Sabtu, 12 Februari 2011

"Kapan Gue Kawin Sama Om Lo?"

  11 comments    
categories: 


Seminggu yang lalu aku sempat meringis dan ketawa dalam hati waktu mendengar gerutuan seorang teman perempuanku. Kebetulan si temanku ini belum menikah dan dia seusia denganku.

"Enak aja manggil gue tante! Kapan gue kawin sama om-nya?" katanya dengan muka mangkel.


Dia pun lalu bercerita padaku tentang kejadian itu. Saat itu dia sedang berbelanja di sebuah supermarket. Begitu selesai membayar semua belanjaannya di kasir, dia langsung keluar dari supermarket itu. Di luar dia dimintai sumbangan oleh seorang anak muda, sepertinya mahasiswa, untuk korban bencana alam. Dia pun lalu memasukkan uang ke dalam kotak yang disodorkan di depannya dan sang mahasiswa itu pun mengucapkan terima kasih dengan 'sopannya', "Terima kasih, tante."


Aku jadi ingat kejadian yang sama terjadi padaku beberapa tahun yang lalu. Tepatnya setahun setelah aku melahirkan anak pertamaku. Entah apa yang berubah dari wajahku (kalau ukuran tubuh mohon tidak usah dibahas, sebab jelas memang menggelembung tanpa bisa dikontrol!) sehingga orang-orang yang tidak mengenalku mulai menyapaku dengan sebutan 'Bu' dan bukannya 'Mbak' seperti saat aku masih melajang dan belum punya anak.

"Terima kasih, bu!"
"Ibu sudah pernah coba krim wajah ini?"
"Bu, bu, kunci mobilnya jatuh, tuh!"
Dan banyak 'Bu-bu' lainnya.

Terus terang aku risih mendengarnya. Entah karena belum terbiasa atau karena jauh dalam hatiku aku sedikit 'tersinggung' dengan panggilan itu. Segitu tuanyakah penampilanku sekarang sampai aku layak dipanggil 'Bu'? Okelah aku memang sudah ibu-ibu beranak satu, tapi kalau aku sedang jalan sendirian apa yang membuat mereka memanggilku dengan 'Bu' dan bukannya 'Mbak'? Muka gue tua, ya? Errgggh...

Belum lagi kalau aku jalan dengan anakku. Sebutan untukku bisa jadi 'Bunda' (ini biasanya dari SPG-SPG produk susu anak). Sebenarnya sedikit sejuk di telinga saat ada orang yang menyapaku dengan 'Bunda'. Kesannya keibuan banget! Bukan ibu-ibu banget, lho! Hahaha...

Akhirnya karena capek mikirin gimana caranya supaya orang-orang kembali manggil aku 'Mbak', aku nyerah aja, deh! Kurasa bukan karena wajah juga mereka memanggilku 'Bu'. Aura seorang ibu itu memang beda, yah? Hahaha, ini sih ngeles nggak mau dibilang tua! Wkwkwkwk... Aku nggak menampik, ada memang beberapa perempuan menikah dan punya anak yang penampilannya masih seperti saat dia gadis. Ya, itu keberuntungannya kurasa. Aku nggak boleh protes, dong! Tetap saja kalau mereka jalan dengan anak mereka, pada akhirnya mereka akan dipanggil 'Bu' juga, kan? Atau kalau ada bisik-bisik di belakang mereka, bisa jadi mereka dapat sebutan 'Hot Momma'. Hihihihi...Some women may like it..but for me, it's the same! Mau 'Bu', mau 'Bunda' atau mau "Hot Momma' sekalian...tetep aja judulnya ibu-ibu! Wkwkwkwk....

Tapi ada satu departement store yang aku suka banget sehubungan dengan panggilan para karyawannya ke customer mereka. Matahari! Hahahaha, silahkan transaksi dengan kasirnya, mau setua apa juga, mereka akan panggil kita 'Kak'. Aih, sedikit menghibur juga jadinya. Biarpun dia lihat kita belanja sambil nyeret-nyeret anak tetap saja mereka sapa kita dengan 'Kak'. Eh, tapi ini kejadiannya di dekat rumahku di Bekasi, ya! Nggak tau juga kalau di Matahari Dept. Store yang lain.

Kembali ke teman perempuanku yang masih single itu, aku bisa merasakan kedongkolannya sebenarnya. Belum menikah, kena getah sebutan 'Tante'. Buat beberapa perempuan, itu satu hal yang bikin nge-drop banget emang. Nge-drop PD-nya, nge-drop mood-nya, nge-drop semangat-nya...macem-macem, deh! Tau sendiri perempuan, apa-apa dimasukin ke hati.

Emang sih kalau mau aman, lebih baik sapa perempuan dewasa yang tidak dikenal itu dengan sebutan 'Mbak' aja. Biarpun itu bahasa Jawa, tapi sudah jamak dipakai dalam pergaulan sehari-hari. Tapi menyapa mahasiswi atau anak gadis muda dengan sebutan 'Mbak' kadang juga suka jadi masalah, lho! Hahaha, ribet!

"Jiah, gue dipanggil mbak!"

Itu pernah aku dengar keluar dari mulut seorang mahasiswi yang dipanggil 'Mbak' oleh seorang SPG di sebuah mall. See? Nggak segampang itu juga urusannya, kan?

Tapi satu kejadian yang cukup menyentuh hatiku karena masalah panggilan ini terjadi sekitar sebulan yang lalu. Kebetulan aku diundang oleh sebuah panti asuhan untuk memberikan pelatihan ketrampilan singkat untuk anak-anak yatim piatu di sana. Karena panti asuhan ini adalah panti asuhan Islam, mereka terbiasa memanggil orang-orang dewasa dengan sebutan Abi (untuk laki-laki_ dan Umi (untuk perempuan). Artinya sebenarnya ya memang ayah dan ibu. Tapi kalau semuanya dipanggil Abi dan Umi, tentu dalam pikiran mereka, itu bukanlah ayah dan ibu mereka, melainkan hanya panggilan biasa untuk orang dewasa. Jadi ketika aku diperkenalkan kepada mereka oleh si Abi-nya, mereka menyebutku Umi. Dasar aku orangnya nggak mau disama-samain, aku bilang panggil 'Mama' aja. Dan tau apa kejadian selanjutnya? Puluhan kali mereka salah memanggilku. Mereka terus saja memanggilku dengan 'Umi', lalu dengan malu-malu mereka meralatnya sediri dan memanggilku dengan 'Mama'. Dan percayalah, cara mereka mengucapkan kata 'Mama' itu sungguh tidak bisa aku gambarkan. Lidah mereka sepertinya kaku dan tidak terbiasa mengucapkan kata 'Mama' itu.Mungkinkah karena dalam pikiran mereka, sebutan 'Mama' itu adalah sebutan untuk seorang ibu yang notabene tidak mereka miliki lagi? That is just so sad... Aku bertekad dalam hati, kalau nanti aku datang lagi ke sana, aku akan membiasakan mereka untuk tetap memanggilku 'Mama', supaya mereka tahu, ibu kandung mereka boleh saja sudah meninggal, tapi ada banyak ibu-ibu lain di luar sana yang bersedia menjadi ibu untuk mereka. Sama saja seperti 'Umi-umi' yang mengurus mereka di panti itu.

11 komentar:

  1. how touching... Tp gue tetap gak terimaaaa dipanggil TANTE apalagi BUN... Apa tuh (mengutip kata si Ge) Ban Bun... Bunder? Buntel?
    Panggil Ibu ajah deh... :D

    BalasHapus
  2. hahahahahaaa....gk usah yg belum married...lah gw aja yg jelas2 emak2 suka sebel kalo ada yg manggil gw Tante...kenal juga nggak.....kekekekekek.....

    BalasHapus
  3. wahahahahaha ini berarti selama ini ada yang tersinggung yaj dipanggil bu?
    hahaha okeoke. saya siap mengganti kata sapaan. boleh request mau dipanggil apa. mbak? kak? mama? atau umi? :D :D :D

    BalasHapus
  4. jiaaahh... jadi tersungging neh suka manggil IBU :)
    Idem sma kak pungky, mau request ga Bu eh Kak eh Mom eh Umi eh eh eeeehhh...
    Is ko

    BalasHapus
  5. Pungky: ah gak nyimak deh ni anak...gk sukanya kan dulu waktu masih belum nikah....hahahaa..sekarang mah pasrah..srah...sraaah... :)

    Is: nggak...ibu, emak, uni, kak, mbak...siapa aja..asal jangan nek aja.. :))

    BalasHapus
  6. Eh,aku kan masih manggilnya mbak, gak papa dong ya,mbak Win..

    Kalo aku manggilnya 'mama Nana' kokkesannya kita yg jadi seumuran yak..
    Huahahaha
    Gak mauuuu...

    BalasHapus
  7. Aku manggil bu win!!!! Abis bingung.... Wkwkwk...

    BalasHapus