Selasa, 18 Februari 2014

Jangan Menyelamatkan Diri Sendiri

  44 comments    
categories: ,
Assalamu'alaikum, semua ....

Hari ini dikasih kejutan gak enak lagi pas sedang melototin timeline Twitter. Artis tenar beberapa tahun yang lalu, Roger Danuarta, ditemukan warga terkapar di mobilnya dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan jarum suntik masih menancap di lengan kanannya. Ngilu! Ngilu saya makin berlipat karena mengingat kembali ke masa lalu. Beberapa teman saya sudah ada yang meninggal karena memakai narkoba, entah itu karena OD, atau efek setelahnya. Satu cerita tragis, bahkan ada teman saya yang meninggal ditabrak mobil saat sedang menyeberang jalan, karena (kabarnya) sedang setengah sadar di bawah pengaruh putaw/heroin saat itu. Sedih ... banget!

Please, just stay away and learn!

Saya pernah masuk dalam lingkaran pemakai ini dulu. Kisah ini yang saya ceirtakan di dalam buku A Cup Of Tea Cinta Buta. Dari apa yang pernah saya saksikan dan rasakan, hidup rasanya suram banget. Beneran! Saya nggak bisa paparkan satu per satu apa alasan mereka (teman-teman saya yang pemakai) menggunakan narkoba berbagai jenis itu. Sebut mulai dari ganja yang katanya cuma buat bikin ketawa-ketawa seneng aja, atau shabu yang bisa bikin mata melek tiga hari tiga malam dan bertenaga setiap saat, sampai putaw yang bisa bikin lupa sama masalah paling berat sekali pun. There's no fun at all to watch their faces when they're using it. Saya pernah beberapa kali ikut mencoba, dan hanya Tuhan yang menolong saya sehingga tidak terjerumus lebih dalam. I happened not to like the taste of any kind of drugs they offered me. Saya bahkan nggak enjoy dengan efek yang saya rasakan setelah memakainya. Itu yang membuat saya masih bisa menggunakan akal sehat saya untuk segera keluar dari sana. Selain tentu saja, campur tangan keluarga saya begitu besar menyelamatkan hidup saya. Kalau tidak, saya nggak tahu jadi apa saya sekarang ini. Naudzubillaah ....

Satu hal yang saya pelajari dari pengalaman itu, kalau tidak tahu bagaimana caranya menolong mereka, jangan berusaha menolong sendiri. Karena daya tarik lingkaran pemakai dan narkobanya sendiri begitu kuat. Kalau kamu ingin menyelematkan orang-orang tersayangmu dari lingkungan itu, cari bala bantuan yang paham benar bagaimana cara menghadapi mereka. Jangan belagak pahlawan sendiri, apalagi kalau kita tidak paham apa dan bagaimana menangani mereka. 

Sampai sekarang saya masih susah menghapus ingatan melihat teman saya yang sedang sakaw dan terbaring di kamar kos-nya. Saya masih bisa melihat jelas adegan ketika salah satu teman lain mengalami apa yang dikatakan "badai" oleh mereka. Itu adalah suatu kondisi saat kamu memasukkan putaw ke tubuh dalam jumlah yang berlebihan. Akibatnya mengerikan sekali. Yang paling ekstrim tentu berakibat kematian, tapi kalau pun masih selamat, itu tetap bukan pemandangan indah. Mereka akan muntah-muntah sampai nyaris pingsan. 

I hate to tell you this, but somehow I feel like I have to. Karena mungkin di luar sana, ada seseorang yang sedang menangis karena saudaranya atau anaknya atau adiknya atau orang tersayangnya sedang terikat dalam rantai jahat itu. Dan mereka tidak tahu harus berbuat apa. Mengirim para pemakai ini ke rehabilitasi juga bukan perkara mudah. Tidak segampang mengangkut dan menyeretnya lalu menguncinya di dalam panti rehab. Percayalah! Ada salah satu teman saya yang sampai sepuluh kali keluar masuk panti rehabilitasi, dan setiap dia kembali, dia menjadi semakin parah. Karena selama itu yang dilakukan keluarganya hanyalah mengirimnya ke tempat rehab setiap kali tertangkap sedang menggunakan narkoba. 

Ini memang perjuangan berat, bukan hanya bagi pemakainya, tapi bagi keluarga dan orang-orang yang mencintainya. Semua harus turun tangan menolong. Carilah tahu, apa dan bagaimana cara menghadapi mereka. Bagaimana cara pertolongan pertama jika menemukan mereka dalam kondisi seperti Roger tadi. Cari tahu semua jenis barang laknat itu dan apa efeknya bagi mereka. Cari tahu dengan siapa saja mereka bergaul. Dan yang paling penting, rangkul dengan cinta. Beri perhatian tapi jangan beri ruang untuk beralasan. 


Sulit sekali, saya tahu. Saya melihat sendiri orang tua teman saya bertahun-tahun berusaha membebaskan anak mereka dari narkoba. Dari kekayaan keluarga yang berlimpah, hingga tinggal hanya memiliki satu mobil dan rumah ngontrak demi menyembuhkannya. Belum lagi berapa banyak uang dan barang yang dicuri untuk membeli barang itu. Belum lagi malu yang harus mereka tanggung, karena kadang dia mengutil di rumah saudara atau tempat umum. 

Demi Allah dan Rasulullaah, saya berdo'a, semoga tidak ada dari kita yang mengalaminya. It's breaking your heart when you see such thing. Maka, mulailah mengenal seluk-beluk narkoba ini sampai ke akar-akarnya. Keselamatan anak-anak kita ada di tangan kita semua. Bacalah semua hal tentang narkoba, jadilah orang tua yang teliti tapi penuh cinta kepada anak-anak kita, kenali mereka dan teman-temannya. Sampaikan dengan penuh kasih sayang, tak ada yang lebih kita inginkan selain melihat mereka selamat di dunia dan akhirat. 



BNN (Badan Narkotika Nasional) hari Sabtu nanti, 22 Februari 2014, mengadakan Fokus Discussion Group untuk blogger tentang Narkotika di Restoran Ceker Lubang Buaya Pondok Gede, jam 10.00 - 13.00. Datanglah, kalau sempat. Sempatkanlah, kalau bisa. Bisalah, kalau peduli. Pedulilah, karena ini tentang semua orang, termasuk masing-masing dari kita. Please, jangan merasa aman sendiri. Jangan sampai menyesal. Kalau bukan kita, mungkin saja orang di sekitar kita. Jangan diam saja, karena merasa diri sendiri sudah selamat. Selamatkan yang lain. Selamatkan bangsa.

Tulisan lainnya tentang narkoba:
Jangan Biarkan Narkoba Melahap Anak-anak Kita
Tarik Ulur Mengasuh Anak Agar Terbebas dari Narkoba
Kenali Gejala dan Perilaku Pengguna Narkoba 

44 komentar:

  1. Partisipasi dan bentuk kepedulian para blogger bersama instansi terkait dalam mensosialisasikan hal ini di dunia internet memang sangat di perlukan Mba, semoga hal ini menjadi langkah positif kebersamaaan para blogger ikut berpartisipasi di dalamnya.

    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mas, kita bergerak bersama...ini masalah negara, tapi bukan cuma tanggungjawab pemerintah aja...kita juga wajib mencegah...kalau gk mau anak2 muda kita nyungsep...:(

      Hapus
  2. Sedih ya mbak melihatnya orang2 yang kita kenal terjerat lingkarang tersbut

    BalasHapus
    Balasan
    1. sedih banget mbak lidya...liat berita org gk dikenal aja suka kepikirangimana org tuanya.. :'(

      Hapus
  3. semoga kita yang belum terjerat jangan sampai terjerat ya...

    BalasHapus
  4. Terima kasih atas apresiasi sobat sobat Emak Gaoel, saya suka sekali dengan statement ini : " Datanglah, kalau sempat. Sempatkanlah, kalau bisa. Bisalah, kalau peduli. Pedulilah, karena ini tentang semua orang, termasuk masing-masing dari kita. Please, jangan merasa aman sendiri." Dengan senang hati kami tunggu kehadiran komunitas Emak Gaoel, mari barsama kita perangi narkoba,... Salam Salaman [TD]

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama pak Thamrin...semoga nanti BNN bisa lebih sering mengadakan acara seperti ini dan merata di seluruh wilayah... :)

      Hapus
  5. Bener ya mak Wind, saya sendiri pernah menyaksikan anak tetangga yang DO, ihh mengerikan plus miris.. Saya juga sangat mengapresiasi BNN untuk terus gencar memberantas Yeaa saya juga tidak mau dong "aman sendiri".. ikutan gerakannya ah.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener maak...jangan merasa aman sendiri, tau2 tetangga sebelah udah ada yg OD kan sedih... :(

      Hapus
  6. Selamat mba Winda, mba sudah selamat dan terus mau berbagi info penting ini, terima kasih banyak atau informasi yang sungguh sangat bermanfaat ini, semoga Allah SWT melindungi mba dan keluarga selamanya ammiinn!
    *terharu banget saya bacanya mba!

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih mbak....sampai sekarang saya percaya Allah yg menyelamatkan saya melalui org2 yg sayang sama saya....
      semoga gak makin banyak korban bertambah karena kurangnya pengetahuan ttg narkoba ini ya mbak...

      Hapus
  7. Merinding membaca pengalaman Mak Winda. Saya juga pernah dengar kesaksian langsung dari seorang kawan yang Alhamdulillah sekarang juga bebas, rehab berkali-kali, Solusi, dia hijrah menghindar dari lingkungan tempat dia terpapar selama bertahun-tahun...

    BalasHapus
    Balasan
    1. suram banget med..bener2 gelap dunia selama kita masih dalam lingkaran itu...jangan sampe ngerasain deh... :|

      Hapus
  8. vey pernah baca waktu SMA tentang orang-orang yang terkena narkoba. Bahkan ada gambar-gambarnya bagaimana mereka pas sakau sampai mengiris tanganya sendiri untuk menghisap sisa-sisa narkoba di sana. Masya Allah merinding banget. Nggak mau dan semoga gak kenal dengan Narkoba. Kemudian buku-buku itu saya ceritakan ke teman-teman. Semoga tidak ada yang terjerumus di sana.

    Mari kita galakkan say no to drugs ya mbak ^^
    terima kasih telah berbagi pengalamannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya vey, aku juga pernah lihat...banyak sebenernya yg bisa diceritain akibat dr narkoba ini, semuanya serem dan bikin miris...tapi yg penting skrg kita semua aktif deh buat mencegah...
      terima kasih ya...

      Hapus
  9. ngeri, bahkan membayangkannya saja

    jangan pernah penasaran deh sama yg 1 itu.
    never

    BalasHapus
  10. MasyaAllah... SubhanAllah... Semoga lingkaran setan ini bisa terputus di negeri kita ini ya mak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, aamiin...jangan sampe diperbudak sama barang ini...:(

      Hapus
  11. cerita yang menginspirasi banget. tentu harus ada penanganan yang bener" tepat ya untuk menyembuhkan mereka, semoga yang namanya penyalahgunaan narkoba bisa musnah dari muka bumi ini :))

    btw, focus discussion groupnya kok nggak muncul ya, malah tulisannya konten tidak tersedia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, semoga BNN bisa merangkul kita semua untuk mulai sama2 aktif bergerak ya...
      iya tadi linknya gk bisa kebuka, info lengkapnya udah aku lengkapin di postingan ya..:)

      Hapus
  12. Hah?
    Emak pernah terjerumus juga?
    Hebat berarti akhirnya bisa benar-benar lpas..
    Sukses terus ya mak..
    Salam..

    BalasHapus
    Balasan
    1. pernah, untungnya gk terlalu jauh terperosok dan masih bisa diselamatkan/menyelamatkan diri sendiri...:)

      Hapus
  13. Artis lagi pelakunya, hmmm publik figur -,-

    BalasHapus
  14. Memang sekarang ini jerat narkoba sudah semakin dekat dengan kita, apalagi di daerah kampus dan sekolah2. Para anak muda adalah sasaran mereka... :-(

    BalasHapus
    Balasan
    1. yg tua2 juga bisa kena lho mas...aku punya teman seusia yg sampai skrg masih make..:(

      Hapus
  15. Nice sharing mbak Winda....
    Saya suka quote yang ini : "Datanglah, kalau sempat. Sempatkanlah, kalau bisa. Bisalah, kalau peduli. Pedulilah, karena ini tentang semua orang, termasuk masing-masing dari kita. Please, jangan merasa aman sendiri." Kalau saya ada di Jakarta, Insya Allah saya datang deh. Semoga di kota2 lain juga diadakan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin, semoga BNN bisa mengadakan acara begini di semua wilayah ya... :)

      Hapus
  16. i don't know what to say... i have no experience about this at all...
    so.. i think to share your post is the best one for helping others mak :)

    BalasHapus
  17. Pertama kali baca kisah Mak Winda di buku itu aku bener-bener bengong. Sumpah! Narkoba memang tidak memiliki pola khusus, siapa pun bisa kena, termasuk Mak Gaul yang satu ini. Tapi, aku salut. Sekarang bahkan aku tidak bisa melihat sisa-sisa narkoba di wajahmu yang ayu. #Opooooikiii.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener dew, siapa aja bisa kena...siapa pun!!!
      sek, aku ayu? #ngaca #lama #ehmasihnungguin #udahsana #akumasihmaungaca wakakakakkk

      Hapus
  18. memang tidak salah kalau narkoba itu disebut dengan jeratan setan, karena kalau sudah terjerat, susah sekali untuk melepasnya.. Saya tidak punya pengalaman langsung, tapi secara ilmu yg saya peroleh, saya yakin dengan itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener mak riski, makanya selalu ditekankan dan dihimbau jangan coba2 deh...jangaaan aja..>.<

      Hapus
  19. Sy kehilangan seorang kawan lama yg wafat lantaran narkoba. Yg bikin miris dia pakai narkoba karena diberi kakak kandungnya sendiri. Hingga akhirnya dia mati muda. Ngenes denger ceritanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hiks, ngenes banget...tetanggaku juga ada yg kejadian beitu mas.. :(((

      Hapus
  20. Sy kehilangan seorang kawan lama yg wafat lantaran narkoba. Yg bikin miris dia pakai narkoba karena diberi kakak kandungnya sendiri. Hingga akhirnya dia mati muda. Ngenes denger ceritanya

    BalasHapus
  21. Lingkaran narkoba memang bisa mengincar siapa aja..
    Lingkungan sekitar lha yg paling banyak berpengaruh..miriiis,,smakin banyak generasi muda yg rusak kena jerat narkoba :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar, siapa aja bisa kena...makanya harus waspada terus....jangan jauh dari tuhan, selalu perhatian sama lingkungan.... :)

      Hapus
  22. Wow mak winda pernah nyicipin...pengalaman yg keren mak

    BalasHapus