Tampilkan postingan dengan label blogging. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label blogging. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 Februari 2017

Live di Facebook atau Instagram?

  8 comments    
categories: ,
Assalamu'alaikum!


UPDATE! 
Mulai 20 Maret 2017, Live Instagram sudah bisa di-save. Jadi beberapa poin di bawah mungkin ada yang sudah tidak berlaku lagi. ;)


Masya Allah, Subhanallaah! Si emak emang sesuatu, sebulan lebih gak nongol di mari. Hahaha. Maklum ya, seus, orderan lettering numpuk. Berfaedah. :*

Selain sibuk bikin pesenan lettering, sebulan kemaren lagi keasikan maen-maen Live di Instagram. You know khaan, live di Facebook udah melanda sejak beberapa bulan sebelumnya. Kemudian, IG tiada mau kalah, kemudian ikutan kasih fasilitas Live. Dan apalah saya ini, emak haus darah publisitas secara langsung dan tanpa basa-basi. Live adalah solusi!


So, sebulan kemaren, saya memuaskan gairah Live saya, baik di Faceboook dan IG. Siapa yang mau nonton, mak? Huahaha. Ya, tapi kita kan PD aja. Paling sial kalau lagi Live itu emang gak ada yang nonton. Tapi selalu ada hikmah di balik itu, yakni .... bisa ngaca di kamera, ngecek jerawat. Karena rajin Live di kedua tempat itu, akhirnya saya menemukan perbedaan, kelebihan dan kekurangan dari masing-masing Live. Dan tentu saja, seperti biasa, saya harus mengabarkannya kepada dunia. Kalian semua harus tahu, agar tak ada konstitusi konspirasi konstipasi di antara kita.  (Batalin aja kalimat terakhir itu).

Live di Facebook

- Kelebihan

Video hasil live, bisa disimpan dalam postingan di status kamu. Saya senang dengan pilihan ini, karena mostly live video saya berupa demo atau tutorial. Sayang kalau gak tersimpan. Biasanya, hasil live di Facebook selalu saya download, kemudian dipadatkan jadi video semenit, untuk dipost ke IG.  Atau langsung saya setor ke Youtube. Mayan, dapat post di beberapa lokasi dengan satu video.

Live di Facebook termasuk aman, karena kamu bisa pilih audience, tergantung settingan postingan kamu. Kalau mau live ditonton berdua aja juga bisa. Tinggal atur di privacy setting. Kalau kamu punya fanpage, live dari fanpage kamu juga bisa, kok. Saya udah beberapa kali melakukannya.

Kualitas gambar saat Live sebenernya termasuk lebih baik daripada di IG, namun entah mengapa, begitu selesai live di Facebook dan video di-post, kualitasnya langsung njapruk (jadi jelek banget). Tolong dibantu yang ngerti. -_-

Ini salah satu hasil Live di FB yang langsung saya post ke Youtube.


- Kekurangan

Kalau kamu Live di Facebook sambil pasang musik yang dikenali oleh search engine (maksudnya lagu-lagu komersil dan terkenal), maka kamu akan dijegal (((DIJEGAL))) oleh FB saat mau post video hasil Live itu dengan pertanyaan, "Apakah Anda memiliki hak atas lagu/musik yang ada dalam video ini?" Tapi don wori bebeb, itu bisa diakali dengan menjawab beberapa pertanyaan rempong lanjutan dari FB yang menjelaskan kalau cuplikan musik yang kita pakai itu hanya sebagai ilustrasi. Kira-kira demikian.

For some weird reasons yang masih misterius, Live di FB lebih sulit menjaring audience ketimbang di IG. Kalau dari analitoy (analisa sotoy) saya sih, mungkin nih, ya, mungkiin karena tampilan live di FB itu sama persis seperti postingan video biasa sehingga terkesan berat buat di-klik. Hari gini orang mikir-mikir mau klik video, sayang-sayang kuota data. Hahahaha. Apalagi cuma gue gini yang Live? Cih! Beda sama tampilan di IG yang cuma bentuk lingkaran doang, terkesan ringan, dan orang gampang aja gitu nge-klik ngintip sebentar, abis itu kabur lagi. Padahal kan kena data juga, ya? Embuh.

Live di Instagram

- Kelebihan

Cepet banget building audience-nya! Dibanding Live di FB, di IG dalam hitungan menit bisa terjaring (((TERJARING))) lebih dari 10 pemirsa. Ini ukuran saya, ya. Jangan sama-samain saya dengan Dian Sastro, please,. Aku ra sudi. (Mbak Dian apalagi!). Apa mungkin ini karena tampilannya terkesan ringan ya, cuma lingkaran kecil di pojok atas sebagai notifikasi kalau kita sedang Live. Itu ngundang banget buat di-klik.

 Dapet audience segini udah anugerah banget buat akuh. :D 

- Kekurangan

Video hasil Live-nya langsung ilaaang begitu Live session ended! Huhuhuhu. Aku sediih. Padahal kalau bisa tersimpan otomatis di galeri atau dikasih opsilah buat save atau nggak, akan lebih baik lagi (buat saya). Sebagai seorang hoarder, video pun pengennya ditumpuk di galeri. -_-

Kualitas gambar pada video tergantung banget sama koneksi kamu, kalau koneksi lagi lambat, gambar bisa jadi blur banget emang, dan suara terputus-putus. Jadi pastikan koneksimu lancar kalau mau live.

TIPS LIVE ALA EMAK GAOEL

*Lakukan kalau ingin ngehits*

- Sekali lagi, ya, kecuali kamu Dian Sastro atau Kang Emil, yang sekali pasang Live yang nonton langsung ribuan, manfaatkan kegunaan deskripsi pada judul Live karena akan membantu calon penontonmu untuk memutuskan mau nonton atau nggak. Kan ada di bagian atas tuh sebelum kita Live, semacam judul. Kasih judul yang "provokatif" biar banyak yang nongtong. Hahaha. Nggaklah, kalo saya mah kasih deskripsi singkat standard aja, supaya pada tau saya lagi Live apaan. Misalnya, "Demo Lettering Qur'an". Jadi yang minat bisa langsung tau, yang gak minat bisa langsung skip.

- Kalau mau simpen video Live, maka lakukan Live di FB. Kalau mau rame-ramean mending Live di IG, tapi risikonya video gak tersimpan. Langsung hilang tanpa bekas.

- Siapkan topik yang mau diomongin. Kalau kamu mau ngobrol sama followers, dandan dikitlah karena kan pake kamera depan. Oh iya, soal kamera depan ini, jangan nyinyir tidak berfaedah kalo lihat yang Live minum atau makan pake tangan kiri, atau salaman pake tangan kiri. Kemungkinan besar itu pake kamera selfie, kakaaak. Kebalik itu, kebaliik.

- Kalau Live-nya model demo/tutorial menggambar atau lettering kayak saya biasanya, disarankan pakai kamera belakang aja, ya. Emang jadi rada susah buat baca komentar yang masuk. Tapi kualitas gambarnya lebih bagus, sih. Kayanya. Hihihi.

- Live sambil nyetir, yay or nay? Nah, sempet panas nih kemaren, banyak yang komentarin Mbak Disas Live sambil nyetir di IG. Kok gak aman banget, sih! Buat apaan, sih? Segitu pentingnya, ya? Dan de el el de es be ge demikian. Kalo saya pribadi, yaa, kebetulan cuma sekali nyobain Live sambil nyetir mobil, karena mau ngecek koneksi stabil atau nggak kalau di jalan. Itu kan sebenernya sama aja lagi ngobrol waktu lagi nyetir. Selama kamera sudah aman terpasang di dashboard, tombol Live sudah dijalankan sebelum mulai nyetir, dan jangan sibuk baca komen orang pas nyetir. Insya Allah sih, aman. Tapi saya mah males Live lagi nyetir. Bukan apa-apa, muke gue gak enak bener kalo nyetir, tegang campur nyolot. Gak sedep dipandang. Hahaha.

Jadi, kamu pilih Live di FB apa di IG? Kalau ada yang mau nambahin, monggo lho. Terima kasiiih. :*



Sabtu, 18 Juni 2016

Buzzohero, Tempat Ketemu Top Social Media Influencer dan Top Advertiser

Assalamu'alaikum.

Siapa yang masih semangat ngumpulin followers di social media? Semangat terus, yaa! Soalnya saya "nemu" lagi nih satu platform tempat ketemunya para social media influencer dan advertiser untuk bisa saling kerja sama. 

Sekarang sudah banyak "pihak ketiga" yang menyambungkan para pemain social media yang memiliki daya influence tinggi (salah satunya dilihat dari jumlah followers) dengan pihak brand atau advertiser. Istilah kekiniannya, tempat brand cari buzzer untuk mengkampanyekan program atau produknya di social media. Buzzohero ini salah satunya.




Buzzohero ini adalah semacam tempat self service influencer marketing platform. Di sini pihak advertiser akan tersambung langsung dengan ribuan buzzer yang sudah bergabung di Buzzohero. Untuk sementara ini social media yang tersambung di Buzzohero adalah Twitter, Facebook dan Instagram. Semoga sebentar lagi merambah ke blog dan social media lainnya. 

Hasil kepo saya di web-nya beberapa hari ini, ternyata nama-nama buzzer (influencer) top Indonesia sudah gabung dengan Buzzohero. Kayak Jessica Yamada, fashion blogger dan influencer yang ngehits banget di IG. 


Cara kerja di Buzzohero menurut saya termasuk gampang banget sebagai buzzer. Oh ya, sebelum ke sana, jadi di Buzzohero, ada dua kategori: Buzzer dan Advertiser. Untuk menjadi advertiser cukup mendaftar sebagai advertiser/pengiklan, memasukkan sejumlah deposit (minimal Rp 100.000), membuat konten iklan dan jadwalnya. Setelah itu bisa memilih buzzer dari ribuan yang sudah bergabung di Buzzohero dan konfirmasi campaign yang sedang berlangsung. Lalu advertiser tinggal menunggu report kerja dari buzzer yang menjalankan campaignnya. Silakan ke sini untuk sign up sebagai advertiser


Proses mendaftarkan diri untuk menjadi buzzer di Buzzohero juga termasuk simple banget, tinggal sign-up. Ya, iyalaah! Hihihihi. Tapii ... nah, ini nih hubungannya sama paragraf pembuka saya tadi. Masih semangat kan ngumpulin followers lewat konten-konten keren di social media? Karena, untuk bisa gabung di Buzzohero dibutuhkan influencer dengan jumlah followers yang lumayan besar. Untuk Twitter, Facebook dan Instagram minimal punya 5.000 followers. Saya sendiri, baru bisa koneksi akun Twitter di Buzzohero, karena baru di Twitter yang jumlah follower saya lebih dari 5.000. Sedangkan di Facebook dan IG, jumlah teman dan followers saya masih kurang dari itu. Sayang banget nih, Google + belum masuk dalam jajaran social media yang direkrut oleh advertiser di Buzzohero. Padahal followers saya di G+ lumayan banget, kakaaak. Bhik.

Duh, kenapa sih jumlah followers minimalnya tinggi amat? Yaa, gini aja. Hukum ekonomi mendasar itu kan, ada harga, ada barang. Kalau masih suka ngomel, hih fee nge-buzz kecil amat. Ya kalau mau gede, tawarin hasil gede juga. Gitu, kan ya? Daripada mutung, mending terus konsen meningkatkan jumlah followers lewat trik-trik yang dikasih para mastah di workshop-workshop yang kamu ikutin itu. Praktekin. 


Soalnya, nama-nama advertiser yang udah gabung di Buzzohero pun nama-nama besar kayak ASUS, Astragraphia, Bank BJB, Epson, Kaskus, Summarecon, Mercure Hotels daaan masih banyak lagi. Tuuh, pengen gak dapet job dari mereka? Selain itu, di Buzzohero tidak dibatasi kategori buzzer untuk gabung. Siapa aja, topik apa aja yang diangkat, silakan gabung sebagai buzzer atau advertiser. Mulai dari fashion, beauty, kuliner, travel, life style, books, apa aja. Silakan gabung, karena seperti kata pepatah, semua akan jodoh pada waktunya. Hahaha. Apalagi kalau gabungnya di tempat rame kayak Buzzohero, chance untuk dapat job bagi buzzer lebih besar. Begitu juga chance untuk mendapatkan buzzer yang cocok lebih besar juga buat pengiklan. Cucok? Cucoook.

Cara kerjanya juga sederhana dan ringkas di Buzzohero. Semua job dari advertiser diluncurkan secara otomatis melalui akun social media buzzer. Artinya, kita gak perlu repot-repot bikin schedule nge-twit atau posting. Semua dilakukan otomatis melalui akun social media kita yang sudah terkoneksi di Buzzohero? Aman, gak? Insya Allah aman, kakak. Karena kita menghubungkan akun social media kita ke Buzzohero tanpa memasukkan password login. Untuk lebih jelasnya bisa dibaca di FAQ ini. 

Btw, sebagai buzzer bebas kok menentukan rate yang kita inginkan. Cuma ya, sesuaikan ajalaah. Hihihihi. Lagian, kita bebas kok mengganti nominal biaya iklan setiap saat. Dan yang lebih asik lagi, pendapatan buzzer sudah bisa langsung ditarik 3 hari setelah campaign dilaksanakan. Asal minimal sudah terkumpul Rp 500.000 sudah bisa melakukan penarikan dan tanpa potongan.  

Kesimpulannya, kalau kamu mau mulai "karir" sebagai social media influencer, Buzzohero bisa jadi salah satu media kamu untuk menapak. Cara kerjanya simpel banget. Dan kamu langsung berhubungan dengan brand-brand besar. Sebagai pengiklan juga amat sangat dimudahkan karena pilihan buzzer yang beragam, tinggal disesuaikan dengan campaign dan target. Give it a try, guys. Untuk pertanyaan lanjutan, bisa langsung klik di sini, ya. 

Jumat, 06 Mei 2016

Lettering Mug Emak Gaoel Ikut Meramaikan Pesta Wira Usaha TDA 2016

  15 comments    
categories: ,
Assalamu'alaikum.

"Mak, mau ngisi booth KEB gak di Pesta Wira Usaha 2016?"
"Wah, maulah! Kapan, mak?"
"Besok! Tiga hari."

Cakeeep bener WA dari Mak Icoel (Sumarti Saelan), ketua Kumpulan Emak Blogger (KEB), masuk. Errr, Mak. Lu tau gak itu mug kudu dibakar dulu selama 3 jam? Terus, kapan gue ngerjainnyaa? Dalem hati ngomel sendiri. Hahaha! Tapi ini kan kesempatan langka. Dapet booth gratis di acara gede seperti Pesta Wira Usaha yang diadakan oleh komunitas Tangan Di Atas (TDA) kayak gini, itu serasa dapet durian runtuh bertubi-tubi. *pake helm* Udahlah booth gratis, hari gini booth di acara berskala nasional itu mahal. Belum lagi potensi terekspos yang luas, karena acara ini dihadiri oleh kontingen TDA dari seluruh wilayah Indonesia. Semuanya pengusaha! Huwawwh! Akhirnya saya beranikan diri untuk nawar ke Mak Icoel. 



"Mak, kalau aku ngisi hari terakhir aja, boleh gak?"
"Boleh."

Heu euh, Mak Icoel mah gitu orangnya, ngomong dikit, tapi asik. Wkwkwkwk. Akhirnya saya jumpalitan belanja stok mug kosong, bikin desain, belanja properti buat keperluan display booth dan bakar-bakar mug, sampai lipat-lipat kotak packaging dalam dua hari. Warbiyasak, capeknya. Tapi herannya saya gak letoy, malah semangat banget. 

Tanggal 5 Mei 2016, pagi-pagi buta saya udah jalan menuju Sasana Kriya, TMII, Jakarta. Bawa semua peralatan tempur untuk hari itu bareng asisten ganteng saya, Fauzan (adek bungsu saya). Konsep saya sederhana: sukur-sukur bisa jualan, tapi yang penting produk lettering mug saya dikenal luas dulu di kalangan pengusaha di sana. Kartu nama ala kadarnya udah saya siapkan sejak malam. Pokonya beneran siap tempurlah. Bismillaaah.


Ternyata letak booth KEB strategis banget, tepat di depan panggung komunitas di bagian samping gedung. Sepanjang hari itu praktis panggung tidak pernah kosong, mulai dari komunitas pecinta yoga, Bunda Pipiet Senja yang berbagi tentang novel barunya yang difilmkan, lalu komunitas fotografi, acara masak-memasak dan KEB juga kebagian mengisi mini talk show. Btw, setelan saya hari itu beneran siap tempur jadi pedagang, eh, gak taunya ikutan diseret sama Mak Icoel buat naik panggung mendampingi beliau (((BELIAU))) untuk ngobrol ringan soal KEB. Eaaa. Tau gitu kan pake bulu mata dulu dari rumah. -_-


Alhamdulillaah, dari 30 lettering mug yang saya bawa, yang laku ada 5. Hahaha! Kok dikit? Gak masyalaaah! Yang penting kartu nama saya udah nyebar ke tangan-tangan potensial reseller. Masih ngarep-ngarep sih sebenernya ini, karena ... ehm, ternyata lettering mug saya di Pesta Wira Usaha gak ada yang nyamain. Banyak yang mampir terus bengong sambil usap-usap takjub lettering mug kreasi saya. Ya ampun, buu, paaak, kenapa cuma diusap-usap doang siih? Kuciiing, kali. Wkwkwkwk. Tapi jujur, mau gak mau saya ngerasa seneng banget karena banyak yang mengagumi hasil kreasi lettering mug saya. 


Yang bikin tambah seneng juga, saya sempat sekalian kopdar sama beberapa teman blogger yang selama ini cuma bisa interaksi lewat blog dan socmed. Ketemu pengusaha tomyam bakar, BaHa. Ketemu Icus yang jagain anak didiknya di booth Itaco, ketemu Mak Haya Nufus yang baru pulang dari Madagaskar. Ketemu Mak Devi yang sengaja boyong anak-anaknya ketemu saya karena mereka tertarik belajar lettering. Dan Mak Andy bahkan "mengirim" suaminya yang menghadiri Pesta Wira Usaha ke booth saya untuk mengambil pesanan mug-nya. Ya ampun, terharu. Selain itu, ya ketemu makmins kece yang budimanlah, ya: Makpon Mira Sahid, Mak Irma dan Mak Icoel. Mayan, sempet rumpi-rumpi banjir (soalnya hujan gede banget) sambil dagang gelas. Hahaha.




Sepulangnya dari sana, beberapa hari kemudian beberapa pesanan masuk bukan dari orang-orang yang saya kenal. See? Gak masalah belum laku di booth, cuma masalah waktu aja kok Tuhan kasih rejekinya. Alhamdulillaah. Terima kasih ya, Mak Icoel, udah ajakin aku. Yang pasti mah, terima kasih banget buat KEB yang inget ngajakin saya di saat genting gak ada yang bisa ngisi booth. Huahaha. Kalo kepepet aja, baru inget gue, luh! (Untung masih diinget, hihihihi).


Pesan dari saya yang masih pengusaha pemula ini,  jangan cepat menyerah dan patah hati. Terus aja bangun sikap positif dan yakin, rejeki bisa datang dari arah mana saja. Pulang bawa sisa dagangan? Ya, bikin SALE, dong! Nih, lettering mug sisa dari Pesta Wira Usaha kemarin saya jual murah supaya stocknya cepet abis. Pake gratis ongkir untuk Jabodetabek, pula. Gak mau kalah sama promo ojek onlen. :v Liat-liat di album foto ini selengkapnya ya. 



Minggu, 01 Mei 2016

Blogs as A Beautiful Neighborhood

  2 comments    
categories: ,
Assalamu'alaikum.

Welcome back to my-almost-forgotten-english-post. LOL. I know, I have promised you that I will post in English at least once a week, and I didn't keep my promise last year. Sorry .... :( But, starting this year, I will try to make it happen every week. Bismillaah!


I'm just gonna keep this post light, chit-chatting about something fun for me: blogging. Wait, on a second thought, blogging doesn't seem so fun anymore lately. :( The atmosphere of blogging, especially in Indonesia has turned to another direction. I usually embrace every dynamic change in every aspects of life. I'm really grateful that today bloggers are so appreciated by most of important parties, especially in Indonesia. You name it, big companies, government, social movements. They are all embracing bloggers in every events and campaigns.

This has lead the aura of blogging to some directions. As a blogger, I'm really happy that my voice matters for any interests that other people want to speak up. I help some social campaigns as well as commercial ones. It gives benefits too to me. But the competitiveness among bloggers is also heating up. Some of them are taking it too seriously. It makes them do stuff that does not look pretty online.

Instead of stick to the roots of blogging: sharing and connecting, they use their power to talk down to other bloggers that they think might be the competitors to them. Insinuations on social media have been a regular show on my timeline. It makes me sick. I miss the old blogging days, where bloggers are just as fun as a carefree young girl running around on the prairie. (I know, my parable is so old, LOL).

I love to compete, but please, don't make it ugly. Competing with your friends is actually fun. It drives you to give out the best of you. What makes it look not so appealing anymore to me, some of them are trying to make others look lower than themselves. Laughing behind their own friends' backs. And ... here's the sickest part, when they meet each other, they take selfies together! Talking bad about your friends behind their back is one thing, but being a hypocrite is another thing. That's all I can say.

I'm not talking about all bloggers. This type of blogger is just a tiny numbers on my friends list. I hope the rest of you can stay as beautiful as you are already. Let's make our blogs a beautiful neighborhood. Stick to the roots of blogging; sharing and connecting. Other than that, it's a bonus.

I look awesome, right? :p


Jumat, 12 Februari 2016

Cari Penghasilan Melalui Social Media Lewat Sociabuzz Pro, Give It A Try!

  36 comments    
categories: 
Assalamu'alaikum.

Hari ini dicolek sama beberapa Emak Blogger di grup KEB, nanya-nanya soal Sociabuzz dan Sociabuzz Pro. Macam karyawannya ajaa gueh. Hahaha! Tapi ngerti kok kenapa kena colek. Mungkin saya dianggap punya pengalaman "cari duit" lewat dua tempat ini. Untuk Sociabuzz sebenarnya saya udah pernah tulis di sini. Lengkap dan mudah-mudahan cukup memberi hidayah. Hiyyah. 



Sociabuzz Pro punya aturan berbeda dari Sociabuzz, walaupun masih sodara kandung. Dan aturan mainnya, kudu punya akun di Sociabuzz dulu baru bisa bikin akun di Sociabuzz Pro. Kalau di Sociabuzz kerjaannya di Twitter dan nge-twit otomatis. Kalau di Sociabuzz Pro menuntut ekstra kerja dengan imbalan yang juga tentunya lebih besar.

Alhamdulillaah, tahun lalu saya pernah mencairkan earning di Sociabuzz Pro senilai sekitar nyaris $100 (sebenarnya nggak semuanya dalam mata uang dolar, tergantung penawarannya). So, mari kita bahas satu-satu sesuai pengalaman saya dan aturan main di Sociabuzz Pro. Ambil pulpen, seduh kopi, buka Youtube, cari video audisi American Idol. (Lah, gak jadi nyimak, dong?).

1. Apa itu Sociabuzz Pro?

Basically, Sociabuzz Pro adalah semacam platform advertising yang menghubungkan afiliasi (blogger dan social media active users) dengan client yang membutuhkan mereka untuk menyuarakan campaign client secara online. Sampai di sini jelas, ya? Kalo gak jelas, kerengin pake pulpen Boxy. -_- 

2. Bagaimana cara gabung dengan Sociabuzz Pro sebagai affiliate?

Sebelumnya, kamu harus udah punya akun di Sociabuzz dulu, baru bisa gabung di Sociabuzz Pro. Walaupun aturan mainnya sama sekali beda, keduanya masih sodara kandung. Begitu kamu udah gabung di Sociabuzz Pro, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah masuk ke dashboard, dan lengkapi semua informasi yang perlu dilengkapi. Termasuk di dalamnya informasi rekening bank. Di sana juga diminta Swift Number atau Routing Code. Ini bisa ditanya ke bank masing-masing, karena kalau gugling takutnya nggak update. Lalu baca dan pahami slide per slide yang disediakan di bagian Read Me Please (di sidebar kiri bawah). Semua penjelasan dibuat sesimpel mungkin, bahkan orang gaptek kayak saya aja bisa ngerti, kok. Masya kalah sama Emak Gaoel Gaptek? Huahaha.

3. Gimana cara kerjanya di Sociabuzz Pro?

Nah ini. Perihbahasa bilang, "Nggak ada hasil tanpa kerja." Ya iya, bener. Di Sociabuzz Pro memang menjanjikan penghasilan yang lebih besar dari Sociabuzz, tapi ya kerjanya juga beda. Affiliate dibayar sesuai jumlah PPA (Pay Per Action). Ntar dulu yak, jelasin yang itu ntar aje. Hihihi.
So, Sociabuzz Pro akan mengirimkan notifikasi via email tentang adanya offer (tawaran) pekerjaan untuk kita. Apakah harus diambil? Ya, terserah aja. . Kalau saya, biasanya liat-liat dulu nominalnya. Heu euh, saya selain gaoel, gaptek juga gragas sama duit. Wekekek. 
Waktu awal-awal gabung dulu, nominal yang ditawarkan untuk tiap conversion masih di bawah Rp 10.000. Tapi makin ke sini, nilainya makin naik sampai di atas Rp 12.000 per conversion.

4. Jadi PPA sama conversion itu apa, deh?

Duh, jangan suruh saya jelasin pake teori, ya. Saya nggak ngerti. Jadi setelah ada tawaran masuk lewat email, kita diminta masuk ke dashboard akun Sociabuzz Pro, lalu tentukan pilihan: mau apa nggak, neh? Kalau nggak mau, ya skip aja. Nggak usah ngapa-ngapain, Log out aja lagi. Wkwkwk. Kalau mau ambil, klik di nama job yang ditawarkan, lalu scroll ke bagian paling bawah. Di sana ada kolom kecil bertuliskan Agree to Terms. Baca dulu semua terms-nya (dalam bahasa Indonesia, kok). Lalu klik Agree to Terms
Offers dari Sociabuzz Pro biasanya berkaitan dengan aplikasi, events dan social campaign. Kita diminta untuk mengajak sebanyak mungkin orang untuk mengunduh/mendaftar dan dibayar berdasarkan action unduh/register orang-orang yang daftar melalui link unik milik kita. Oh iya, tiap offer, affilitae selalu diberi satu link unik untuk kita pakai promosi mengajak sebanyak mungkin orang masuk melalui link tersebut. Ini yang dimaksud dengan Pay Per Action (PPA). Dan conversion adalah bentuk action yang tercatat lewat link unik kita. 

5. Gimana bisa sukses di Sociabuzz Pro?
Tenang, gak usah panik, ini bukan earning saya. Ini earning mbuh siapa, saya comot dari fanpage Sociabuzz. Ni orang, bikin ngiler amat, yak. Hahaha!

Yah, ini pertanyaan bukan buat saya, sih. Secara masih suka-suka banget ngerjainnya. Wkwkwkwk. Tapi, kalau kamu mau kepo-in fanpage Sociabuzz di Facebook, kamu bisa lihat, ada lho yang emang bisa menghasilkan sampai ribuan dolar. Oh wow sekali, yes! 
Kalau menurut saya pribadi, Sociabuzz Pro ini cocok untuk mereka yang punya followers banyak di social media dan juga mau untuk sangat aktif memborbardir para pengikutnya dengan promo yang sama hampir setiap jam. Takutnya spamming? Iya, sih. Tapi Sociabuzz Pro menawarkan banyak tips untuk bisa sukses melakukan pekerjaan di sini tanpa harus kena cap spammer. Bisa kamu baca-baca juga di fanpage-nya. 

Kalau tips dari saya mungkin ini:

a. Manfaatkan jaringan terdekat. Mama, Papa, Teteh, Aa, Nenek, Kakek, Om, Tante, suami, istri, anak, sepupu, keponakan. Hahaha. Biasanya "korban" pertama saya selalu orang-orang yang ada dalam lingkaran terdalam, yaitu keluarga. Pasti punya grup WA keluarga, kan? Cemplungin aja link kamu di sana, kasih embel-embel, bantuin dong, donlod aplikasi ini. Hihihi. Selanjutnya, grup-grup chat lain seperti teman arisan, teman kuliah, teman nongkrong, teman tapi mesra (eh) dimainkan. Kalau udah sama orang lain, kamu harus bisa promosi. Angkat produk/campaign-nya. 

b. Baca prime time di timeline-mu. Ini penting, biar bisa dapat interaksi maksimal. Perhatiin jam-jam ramai di timeline, di mana hampir sebagian besar teman kita nongol. Hitung-hitungan kasar saya, biasanya sekitar 5% dari total jumlah teman atau followers akan komentar atau minimal kasih like. Syukur-syukur dari sana, ada yang nyangkut. 

c. Hapus update-an lama supaya timeline kamu gak terlalu banjir promosi. Tapi untuk yang ini, harus ingat, sisakan beberapa (minimal lima buah), untuk dibuat capture sebagai bukti kerja yang harus dikirimkan setiap akhir periode campaign. 

6. Masih belum ngerti?

Tanya aja langsunglah ke admin Sociabuzz Pro di fanpage, atau email langsung. Biasanya, kalau saya kirim email, selalu dapat balasan di hari yang sama, kok. Mereka cukup responsif. 

Semoga sharing pengalaman saya ini bermanfaat, ya. Saya sih encourage teman-teman untuk ambil kesempatan ini, apalagi untuk mereka yang memang super aktif di social media. Sayang kan, tiap menit bikin status, minimal salah satunya bisa jadi duit. Wekekek. 


Kamis, 21 Januari 2016

Sonya Thaniya, Fashion Blogger dan Entrepreneur Muda

  23 comments    
categories: ,
Assalamu'alaikum.

Baru-baru ini saya dapat kenalan baru, cewek imut lucu, modisnya gak pake takeran, pokoknya kalau papasan sama dia di mall pasti langsung noleh karena gayanya yang gak biasa tapi keren. Saya juga nggak sengaja lihat dia waktu hadir di acara Lip Party Estee Lauder di Plaza Senayan beberapa minggu yang lalu. Dari kejauhan saya cuma bisa komentar dalam hati, "Ih, ni anak lucu banget gayanya." Modis, edgy, tapi cocok dan gak maksain. Berhubung saya lagi buru-buru waktu itu, nggak sempet kenalan langsung.




Sampai rumah, langsung saya kepoin akun Instagram Estee Lauder dan nemu foto dia di sana. Namanya Sonya Thaniya. Centreng, langsung follow, daan langsung betah lihat foto-foto fashion personal style-nya. Pantes keren ni anak, ternyata Sonya ini fashion blogger yang lumayan terkenal, sementara saya aja yang kurang piknik di ranah fashion, jadi baru tau. Hahaha. Daripada keterusan dibilang gak kekinian dan kurang piknik, saya langsung ajak kenalan dan minta waktu untuk wawancara Sonya atau Onya. Ih, anaknya ramah banget ternyata. Suka, deh!

Sonya Thaniya atau Onya ini umurnya baru 20 tahun, sodara-sodara! Dengan mantap Onya bilang kalau pekerjaannya adalah: blogger dan owner dari 2 online shop fashion dan crafting miliknya. A fashionista and a businesswoman (ralat: business girl)! Kalau di bio blognya Onya menulis profesinya: blogger, crafter and entrepreneur. Saya suka sama anak muda model begini. Pede, tau apa yang dia suka dan mau, dan mau take action. 


Blog Onya sendiri sama bikin betahnya sama akun Instagramnya. Penuh sama foto-foto personal style Onya dan bebrapa teman dan kenalannya di dunia fashion. Dari ceritanya ke saya via email, Onya udah suka sama dunia fashion sejak dia masih kecil karena Mamanya dulu suka banget dandanin dia pakai baju yang lucu-lucu dan punya cutting yang unik-unik. Tuh, mak ... yang punya anak cewek kalau ntar mau jadi fashion blogger, emaknya juga harus punya sense of fashion yang bagus. Hihihi. 

Onya mulai terjun jadi fashion blogger sekitar dua tahun yang lalu. Kiprah Onya sebagai fashion blogger banyak diakui oleh di beberapa fashion event dan magazine, lho. Saya lihat profilnya pernah masuk di beberapa majalah kayak Gogirl!, Looks dan Gadis. Selain itu, Onya juga pernah memang beberapa kali challenge dan lomba fashion. Ya iyalah, liat aja gaya-gaya di foto-fotonya ini, beda banget, kan? Duh, coba mamak masih muda, nak. Mau deh itu ke mall pake kupluk sama boots ala-ala gothic gitu. (Nyadar, mak! Dzikiiiir!)


Karena fashion style Onya yang unik itu, saya penasaran dong, inspirasinya datang dari mana? Onya bilang, fashion style yang dia suka memang cenderung ke yang edgy dan colorful. Onya mengidolakan beberapa fashion blogger yang memberinya inspirasi seperti Diana Rikasari, Sonia Eryka dan Luanna. 

Buat aku fashion itu di mana aku bisa mengekspresikan mood aku di hari it. Kadang aku tampil colorful, kadang minimalis, kadang monochrome-edgy, karena buat aku fashion itu 'suka-suka kita' asal tetep enak dilihat. Jadi aku bebas berekspresi dan berharap bisa sedikit menginspirasi."

Seneng deh bisa ngobrol-ngobrol sama anak muda yang percaya diri kayak Onya ini. Semangat jadi tumbuh dan banyak mendapat inspirasi. Berhubung Emak Gaoel udah rada telat buat jadi fashion blogger, saya bagi ceritanya aja di sini, ya. Biar inspirasi dari Onya ini bisa sampai ke anak-anak muda lain yang baca Blog Emak Gaoel. (Wait. Anak muda kok bacanya bloog emak-emak?). Entahlah. 


Terakhir dari Onya buat pembaca Blog Emak Gaoel, nih. Sedikit fashion tips:

Pakai apa pun yang kamu rasa percaya diri waktu memakainya, karena menurutku itu kunci utamanya. Kalau kita confident dengan apa yang kita pakai, orang lain juga pasti suka dan enak melihat style kita."
Ahseek! Next time, kalau kamu lihat ada cewek kecil, imut pakai baju yang unik dan gak biasa, coba ajak kenalan. Siapa tau itu Onya. ;) Terima kasih, Onya udah mau berbagi di Blog Emak Gaoel. Semoga makin sukses. Kiss. 

Rabu, 13 Januari 2016

Top 5 Most Viewed Posts on 2015 (And Why It's Popular)

  21 comments    
categories: ,
Assalamu'alaikum.

I just read an article from one of social media experts yesterday. She asked, "Have you ever put together a "best of 2015" content article? If not, I would love to encourage to you consider it!" Why? Because you and many people who read your post will get a great values. You will be able to see what trends your blog was tending for the past year. From there, you'll be able to set new goals. For your visitors, they will be able to see some of your best contents for the last year. So, without further do, here are my top 5 contents of 2015 based on Google Analytics.



This post is my review about a very popular English course in Indonesia. I happened to experienced the placement test for my son. The tittle is intriguing, and the fact that this post is also my all time most viewed, it shows that there are a lot of people out there who is looking for this type of post. I suggest you to write similar post, especially if you have the experience. That would be great for your blog and useful for your readers. 



This was my old post, but still get the second place for the most viewed article on 2015. It is my tutorial of hand sewing my daughter's dress. It was my first and only experience sewing my daughter's dress. I was so excited and happy with the result. I also post step by step pictures there. I guess the words "Hand Sewing" were one of the things that drove people to come. If you have crafter's hands and a DIY's enthusiast, make some kind of tutorial posts on your blog would be great. I never realized that there are a lot of people looked for this kind of post until I posted it. Now, I have a special section here called "Tutorial and DIY"



Oh, it's no secret that hosting a blog competition or giveaways will give such tremendous visits for your blog. I usually hosted one or two blog competitions/giveaways in a year. It's a win-win event, fun for everybody. I got the traffic, the contestants got the chance to win something. Not to mention, you get new followers, and that means you get new friends. It's highly recommended activity for your blog. At least do it once a year. It's even better if you can get sponsor. 



This post is my review about a very popular funpark in Jakarta, Dunia Fantasi (Fantasy Land). I wrote it completely, from the ticket price to the how-to explore the whole area in there. And I also gave some tips so people won't be wasting their times there. I guess, because it's such a very popular tourism attraction, many people research the articles that contain the name; Dufan. This is also one of my all time most viewed post. So, for you who like to travel and visit interesting places, give some effort to write it down on your blog. A lot of people get help from there.



I'm not normally make this kind of tittle for a blog post. But since this post was to promote my new book, I used it. And, tadaaa! Some of you are so desperately looking for love. Hahaha. Other than that, I think this post is also popular because I put some of my Facebook's friends comments in there. I made some kind of polling about what stupid things they have ever done because of love. My suggestion, polling is another good way to increase your blog traffic. 

So, there! My Top 5 Most Viewed Posts on 2015. What's yours? ;)


Sabtu, 02 Januari 2016

I Think I Broke Some Blogging Myths Last Month

  42 comments    
categories: 
Assalamu'alaikum.

Di saat teman-teman blogger berlomba-lomba naikin Klout Score, DA, PA, Alexa Rank dan pageviews harian di blognya, selama bulan Desember kemarin saya justru harus berusaha ikhlas melepaskan kegiatan ngeblog dan "nyampah" di socmed karena kepengen fokus ngurusin Crafting for Charity. Biarin deh, Desember nggak ada kerjaan dulu. Saya udah komitmen sejak tahun lalu, Desember memang akan saya khususkan untuk kegiatan Crafting for Charity. Sekalian terapi untuk ketenangan jiwa seorang blogger rempong seperti saya ini. 


Tapi biar gimana, namanya juga sama blog sendiri, pasti cinta kaaan. Sebelum meninggalkan sejenak blog ini, nggak lupa ngecek posisi segala macem penilaian sistem itu. OK, Klout score lagi nangkring di angka 77 dan ini sisa basian abis ngadain lomba blog sama Smartfren sebelumnya, sih. Wkwkwkwk. Terus DA sama PA lagi ada di angka 23 dan 32, kalo gak salah. Alexa rank di angka 190.000-an. Pageview harian blog juga masih biasa aja, kalau lagi ada postingan baru sekitar 1.000 - 2.000an, kalau lagi gak ada update paling cuma sekitar 600-an. Biasa banget ....

Saya udah siap banget Klout Score bakalan terjun bebas. Bener aja, nggak pake nunggu lama, minggu pertama dan kedua Desember, Klout Score saya meluncur syantiex ke angka 69. DA dan PA masih sama, walaupun kata yang pakar blogging, ada semacam update untuk angka DA dan PA yang bikin hampir semua website mengalami kenaikan. Semacam itulah, jangan tanya saya, gak ngerti. Alexa rank juga sukses nyungsep ke angka 220.000-an. Saya males mikirinnya, ntar aja deh kalo mood, dikatrol lagi, pake apaan gitu. Hahaha. Soale, dulu saya pernah obsesi banget sama angka-angka ini, dan berujung ke ribet sendiri. -_- Niatnya ngeblog mau buang mumet, malah jadi mumet sendiri. Lelah .... Makanya, abis itu saya nggak mau lagi ribet sama angka-angka itu, kecuali ngintip-ngintip doang sekali-sekali. Itu juga kalau ada calon klien yang nanya. Selebihnya, cukuplah buat hibur-hibur diri pas arisan gak keluar. Sekitar pertengahan Desember kemarin memang saya pas dapat tawaran untuk mereview campaign satu perusahaan, makanya sempetin ngintip kondisi statistik blog yang ternyata mengenaskan itu. Eh, syukurlah, job-nya tetep deal. Rejeki gak ke mana, masih ke Bekasi.
Akhir Desember 2015 kemarin, kegiatan Crafting for Charity resmi selesai, saya coba cek lagi keadaan blog dan status social media milik saya. Dengan keadaan minim update, ternyata statistik blog saya justru mengalami kenaikan walaupun tidak signifikan. Jangan tanya saya kenapa, karena saya pun nggak tahu. Daripada saya coba jelasin sok tau, terus ada yang ngakak di belakang, mending kalem aja, menikmati pete bakar cocol sambel. 

Tapi biar gimana, saya mikir juga, kenapa justru di saat saya "males" update di blog, segala rupa angka-angka itu malah naik? Konon kabarnya, sekitar awal Desember kemarin penilaian angka DA dan PA memang ada semacam pembaruan yang lumayan menghibur karena semuanya naik. Baydewey, kocak juga kalau semua naik, berarti kan kondisi sebenernya sama aja dong, ya. Hihihihi. Yah, buat yang ilmunya cetek macam saya ini, sekali lagi, lumayanlah kalau liat angka-angka itu naik (walaupun nggak tau kenapa), buat hiburan. :v 

Iseng, saya coba buat catatan, sebatas ilmu yang saya tahu aja, seputar kondisi statistik yang rada anomali di blog saya. Kenapa-kenapanya, saya nggak tau pasti. Tapi yang saya catat di sini adalah apa yang saya (tidak) lakukan dan hasil yang saya dapat, ternyata nggak selalu seperti yang ada di teori ngblog. Beberapa kondisi mungkin berbeda dengan orang lain, tapi ya gapapa dong saya catet sendiri. Ih!

Niche

Bahas niche blog ini bikin saya gelisah sebenernya. Sebagai blogger yang kebanyakan mau, saya susah menentukan mau menulis khusus di satu topik yang spesifik. Akhirnya dengan penuh percaya diri, kalau ada yang nanya, "Niche blogmu apa, mak?" Saya selalu jawab, "Niche-nya Emak Gaoel." Nyahaha, apa deh itu! 

Padahal, katanya ahli ngeblog, sebaiknya tema blog itu spesifik. Kalau bahas fashion, ya fashion aja. Kalau kuliner, ya kuliner aja. Kalau traveling, ya udah traveling aja. Biar kepercayaan publik (duile) juga terbangun dengan melihat konsistensi kita menulis di satu bidang. Selain itu, image kita juga terbentuk dengan sendirinya. Lah, saya malah segala macem dibahas. Image macam apa yang terbentuk? Image pasar malem? Entahlah, silakan jawab sendiri. Saya mah pasrah orangnya. :v (pasrah = males mikir).

Sampai udah tahun 2016 ini, saya masih ogah milih mau kheuseus ngebahas apaan di Blog Emak Gaoel. Biarlah, saya ngeblog kan biar santai, bukan buat setres. Kalau ternyata banyak topik yang bikin saya santai, ya sebanyak itu juga yang akan saya share di blog. Bhihihi. 

Klout score vs interactive


Jujur, kalau lagi lihat Klout score yang naik itu emang semacam hiburan, ya. Rasanya, aduuuh saya ternyata sesuatu banget di dunia maya. Wekekekek. Sebagai warga online yang pernah nangkring di Klout score 77 (gara-gara kedongkrak ngadain lomba pake sponsor gede, ini mah), saya paham banget gimana rasa semringahnya itu. Padahal dalam hati ya ngerti sendiri kok, kalau nggak ngadain lomba, nggak bakalan juga se-hits itu Klout score saya. Jadi semacam buat elus-elus diri sendiri aja.

Klout score kan katanya berhubungan erat dengan interaksi kita di social media, ya. Setelah kemaren sempet nyungsep di angka 63, di akhir Desember saya coba cek lagi, ternyata Klout score saya naik lagi ke angka 71-72. Padahal bisa dibilang, isi update socmed saya gak beda-beda amat kayak biasa. Tapi apa mungkin karena saya update foto-foto Crafting for Charity yang notabene rada beda dari bulan-bulan biasanya, ya? Entahlah. Males mikir lagi. :v

DA/PA vs updates

Dari pantauan (kepo), katanya kemaren DA dan PA blog sebagian besar teman-teman blogger mengalami kenaikan, ya? Alhamdulillaah, blog saya juga kebagian naik, dari angka 23/32, sekarang jadi 28/38 (kalau belum berubah lagi). Patut disyukuri juga dong ya, dinaikin cuma-cuma pas saya lagi gak ada update-an yang berarti. Anggap aja lagi beruntung. Bhihihi.

Blogwalking

Blogwalking meningkatkan nilai interaksi kita di dunia maya. Iya, saya paham, kak. Cuma panjang urusannya nih kalau blogwalking jadi semacam kegiatan yang harus saling berbalas. Masalahe, baca postingan orang tuh kalau nggak sesuai sama minat, ya susah enjoynya. Apalagi mau ninggalin komen, lah ngerti juga nggak. Contoh nih, si Sutopo lumayan rajin blogwalk ke sini, kadang ninggalin komen. Kemaren malah dia ikutan lomba Blog Emak Gaoel juga. Makasih, ya. Tapi jangan tuntut saya ke pengadilan ya kalau nggak pernah baca tulisan dia yang lain, apalagi ninggalin komen. Lah, yang dibahas di sana urusannya website design apalah, review spare part motor sama helm, segala teori SEO dan adsense. Otaknya gak sampe, kakaaak! :( Jadi ya, jangan baperan kalau gak dibales komen.

Sebulan kemaren praktis saya nggak ada baca-baca blogpost teman-teman. Maaf, ya. Memang nggak ada waktu. Tapi ini FYI aja, buat teman-teman yang sudah mampir ke sini dan ninggalin komen, saya selalu klik namanya dengan maksud bisa langsung masuk ke link blognya, seenggaknya udah nyumbang satu pageview. Makanya, kalau komen sebaiknya pakai identitas Name dan URL aja. Soalnya kalau pake akun Gmail, masuknya ke profile G+. Kalau udah dibawa ke mana-mana dulu, ya belum tentu nyampe ke blognya. Tergantung lagi rajin atau males.

Soal silaturahmi dan interaksi, saya mah percaya, bisa lewat mana aja. Sejujurnya, silaturahmi saya dengan teman-teman dunia maya justru lebih banyak terjalin di Facebook, Instagram dan Twitter. Jadi, janganlah katakan diriku tak menghargai niat silaturahmi teman-teman yang udah datang berkunjung ke sini karena gak ngunjungin balik. Banyak faktor penyebabnya. Tema yang saya nggak tertarik/mengerti, kurang waktu, kehadang Captcha, sinyal ngehe. Banyaaak! Jangan baper, yes. I love you still, mmuaaach!

Pageviews

Kondisi pageviews harian blog ini sebenernya nggak sebombastis yang dibayangkan teman-teman, kok. Sampe sepuluhribuan sehari? Boro-boro! Hahaha! Kondisi ini udah sejak lama kok, standard banget kalau lagi ada update blog post baru, trafik naik sampai sekitar 1.000 - 2.000an. Selebihnya, hari biasa tanpa blog post baru, nggak sampai 1.000an pageviews. Tergantung saya lagi rajin share link di akun socmed saya atau nggak.

Bulan Desember kemarin, praktis saya cuma posting 4 blog post baru. Ternyata dengan jumlah postingan baru yang minim, kondisi trafik blog saya tetap sama seperti biasa. Artinya, nggak mengalami penurunan.

Lah, jadi panjang. Gak ada ilmunya juga, cuma pengen curhat aja, kenapa selama Desember kemaren kondisi blog saya justru kebalikan dari beberapa teori-teori blogging yang ada? Mungkin ada beberapa kondisi lain di luar teori tadi yang bikin keadaan blog dan akun socmed saya begitu, kali ya. Yang pinter boleh dibahas, di depan saya, di belakang saya, terserah. Sambil ngetawain juga gapapa, asal jangan ketawa sendirian. Hati-hati.

BACA BLOG POST SAYA YANG LAIN SEPUTAR BLOGGING DI SINI.

Rabu, 25 November 2015

Hari Guru Nasional: Blogger, Jangan Lupa Guru Ngeblog-nya

  30 comments    
categories: ,
Assalamu'alaikum.

So, it turns out that today is Hari Guru Nasional. Tanggal berapa ini? Mamak kliyengan, hilang orientasi gara-gara si mbak mudik udah seminggu. (Kebiasaan curhat, gagal fokus). Ah, yes, 25 November, ya. 

Ngomongin sosok guru, mereka sebenarnya ada di mana-mana di sekitar kita. Mulai dari sekolah, kampus, rumah, tempat kerja, pasar, restoran, mall, sampai social media. Sebagai blogger terkenal (pemalas dan banyak gaya), tentunya dalam blogging ada juga sosok guru yang jadi panutan saya. Guru yang secara langsung atau tidak, sengaja atau tidak sengaja, sadar atau tidak sadar, sudah menambah ilmu ngeblog saya. Keberadaan mereka bisa dekat, bisa juga jauh. Beberapa saya mengenalnya secara pribadi, beberapa saya hanya bisa mengagumi dari layar laptop, membaca tips-tips ngeblog yang mereka bagi di internet. Entah apalah jadinya Emak Gaoel kalau nggak ada guru-guru ngeblog ini. #ngaca #pencetinjerawat



Saya adalah tipe blogger sotoy ketika awal memulai kegiatan blogging saya. Walaupun sotoynya masih berlanjut sampai sekarang, tapi alhamdulillaah, ilmu bloggingnya dikit-dikit nambah. Karena saya rajin belajar? Pasti, dong! #dikemplang. Dari mana saya dapat bahan pelajaran ngeblog-nya? Ya, dari guru-guru ngeblog saya. Siapa mereka? Banyaaaak dan panjaaang! Dan nggak mungkin lupa. Sampai kapan pun. Kecuali kena amnesia, which is, naudzubillah minzalik. >.<

Ge Siahaya adalah yang pertama kali mengenalkan saya dengan dunia blogging. Melalui akunnya di Kompasiana, saya membaca-baca tulisannya dan ikut-ikutan nyemplung di sana. Kompasiana bisa dibilang taman bermain dan taman kanak-kanak saya ketika memulai perjalanan ngeblog saya. Kalau sekarang ternyata saya nggak aktif lagi di Kompasiana, itu karena beberapa kendala teknis yang tak kunjung memberi kepuasan ketimbang di blog pribadi dan juga karena saya sudah tidak punya waktu lebih untuk mengurus lebih dari satu blog. Saya melupakan Kompasiana? Nggak, dong! Sahabat dan "saudara" saya temukan di sana. Walaupun sudah tidak aktif lagi di Kompasiana, saya nggak akan pernah lupa kalau dulu di sana, saya belajar membangun image saya sebagai seorang penulis fiksi dan blogger. 

Di semua novel saya, selalu tercantum nama Kompasiana sebagai salah satu tempat pertama saya belajar menulis dan ngeblog. Cek aja sendiri kalau nggak percaya. (Modus, biar ada yang beli novel gue). By the way, novel-novel saya udah ditarik dari toko buku, karena udah lama (bilang aja, nggak laku!). Jadi kalau mau beli, bisa pesan langsung ke saya, ya. Wkwkwkwk. Ini apah? Lospokus kok gak pake takeran? 

Penting ingat sejarah, Bung Karno juga bilang begitu. Jangan lupa dari mana kita berasal. Wajar kok kalau dalam perjalanan waktu, kita nggak akan selamanya di sana. Wajar kalau dalam proses belajar, kita menemukan ketidakcocokan dan memutuskan untuk mencari jalan lain. Tapi jejak sejarah masa lalu akan selalu mencatat kalau kita pernah belajar di satu tempat. Kalau pun nggak ada yang ingat, naluri kita sendiri nggak akan mungkin bisa berkelit. Mau menghapusnya dari ingatan orang lain mungkin bisa, tapi apa bisa menghapusnya dari ingatan sendiri? Saya nih contohnya, sekarang ini jujur males banget mampir ke Kompasiana karena udah didominasi sama orang-orang nyinyir politik dan isu agama. Tapi nggak bisa mungkir, kalau dulu pertama kali ngeblog, saya memang di sana. Mau mungkir gimana? Saksinya banyak. Hahahaha.

Nggak lama setelah mulai independent (tsah) di Blog Emak Gaoel, mulai deh saya kenalan sama beberapa komunitas yang jadi tempat belajar ngeblog selanjutnya. Mira Sahid, Cerita Eka, Carolina Ratri dan Indah Julianti adalah empat orang blogger panutan saya, sampai sekarang. Dari mereka saya belajar banyak, bukan hanya sekedar blogging, tapi belajar jadi blogger eleykhan (elegan, cuy!), yang nggak mudah terpancing emosi, bijaksana main di social media, tebar manfaat dan aura positif. Berat banget ngurang-ngurangin nyinyir di blog emang, lewat mereka saya belajar. Santai aja, cyin. 

Apalagi sejak ditarik masuk ke Kumpulan Emak-emak Blogger (gue dimasukin ya, Mir, bukan daftar. Fakta penting. Huahaha), makin banyak guru ngeblog nggak resmi saya. Ngintipin gimana cara dandanin blog sendiri, gimana nulis yang baik, gimana cara foto-foto biar agak keren dikit, gimana supaya bisa menang lomba blog. You name it, palugada! Komplit! Sebenarnya banyak komunitas blogger besar lainnya sebelum KEB. Tapi kemunculan KEB waktu itu menggebrak. Sampai perkembangannya sekarang ini, hampir di tiap komunitas blogger baru, isinya hampir semuanya pasti ada member-member KEB (yang perempuannya, ya). Ke komunitas ini, lah elu lagi? Ke komunitas ono, yah dia lagi? Wkwkwkwk.

Selain itu, ada social media experts di luar negeri yang jadi guru saya juga. Dianya sih nggak tau saya jadi muridnya, saya ngaku-ngakuin aja. Saya suka belajar seputar blogging yang simple lewat artikel-artikel yang dibagi sama Kim Garst dan Melissa Griffin di blog mereka. Kenapa? Karena gratis. Prinsip saya, selama ada yang gratis, kenapa harus bayar? Hihihihi. Ciee, iya deh, yang bayar pasti ilmunya lebih keren. Iyaa, iyaa. Bhik. Yang penting prakteknya, kaan. Banyak tips-tips dari mereka yang saya praktekkan, lalu saya bagikan lagi di blog saya setelah saya aplikasikan, seperti di sini. Bukan saya copas, terjemah, trus posting, ya kakaak. Tapi udah saya coba praktekkan. Besides, ilmu apa sih di dunia ini yang baru? There's nothing new under the sun. 

Masih banyak guru ngeblog saya. Anazkia, Encik Amir (Denaihati) dan beberapa teman blogger di Malaysia; mereka juga menjadi guru yang membuka mata saya akan betapa luasnya dunia blogging ini. Membuka mata saya, bahwa semangat berbagi jangan sampai padam jika menghadapi tantangan. 


Pak Yan, my 6th grade teacher

Saya suka ingat sama satu sosok guru yang mengajar saya di kelas 6 SD. Nama beliau Pak Yan. Pak Yan adalah sosok guru yang ditakuti. Baru lihat badannya yang gempal di ujung sekolah, perut udah melilit. Mau papasan, keringet dingin. Yang bikin makin stress, Pak Yan adalah wali kelas saya dan mengajar mata pelajaran matematika! Komplit! Karena terkenal galak, anak paling bangor di kelas pun patuh banget sama beliau. Pak Yan nggak main tangan, walau kadang suka kebagian jari digepruk penggaris papan tulis kalau nggak bisa jawab pertanyaan. Yang bikin takut kita waktu itu adalah kumisnya yang kayak Pak Raden (may he RIP) dan suaranya yang menggelegar. 

Karena semua takut sama beliau, tiap mau pelajaran matematika, nggak ada yang berani bersuara. Sehari sebelumnya, anak paling males di kelas pun bakalan belajar dulu semaleman. Dan anak yang paling males berdo'a pun bakalan sholat semalam suntuk, minta sama Allah supaya besoknya nggak kebagian dipanggil ke depan kelas untuk ngerjain soal. Wkwkwkwk. You know, one of those days.

Begitu nilai kelulusan SD keluar, hampir semua murid di kelas kami mendapat nilai matematika sebagai nilai tertinggi. Wahahaha, kalau inget masa-masa itu, rasanya lucu aja sekarang, kok bisa denger suara Pak Yan batuk aja bisa langsung kebelet pipis. Hihihihi.

Beliau adalah guru inspirasi saya. Tampang boleh galak, tapi ngajar harus dipahami sama semua murid. 

Untuk semua guru di seluruh Indonesia, keep inspiring! 
Selamat Hari Guru Nasional

Selasa, 17 November 2015

Video Review Blog Pilihan Emak Gaoel

  51 comments    
categories: , ,
Assalamu'alaikum.

Dalam rangka melebarkan sayap di dunia maya yang kejam dan penuh derama ini, Emak Gaoel latah ngeksis di Youtube, ah. Gak mau kalah sama si Safina dengan Safina's Home Video-nya, saya juga bikin segment baru di akun Youtube saya yang damai (baca: sepi) itu. Wkwkwkwk.


Beberapa minggu yang lalu saya lagi mikir (lagi pas mikir aja), gimana caranya supaya dapat engagement di Youtube sekalian kasih informasi yang rada bermanfaat gitulah? Mau jelasin cara ngeblog atau anu-anu ala-ala workshop blogging gitu, siapalah sayah. Hadah. -_- Akhirnya saya sampai pada konsep yang cucok bingit alias Emak Gaoel banget. Mulai bulan ini, tiap bulan di blog dan akun Youtube, saya akan meng-cover satu blog pilihan yang punya keunikan dan ciri khas yang kuat. Yeah, tentu saza ini menurut penilaian pribadi saya dong, deh! Pan akun socmed punya ekeh. Kalo gak suka sama pilihan saya, bikin aja sendiri. (Lah, kok jadi sewot sendiri lu, mak? Belum dikasih empan, ya?) 

So, ladies and gentlemen, saya persembahnya: Blog Pilihan Emak Gaoel Bulan Ini. Dimulai di bulan November ini, siapakah yang jadi blog pilihan yang akan saya bahas melalui video di akun Youtube saya? Lihat aja ntar, yak. Masih upload. Tau ndiri ngaplod video bisa ditinggal pulang pergi Jakarta-Bandung, kan? Sabar, ya. 

Di video ini nantinya saya akan memperkenalkan blog tersebut, pemiliknya, kelebihan dan kekurangannya (menurut saya pribadi) plus tips-tips membaca blog terpilih itu. Berhubung ini masih edisi perdana, ya harap maklum kalau serba apa adanya, yah. Semoga nanti ke depannya makin cetar. Yang pasti, saya dandan dulu lho sebelum shooting. #penting #banget 

Berhubung jadwal manggung blogwalking saya terbatas banget, boleh lho teman-teman kasih rekomendasi blog siapa yang bisa saya review lewat video. Rekomen blog sendiri juga boleh, kok. Nanti akan saya lihat-lihat dan timbang-timbang. Kalau emang beda banget, unik, kreatif, keren, dan lain-lain, insya Allah akan saya tayangkan. Syukur-syukur kalau rekomendasinya banyak, tayangnya bisa lebih dari sekali sebulan. 

Dan inilah dia video Blog Pilihan Emak Gaoel Bulan November 2015. Jangan lupa kasih thumbs up dan ninggalin komen, ya. Boleh juga dishare, saya doain rejekinya lancar dunia akhirat. Aamiin ya robbal alamiin. ^_^




Selasa, 27 Oktober 2015

Hari Blogger Nasional: Why "A Full Time Blogger" Has Become The New Obsession?

Assalamu'alaikum.

Today is Indonesian Blogger's National Day! I don't really know the history of the day. From what I read, Blogger's National Day (Hari Blogger Nasional) was born on 2007 at Pesta Blogger event. Since I consider myself as a blogger, I think at least I have to speak up my point of view of being a blogger, especially in Indonesia.



I started blogging about 8 years ago. Some of you will say, "Whoaa!" Some of you won't even impress at all. I was a little bit late to be touched by technology called internet. When my sister had already had email address back then, I was still like, "What address again?" When some of you already had a bunch of online friends on MIRC, I was still like, "Where the hell is Mr. Postman? I'm waiting for my document!" 

Knowing blog was really an awakening experience for me. I didn't realize how powerful words are when you write it down online. I mean, yeah, I read books. Lots of them. Loving it! Until now. I love writing, with my hands ... and pen. But, putting my written thought online, and knowing that there are people out there reading it, it was awesome! 

Yes, I enjoy every single minute I spend here. Reading other blogs, interacting in bloggers communities, writing reviews, reporting events, etc. I met a lot of new friends, some of them become my new BFF. Some of them become my new BEF (if you know what I mean, LOL). Like Taylor Swift, my motivator, said, "Hater's gonna hate hate hate hate. Shake it off, shake it off." :v Not to mention, I can make money here. How cool is that?

Blogger has become the most wanted persona for various brands/companies. The progress of bloggers' life is so fast, that only pizza delivery can beat (less than 30 minutes). Suddenly, new bloggers with less than 5 years old blog appears to the surface. They seem have no problems at all catching up with older bloggers (hey, you know I'm not talking about age here). One by one, their names becomes famous in bloggers community. Some of them started to have fan base. Blogger is the new celebrity in town, yo! Awesome? Sure! 

Seeing this phenomena of how Indonesian bloggers grow, especially the last 5 years, is amazing. Abruptly, your number of years of blogging is irrelevant to any situations at all. Older bloggers, new bloggers, young, old, famous, newbie, all have the same opportunity to take their blogs to the next level. The idea of becoming a full time or professional bloggers is not so dreamy anymore, even for the newbies. This is good. Competitive atmosphere among bloggers is heating up. I personally, respond to that fact in a positive way. It' s good, when you can compete to any bloggers from any background. Because when you survive, it will be some kind of evidence that you did good.

The idea of becoming a full time blogger doesn't sound so impossible anymore. When your blog has good performance, one day, probably you will think to quit your job and spend the day in front of your laptop, working on your blog and social media accounts. Who would turn down such offer? Working while you're still on your pijama, sipping coffee while publishing your article, making good photos without even leaving your bedroom or the chance to see new places and get paid. I was saying to myself, "Heck, yeah! I can totally be a full time blogger. I can learn and earn so much more!"

So, when the idea of becoming a full time blogger has become the new "IT" among bloggers, what should we do, what should we have and what should we improve? I maybe will disappoint some of you who expect some theories here. Because, same as you, for me this is still a plan. I'm still trying to figure out my way to be a full time blogger. I consider myself as an older blogger with younger experience. There are a lot of things I don't know about blogging, and it doesn't have anything to do with my 8 years of blogging. My blog and my interaction with my fellow bloggers are my space to learn new things, not only about blogging, but about so many things.

Why do I want to be a full time blogger? Because it opens so many doors, that's for sure. I got to meet famous, smart, inspiring, amazing people through blogging. I got to see other countries through blogging. I got to have many new things through blogging. And last but not least, I got hope through blogging. Hope of living a better life, hope of having beautiful friendship, hope of moving other's people heart and hope of becoming a better person, one post at a time.


If there is one advice I can give, "Be yourself, keep learning, don't give up!" This is not a specific advice for bloggers. This is a common advice for a better life. Since blogging has become my life, I adopt and apply that advice for my blogging life. Why I want to be a full time blogger? Because I want everything to be better. For me, my family, my friends, my environment, my country and the world. Bloggers, you should realize how big the power in your hand is. Why dreaming small, while the biggest achievement is waiting for you in the corner. Grab it! Happy Blogger's Day, Indonesia!


Thank You Note

Thank you for supporting Blog Emak Gaoel! ^_^

Communities

Kampung Fiksi

Crafting for Charity

Komunitas Lebah

Kumpulan Emak Blogger

Warung Blogger

Inspirational People

Encik Amir (Denaihati.com)

Mr. Clay Myers

Kim Garst

Melyssa Griffin

Brands (2015)

Smartfren

Smesco 

Bukalapak.com

Obralindo.com

Penerbit Mizan

Happy Fresh

Summarecon Bekasi

D'Eyeko

Dancow

SHARP

Tabloid NOVA

IMAX

Entrada Resto & Bar

Max Factor

ZTE

Cermati