CLBK Bersama Quilling

Saat melihat Mak Lusi bikin GA untuk ulang tahun blog Ladaka Handicraft saya antusias banget pengen ikutan. Tapi waktu lihat temanya, saya langsung galau sendiri. Huaaa...tema tentang kerajinan tangan yang dipilih Mak Lusi membuat kerinduan yang lama saya pendam kembali terusik. Tsah!

Untuk yang sudah lama mengenal saya, mungkin tahu kalau jauuuuh sebelum saya aktif menulis dan jauuuh sebelum saya kecanduan media sosial (ngaku) saya ini punya tangan iseng. Suka sekali membuat prakarya terutama prakarya dari kertas. Origami dan paper quilling adalah favorit saya. Tahun 2008 saya malah punya blog khusus untuk semua kerajinan tangan kertas yang saya buat. Tapi tahun lalu blog itu saya hapus, karena terlalu perih rasanya melihat hasil kreasi saya terbengkalai begitu saja dan tidak diteruskan. Hiks. (lebay lagi...). Soalnya sejak punya anak dua waktu memang rasanya jadi kurang aja terus. Belum lagi hobi baru saya, menulis, mulai mendapat titik terang saat tulisan-tulisan saya mulai mendapat tempat di hati beberapa teman (ini ke-GR-an sendiri kayanya), saya makin lupa dengan hobi lama saya itu.

Kaligrafi kalimat Basmalah dari paper quilling hasil buatanku ^_^

Saya mengenal paper quilling sebenarnya sejak kecil, saat Mama saya dulu membeli sebuah buku kerajinan tangan hasil terjemahan dari seorang crafter Eropa. Di sana saya takjub-takjub melihat hasil kreasinya yang lucu-lucu dan dibuat dari kertas-kertas yang dipotong tipis-tipiiiiis sekali. Waktu itu saya mencoba membuatnya sebatas kemampuan saya yang masih usia belasan. Kertas origami (yang memiliki warna berbeda di dua sisinya) saya potong tipis (3mm) dengan mengunakan gunting biasa dan saya gulung-gulung dan bentuk menjadi berbagai basic shapes yang diajarkan di buku itu. Kemudian gulungan-gulungan berbagai bentuk itu saya susun menjadi sebuah bentuk dan biasanya saya berakhir dengan bentuk bunga. Biasaaaa banget! Hasilnya memang jauh dari memuaskan, karena saya tidak menggunakan kertas yang seharusnya dan teknik pemotongan saya yang masih kasar.

Saat saya sudah bekerja dan baru menikah, saya kembali lagi menekuni hobi paper quilling itu dan kali ini dengan bantuan mbah Google saya belajar lebih serius. Saya mencari teknik dasar melalui internet, jenis kertas yang harus saya gunakan, teknik memotong dan menggulung kertas, sampai mencoba berbagai bentuk dari susunan gulungan kertas warna-warni itu.

Kenikmatan dari membuat paper quilling ini bagi saya ada pada prosesnya yang tidak sebentar dan membutuhkan kesabaran dan keuletan yang tinggi. Saat satu karya selesai, rasanya puas sekali melihatnya karena saya tahu kerja keras dan waktu yang saya habiskan untuk menyelesaikannya.

Begitu saya mulai PD dengan hasil karya paper quilling yang saya buat, saya mulai mikir komersil (biasa deh, katanya orang Minang emang bawaannya pengen dagang melulu...hahaha...). Saya poles paper quilling yang sudah jadi dengan finishing touch pemasangan frame agar bisa menjadi pajangan dinding. Beberapa yang bentuknya lebih sederhana saya jadikan kartu ucapan. Kemudian saya jual ke teman-teman pengajian dan toko buku di dekat rumah. Hihihihi... Eh, hasilnya lumayan, lho! Hmm, jadi mikir lagi untuk membuat dan menjualnya seperti dulu. Hukhukhuk...

Beberapa tahun yang lalu saya malah sudah berani untuk memberikan kursus di rumah untuk anak-anak usia SMP-SMA yang berminat untuk belajar paper quilling ini. Sayang, peminatnya tidak banyak. Akhirnya ya berhenti begitu saja. :(

Supaya nggak penasaran seperti apa hasil karya saya dulu, berikut foto-foto dari hasil kerajinan paper quilling yang sudah pernah saya hasilkan (selain yang sudah ada di atas yang juga hasil karya saya). Hiks, hati kembali peurih euy, pengen banget bisa bikin lagi. Tapi yang ada sekarang, belum-belum pasti udah diacak-acak sama si Nana. Padahal proses pembuatan paper quilling ini membutuhkan ketenangan banget. :')

Pajangan Paper Quilling

Kartu Ucapan Paper Quilling

Postingan ini saya ikutkan dalam

Giveaway 3 Tahun Ladaka Handicraft

Ket: Semua foto adalah koleksi pribadi.