Semingguan ini saya sempat merasa jadi manusia yang tidak produktif. Biasanya setiap hari saya bisa menulis sebuah cerpen atau (paling tidak) menyimpan prompt/ide untuk ditulis belakangan, minggu ini saya sama sekali tidak ada keinginan untuk melakukannya. Biasanya saya nyicil mengedit tulisan-tulisan lama saya yang sengaja diendapkan, minggu ini benar-benar malas hanya untuk sekedar membukanya di layar komputer. Biasanya saya bisa membaca setidaknya dua atau tiga artikel di berbagai blog, minggu ini rasanya hanya ada dua atau tiga artikel yang benar-benar saya baca sampai tuntas. Biasanya saya meneruskan membaca novel yang tertunda, minggu ini memegang bukunya saja tidak. Padahal kesibukan saya masih sama saja seperti biasa. Tidak ada yang di luar kebiasaan. Minggu ini justru bisa dibilang minggu santai, karena si abang sudah selesai UTS di sekolah. Tidak harus stand by ngajarin mata pelajaran untuk ulangannya keesokan hari. Lagi pula hasil UTS juga sudah keluar (dengan hasil lumayanlah…hehehe…), jadi memang harusnya saya bisa lebih santai di rumah.
Saya sebenarnya orang yang paling tidak bisa menyalahkan mood untuk segala ke-tidakproduktif-an saya. Bagi saya mood itu innocence, datangnya dari bawah alam sadar kita. Kasihan sekali kalau setiap saat selalu jadi kambing hitam, padahal mungkin yang sedang menguasai kita sesungguhnya adalah rasa malas. Well, back to the topic, jadi ngapain aja, mak semingguan ini?
Tiga hari yang lalu saya sempat nanya ke diri sendiri juga, “Udah ngapain aja saya semingguan ini?” dan berakhir dengan perasaan sebal karena merasa tidak produktif. Tapi tadi pagi pas lagi ‘nongkrong’ di kamar mandi (please, deh! Harus ya dijelasin? Wkwkwkwk) dan menanyakan pertanyaan yang sama ke diri sendiri, tiba-tiba saya merasa sesuatu membuka mata saya. Astaga! Ternyata banyak hal yang saya lewatkan untuk disyukuri selama semingguan ini. Sampai akhirnya karena merasa malu, saya membuat daftar apa-apa saja yang bisa saya masukkan ke dalam List of Achievements minggu ini dan sepantasnya saya syukuri.
1. Saya berhasil menemani Fadhil belajar melewati UTS dengan nilai lumayan bagus, dan tetap bersabar (untuk ukuran saya, lho…hihihihi) menemaninya belajar lagi untuk beberapa remedial. Wahahahaa…
2. Toilet training Safina mulai memperlihatkan kemajuan. Semingguan ini dia sudah bisa bilang sebelum pipis, dan hari ini sudah bisa pergi sendiri ke kamar mandi sebelum ngompol di celana. Wuhuuu…
3. Oven di rumah akhirnya dipakai juga untuk membuat cemilan sehat di rumah. Hahaha, ini sesuatu banget! Secara oven itu sudah ada di rumah sejak setahun yang lalu. Hihihihi…
4. Tiga hari yang lalu nenek saya kritis di rumah sakit di daerah Tangerang. Akhirnya saya membawa anak-anak ke sana dari Bekasi, untuk ketemuan sama beliau (walaupun akhirnya anak-anak nggak boleh masuk juga). Saya bersyukur sekali karena menyempatkan menjenguk nenek yang rumahnya jauuuh sekali dari kediaman saya. Dan sebagai bonusnya, saya juga bisa ketemuan dengan saudara-saudara lain yang tinggal di luar kota yang berkumpul di rumah sakit.
5. Sambil menuliskan daftar ini, saya jadi teringat beberapa status saya di FB yang mungkin akan saya jadikan prompt nanti-nanti.
6. Dan saya memutuskan untuk mengubah nama list ini menjadi List of Gratefulness, instead of List of Achievements.
Jadi, sudahkah anda bersyukur hari ini? Saya sudah, walaupun kayanya baru untuk hal-hal yang terlihat kasat mata sejauh ini. Untuk yang setiap saat saya terima, seperti udara, air, kesehatan, panca indera lengkap dan sejuta sekian kenikmatan dari Tuhan, dengan rendah hati saya panjatkan syukur kepadaNya secara satu paket. Karena terlaluuu banyaaaak nikmat yang diberikan Tuhan, melampui kemampuan saya untuk menyadari dan mensyukurinya. Hiks.
Minggu, 23 Oktober 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jadi, penyebabnya bukan mood yak?
BalasHapusMak, ini bisa dishare di FB gak?
BalasHapusTandanya di sebelah mana sih?
nova: aku pribadi paling gk suka nyalahin mood...hahahaha...gk tau kalo org lain... :)
BalasHapusambu: copas link-nya aja ambu.. ;)
I almost never list.. :)))
BalasHapus