Emak Gaoel di Alinea TV

Assalamu'alaikum.

Tanggal 20 September 2014 yang lalu bisa jadi tonggak bersejarah dalam hidup Emak Gaoel, karena akhirnyaaa, saiah muncul juga secara audio visual. Bukan cuma nongol status dan twit genggesnya. Bukan cuma foto-foto narsis di seantero socmed. Adalah Alinea TV yang sudah begitu baik memfasilitasi hobi nampil (bukan nampol) si emak ini. Wkwkwkwk.

Da saya mah apa atuh ... :")

 Alinea TV adalah channel TV online pertama yang ada di Asia yang khusus membahas seputar dunia buku, menulis dan literasi, khususnya Indonesia dan dunia umumnya. Wih, bangga dong Indonesia jadi pelopornya. Alinea TV ini dipelopori oleh Damar Juniarto, yang dikenal akrab dengan dunia literasi. Alinea TV adalah salah satu media yang berada di bawah Tanam Ide Kreasi yang digagas oleh Mas Damar. Intinya, kalau kamu akrab dengan buku, menulis, membaca, editing, penerbitan dan event-event seputar buku lainnya maka akrabkan diri juga dengan Tanam Ide Kreasi ini. They're awesome!

Pada suatu hari, Melvi Yendra, yang saya juga nggak tahu kenapa tiba-tiba aja kami udah saling follow di Twitter, DM saya. Katanya mau ada seseorang dari Alinea TV menghubungi saya, entah perihal apa. Tapi saya mah seneng-seneng aja. Baydewey, usut punya usut, kayanya dulu saling follow sama Uda Melvi ini dalam rangka persaingan lomba menulis atau apa gitu, ya? Hahahaha, gaje gini. yang penting jadi kenal baiklah, mana sama-sama orang Minang, walaupun lebih totok si Uda Melvi ini ketimbang saya. 

Foto bareng Uda Melvi, keliatan kan siapa yang tengil? :D

Singkat padat bohay, Mas Shobron, kolega Uda Melvi menghubungi saya untuk minta waktu wawancara tentang novel baru saya, Daisuki Da Yo, Fani-Chan, di segmen Writer's Corner. Wah, durian runtuh, rejeki datang dari mana saja dan dalam bentuk apa saja. Saya belum punya waktu untuk mempersiapkan launching novel ini bahkan sampai setelah 3 bulan novelnya terbitnya. Udah ngerasa basi banget mau bikin acara launching. Eh, ada yang nawarin nongol di media online begini, alhamdulillaaah. 

Ih, seneng banner novel saya sempat bersanding dengan banner-banner keren ini. ^_^

Mas Shobron juga minta kesediaan saya untuk melanjutkan sesi wawancara nanti dengan sesi dialog seputar novel chicklit untuk Rumah Pembaca Indonesia, salah satu new media dari Tanam Ide Kreasi juga. Dasar saya mah orangnya gampangan, ayok lagi. Jadilah hari Sabtu saya janjian di markas Alinea TV untuk wawancara video. Edodoe, perlu pake konde gak? Bulu mata palsu mana, bulu mata palsu? Eaaa, untung saya orangnya rajin dan selalu sedia riset sebelum tampil. Saya lihat-lihat wawancara penulis-penulis sebelumnya. Aih, santai banget ternyata. Gak perlu kondean sama kebayaan. Lu kate mau kondangan, mak?

Cuma bisa mupeng liat buku ini di markas Alinea TV :[

Sampai di markas Tanam Ide Kreasi a.k.a Alinea TV saya langsung betah. Siap pasang pose leyeh-leyeh. Hahaha. Banyak buku keren di sanaa! Kayak perpustakaan. Termasuk bundel Balada si Roy yang keren banget saya temukan di sana. Wow!

Ruang tapping. Itu kursi mayan tinggi, serem juga.

Saya dikenalin sama Anggi yang jadi host Writer's Corner dan beberapa teman di Alinea TV yang hadir hari itu. Setelah ngobrol-ngobrol sambil atur strategi untuk bahan wawancara, kami pun dibawa ke ruang studio tapping. Dan rekaman wawancara pun dimulai. Btw, untuung saya udah dandan rada kece dikit dari rumah. Nggak ada make-up artist soalnya. Nyahaha, dikira mau suting Dahsyat apa? 

Ini Anggi, yang jadi host Writer's Corner. ^_^

Wawancara berjalan lancar dan santai banget. Kata seorang teman saya kelihatan jaim. Heuuuh, bagaimana mungkin? Saya nggak jaim! Beneran. Tampilan saya emang elegan, gak bisa dibuat-buat. Piye? #ngunyahpisangtanduk

Atuk Dian Kelana bela-belain hujan-hujanan di Pancoran untuk hadir. Makasih, Tuk!

Setelah rekaman selesai, kami siap-siap untuk mulai diskusi tentang buku chicklit. Kali ini Arman Dhani yang akan memandu. Ini untuk acara Rumah Pembaca Indonesia. Sebenarnya sudah diworo-woro sejak sehari sebelumnya, siapa aja boleh hadir di acara ini. Tapi mungkin karena mepet, yang dateng nggak banyak. Cuma Atuk Dian Kelana dan Peter dari Mizan yang memang secara khusus saya minta datang untuk bawain banner novel saya. Hihihihi. Mana sore itu tumben amat Jakarta hujan deras. Eaaa! Gapapa. 

Ini Arman Dhani! Akhirnya bisa ketemu muka juga. Orangnya asik banget diajak diskusi. 

Arman Dhani yang mau memandu diskusi akhirnya memutuskan untuk sekalian wawancara saya untuk majalah tempatnya bekerja. Uhuk. Baru tau, kalao Arman yang ngehits banget di Twitter itu juga kerja di The Geo TIMES Magazine sebagai reporter. Dan kata Arman hasil wawancara dengan saya akan dimuat di salah satu channel freemag milik TIMES. Mak, anakmu mau nongol di TIMES, mak! Biar dikata freemag, Arman jelasin kalau majalah ini ditujukan untuk perusahaan-perusahaan besar yang pasarnya kelas high-end, kayak Garuda Indonesia. Hwowh! *berubah jadi Syahrini, rich woman*

Peter dari Mizan, makasih yaaa udah nganterin banner. Baik banget anak ini. ^_^

Hari itu, saya senang. Bukan kesempatan narsisannya yang bikin bahagia sebenernya, tapi kesempatan untuk sharing beberapa pemikiran saya seputar dunia buku, terutama genre chicklit/teenlit yang sering banget dipandang jereng sama kalangan yang (katanya) paham sastra. Yang pasti lagi, teman-teman saya bertambah hari itu, dan mereka keren-keren. Terima kasih sekali lagi saya ucapkan untuk Tanam Ide Kreasi, terutama Mas Damar dan Uda Melvi. Kapan-kapan undang lagi, ya! *ketagihan* Juga untuk kru Alinea TV. Terima kasih Arman, Peter dan Atuk Dian. Mari disimak hasil wawancaranya di sini. Semoga bermanfaat. ^_^