"Manda why do you have so many make-up on your case?"
Keponakan perempuan saya, Fia, sedang menjelang usia ABG, nanya sambil main-mainin isi cosmetic's case milik saya.
"Because I love them!" ujar saya semringah sambil nyomot mascara kesayangan dari tangannya.
"Do you have to put on so much make-up everyday?"
Saya ngerti, di umurnya yang menjelang 12 tahun, rasa ingin tahu anak perempuan soal kosmetik dan kecantikan memang sedang rawan-rawannya. Saya mulai menyusun kata-kata untuk bisa menjelaskan kenapa saya begitu suka memakai make-up.
"I don't have to put on so much make-up. Nobody makes me do it. I just love to do it. Do you understand the difference?"
Fia mengangguk ragu. "I put on make-up because I love to put on make-up. I have so many make-up because I love having them. It's the same thing like you love to read books. Do you have to spend so much time to read books? Do you have to have so many books? Does anyone force you to read those books?" Lanjut saya.
"No. Nobody force me to read books. Except, my teacher, maybe. But, I love reading story books."
Sesungguhnya pertanyaan yang dilemparkan Fia sering sekali saya dengar dan baca di timeline. Banyak orang (laki-laki dan perempuan) yang tidak paham kenapa ada perempuan yang begitu suka memakai make-up. Menghabiskan waktu lebih lama di depan cermin hanya untuk menyeimbangkan bentuk alis. Bela-belain hapus make-up cuma karena wing eyeliner kanan nungging lebih tinggi dari yang kiri. Atau gregetan sendiri karena warna blush on terlalu gonjreng. "Why?" tanya mereka.
Karena saya menikmatinya. Percayalah, saya pakai make-up bukan cuma pas mau keluar rumah aja. Kadang kalau kerjaan rumah lagi selow, saya suka iseng dandan kumplit sebulu-bulu mata palsu pun dipake. Buat apaah? Buat suka-suka hati saya. Hahaha.
Buat sebagian besar perempuan, dandan itu bukan perkara pengen tampil cantik. Efek setelah dandan ya emang biasanya jadi lebih enak dipandang, tapi sebenernya yang dicari itu efek terapinya, kalau buat saya, ya. Hlah, kok jadi lari ke terapi segala?
Lah iya, semua studi psikologi pasti mengaminkan kalau manusia yang bahagia adalah yang bisa melakukan hal-hal yang disukainya tanpa kekangan, paksaan atau pun tudingan. Iya apa iya? Soal preferensi hal-hal yang disukai itu apa, tentu saja gak bisa disamaratakan antara satu manusia dengan manusia yang lain. Antara satu perempuan dengan perempuan yang lain. As for me, saya suka dan menikmati proses berdandan, untuk keluar rumah atau pun tidak. Saya menikmati melihat refleksi wajah saya sejak polos tanpa sapuan foundation, sampai berseri-seri setelah kena "tampar" blush on. Cih, ngerasa cantik, ya? Nggak, sis. Saya ngerasa BAHAGIA. Udah, gitu aja. Wkwkwkwk. Dan gak bisa bantah kan, kalau kita bahagia, akan kelihatan ke pancaran sinar muka kita, dengan atau tanpa kosmetik. Setuju?
By the way, ada studi-nya juga lho, memakai make-up bisa jadi mood booster. Contoh, kalau lagi butuh "suntikan" percaya diri, misalnya mau ketemu klien penting, pakai lipstik warna merah menyala, sis. Ngaca bentar, sambil senyum, tapi jangan kelamaan senyum-senyumnya. Coba dirasa-rasain, agak lebih pede gak sekarang? Kalau aku sih, yes. Gak tau kalo Mas Anang. Halah. Atau, lagi ngerasa kesehatan menurun? Mungkin kurang minum air putih, kak. Selain banyakin minum air, coba pakai foundation dengan baik, karena ngasih efek warna kulit wajah kita lebih bercahaya sehingga mood kita terarah juga ke perasaan menjadi lebih sehat. Yeah, karena saya bahasnya seiprit, emang bakalan banyak banget celah untuk membantah kajian tadi, ya. Tapi at least, untuk short term mood booster, it works. Trust me.
Pake make-up segitu banyak, kulit wajah gak ngambek apa? Oh, ya ngambeklah kalau jorok. Hahaha. Sis, itu brush foundation udah berapa tahun gak dicuci? Itu sponge bedak udah gak keliatan warna aslinya, ganti atuhlah. Eh, mau tidur kok gak pernah bersihin muka? Naaah! Gara-gara jorok, kan? Makanya bersihin muka yang bener. Pake Cetaphil Gentle Skin Cleanser. Ahsek.
1. Karena cocok untuk semua jenis kulit wajah, terutama yang sensitif. Buat saya, sering make make-up itu udah masuk dalam area kulit wajah sensitif, karena lebih sering terpapar benda asing. So, buat bersihin muka, saya emang suka ribet. Beda kalau milih lipstik, harga 20 ribuan pun kalau penasaran, dihajar aja. Huahahaha. Muka grosiran lu, mak!
2. Karena bahan-bahan pembuatnya salah satunya adalah purified water, yang pastinya minimal bahan kimia. Ada sih beberapa nama kimia dalam ingredients Cetaphil Gentle Skin Cleanser ini. Tapi setelah dipelajari lewat Mbah Google, insya Allah semuanya aman.
3. No fragrance and soap free. Lah, iki piye? Pembersih muka kok gak wangi dan gak berbusa? Hadooh, tadi katanya mau aman? Ya kurang aman apa coba, tanpa tambahan pewangi dan bahan sabun, artinya berkurang kandungan kimia di dalamnya.
4. Praktis. Swear, ini yang paling saya suka dari Cetaphil Gentle Skin Cleanser. Makainya nggak ribet. Kalau mau pake air, bisa. Tinggal bilas aja. Tapi mau langsung dipakai gitu aja tanpa bilas pun bisa. Aaak, suka!
5. Gampang nyarinya. Ada di mana-mana, kok. Cari di drugs store deket rumah, pasti nemu. Apa? Mahal? Kagak! Sumpah irit, jadi harga mahal pun gak berasa, karena makenya juga gak harus sampe cemong-cemong masuk idung. Dikiit aja udah cukup. Gak percaya? Lihat demonstrasi pemakaiannya di video saya ini. Cuuus!
Jadi,nggak usah takut dituding aneh-aneh gara-gara suka dandan. Bukan orang lain yang membuat kita bahagia, tapi diri kita sendiri. Nah, kalo suka dandan, jangan lupa bersihin muka yang bener. Pake Cetaphil Gentle Skin Cleanser, ya. Btw, kalau mau belajar banyak soal perawatan kulit bareng Cetaphil, bisa ke sini, ya. Atau kepoin akun socmednya di Fanpage Cetaphil Indonesia, Twitter @cetaphil_id, Youtube Cetaphil Indonesia dan Instagram @cetaphil_id.
Karena saya menikmatinya. Percayalah, saya pakai make-up bukan cuma pas mau keluar rumah aja. Kadang kalau kerjaan rumah lagi selow, saya suka iseng dandan kumplit sebulu-bulu mata palsu pun dipake. Buat apaah? Buat suka-suka hati saya. Hahaha.
Memakai Make Up Sebagai Terapi
I put on make up to make me feel good about myself, not to impress other people.
Buat sebagian besar perempuan, dandan itu bukan perkara pengen tampil cantik. Efek setelah dandan ya emang biasanya jadi lebih enak dipandang, tapi sebenernya yang dicari itu efek terapinya, kalau buat saya, ya. Hlah, kok jadi lari ke terapi segala?
Lah iya, semua studi psikologi pasti mengaminkan kalau manusia yang bahagia adalah yang bisa melakukan hal-hal yang disukainya tanpa kekangan, paksaan atau pun tudingan. Iya apa iya? Soal preferensi hal-hal yang disukai itu apa, tentu saja gak bisa disamaratakan antara satu manusia dengan manusia yang lain. Antara satu perempuan dengan perempuan yang lain. As for me, saya suka dan menikmati proses berdandan, untuk keluar rumah atau pun tidak. Saya menikmati melihat refleksi wajah saya sejak polos tanpa sapuan foundation, sampai berseri-seri setelah kena "tampar" blush on. Cih, ngerasa cantik, ya? Nggak, sis. Saya ngerasa BAHAGIA. Udah, gitu aja. Wkwkwkwk. Dan gak bisa bantah kan, kalau kita bahagia, akan kelihatan ke pancaran sinar muka kita, dengan atau tanpa kosmetik. Setuju?
Besides cosmetics, hang out with besties will also makes me happy.
By the way, ada studi-nya juga lho, memakai make-up bisa jadi mood booster. Contoh, kalau lagi butuh "suntikan" percaya diri, misalnya mau ketemu klien penting, pakai lipstik warna merah menyala, sis. Ngaca bentar, sambil senyum, tapi jangan kelamaan senyum-senyumnya. Coba dirasa-rasain, agak lebih pede gak sekarang? Kalau aku sih, yes. Gak tau kalo Mas Anang. Halah. Atau, lagi ngerasa kesehatan menurun? Mungkin kurang minum air putih, kak. Selain banyakin minum air, coba pakai foundation dengan baik, karena ngasih efek warna kulit wajah kita lebih bercahaya sehingga mood kita terarah juga ke perasaan menjadi lebih sehat. Yeah, karena saya bahasnya seiprit, emang bakalan banyak banget celah untuk membantah kajian tadi, ya. Tapi at least, untuk short term mood booster, it works. Trust me.
Kulit Wajah Bermasalah Karena Banyak Memakai Make Up?
Hasil 5 hari memakai Cetaphil Gentle Skin Cleanser, kulit wajah terasa sehat.
Pake make-up segitu banyak, kulit wajah gak ngambek apa? Oh, ya ngambeklah kalau jorok. Hahaha. Sis, itu brush foundation udah berapa tahun gak dicuci? Itu sponge bedak udah gak keliatan warna aslinya, ganti atuhlah. Eh, mau tidur kok gak pernah bersihin muka? Naaah! Gara-gara jorok, kan? Makanya bersihin muka yang bener. Pake Cetaphil Gentle Skin Cleanser. Ahsek.
Kenapa pake Cetaphil?
1. Karena cocok untuk semua jenis kulit wajah, terutama yang sensitif. Buat saya, sering make make-up itu udah masuk dalam area kulit wajah sensitif, karena lebih sering terpapar benda asing. So, buat bersihin muka, saya emang suka ribet. Beda kalau milih lipstik, harga 20 ribuan pun kalau penasaran, dihajar aja. Huahahaha. Muka grosiran lu, mak!
2. Karena bahan-bahan pembuatnya salah satunya adalah purified water, yang pastinya minimal bahan kimia. Ada sih beberapa nama kimia dalam ingredients Cetaphil Gentle Skin Cleanser ini. Tapi setelah dipelajari lewat Mbah Google, insya Allah semuanya aman.
3. No fragrance and soap free. Lah, iki piye? Pembersih muka kok gak wangi dan gak berbusa? Hadooh, tadi katanya mau aman? Ya kurang aman apa coba, tanpa tambahan pewangi dan bahan sabun, artinya berkurang kandungan kimia di dalamnya.
4. Praktis. Swear, ini yang paling saya suka dari Cetaphil Gentle Skin Cleanser. Makainya nggak ribet. Kalau mau pake air, bisa. Tinggal bilas aja. Tapi mau langsung dipakai gitu aja tanpa bilas pun bisa. Aaak, suka!
5. Gampang nyarinya. Ada di mana-mana, kok. Cari di drugs store deket rumah, pasti nemu. Apa? Mahal? Kagak! Sumpah irit, jadi harga mahal pun gak berasa, karena makenya juga gak harus sampe cemong-cemong masuk idung. Dikiit aja udah cukup. Gak percaya? Lihat demonstrasi pemakaiannya di video saya ini. Cuuus!
I feel beautiful because I'm happy.
Jadi,nggak usah takut dituding aneh-aneh gara-gara suka dandan. Bukan orang lain yang membuat kita bahagia, tapi diri kita sendiri. Nah, kalo suka dandan, jangan lupa bersihin muka yang bener. Pake Cetaphil Gentle Skin Cleanser, ya. Btw, kalau mau belajar banyak soal perawatan kulit bareng Cetaphil, bisa ke sini, ya. Atau kepoin akun socmednya di Fanpage Cetaphil Indonesia, Twitter @cetaphil_id, Youtube Cetaphil Indonesia dan Instagram @cetaphil_id.