Selasa, 21 Januari 2014

What If Your House is On Fire?

  15 comments    
categories: 
Assalamu'alaikum, semua! :D

Setelah banjir-banjiran beberapa hari kemarin, sekarang mari kita ngobrol tentang api. Lah? Ho oh, biar rada anget dikit cuaca, secara Bekasi udah kayak di London gini dinginnya. -_-

Kemarin pas berita banjir di tivi sempat lihat ada yang kebakaran di tengah hujan deras. Ternyata api kalau udah marah, nggak bakalan mau ngalah sama air hujan sederas apa pun, ya. Serem ngeliatnya. :| 
Saya sempat tahu dikit sih tentang ini. Api yang berkobar kalau dikasih air malah bisa bertambah besar karena air mengandung O2, pemirsah! Dan O2 atau oksigen itu sifatnnya flammable alias mudah terbakar karena berwujud gas. Kira-kira gitu, deh! Makanya, di banyak petunjuk mengatasi kebakaran, sangat tidak dianjurkan menyiram air secara langsung ke api yang sedang berkobar. Sebab malah bikin apinya tambah besar. Syerem ... 


Sumber: http://periskop.co.id/artikel-Prosedur-Mengajukan-Ganti-Rugi-Asuransi-Kebakaran.html
 Kadang kita suka mikir, kebakaran besar itu terjadi dalam waktu lama. Mungkin rumah ditinggal pemilik jadi nggak ada yang tahu kalau ada percikan api dari listrik. Atau, mungkin bara rokok jatuh ke sofa dan beberapa jam kemudian kalau nggak ketahuan baru deh jadi api besar. Jangan salah! Kejadiannya bisa cuma dalam hitungan menit dan bencana banget lho kalau kita anggap enteng.

Saya pernah ninggalin kompor menyala dengan wajan berisi minyak goreng. Niatnya cuma sebentar, mau ambil bahan makanan di kulkas. Pas balik-balik api udah menyambar minyak di wajan dan menyala besar. Trauma! Sejak saat itu, biar pun cuma ninggalin semenit aja, mending matiin kompor, deh! Ngeri banget. Beberapa minggu yang lalu rumah om saya juga nyaris habis dimakan api cuma gara-gara hal sepele. Anak-anak kecil di terasnya main-main korek api kayu dan membuang bekasnya (yang mungkin masih ada bara) ke sembarang tempat. Untung ada yang melihat waktu api mulai menyala. Kejadiannya cepat sekali!

Sumber: http://tgn2reka.blogspot.com/2011/09/tips-jika-berlaku-kebakaran-kecil-di.html

Pokoknya selalu hati-hati dan lakukan tindakan pencegahan, terutama untuk ibu-ibu yang sering berurusan sama api di dapur, nih!

1. Usahakan kompor tidak berdekatan dengan benda-benda yang mudah terbakar, seperti tirai, botol spray bertekanan tinggi, dll. Juga jauhkan dari benda-benda penghantar panas seperti wajan, pisau, dll.
2. Selalu sediakan kain lap tebal untuk berjaga-jaga sewaktu-waktu dibutuhkan untuk memadamkan api.
3. Selalu memastikan dua sampai tiga kali sebelum keluar rumah, apakah kompor sudah mati atau gas tidak lepas/bocor.
4. Jauhkan anak-anak dari dapur, jika mau mengajari mereka memasak, selalu dampingi. Perlu mengajari mereka juga tentang bahaya-bahaya yang bisa terjadi di dapur.
5. Sediakan alat pemadam api ukuran kecil di rumah untuk kejadian yang tidak diduga.

Punya alat pemadam api kayak yang di gedung-gedung tingkat itu? Plislah, apa nggak berlebihan itu? Hellooh! Api nggak punya standard jelas kapan masuk ke wilayah berbahaya, lho! Kita bisa aja tenang ngeliat bapak-bapak ngerokok, tau-tau bajunya udah kebakar gara-gara kejatuhan bara setitik doang. Btw, keponakanku pernah hampir kebakar rambutnya lho gara-gara kejatuhan bara rokok. Dan ngeh-nya juga pas udah kecium bau rambut kebakar, coba! :|

Jadi, adalah tindakan tepat berinvestasi keselamatan di rumah dengan memiliki satu alat pemadam api yang emang bisa diandalkan. Nggak cuma ngarepin kain pel dibasahin doang. Ini kan namanya tindakan pre-caution. Kita nggak pernah mau kena musibah, tapi yang namanya bencana datangnya nggak pake permisi. Kalau punya persiapan, insha Allah, saat bencana datang, aibatnya bisa kita minimalisir. 

Kebetulan PT. Amare Aqila Indonesia, perusahaan tempat saya membeli alat pemadam merek Cross Fire, sedang ngadain promo, nih! Harga alat pemadam api ukuran 3 kg yang biasanya dijual seharga Rp 690.000,- sekarang dijual dengan harga Rp 425.000,-. Saya bisa bantu proses pembeliannya. Nanti barang diantar langsung ke rumah (untuk alamat di Jabodetabek). Sekalian aja minta demo pemakaian sama petugasnya. Sip, kan? ;) Kirim e-mail pesanan kamu ke windafitriani48@gmail.com dengan subyek: Pesan APAR Cross Fire. Ditunggu, ya! ^_^ 

Alhamdulillaah, sejak setahun yang lalu saya sudah punya alat pemadam api ukuran 3 kg ini di rumah. Dan alhamdulillaah lagi, sampai saat ini belum pernah dipakai. Mudah-mudahan nggak perlu, tapi kalau-kalau .... saya sudah punya persiapan. Alat pemadam ini memang ada tanggal kadaluwarsanya. Dan bisa diisi ulang jika isinya habis. Selain itu penggunaannya ternyata mudah. 

1. Tarik pin pengaman di dekat tuas penekan.
2. Arahkan pipa/slang ke sumber api.
3. Tekan tuas untuk menyemprotkan foam pemadam api sampai api padam.

Sumber: http://men-id.com/47/cara-menggunakan-tabung-pemadam-api/

Jangan ragu-ragu, ya! Ini untuk menjaga keselamatan keluarga dan rumah dari hal-hal yang tidak diinginkan dan tidak diduga. ^_^

15 komentar:

  1. baru aja kemarin masakanku gosong gara2 tak tinggal nyuci tangan,buru2 tak buang takut ketahuan suami wkwkwkwkwkw...

    BalasHapus
  2. seperti sedia payung sebelum hujan gt yaa mak..

    BalasHapus
  3. Waah bener banget tuh mak, saya kalau mau tidur ataupun mau pergi bisa ngecek kompor atau colokan listrik berkali2 deh, sampai2 suami heran hahah,,, tapi ya namanya musibah g bisa diprediksi ya,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau aku, suamiku mak yg rempong banget kalau mau pergi..ngecek bisa sampe 10 kali...:')))
      tapi ya itu, bener, musibah gk bisa diduga...

      Hapus
  4. jadi inget kasus tabrakan kereta itu. Salah seorang awak dari PMK diwawancara dan bilang kalo memadamkan api itu bukan dengan air, ada zat kimia tertentu yang efektif memadamkan air. Heuuu, saya baru mudeng,lambang air itu O2. baca posting ini, saya jadi lebih ngeh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe iya mak, jangan siram api besar dengan air....air itu lambangnya H2O, dan dia mengandung oksigen O2... :D

      Hapus
  5. Ya allah, lindungilah kami dari bencana-bencana yang silih berganti.

    BalasHapus
  6. Ternyata kita senasib ya mbak kebanjiran

    BalasHapus
    Balasan
    1. masuk setinggi apa mak di rumah? alhamdulillaah aku cuma rembesan aja...:')

      Hapus
  7. hehe, ternyata ada promosinya :D
    semoga kita terhindar dari bahaya kebakaran ya... tentunya cegah dulu sebelum terjadi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin...
      iya, ini sekalian jualan, usaha keluarga...:')
      monggo lho...:D

      Hapus