya. C seperti sengaja mengalihkan percakapan agar fokus orang-orang yang terlibat dalam obrolan itu beralih ke dirinya dan tidak lagi ke B yang sedang mendapat perhatian dari semua orang. Wah, menurut saya, C dalam situasi ini kasar dan tidak sopan sekali. Kenapa dia tidak mengikuti saja percakapan yang sedang berlangsung? Untuk apa tiba-tiba dia mengalihkan topik yang sedang ramai diobrolin orang-orang dan mengalihkan perhatian mereka dari B? Dalam bahasa Inggris setahu saya perlakuan semacam ini disebut "Stealing Someone's Thunder". 

Dalam setiap percakapan, selalu ada pencetus topik. Dan, walaupun tidak ada aturan tertulisnya, orang-orang akan mengikuti topik yang dicetuskan untuk berbagai alasan. Dalam budaya kita, sopan-santun tentu faktor utama. Rasanya nggak sopan kalau orang lagi seru ngomongin resep kue, tiba-tiba kita nyeletuk, "Eh, Raffi Ahmad kan udah bebas!" Hello! 

Biasanya, kalau tidak ada si perusak topik/suasana ini, arah pembicaraan akan beralih ke hal lain tergantung obrolan. Dan peralihan itu tidak perlu pakai dirusak dengan kehadiran manusia OOT (Out Of Topic) seperti si C dalam situasi 2 tadi. 

Sama halnya di dunia maya. walaupun tidak ada aturan tertulis, tapi ada yang namanya netiket. Awal pembicaraan biasanya berupa thread yang dimulai oleh satu orang dengan topik tertentu. Lalu kemudian ramai dengan komentar-komentar yang menanggapi. Sering sekali tiba-tiba muncul satu orang yang memasukkan komentar OOT dan mengalihkan, bahkan seperti berusaha menarik perhatian orang agar beralih kepada dirinya. Hello lagii! Kalau mau begitu, silahkan bikin thread baru, dong! 

Buat saya pribadi, kelakuan OOT di dunia maya juga sama tidak sopannya dengan di dunia nyata. It's rude, dude! Dan saya jadi berpikir, kenapa sih ada aja manusia seperti ini? Yang suka sekali stealing someone's thunder dan mengalihkan perhatian orang? Sebenarnya apa tujuannya? Dan apa yang melatarbelakangi? Duile, serius amat! Hahaha... Tapi beneran, deh! Suka eneg gak sih kalau ketemu orang kayak gini?

Setelah saya perhatikan (dengan sotoy dan sok menganalisa), kayanya nih..kayanya ya, orang-orang yang dengan tidak sopannya sengaja OOT dalam satu percakapan/thread sedang mengalami suatu perasaan insecure. Entah itu iri hati, minder atau sedang mengalami yang namanya post power syndrome. Nggak suka aja sama orang yang sedang jadi pusat perhatian karena jealous. Atau justru dia merasa makin nggak banget melihat orang lain bersinar, semacam minder gitu. Atau yang lebih parah lagi, dulu dia adalah orang yang selalu jadi pusat perhatian. Lalu muncul "bintang" baru dan tadaa...dia nggak siap perhatian orang beralih ke si bintang baru ini. Kalau kata saya sih ya, "Yuhuuu, life goes on, nek! Mariah Carey juga harus rela suatu saat nggak jadi diva lagi!" Lah, ini kok jadi bawa-bawa Mariah Carey segala, yak? Hahahaha...

Intinya, nggak sopan cyin, kalau dalam suatu percakapan/thread kamu tiba-tiba nongol dengan topik lain yang seolah-olah mengatakan, "Hello, sini-sini, sama gue aja! Gue lebih keren, lho!" Addooh, situ nggak bisa apa bikin thread baru, ketimbang ngerusak thread orang lain? Really, it's rude! Jangan, yah? ;)

So, kamu mau jadi si OOT seperti situasi 1 atau 2? Saya sih lebih berharap jangan ketemu aja sama yang namanya OOT ini, tapi kalau saya terjebak dalam suasana awkward seperti situasi 1, saya akan sangat bersyukur ada yang OOT. Tapi NGGAK untuk si OOT di situasi 2. Sori, sori jek! Situ nggak sopan. Tengkyu. :D

Btw, kayanya bakal banyak yang sensi nih baca postingan ini. Jadi sebelum ada yang nanya, "Lagi ngomongin aku, ya?" saya kasih disclaimer aja ya. Hahahaha... Postingan ini dibuat dari hasil pengamatan selama beberapa tahun bergaul di dunia maya, banyak pihak yang terlibat dan termasuk saya sendiri juga pernah jadi pelaku. Wkwkwkwk...:))))