Pernah mikir untuk ngelanjutin kisah Onis dan Fani di sini, karena sepinya. Gw kirain kalau sepi ide akan lebih lancar mengalir. Baca deh di sini. Ternyata eh ternyata...gw salah besar! Wkwkwkwk...
Gw gak bisa menampik kenyataan bahwa ternyata gw adalah jenis manusia yang baru bergerak kalau dipecut. Huahahahaa...Jadi inget waktu jaman masih sekolah. Dikasih tugas sama guru jauh-jauh hari sebelumnya, baru dikerjain sehari sebelumnya. Bener-bener mepet deadline. Ngerjainnya bukan karena pengen nilai bagus, melainkan cuma demi memenuhi deadline dari guru. Hahahahaa...jangan sampe anak gw tau kebiasaan jelek gw ini. Gawatz!
Yang namanya kebiasaan itu memang sulit buat dihilangkan, apalagi kebiasaan jelek. Herannya kalau kebiasaan bagus justru gampang banget ninggalinnya. Contoh nih, gw bisa dengan gampangnya ninggalin kebiasaan nulis gw hanya karena alasan 'malas'. Dan kalau udah berhenti, mau mulai lagi susaaah banget! Believe me, I've tried this once dan gw kapok. Hahahahaa...
Gak mau lagi deh ninggalin kebiasaan bagus yang susah payah dipertahankan. Mau mulai biasa lagi itu susahnya setengah ampun setengah mati setengah idup.
Back to Onis. Sama aja kejadiannya. Gw coba posting ceritanya di sini. Berharap hanya teman-teman dekat aja yang bisa baca dan menanggapi, supaya gak bias dan terpengaruh sama keinginan pembaca yang rame di rumah tetangga sana. Tapi ternyata apa? Ide gw gak nongol selancar kalau dibawelin sama yang nunggu kelanjutan cerita gw. Walaaah, beneran...emang gw perlu dipecut nih!
Gapapa deh, gw cuma mau ambil positifnya aja. Mudah-mudahan dengan begini, gw makin keranjingan nulis. Sempet ketemu sama temen-temen sesama blogger. Dia bilang komentar dan tanggapan pembaca itu indikator. Indikator dari apa? Banyak hal. Popularitas (tidak bisa ditampik), isi cerita, progress dalam cara menulis...semuanya bisa dibaca dari komentar dan tanggapan yang beragam itu. Gak jarang juga gw dapet kritik. So far, it's fun...soooo....Maaf ya, Cil...sekali lagi gw jadi pembelot. Tapi kali ini gw akan mendahulukan dikau di atas yang lainnya. Cerita Fani bakal gw posting di sini lebih dulu, baru di sana. Ai lop yu pul, Cil! ^_^
Maaf, Aku Mandeg Di Sini...Wkwkwkwk...
Related Posts:
Journey to Find Beauty Seumur hidup, sejak muncul keinginan untuk menjadi cantik, pencarian definisi "cantik" bagi saya merupakan salah satu pencarian yang penuh petualanga… Read More
Kamu Blogger Apa? Assalamu'alaikuum ... Mulai sekarang harus membiasakan diri membuka postingan dengan salam, karena itu adalah salah satu bentuk kegaulan yang kere… Read More
Penting Ya Mencatat Prestasi? Assalamu'alaikum, wahai para pembaca Blog Emak Gaoel yang budiman dan budiwati ... Hari ini saya akan membahas tentang pentingnya mencatat prestas… Read More
Menang Lomba Blog 10 Days For ASEAN? Ciyus? Uwwwohhh! Uwwooohh! Auuwooooo! *gelayutan sama Tarzan* Eh, salam dulu. Assalamu'alaikuum! Aaaak! *kumat lagi* Tolong semua minggiirr! Emak Gaoe… Read More
[Swap Blog] Movie Magic Versi Gelologic Assalamu'alaikum! Tamu blog saya dalam rangka Swap Blog bulan ini adalah si Gelologic alias Yusuf. Dengan alasan jauh dari peradaban, jadi aja dia n… Read More
Hihihi... Memang ada penulis "kamar mandi" dan penulis yang menulis untuk dibaca orang. Elo jelas adalah jenis penulis yang kedua, yang menulis untuk dibaca orang, dan itu sejatinya seorang penulis yang bisa menghasilkan sebuah buku. Iya dooong, kalo mau nulis tapi malu2 dibaca orang, atau merasa takut dengan pandangan orang ttg tulisannya, selamanya akan menjadi "penulis kamar mandi" alias a diarist (bisa sih ngehasilin buku, buku diary yang dibaca sendiri juga, hehe!). But, bagi gw, dimana lo rasa semangat menulis lo terpacu dan terasa nyaman, bertahanlah di situ, nikmatilah ;)
BalasHapushihihihi....gak bisa mungkir emang, kalo tau dibaca jadi tambah semangat...
BalasHapusbalik lagi ke mental G...mental gw mental minta dilecut...cetaarrrr!!!!...wkwkwkwkwkwk......