Tampilkan postingan dengan label ngoceh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ngoceh. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 Januari 2012

Buku Ungu Pembuka Tahun

  11 comments    
categories: , ,
Memulai sesuatu dengan "sesuatu" itu sesuatu banget, yah?
Hihihihi, gak jelas, gini...wkwkwkwkwk
Saya sedang bahagia. Bulan Januri 2012 belum ada 20 hari, saya sudah dapat kabar bahagia. Satu buah buku antologi yang memuat tulisan saya kembali terbit. Melengkapi koleksi buku yang menerbitkan tulisan-tulisan saya di dalamnya dan menemani buku Dear Papa 6 untuk menjadi sepasang buku persembahan untuk mama dan papaku. Ini dia bukunyaaaa....


Buku Dear Mama 10

Seperti postingan sebelum ini, di mana saya sempat membahas fenomena mengikuti audisi naskah yang bertujuan untuk amal, bukuDear Mama ini (seperti juga buku Dear Papa) memberikan keseluruhan keuntungan pembelian untuk kegiatan sosial. Artinyaaa, penulis nggak dapet apa-apa. Dan saya tidak keberatan sama sekali. Untuk nama sebesar Nulisbuku, insya Allah saya yakin mereka cukup bertanggungjawab dengan project-project sosial yang mereka kerjakan. Selain itu saya kenal lumayan dekat dengan coordinator project dua buku tersebut (Dear Papa dan Dear Mama); Lala Purwono, walaupun kenalnya hanya di dunia maya. Saya selalu ter-update dengan perkembangan buku-buku saya yang terbit melalui Nulisbuku dan hasil penjualan ditujukan untuk kegiatan amal melalui twit Lala atau juga lewat twit-nya Nulisbuku.

Kamis, 05 Januari 2012

Mungkin Kamu Sendiri Yang Tidak Menghargai Tulisanmu!

  18 comments    
categories: , , ,
"Saya penulis, karena saya menulis setiap hari."
Image from www.elc.polyu.edu.hk

Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah artikel tentang audisi-audisi naskah yang banyak diadakan oleh penerbit-penerbit indie. Naskah-naskah yang di-audisi dan masuk seleksi kemudian dibukukan dengan perjanjian royalti seluruhnya untuk disumbangkan ke kegiatan sosial. Terus terang, saya sudah beberapa kali mengikuti audisi serupa. Malah beberapa kali tidak pakai audisi, kirim naskah saja langsung dan semua naskah yang masuk dibukukan! Wah, gampang banget punya buku sekarang, ya?

Saya pribadi, sampai saat ini, tidak merasa kalau menerbitkan buku dengan cara demikian adalah salah atau memalukan atau kurang bergengsi atau tidak layak. Terlalu banyak hal-hal yang personal yang melatar-belakangi seseorang mengikuti sebuah audisi naskah atau lomba menulis atau berkontribusi dalam sebuah project menulis lalu kemudian hasilnya dijadikan antologi dalam sebuah buku.

Saya tidak tahu apa latar belakang anda, dia dan mereka. Tapi saya tahu persis alasan saya mengikuti berbagai project menulis yang banyak diadakan oleh penerbit-penerbit baru, penerbit-penerbit indie atau komunitas-komunitas menulis yang saya ikuti. Saya ingin tulisan saya dibaca oleh lebih banyak orang.

Senin, 02 Januari 2012

Ini Pemenangnyaaa!!! Happy New Year 2012!!!

  9 comments    
categories: , ,
Hallooo!!!
Selamat tahun baru 2012!!!

Yeayy! Ini postingan perdana di tahun 2012. Dan yang bikin bahagia isinya adalah pengumuman pemenang giveaway abal-abal emak gahol. Hahahaha...
Ngaku aja, deeeh...pasti udah pada gelisah kaaan nungguin siapa pemenangnya! Halah, udah ngaku aja kamu, itu yang di pojok! Nggak usah belagak cool gitu, deh! Huahahahahaa...
Jadi setelah dua minggu kemaren ditantang untuk buat postingan gokil tentang 10 hal yang belum diketahui oleh orang lain, akhirnya terkumpul ada lima peserta yang berani menyambut tantangan saya. Nggak tau kenapa tuh, yang lain pada kemana! Malu kali ya buka-bukaan? Hihihihihi...

Lima peserta keren dan berani malu itu adalah:
2. NF
3. Ambu
5. Meli

Jumat, 16 Desember 2011

Giveaway Ultah yang Ke-3! 10 Hal Tentang Saya Yang Mungkin Kamu Belum Tahu

  34 comments    
categories: , ,
Yuhuuu!!!
Kayaknya saya punya janji yang tertunda sama kamyu-kamyu semua ya? Ah, lupa ya? Ya, udah..bagus kalau gitu...Wkwkwkwk...
Bulan November kemarin ternyata ulang tahun blog ini yang ke-3. Daaan, saya pernah janji mau ngadain giveaway abal-abal lagi untuk follower dan pembaca blog unyu ini. Bwekekekekekkk, unyuuu...
image from http://khoaanh.hcmup.edu.vn/projects/tilt2011/3B08/Unit.8.Thu.Ha_Xuan.Vuong/Web/joke.html

Sebelum semuanya terlalu bersemangat dan membayangkan ada sebuah motor, sepuluh buah iPad dan seratus Galaxi Tab untuk hadiahnya, lebih baik berdoa dulu. Karena, UDAH PASTI BUKAN ITU HADIAHNYA! Plis deh! Yang udah-udah aja saya cuma ngasih story card buatan sendiri sama novel saya. Jadi kali ini, ya nggak jauh-jauh dari itu juga, deh! Hahahahaa...Tapi jangan kuchiwa. Karena bukan Blog Emak Gaul kalau nggak fun! Kita buat acaranya jadi fun fun fun!!! Setuju, OK?

Senin, 12 Desember 2011

Random, Random, Dari Pisang, Sondang, sampai Kompasianival

Pagiii!!! Ayo, semangat semangat!!! Tahun baru udah deket! Itu tandanya kiamat sudah dekat! *lalu?* Wkwkwkwk.... Postingan ini harus saya awali dengan sedikit 'hiks' dan banyak 'terima kasih'. Hiks, blog saya nggak lolos ke SILVER award dari ISBA 2011. Tapi nggak apa-apa, saya nggak kecewa, soalnya dari awal juga saya nggak tahu kalau blog saya ini diikutsertakan ke dalam lomba tersebut. Dan senangnya lagi, sesama penerima penghargaan BRONZE di sesi 29 berhasil lolos, yaitu blog-nya Nandobase. Congratz, mas bro! Dan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk panitia ISBA 2011 karena sudah memberikan penghargaannya untuk blog saya yang aduh ini. :)

 
Apa salah pisang? Pisang gak salaah!!!
Sesuai judul, isi postingan ini akan random banget, saking banyaknya yang mau saya ceritakan. Mari kita mulai dari pisang. Kenapa pisang? Karena konon kata seorang ulama di luar negeri sana, pisang sudah difatwakan menjadi sesuatu yang haram bagi kaum perempuan karena bentuknya mirip penis! Ehhyampyuuun!Jadi katanya, kalau mau beli pisang, bisa nyuruh suami atau saudara laki-lakinya supaya kita terhindar dari meraba-raba dan mengelus-elus pisang (dan juga timun, terong, dll) agar tidak ada fantasi-fantasi seksual seputar penis. Nah, saya jadi bingung. Soalnya kenapa pisang jadi diasosiasikan ke penis? Soalnya kalau saya pribadi, lihat pisang itu yang kepikiran justru pisang goreng sama ketan atau kolak.

Senin, 05 Desember 2011

"Jual Diri"

  17 comments    
categories: ,
Ini bukan "jual diri" tapi jual buku...gahahahaaa...

"Serius, mbak! Kalau bukan kita sendiri yang jual diri, kapan orang tahu kita? Lain cerita kalau kita udah terkenal, nggak usah repot-repot lagi bilang, 'Ini lho, saya...yang begini, yang begitu, yang pernah ini, yang pernah itu!' Ya, kan?"
Itu omongan si Srondol, beberapa waktu lalu, saat saya dan teman-teman dari Kampung Fiksi akan presentasi ke Indosat dalam rangka mencari sponsorship. Saya agak rikuh waktu Srondol dengan berapi-api memperkenalkan saya sebagai, "Emak-emak penulis, nih! Sudah menerbitkan lima buah buku. Dan mbak Winda ini istrinya...bla...bla...bla...Kenal kan, pak?" Begitu katanya ke bapak Division Head yang akan meeting dengan kami hari itu.
Walaupun semua yang dikatakan Srondol itu kenyataan, tapi saya risih. Mungkin karena saya takut ada kesan sombong dalam caranya memperkenalkan saya, padahal bukan saya yang melakukannya. Sekali lagi Srondol menggeleng saat saya bilang, "Nggak segitunya juga kali, Ndol!"

Jumat, 02 Desember 2011

Dapat Blackberry dari Menulis, Bisa Naik Haji Gratis Juga Nggak, ya?

  15 comments    
categories: 
Panggung Gemerlap 44 Tahun, Indosat Untuk Indonesia

Selamat hari Jum'at! Ayo sana yang merasa muslim, laki-laki, siap-siap berangkat sholat Jum'at! Yang perempuan boleh kembali nulis, saya maksudnya. Hehehehe...
Wuah, bulan November sudah habis, ya? Saya cuma mau bilang kalau bulan November 2011 ini benar-benar SESUATU! Wkwkwkwk, mudah-mudahan teteh Syahrini nggak bikin hak paten kata "SESUATU" ini jadi milik dia.
Tanggal 30 November kemarin saya dapat undangan dari Indosat untuk menghadiri gala dinner perayaan ulang tahun Indosat yang ke-44 di Assembly Hall, JCC. Kampung Fiksi diundang dan diwakili oleh saya dan Ria Tumimomor. Sebenarnya agak susah ngatur waktu, terutama ngatur siapa yang mau jagain anak-anak pas saya pergi, soalnya acaranya malem. Tapi sayang juga kalau dilewatkan, karena sebagai Emak (gak pernah) Gaul, jarang-jarang bisa menghadiri acara gede kayak gini. Mana banyak artis dan door prize pula. Wuah, ngarep, siapa tau dapet emas 100gr!

Minggu, 27 November 2011

"Pingsan" Saat Bicara di Workshop Menulis Kampung Fiksi

Tim Kampung Fiksi

Workshop Menulis dan Blogging Kampung Fiksi, akhirnya sukses digelar kemarin (Sabtu, 26 November 2011) di Bekasi Cyber Park. Dan saya ini, si emak dengan pengalaman NOL, sejak awal ditunjuk sebagai pimpro acara dan juga PEMBICARA UTAMA! Sengaja di-capslock bagian pembicara utama-nya itu, karena ituuu yang mau diceritain.

Seumur hidup, saya belum pernah merasakan berdiri di depan orang banyak dan berbicara menyampaikan sebuah presentasi, (kecuali presentasi sebelum ini dengan pihak Indosat yang notabene, cuma ada 5 orang di dalam ruangan meeting waktu itu). Saya harus bicara selama 45 menit tanpa jeda di depan peserta workshop yang membayar untuk mendengarkan materi yang saya sampaikan. Tuhan, sejak awal saya tahu, yang membuat saya berani mengemban tugas ini, 10% adalah rasa percaya diri saya dan 90% adalah nekad.

Jumat, 25 November 2011

Aku Mauuu Jadi Sosialitaa...

  10 comments    
categories: 
http://www.imdb.com/name/nm0385296/
Hihihihi...sebenernya udah dari minggu-minggu lalu pengen nulis soal ini. Tapi sibuk banget ngurusin Workshop yang tinggal dua hari lagi. Akhirnya malam ini bertekad untuk nulis, keburu lupa ntar.
Ehm, jadi gini...Minggu lalu di Twitter rame banget sama kasus Charity Settingan yang katanya diadakan oleh sebuah komunitas sosialita ibukota Jakarta tercinta ini. Dengar-dengar, katanya ternyata fashion show yang diadakan untuk menggalang dana untuk biaya operasi seorang anak yang menderita gagal ginjal bernama Nando itu ternyata (disinyalir..*tsah!) cuma rekayasa sebuah stasiun tivi swasta dan/atau sekumpulan sosialita ibukota. Kalau mau tahu cerita lengkapnya baca aja di sini, ya! Soalnya saya bukan mau ceritain soal kasusnya.
Saya tertarik sama satu kata yang mencuat dari kasus itu; SOSIALITA. Sempat mesem-mesem meringis kocak baca twit orang-orang soal definisi sosialita ini.
"Sosialita itu hanya berlaku untuk yang namanya Ita!"
"Chila kalau udah gede mau jadi apa|Mau jadi sosialita, biar bisa bantuin temen-temen Chila yang sakit."
"Sosialita itu orang yang kerja untuk sosial, ya?"
"Socialite itu butuh lite/cahaya, mereka butuh disorot!"

Rabu, 23 November 2011

Kids, This Is How I Met Your Father! Hahaa...

  11 comments    
categories: 
dari om Google
Ini ya, saya emang bener-bener emak-emak paling nggak produktif. Bayangin, begitu anak-anak tidur, bukannya nyuci piring atau beresin jemuran, malah ngejogrok depan komputer sama TV. Saya sebenarnya bukan penggemar acara TV (kalau ngomongin stasiun TV dalam negri, ya). Tapi saya emang the real sucker of any sitcoms from US. Beruntung (atau malah nggak), saya langganan TV kabel di rumah. Jadi hampir tiap malam ada sitcom yang diputar di channel-channel luar negeri.
Beberapa bulan ini saya lagi suka ngikutin sitcom How I Met Your Mother. Itu sitcom sumpah kocak, tapi bukan kocak bego kayak OVJ, ya! (Lah, emang OVJ sitcom, gitu? Wkwkwkwk..) Ini salah satu sitcom yang sukses mengangkat berbagai kisah hanya dari sebuah prompt, "How I met your mother," doang! Sebenarnya, jadinya kalau udah selesai nonton, saya jadi terkagum-kagum sama yang nulis cerita tiap episode-nya. Kok bisaaaa, dari kalimat begitu doang, cerita jadi berkembang kemana-mana dan lucu nggak abis-abis. Pheww, kapan bisa nulis se-kreatif itu ya? Pengeeeen!!!
Jadi karena saya nggak se-kreatif si...(sebentar, gugling dulu siapa nama penulis ceritanya) Carter Bays dan Craig Thomas itu, saya ngulik aja deh prompt mereka buat bikin cerita untuk anak-anak saya kelak. Doh...kurang kerjaan, padahal piring kotor masih numpuk...

Kids, This Is How I Met Your Father


Senin, 21 November 2011

Blog Curcol Dapet Award? (Catatan Pemenang Blog Award Sesi 29 - Bronze dari ISBA 2011)


Hari Minggu, tanggal cantik (20-11-2011)...

Do’a saya tadi pagi waktu bangun kesiangan adalah, “Ya Allah, semoga si Abang nggak lupa beliin aku sarapan. Males banget mau masak…”
Pagi tadi saya masih asyik leyeh-leyeh dengan si kecil di kamar. Bisa bangun siang itu adalah kemewahan yang hanya bisa didapat di hari Minggu. Makanya suami saya juga nggak pernah pusing saya belum bangun dan dia sudah bangun kalau hari Minggu. Udah beberapa minggu ini si Abang (suami) pergi keluar rumah hari Minggu pagi untuk bersepeda dengan anak sulung saya. Jadi do’a saya di Minggu pagi adalah supaa dia nggak lupa beliin sarapan. Wkwkwkwk…
Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang! Masak saya minta sarapan, malah dikasih kejutan kalau blog ini menang penghargaan dari ISBA? What??? Hahahaha, nggak bisa dimakan, sih..tapi beneran langsung bikin saya lupa kalau saya belum sarapan!
Sudah tiga hari, sejak hari Jum’at kemarin saya nggak buka-buka blog ini. Saya lagi (sok) sibuk-sibuknya ngurus Workshop Perempuan Menulis dan Blogging Kampung Fiksi yang sebentar lagi akan diadakan. Huaaa, selaku coordinator event dan pembicara (ini nekad, nekad ini…huuhuhuu…), makin mendekati hari H (26 November 2011) saya makin sulit tidur, makin banyak hal yang harus diselesaikan dan makin banyak masalah yang bermunculan. Makanya saya nggak masuk-masuk ke blog dulu sementara waktu.
Tadi pagi saya iseng menjenguk, siapa tahu ada komentar baru dan seingat saya ada beberapa komentar dari teman-teman yang belum sempat saya balas. Seperti biasa, yang pertama kali saya lihat adalah chat box di side bar, karena dari sana paling cepat bisa memantau siapa yang sudah mampir dan meninggalkan jejaknya di blog saya. Sebisa mungkin saya harus mengunjungi blog mereka juga. Tiba-tiba mata saya terpaku dengan beberapa sapaan terbaru.
“congrat ya mba winda, makin sukses lg ya ngeblognya”
“selamat yaaa blog ini Pemenang Blog Award Sesi 29 – Bronze”

Selasa, 08 November 2011

Dunia Maya, oh Dunia Maya...Kejamnya...Kejamnya...

  14 comments    
categories: 



Sejak aktif menggunakan Facebook dan Twitter, saya jadi sering ketawa-ketawa sendiri di depan komputer. Mudah-mudahan ini bukan gejala awal kehilangan kewarasan, ya. Dalam prosesnya, sejak awal menggunakan social media, berganti-ganti hal yang saya tertawakan, mulai dari status, komentar atau kicauan teman-teman saya atau bahkan saya sendiri. Kadang saya suka merasa bodoh sendiri juga kalau menulis status: “Aaah, akhirnya makan juga!” Geli aja jadinya, itu hal nggak penting yang mau tidak mau akan terbaca oleh sekian ratus, sekarang ribu, teman saya di Facebook. Kira-kira bagaimana ya tanggapan mereka membacanya?

Hohoho, saya pernah sekali (yang ketahuan) di-remove (jaman dulu istilahnya remove, bukan unfriend seperti sekarang) oleh salah satu teman saya di Facebook karena saya sering sekali mengganti-ganti status saya. Diawali dengan sindiran melalui statusnya, “Ih, itu orang nggak penting banget, deh…update status tiap menit, kayak pengen banget dikomen!” Sebut saya GR, tapi status sindirannya kena banget tuh buat saya. Untuk memastikan kalau status itu memang ditujukan untuk saya, maka saya pun membuat status baru, bunyinya, “Kalau nggak suka ya remove aja, sih? Gitu aja kok repot!” Dan besoknya dia sudah me-remove saya. Hiks. Terbukti, dong? Saya nggak GR kan? Wkwkwkwk…

Seiring makin fasih dan faham memainkan Facebook dan Twitter, mulai bermunculan orang-orang yang menjadi spesialis di bidangnya, spesialis sinis. Kerjanya menyindir dan membuat pernyataan-penyataan sinis sehubungan dengan status Facebook dan kicauan di Twitter yang mereka baca. Saya pernah membaca sebuah twit sinis yang bunyinya, “Me-retweet twit yang mention nama sendiri itu bener-bener alay bin labil!” Hahahaha, percaya deh, banyak banget manusia yang melakukan retweet ulang namanya sendiri di Twitter, dan banyak juga yang suka pusing sendiri melihat kelakuan seperti itu.

Makin ke sini, saya jadi tertarik untuk mengamati. Sepertinya manusia-manusia social media user ini makin ahli menilai dan menghakimi manusia lain hanya berdasarkan status dan twit orang lain. Entah itu benar atau salah, makin sinis mereka tampaknya makin merasa paling keren di jagad social media. Hihihihi…Untungnyaa, untungnyaa, saya santai…Saya nggak pusing sama status orang yang di-update tiap sedetik sekali (lebay bet!) atau twit-twit “nggak penting” orang-orang yang saya follow. Lah, kalau nggak suka, gampang saja buat saya, tinggal UNFRIEND atau UNFOLLOW! As simple as that, dibanding saya jadi manusia yang penuh penilaian dan menghakimi, sedangkan dasar penilaian saya sangat…ya, nggak penting! Hihihihi, mbulet, ya?

Intinya gini, menjadi manusia sinis itu melelahkan. Saya lebih memilih memakai fasilitas yang disediakan Facebook dan Twitter demi menyimpan energi saya, yakni UNFRIEND dan UNFOLLOW daripada saya repot sendiri bikin status sindiran atau twit synical. Ya Tuhan, hidup terlalu indah untuk difokuskan pada kicauan satu orang yang memancing emosimu! Jangan buang-buang energi, ah! Lagipula, kayanya dunia maya mungkin akan jadi dunia yang lebih damai dan nyaman tanpa muncul nada-nada sinis semacam itu. Peace, man, peace! :D

Rabu, 02 November 2011

Bisa Stress Juga Ternyata...

Gigit laptooop!!! (image from google)


Bulan Oktober berlalu seperti angin puyuh; keras, bikin gemeteran, bikin takut, bikin deg-degan tapi cepat berlalu. Whoaah, seriously...selama bulan Oktober kemarin saya seperti dihantam angin puyuh karena kejutan-kejutan yang diberikan Tuhan. Beberapa kejutan terasa manis, beberapa lagi, walaupun nggak bisa dibilang pahit, tapi cukup susah juga buat ditelan.

Ini belum selesai, masih berlanjut. Yap, nyiapin acara workshop perempuan menulis dengan Kampung Fiksi ini ternyata jauuuh lebih njelimet dibanding yang sudah saya bayangkan sebelumnya. Apalagi udah pake acara gandengan tangan mesra dengan Indosat. Ahheeuuy, manisnya belum berasa, sport jantungnya udah dari kapan tauk! Oh ya ya ya, saya tahuu...bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian kaaan? OK-lah kalo beg beg...Yang pasti kesimpulan sementara saya adalah:

Minggu, 23 Oktober 2011

List of Achievements atau List of Gratefulness?

  4 comments    
categories: 
Semingguan ini saya sempat merasa jadi manusia yang tidak produktif. Biasanya setiap hari saya bisa menulis sebuah cerpen atau (paling tidak) menyimpan prompt/ide untuk ditulis belakangan, minggu ini saya sama sekali tidak ada keinginan untuk melakukannya. Biasanya saya nyicil mengedit tulisan-tulisan lama saya yang sengaja diendapkan, minggu ini benar-benar malas hanya untuk sekedar membukanya di layar komputer. Biasanya saya bisa membaca setidaknya dua atau tiga artikel di berbagai blog, minggu ini rasanya hanya ada dua atau tiga artikel yang benar-benar saya baca sampai tuntas. Biasanya saya meneruskan membaca novel yang tertunda, minggu ini memegang bukunya saja tidak. Padahal kesibukan saya masih sama saja seperti biasa. Tidak ada yang di luar kebiasaan. Minggu ini justru bisa dibilang minggu santai, karena si abang sudah selesai UTS di sekolah. Tidak harus stand by ngajarin mata pelajaran untuk ulangannya keesokan hari. Lagi pula hasil UTS juga sudah keluar (dengan hasil lumayanlah…hehehe…), jadi memang harusnya saya bisa lebih santai di rumah.

Minggu, 16 Oktober 2011

Serial Jelang Workshop Kampung Fiksi (#2): Obrolan Dalam Ruang Meeting Indosat

  2 comments    
categories: ,
Halo lagiii...
Setelah cerita emak-emak presentasi ke Indosat kemarin, pada penasaran nggak, apaan sih yang diomongin emak-emak ini sama orang Indosat? Hihihihi, sini, saya kasih bocoran. Tapi saya ceritain di sini yang bagus-bagusnya aja, ya! Wkwkwkwk...
Buku Kampung Fiksi yang ikutan meeting presentasi dengan Indosat, yang akhirnya jadi cinderamata untuk Indosat

Jadi waktu hari Kamis kemarin itu akhirnya Kampung Fiksi bisa ketemuan sama Indosat atas bantuan Srondol (baca ceritanya di sini). Awalnya saya dan teman-teman bingung setengah mati bagaimana cara yang benar untuk presentasi mencari sponsor. Kita sama sekali tidak tahu harus bicara apa dan bagaimana cara menyampaikan kalau kita butuh dana untuk acara workshop menulis yang mau kita adakan ini. Maksudnya, bagaimana ya enaknya ngomongnya biar kesannya bukan minta-minta melainkan ngajak kerja sama, gitu? Ngajak kerja sama? Ahahaha, belum-belum kami sudah ngakak-ngakak di dalam ruang diskusi maya kami. Kampung Fiksi mau ngajak Indosat kerja sama? Kerja sama yang kayak gimana? Apa yang bisa ditawarin Kampung Fiksi ke mereka? Hellooo? Apa jangan-jangan kaki kita lagi nggak berpijak di tanah?

Sabtu, 15 Oktober 2011

Serial Jelang Workshop Kampung Fiksi (#1): Emak-emak Presentasi ke Indosat?

  10 comments    
categories: ,


Orang bijak bilang, “Jangan takut mencoba, di mana ada kemauan, di situ ada jalan.” Eaaa, ngapain buka postingan gaya-gaya sok bijak gini sih, mak? Hahaha, karena eh karena, hari Kamis kemarin saya merasakan benar kata-kata si orang bijak ini (siapa pun dia) menguatkan saya dan menjadikan saya sadar akan sesuatu.
Ini masih rahasia, ya! Jadi gini....*lah, dibocorin juga* Blog Kampung Fiksi mau punya hajatan bulan November nanti. Apa itu? Tunggu aja, deh! Yang jelas semua berawal dari ngobrol-ngobrol nggak jelas saya sama ‘anak angkat binti anak asuh binti anak terbuang’ saya si Pungky.
Suatu malam yang gerah, tiba-tiba dia colek-colek saya di Facebook. Dengan gayanya yang sok manja dan sok imut itu, “Ibu, chat yuk!” Mengganggu sekali anak ini. Padahal saya lagi asoy banget nge-twit.
Cerita dipersingkat dan dipadatkan, ternyata si Pungky ini lagi bingung cari dana untuk launching dan menyebarkan buku cerita Peri-peri Bersayap Pelangi (yang project-nya dipegang sama dia). Sekedar info, saya juga ikut menyumbang cerita di buku itu. Dan buku tersebut rencananya akan disebarkan secara gratis untuk anak-anak tidak mampu di pulau Jawa.
Ini dia buku Peri-peri Bersayap Pelangi yang akan disumbangkan untuk anak-anak tidak mampu di pulau Jawa

Selasa, 04 Oktober 2011

Memori Daun Kacang

  4 comments    
categories: 
(Image from www. benhammott.com)
"Tidak dianjurkan sering2 liat album foto jadul...terlalu banyak "andai saja..." berlompatan keluar."


Good morning!
Semacam tumben ya si Emak Gaul posting pagi-pagi gini? Hahahaha... Soalnya si mbak udah nongol, jadi bisa rada santai depan kompie. Saking santainya, jadi iseng gak ketulungan, liat-liat album foto teman-teman kuliah. Dan berakhir dengan...*sigh* andai saja dulu begini, atau begitu...Aheuuuy...

Sebenarnya saya adalah banci nostalgia yang sentimentil, makanya saya suka ngelongok ke masa lalu melalui reuni atau melihat foto. Tujuannya apa? Awalnya sih cuma iseng, berharap bisa mendapat sedikit refreshing moment dengan mengingat-ingat kejadian-kejadian lucu jaman dulu. Ngekek-ngekek sendiri ingat kelakuan malu-maluin...Tapi pagi ini, ngekek-ngekek berlanjut jadi mikir, saking bingung mau ngapain lagi, kayanya...Heuheuheu...

Rabu, 28 September 2011

Get Rich or Die Trying!

  6 comments    
categories: 
image from www.investment-help-info.com
Get rich or die trying!
Begitu saya ketemu sama kalimat itu saya langsung merasa gimana gitu. Nggak jelas juga, antara miris soalnya suka ngerasa "kok nggak kaya-kaya ya?" dan juga ngerasa "buset deh, segitunya pengen kaya!" Ironis. Siapa sih yang nggak pengen kaya? Masalahnya adalah definisi dan kriteria kaya itu buat masing-masing orang ternyata beda. Buat saya sendiri, sampai sebelum artikel ini ditulis, kaya itu adalah kalau saya sudah bisa ke Eropa. Hiks, so shallow, ya? Tapi beneran, saya suka mikir, kapan nih tabungan cukup sih buat keliling dunia? Saya nggak perlu rumah mewah dengan kolam renang, saya nggak butuh mobil Jaguar kayak punya Agnes Monica. Yang begitu-begitu masih bisa saya atasi dengan santai, sebab itu bukan hal-hal yang menurut saya penting sekali, walaupun rasanya memang menyenangkan juga ya kalau punya rumah ada kolam renangnya dan punya mobil mewah. Hehehe...

Selasa, 06 September 2011

"Googling Aja!"

  22 comments    
categories: 



"Googling aja!" adalah jawaban orang yg nggak mau nolong...Apa susahnya berbagi informasi yg kita tahu? Kadang bukan jawabannya yang penting, tapi respon kita melihat orang lain butuh pertolongan...

Jaman emang udah makin canggih. Segala apa juga tinggal kalk-klik di keyboard komputer trus, tadaaa…Monggo lho, mau cari apa aja ada di internet. Harus terima kasih sama siapa, nih? Hidup jadi makin mudah karena internet. Aih, senangnya! Apalagi sejak kenalan sama yang namanya Om Google. Olalaaa, silahkan tanya dari pertanyaan paling sepele, sampai yang paling rumit. Dari pertanyaan paling konyol, sampai pertanyaan paling aneh. Jawabannya ada di Google. Nggak heran sekarang ini kalau punya pertanyaan segala rupa, solusinya cuma satu: “Googling aja!”

Jumat, 02 September 2011

Jomblo Is Not A Crime

  15 comments    
categories: 
Saya sudah sembilan tahun menikah. Sekarang ini sudah punya dua orang anak yang lucu-lucu, pintar dan sehat. Suami juga bertanggungjawab sebagai kepala keluarga. Tidak lepas-lepas saya bersyukur dengan keadaan ini. Banyak yang tidak beruntung dengan kehidupan pernikahan mereka, maka kebahagiaan saya dengan keluarga kecil saya ini patut sekali saya syukuri.

Terlepas dari itu, pilihan menikah bagi saya adalah mutlak pilihan pribadi masing-masing. Bukan atas dasar dikejar umur, menyenangkan hati orang tua atau (yang paling konyol) dikejar deadline. Deadline apa yang mengejar dalam pernikahan? Usia yang makin tua sehingga (ditakutkan) akan makin beresiko kelak jika ingin hamil dan melahirkan? Aduduh, jaman udah makin cangih. Usia untuk melahirkan bisa direntangkan lebih lebar lagi, karena dunia medis sudah makin berkembang. Kalau dulu pilihan 'sehat' untuk melahirkan itu usia bagi perempuan dikatakan 15 sampai 30 tahun, sekarang ini di belahan dunia lain, banyak perempuan yang baru memutuskan untuk memiliki anak di usia nyaris 40 tahun. Dengan pengawasan dokter dan gaya hidup sehat, itu bukan hal yang tidak mungkin.