Tampilkan postingan dengan label my books. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label my books. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 31 Oktober 2015

Selfie Story, Bloggers Bikin Buku Tentang Selfie!

  41 comments    
categories: , ,
Assalamu'alaikum.

Masih ingat sama Lomba Blog Selfie Story di Blog EMak Gaoel beberapa bulan yang lalu? Lomba yang disupport full sama Smartfren ini berhasil merangkul lebih dari 160-an peserta dengan tulisan yang seru tentang kisah di balik foto-foto selfie mereka. Kelanjutan dari lomba ini adalah, phak Penerbit Mizan ternyata tertarik untuk membukukan beberapa kisah yang masuk menjadi finalis lomba. Melalui Kang Benny Rhamdani, tawaran itu masuk melalui e-mail saya.


Tentu saja saya langsung menyambut dengan antusias ajakan tersebut. Walaupun tidak ada tulisan saya di dalamnya, tapi Kang Benny secara spesifik meminta saya untuk membidani buku Selfie Story ini sebagai editor. Berhubung saya belum pernah menjadi editor (secara resmi), ini tentu saja jadi tantangan baru dan seru buat saya. Tanpa mikir dua kali, saya langsung menyetujui.

Selfie Story dijadikan sebagai judul utama buku ini. Isinya berupa kumpulan kisah nyata dari 24 penulis yang notabene adalah finalis lomba blog Selfie Story di Blog Emak Gaoel. Beberapa nama yang ada dalam buku ini adalah penulis-penulis yang sudah banyak menerbitkan buku sebelumnya. Beberapa lainnya, justru penulis/blogger yang masih muda belia (salah satunya malah masih duduk di bangku SMA). Walau begitu, saya berani jamin, kisah yang mereka tulis, semua memiliki nilai lebih dari beragam sudut pandang dan latar belakang. Kalau nggak, tidak mungkin kan mereka bisa lolos jadi finalis?

Ketika saya dan dewan juri lomba Selfie Story membaca kisah-kisah yang ditulis para peserta, kami tidak menyangka akan menemukan begitu banyak kisah menarik, unik, inspiratif dan keren di balik selembar foto selfie mereka. Kisah-kisah yang ditulis oleh mereka beberapa membuat kami menitikkan air mata, beberapa membuat kami tertawa, beberapa membuat kami berpikir. Pokoknya nggak nyangka aja kalau ada cerita yang lebih "besar" dibanding foto selfie yang sering dianggap remeh oleh kita itu. 

Nggak heran juga, akhirnya Kang Benny menawarkan untuk membawa naskah pilihan ke Penerbit Mizan untuk dilihat apakah layak untuk diterbitkan. Alhamdulillaah, ternyata memang lolos seleksi di Mizan. Dan nggak sabaar nunggu buku Selfie Story ini beredar sebentar lagi. Berikut nama-nama penulis dalam buku Selfie Story: 

Arian Sahidi

Olive Bendon

Okti Lillis Linawati

Fita Chakra

Susi Sukaesih

Taufiq Firdaus Alghifari Atmadja

Indah Nuria Savitri

Astin Astanti

Isti 'Adzah Rohyati

Jihan Davincka

Eka Fikriyah

Tanti Amelia

Irena Puspawardani

Wylvera Windayana

Fardelyn Hacky

Echa

Anazkia

Imazahra

Dewi Rieka

Dian Kelana

Ubaidillah 

Irfan Syahputra Pasaribu

Kartika Putri Mentari

FYI, kami semua (saya dan 23 teman penulis di atas) telah sama-sama sepakat bahwa keuntungan dari buku ini seluruhnya akan kami sumbangkan untuk kegiatan sosial yang telah kami pilih bersama. Semoga menjadi amal ibadah yang diterima Tuhan Yang Maha Esa dan semoga kisah-kisah yang ada di dalam buku Selfie Story ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi yang membacanya. Jangan lupa beli, ya! ^_^


Senin, 28 September 2015

Go Set A Watchman, Novel yang Melahirkan To Kill A Mockingbird

Assalamu'alaikum.

12 September 2015 bisa dibilang sebagai hari lahirnya kembali Harper Lee di Indonesia. Setelah sebulan sebelumnya, novel "terbaru"nya dalam 60 tahun terakhir, Go Set A Watchman, hadir di USA dan Eropa, Harper Lee tidak hanya memberi kejutan bagi pecinta Scout dan Atticus dalam To Kill A Mockingbird, tapi juga kontroversi dan rasa penasaran.

Saya sudah membahas seputar kehebohan kehadiran Go Set A Watchman di sini. Feel free to dig in. Ketika Go Set A Watchman akhirnya tiba di tangan saya melalui Mizan, saya tidak bisa menunggu terlalu lama untuk membacanya hingga tuntas. Seperti yang kita tahu, To Kill A Mockingbird adalah karya legendaris. Dan di atas itu semua, To Kill A Mockingbird juga satu-satunya karya Harper Lee di dunia literasi. Fakta ini memberikan posisi prestise bagi Harper Lee dalam dunia buku fiksi dan sastra dunia. She's a legend. Dengan hanya satu karya, dia mampu mengguncang dunia. 

Mengenal Scout, si gadis kecil dalam To Kill A Mockingbird dan Atticus Finch, sang ayah, yang digambarkan sebagai ayah teladan dan pemberani, membuat banyak orang bertanya-tanya, seperti apa Scout ketika beranjak dewasa. Bagaimana hubungannya dengan sang ayah? Siapa laki-laki yang dicintainya? Masalah apa yang dihadapi mereka di masa itu?

Adalah sebuah kejutan ketika kita membaca buku dengan sebuah asumsi yang sudah terbentuk terlebih dahulu. Itu yang terjadi pada diri saya ketika membaca Go Set A Watchman. Saya menemukan kejutan besar karena menganggap bahwa Go Set A Watchman adalah kelanjutan dari kisah To Kill A Mockingbird. Masih teringat jelas dalam To Kill A Mockingbird bagaimana Atticus Finch muncul sebagai sosok pembela kaum negro di masa ketika rasialisme adalah isu paling keras yang menghantam Amerika kala itu.

Kisah diawali dengan kepulangan Scout (Jean Louise), 26 tahun, ke kampung halamannya, Maycomb untuk menjenguk sang ayah, Atticus Finch. Kepulangannya kali inilah yang memberikan twist hebat dari asumsi awal saya yang berdasarkan pada buku To Kill A Mockingbird. Bagaimana mungkin seorang Atticus Finch bisa berubah pandangan tentang masalah rasialisme di Amerika saat itu? Atticus, sang ayah ideal, pembela kaum segala warna kulit dalam To Kill A Mockingird telah "dipelintir" oleh Harper Lee menjadi sosok aktivis rasis yang membedakan manusia berdasarkan warna kulit. Saya tidak bisa cerita banyak kenapa hal ini bisa terjadi, karena kamu harus caru tahu sendiri, dong!

Selain isu utama seputar rasialisme, Go Set A Watchman juga dibumbui dengan kisah roman antara Jean Louise dengan lelaki pujaannya, Hank. Ditambah kerikil-kerikil kecil yang cukup memberi greget dalam interaksi Jean dan bibinya, Alexandra. Semua menjadikan Go Set A Watchman menjadi satu ramuan lengkap yang siap disantap.

Begitu ramainya pemberitaan media tantang kelahiran novel ini, membuat saya tidak bisa mengabaikan beberapa fakta unik.

1. Go Set A Watchman terbit 60 tahun setelah To Kill A Mockingbird. Tercatat, ini adalah buku KEDUA Harper Lee selama hidupnya. 

2. Terungkap bahwa ternyata Go Set A Watchman adalah naskah yang ditulis Harper Lee sebelum dia menulis To Kill A Mockingbird.

3. Naskah Go Set A Watchman telah lama dianggap hilang, sampai akhirnya "ditemukan" kembali tahun 2014 dan diterbitkan.

4. Penjualan minggu pertama Go Set A Watchman mengalahkan Harry Potter dan 50 Shades of Grey.

Mbak Esti Budihabsari, salah satu bagian dari tim penerjemah Go Set A Watchman di Mizan, berbagi pengalamannya seputar menerjemahkan novel ini. Tapi itu nanti aja, ya kita bahas di sini atau kepo-in blog Kampung Fiksi. ;) Yang jelas, waktu saya tanya Mbak Esti apa kesannya setelah menerjemahkan novel Go Set A Watchman, Mbak Esti berkata:

"Harper Lee adalah salah satu penulis terbesar abad 20. Hanya dengan satu buku, To Kill A Mockingbird, dia melegenda. Buku itu terjual lebih dari 40 juta kopi, diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan hingga kini masih terjual sejuta kopi setahun di Amerika saja. Makanya banyak orang yang menyayangkan kenapa Harper Lee tidak menulis lagi. Go Set A Watchman ini, adalah tulisan Harper Lee yang pertama sebenarnya. Dia lebih dulu menulis kisah ini, lalu oleh editornya dia disarankan menulis kisah Jean Louise saat dia masih kecil, karena itu lahirlah To Kill A Mockingbird. Go Set A Watchman ini bisa dibilang sebagai naskah yang ‘melahirkan’ buku legendaris To Kill A Mockingbird. Naskah Go Set A Watchman ini sudah dianggap hilang selama 60 tahun. Harper Lee pun sudah tak ingat dia masih menyimpan naskah ini. Jadi surprise banget ketika akhirnya Go Set A Watchman terbit. Mengingat usia Harper Lee,  kemungkinan besar Go Set Watchman ini akan menjadi warisan terakhir Harper Lee karena dia sudah 89 tahun. Go Set A Watchman ini mengisahkan tentang prasangka dan rasisme, ditulis 60 tahun lalu tapi sangat relevan dengan situasi sekarang ini."

By the way, imajinasi saya jadi liar baca pernyataan Mbak Esti, "Mengingat usia Harper Lee, kemungkinan besar Go Set Watchman ini akan menjadi warisan terakhir Harper Lee karena dia sudah 89 tahun." Hmmm, siapa tahu, sebenarnya Harper Lee selama ini terus menulis, dan ada puluhan naskah dalam ruang penyimpanan rahasia, menunggu untuk ditemukan seperti harta karun di kapal karam? Ahahaha. 


PS: Pantengin Twitter saya dan Kampung Fiksi, ya. Kita akan ngadain kuis seputar novel ini, berhadiah buku dan merchandise dari Mizan. ;)

Sabtu, 12 September 2015

Menyambut Kembalinya Harper Lee Lewat Go Set A Watchman

Assalamu'alaikum.

Hari ini bisa dibilang sebagai hari yang paling ditunggu oleh pecinta buku di Indonesia, terutama novel. Khususnya lagi, untuk pecinta buku klasik To Kill A Mockingbird karya Harper Lee. Karena hari ini, novel (entah bisa disebut sequel atau prequel, nanti aja kita bahas) Go Set A Watchman karya Harper Lee telah rilis di Indonesia. Kamu bisa dapatkan di toko-toko buku di kotamu. 




Kemunculan novel ini bisa dibilang fenomenal dan kontroversial. Enam puluh tahun yang lalu, Harper Lee menerbitkan satu-satunya karya berjudul To Kill A Mockingbird. Buku itu menjadi buku yang melegenda sepanjang jaman. Sekolah-sekolah di banyak negara mewajibkan siswanya untuk membaca buku tersebut. 

Namun ketenaran akibat dari sukses besarnya itu justru membuat sang penulis mengurung diri dari hiruk-pikuk popularitas. Sedikit sekali media yang bisa mewawancarainya. Selama puluhan tahun, Harper Lee tidak pernah lagi menerbitkan buku. Adalah sebuah kejutan besar di dunia literasi saat kemudian dikabarkan Harper Lee menerbitkan novel "lanjutan" dari To Kill A Mockingbird.


Semua penerbit dari seluruh dunia berjuang sengit untuk mendapatkan hak terbit naskah tersebut, Go Set A Watchman. Dikatakan jika naskah tersebut ternyata adalah naskah yang lebih dahulu ditulis oleh Harper Lee, sebelum beliau menulis To Kill A Mockingbird. Saat Go Set A Watchman selesai ditulis, sang editor justru memintanya untuk menulis kisah salah satu tokoh di cerita tersebut dalam sudut pandang yang lain, hingga jadilah To Kill A Mockingbird. Sedangkan Go Set A Watchman sendiri tetap disimpan oleh Harper Lee. 

Siapa sangka, enam puluh tahun kemudian, Harper Lee akhirnya mengungkapkan jika beliau memiliki naskah awal yang justru mengawali kisah klasik yang ditulisnya dalam To Kill A Mockingbird. Mizan sebagai salah satu penerbit besar di Indonesia mendapatkan hak terbit buku Go Set A Watchman ini. 

Kisah di atas saya dapatkan saat menghadiri diskusi buku Go Set A Watchman pada tanggal 4 September 2015 yang lalu di @america, Pacific Place, Jakarta. Saya hanya bisa duduk terpaku melihat tayangan video perjalanan hidup Harper Lee dari sejak ia kecil hingga saat ini. Karyanya bisa dibilang sedikit sekali, tapi semua pasti mengakui kalau karyanya yang "hanya" satu itu (sebelum Go Set A Watchman terbit) adalah masterpiece sepanjang masa.


Apakah Go Set A Watcman mampu menandingi kesuksesan To Kill A Mockingbird? Apakah isu sosial yang diangkatnya dalam buku tersebut masih relevan di masa sekarang ini? Leila S. Chudori mengatakan dalam review singkatnya saat diskusi buku kalau Go Set A Watchman ini akan membangkitkan romantisme lama seputar hubungan Jean Louis dengan sang ayah yang begitu dikaguminya sejak kecil dan pembaca akan menemukan twist yang hebat seputar sang ayah. Wuah, bikin penasaran! 

Sarah Ziebell dari US Embassy yang ikut duduk sebagai nara sumber diskusi buku tersebut mengatakan kalau isu sosial dan HAM yang ada dalam kedua buku Harper Lee masih sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini. Ini juga yang memancing kreativitas Mizan untuk meluncurkan campaign tool anti racism melalui generator meme Say No to Racism. Campaign ini mengawal hadirnya buku Go Set A Watchman di Indonesia. 


Tunggu apa lagi, deh? Buruan ke toko buku, beli bukunya. Tunggu review buku ini di Blog Emak Gaoel, ya. Kata Mbak Esti Budihabsari, penerjemah Go Set A Watchman, kalau kamu udah baca To Kill A Mockingbird, kamu akan merasa kalau Go Set A Watchman ini adalah draft awal dari To Kill A Mockingbird. Dan mengutip kata Leila S. Chudori, "Harper Lee telah membangun kultur tersendiri dalam dunia Hak Azasi Manusia lewat To Kill A Mockingbird." 

Jumat, 28 Agustus 2015

Mau E-Book Gratis untuk Direview?

Assalamu'alaikum.

Ayok, yang suka baca, wajib banget kenalan sama yang satu ini. Apalagi kalau suka baca buku berbahasa Inggris dari berbagai genre, mulai dari buku cerita anak, novel dewasa, buku-buku motivasi, dan banyak lagi. 

Saya nggak sengaja ketemu website Authoramp ini sekitar setahun yang lalu waktu lagi browsing-browsing tentang indie publishing. Begitu terdampar di Authoramp, saya malah daftar untuk bisa jadi salah satu blogger yang boleh mengulas buku-buku baru yang sedang mereka promosikan. 


Klik gambar untuk bergabung bersama Authoramp

Authoramp adalah perusahaan Marketing dan PR khusus untuk buku. Mereka bergerak secara online, dan memakai jasa blogger sebagai salah satu tools marketing online untuk buku-buku yang sedang mereka promosikan. Keren, yah. Di Indonesia udah ada belum sih perusahaan marketing online yang spesifik kayak gini? #tanya

Cara daftar untuk menjadi reviewer di Authoramp sederhana banget. Tinggal isi form di website-nya. Nanti tiap ada buku baru, mereka akan kirim email ke kita. Dari banyak pilihan buku-buku baru yang sedang dipromosikan, kita bisa pilih buku mana yang ingin kita baca dan review di blog. Jenis bukunya beragam banget. Mulai dari novel remaja, novel dewasa, buku cerita anak-anak bergambar, sampai ke buku motivasi dan biografi. Semua berbahasa Inggris.

Prosedurnya nanti adalah mereka akan mengirim e-book dari buku yang kita pilih. Dengan perjanjian e-book tidak akan kita sebarluaskan, kita bisa membaca buku tersebut. Kemudian Authoramp akan meminta kita menulis review buku tersebut di blog milik kita. Oya, akan lebih bagus lagi jika kita sudah memiliki akun di Amazon.com, karena review kita bisa diletakkan di sana dan bisa jadi backlink yang dermawan untuk blog kita. Ya, kan?


Saya sudah mengulas dua buku anak dari Authoramp, ada di sini dan sini. Sayang sekali, sampai saat ini saya belum punya akun di Amazon karena belum pernah beli buku dari sana. Mungkin ke depannya saya akan melakukan transaksi di Amazon supaya bisa ikut meletakkan ulasan saya di sana. So, buat penggila buku, pembaca hardcore dan pengulas kisah, silakan gabung di Authoramp. ;)


Menurut saya, cara promosi seperti ini bagus banget. Untuk penulis dan penerbit, dengan memberikan copy dalam bentuk e-book sebulan sebelum buku dirilis ke pasaran akan memberikan dampak baik untuk penjualan pre-order. Karena review tentu saja udah nangring duluan di mesin pencari, kan? Untuk blogger yang mengulas, selain dapat copy gratis dari buku yang sedang dipromosikan, tentu saja juga menjadi priviledge tersendiri bisa menjadi salah satu pembaca pertama sebelum buku tersebut launching.

PS: Bukan postingan berbayar. Hahaha. Penting amat dikasih tau! :p


Kamis, 06 Agustus 2015

Dev and Ollie, Kite Crazy! Another Good Children Storybook

Assalamu'alaikum.

Hello! This is another children book review from me. Like last time, I received this book through my e-mail. You can get the paper back edition at Amazon, of course. This book I'm about to review is Dev and Ollie, Kite Crazy! written by Shweta Aggarwal. Let me just tell you about the book! Shall we? ^_^



It's Dev's birthday and his favorite present is a cool new kite. But there is a problem - he doesn't know how to fly it! Grandpa claims to be an expert and promises to teach Dev tomorrow but Dev is too impatient.
Ollie, Dev's bedtime magical owl, comes to rescue. Together, Dev and Ollie set off on an action packed journey to the one of the largest kite festivals in the world...in INDIA!


Yup! The story in this book is about a little boy named Dev and his magical toy owl, Ollie. Together, they have a magical adventure night to Kite Festival in Gujarat, India. There, Dev and Ollie met a boy named Rahul who was about to join the kite festival. Sadly, Ollie landed on some of Rahul's kites and broke them.

Dev and Ollie felt bad about it and tried to get another kites for Rahul. They went to the biggest kite market during the kite festival there, Patang Bazaar. And they met and old man, a kite maker. From there, the adventure kept going for Dev and Ollie. Will Dev be able to get the kites for Rahul? And who the old man really was?


I and my daughter enjoy the book. Although, for my 6 years-old daughter, the story might be too short and simple. This book suits to 2 to 5 years old, I think. It will be a great bed time story to tell. And, the illustration is colorful and attractive for little kids. 

At the end part, you can also find some facts about Kite Festival in Gujarat and a little history about kite. Pretty useful! For a children book, I give this book 4,5 stars. Good story, great illustration and so much fun to read. Oh, and there will be more books about Dev and Ollie, coming soon! Yeay! ^_^

Dev and Ollie: Kite Crazy! Paperback – Large Print, April 1, 2015by Shweta Aggarwal (Author), Somnath Chatterjee (Illustrator)

Rabu, 08 Juli 2015

Posie Pixie and The Pancakes, Children Book Story Review

Assalamu'alaikum.

I was so lucky that few weeks ago I received an offer on my e-mail. Someone offered me a bunch of new books to be read and reviewed. Without thinking twice, I scanned the whole collections, and my first choice was this book! 


Yep. It's from a famous serial of Posie Pixie of Whimsy Wood Serial. 

Living in Indonesia, it's hard to find english children book. If I was lucky enough to find it, the price is sometimes so amazing. If I order direct to the publisher, the shipping cost also out of my mind. While my little girl always prefer to read and to be read english book (with exciting illustration, of course).

This particular book, Posie Pixie and The Pancakes is the 7th volume of Posie Pixie's adventure in the wondrous Whimsy Woods. It was just launched last week (as I read from the Facebook fanpage). I haven't read the previous series, but I think each book can stand on its own. There was a brief introduction of each character, like Mrs. Scarlet the squirrel and Wibble the wood louse. 


Reading through the book was such a joy with my daughter. She can't read though, but she really enjoy Posie's and Wibble's adventure in making pancake by looking at the illustration. I have to give credits to Sarah Mauchline too for such a cute and intriguing illustration that make the story even more alive. 

Overall, we both (I and my daughter) enjoy reading this book and feel sorry about Posie and Wibble because their stomach hurt. Ooo, what happened? You should grab this book, get your kids to sit on a cozy couch and find out together. Really, it was an awesome quality time with family. 



Lastly, I have to thank Sarah Hill who has introduced me to Posie Pixie and her friends in Whimsy Woods. I have to find another 6 series. Oh, and by the way, if you buy the paperback direct from the publisher, you will donate certain amount to Wildlife Trust as well. Visit here to make a purchase. Or here to find out more about Whimsy Wood series.


Rabu, 08 Oktober 2014

Emak Gaoel di Alinea TV

Assalamu'alaikum.

Tanggal 20 September 2014 yang lalu bisa jadi tonggak bersejarah dalam hidup Emak Gaoel, karena akhirnyaaa, saiah muncul juga secara audio visual. Bukan cuma nongol status dan twit genggesnya. Bukan cuma foto-foto narsis di seantero socmed. Adalah Alinea TV yang sudah begitu baik memfasilitasi hobi nampil (bukan nampol) si emak ini. Wkwkwkwk.

Da saya mah apa atuh ... :")

Selasa, 23 September 2014

Absurdity, Saatnya Menertawakan Diri Sendiri

Fikri dan absurd adalah dua hal identik yang sulit untuk dipisahkan. Fakta ini saya temukan beberapa tahun yang lalu saat saya mulai membaca cerita-cerita ajaibnya di blog. Saya sempat sangsi, apakah benar seajaib itu hidup si Fikri? Tapi sejalan dengan waktu, saya makin mengenal Fikri melalui akun social media dan sempat bertemu dengannya, saya paham akhirnya; KALAU FIKRI DAN HIDUPNYA MEMANG ABSURD!

Maka saya adalah orang yang paling berbahagia saat dia me-whatsapp (sebentar lagi kata ini akan masuk KBBI, percaya, deh!) saya dan curhat soal calon bukunya. Lagi-lagi ke-absurd-an terjadi. 

Senin, 10 Februari 2014

Pengorbanan "Bodoh" Atas Nama Cinta

  15 comments    
categories: ,
Assalamu'alaikum, teman-teman ....

Beberapa hari yang lalu saya jadi host kuis #ACupOfTeaCintaButa dalam rangka promosi buku A Cup Of Tea Cinta Buta terbitan Stiletto Book. Saya diberi kebebasan oleh Stiletto untuk membuat pertanyaan kuis dan menentukan pemenangnya untuk mendapatkan satu buah buku yang sama.

 "Nerjang banjir, buat beliin dia obat."




Saya semangat banget ngadain kuis ini, karena udah kebayang pertanyaan apa yang mau saya tanya ke pserta. Awalnya niat saya untuk bisa dapat feel lucu-lucuan aja. Tapi ujung-ujungnya, abis baca jawaban para peserta saya malah jadi meringis nyaris nangis. :'(

Jumat, 07 Februari 2014

33 Penulis Yang Mempengaruhi Emak Gaoel

  27 comments    
categories: ,
Assalamu'alaikum, teman-teman ....

Baru-baru ini TL Twitter rame amat sama "skandal" buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh yang ditengarai penuh dengan rekayasa oleh salah satu "tokoh" yang namanya masuk daftar 33 nama tersebut. Aih, rame! Tapi saya ogah ah ngebahas kasus ini, soalnya penuh dengan apalah itu politik-politik yang saya nggak ngerti. -_-

Mendingan saya bikin list sendiri 33 nama penulis yang sudah mempengaruhi hidup saya sejak kecil. Yuk, cek, yuk! Siapa tahu ada yang sama. Sssst, katanya selera seseorang bisa diukur dari bacaannya, lho! Tapi selera emang bisa diukur, gitu? Hiihiihi ....


Minggu, 02 Februari 2014

A Cup Of Tea - Cinta Buta: Buku Pertama Yang Rilis Tahun 2014

  16 comments    
categories: 
Assalamu'alaikum, teman-teman ....

Tahun 2014 ini diawali dengan yang basah-basah buat sebagian dari kita. Kebanjiran! Hahaha! Tapi biar kebanjiran, jangan sampai menyurutkan semangat ngeksis, yes? #halah

Setelah rumah sempat diterjang (lebay, beud) banjir selama dua minggu kemarin, sebuah kabar manis menghampiri inbox e-mail saya. Salah satu buku yang lagi antri untuk terbit dan launching ternyata sudah dirilis sama penerbitnya. Ahaaayyy!

Yang mau buku ini gratis, silakan merapat di Facebook saya besok (3 Februari 2014) siang, ya!

Senin, 30 Desember 2013

Till We Meet Again, Magali!

  11 comments    
categories: ,



Assalamu'alaikum ....

Dua hari menjelang tahun 2014, nih! Mulai rame deh ya blog sama postingan ala-ala resolusi 2014 dan kilas balik 2013. Saya udah give up bikin resolusi sejak beberapa tahun yang lalu karena kapasitas memory di otak gak nyampe 1 GB. Which means, hari ini punya resolusi, lalu dicatet di blog, tetep aja lupa mau ngapain sepanjang tahun. Yang udah-udah, saya mah jalanin ajalah hidup di depan. Rempong banget nyatet-nyatet resolusi, trus abis itu cuma buat dilupain aja. Yak, gitu aja curcolnya. 



Sekarang mau curhat beneran, nggak pake "col". Kalau ada yang masih inget cerita saya tentang kelahiran Magali, tokoh di novel Macaroon Love yang saya tulis, harusnya tahu juga sama restoran Suguhan Magali di Fatmawati, yes? Suguhan Magali memang jadi setting real di novel fiksi saya itu. In fact, judul awal Macaroon Love sebenarnya adalah Magali Chronicle, saking saya terinspirasi banget sama nama dan restoran itu. Andrian, yang punya Suguhan Magali, bukan kebetulan adalah teman kuliah saya. Selama beberapa bulan lamanya ketika saya riset untuk novel ini, saya dan Andrian intens berhubungan via e-mail ngobrol segala sesuatu seputar restoran miliknya itu.

Kamis, 31 Oktober 2013

Review Buku Anakku Sehat Tanpa Dokter

  14 comments    
categories: ,

Safina dan buku Anakku Sehat Tanpa Dokter

Judul: Anakku Sehat Tanpa Dokter
Penulis: Sugi Hartati, S. Psi
Editor: Herlina P. Dewi
Penerbit: Stiletto Book
Tebal: 192 halaman

Saat buku ini sampai di tangan saya dari Stiletto, hal pertama yang saya cek adalah latar belakang pendidikan dan profesi penulis. Dengan judul yang lumayan bikin telinga tegak, saya perlu tahu apakah si penulis datang dari lingkungan medis atau bukan? Ternyata Sugi Hartati bukanlah seorang dokter. Beliau seorang sarjana psikologi yang juga seorang ibu dengan 3 orang anak. Lalu bagaimana seorang ibu bisa menulis buku "petunjuk" kesehatan untuk anak? Tanpa dokter pula? Saya pun mulai membuka halaman demi halaman buku ini dan membacanya.

Rabu, 11 September 2013

Labirin Rasa, Fresh Seperti Orange Juice!

Judul Buku : Labirin Rasa

Penulis :  Eka Situmorang-Sir

Penyunting: Faisal Adhimas

Halaman : 394

Penerbit : Wahyu Media

Congratulation Eka for your new novel, Labirin Rasa! ^_^


Blurb

Siapa bilang rasa tak dapat bertualang? Aku melakukannya. Melakukan petualangan di labirin rasa. Ya, untuk 'merasakan' hati dari Pangeran Fajar-ku. Aku berharap Pangeran Fajar-ku akan datang seperti fajar. Menyinari hidupku dengan banyak hal tak terduga. Menumbuhkan jiwaku dan melepaskan dahagaku yang haus akan rasa. Rasa cinta.

Di atas bukit, aku yakin rasa ini memilih dia sebagai Pangeran Fajar-ku. Rasa luar biasa cinta yang terhujam hingga ke hatiku yang terdalam. Tapi apa, ternyata dia yang menghujam rasa luar biasa sakit juga di hatiku. Aku jadi ragu, apakah benar ia Pangeran Fajar-ku?

Terbesit pesan Eyang Kakung di pikiranku. "Kayla, cinta itu membahagiakan. Namun, jika ia sudah mulai jadi beban, lepaskan jika harus melepaskan. Beri waktu. Beri ruang untuk cinta dapat bertumbuh alami hingga ia bisa mengambil keputusan. Karena cinta tak boleh dipaksakan. Ia hinggap bebas di hati setiap orang tanpa bisa diatur."
Baiklah. Ini saatnya aku harus melepas rasa. Namun, apa aku dapat menemukan Pangeran Fajar-ku sesungguhnya? Hanya labirin rasa ini yang mampu menuntunku kepadanya.

Sabtu, 24 Agustus 2013

Novel Baru? Tidak Segampang dan Secepat Itu!

  20 comments    
categories: ,
Alhamdulillaah ...

Beberapa bulan setelah novel Macaroon Love terbit saya sempat merasa stuck karena belum juga mulai menulis cerita baru. Padahal saya paling getol nyemangatin teman-teman di Kampung Fiksi untuk terus menulis. Ditambah lagi waktu itu kondisi Mama juga menurun drastis sampai harus menjalani operasi besar. Saya terpaksa menggeser semua kegiatan menulis saya demi bisa fokus membantu, mendukung, mendoakan Mama dan Papa. Sampai saat ini kondisi Mama masih lemah, walaupun alhamdulillah kondisi jantungnya sudah diperbaiki melalui operasi beberapa bulan yang lalu. 

Saya tahu, harusnya ini bukan alasan. Saya masih bisa terus menulis kalau saya mau. Tapi sejak rutin menulis naskah novel sejak beberapa tahun yang lalu, saya selalu mengalami fase-fase seperti ini. Biasanya terjadi saat buku terbaru saya terbit. Apalagi Macaroon Love sudah melalui begitu banyak kejadian sebelum akhirnya terbit menjadi buku. Hari-hari belakangan ini saya lebih banyak membaca buku ketimbang menulis naskah baru. Mungkin yang saya butuhkan adalah recharge battery untuk bisa kembali nge-joss nulis beratus-ratus halaman cerita baru. 

Image from http://talentyouth.wordpress.com/

Senin, 01 Juli 2013

Harus Ikut Lomba Review Macaroon Love di Kampung Fiksi!

  5 comments    
categories: ,
Dari judulnya aja udah jelas, kan? Ada unsur "maksa" di situ. Tapi saya maksa pake hati lho. Ada hadiah gadget keren nungguin kamu di sana.

Alkisah, novel baru saya: Macaroon Love, telah hadir di tengah-tengah toko buku di seluruh Indonesia. Beli, deh! Harganya cuma Rp 47.000,- sajah. Relatif murah ketimbang beli pulsa data unlimited buat sebulan. (perbandingannya bikin nyolot, mending beli pulsa yak?). Etapiii, kalau setelah beli Macaroon Love bisa dapat kesempatan menang ini ...


atau ini ...


atau ini ...





Atau buku-buku terbaru terbitan Mizan!



Gimana? Sayang, kan? Bhihihihi ...

Mau? Buruan ke Kampung Fiksi dan cari tau caranya gimana. ;)

Ditunggu, ya! :*

Jumat, 07 Juni 2013

Writing Clinic Femina Bersama Leila S. Chudori dan Iwan Setyawan

  8 comments    
categories: ,

Peserta Writing Clinic Femina foto bersama (doc: Femina)

Jum'at, 31 Mei 2013, saya menerima telepon dari nomor tak dikenal. Seharian saya menunggu telepon yang mungkin akan mengabarkan kalau saya terpilih dari sejumpah peserta pilihan di Writing Clinic Femina. Beberapa teman sudah mengabarkan kalau mereka sudah dihubungi via telepon oleh Femina. saya sempat berpikir, "Baiklah, mungkin bukan rejeki saya bisa ikutan acara keren ini..." Hiks... Apalagi Ria dan Nastiti, pengurus Kampung Fiksi sudah sejak pagi mengabarkan kalau mereka terpilih untuk ikut. Alhamdulillaah, siang menjelang sore Femina menghubungi saya dan menyampaikan kabar gembira. Senaaang! ^_^

Selasa, 04 Juni 2013

The Amazing Days of Abby Hayes, Bacaan Ringan Yang Keren Untuk Anak Baru Gede

  2 comments    
categories: 
So, last night I was looking for a book to read in one night. (Duh, mau posting pake bahasa Inggris, nih? Serius lo, mak?) Hehehe .. Pake bahasa Indonesia aja, deh! -_-! Semacam nggak PD.

Jadi saya menelusuri deretan buku di lemari saya, melihat-lihat sambil mendesah, "OMG, masih banyak banget buku yang belum gue baca..." Orhan Pamuk, Capote, Allison Pearson, Jhumpa Lahiri, Charles Dickens... Deretan nama-nama keren di dunia buku mengintimidasi saya, seperti biasa. Deuh, baca buku mereka mana bisa selesai satu malam? I need something light! (Alesan aja, padahal emang kemampuan baca lagi menurun drastis). 

Tiba-tiba mata saya melihat buku tipis di bagian pojok. Kertasnya sudah agak kuning dan bukunya belum tersampul plastik seperti hampir semua buku milik saya. Hmm, kalau belum disampul berarti ini buku luput dari perhatian saya. 

"Every picture tells a story." Chalk and Blackboard Calendar.
"I know, I know. I just used this quote in my journal a few days ago. But I just HAVE to use it again." Abby Hayes. 
Bener aja. Pas saya ambil, saya lupa kapan saya beli buku ini, ya? Atau siapa yang pernah bermurah hati ngasih buku ini ke saya? Saya nggak ingat sama sekali! Huaaa...toloong! Gejala menua ini makin parah! :|

Sabtu, 01 Juni 2013

Pengumuman Pemenang GA Novel Macaroon Love!

  13 comments    
categories: ,
Wuayyooo!!! Pasti duduk udah pada gak tenang kan nungguin pengumuman pemenang GA novel Macaroon Love? Hihihihi...

Sebelumnya, saya mau ngucapin terima kasih dulu untuk pihak-pihak yang sudah berjasa atas berlangsungnya GA ini. (Macam bertabur sponsor aja...) Hehehe, sebenarnya yang bikin rame GA saya kali ini ya yang ikutan alias pesertanya sendiri. Wiih, saya nggak nyangka banyak juga yang mau ikutan. Ehm, nyangka juga sih, karena caranya gampang banget kan? Kan? Kan? Plak! 



63 nama peserta yang memenuhi syarat yang sudah ditentukan, siap diundi

Kamis, 30 Mei 2013

[Cerpen] Jejak Mimpi Nora

  10 comments    
categories: 

“Nora! Naskahku lolos! Penerbit terbesar di Indonesia itu akan menerbitkan novelku!”
“Waaah, selamat yaaa… Akhirnya kamu berhasil juga!”
Yuki menarik nafas panjang setelah mengakhiri percakapannya dengan Nora di telepon. Dia baru saja mengabarkan sebuah kabar gembira untuk Nora, sahabatnya. Respon Nora tampak normal. Sewajarnya seorang sahabat yang ikut berbahagia atas prestasi temannya. Tapi tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya dirasakan Nora dalam hatinya, itu pasti. Bahkan Yuki pun tidak bisa menebak bagaimana perasaan Nora saat ini.
Yuki tahu bagaimana besarnya impian Nora untuk bisa menjadi penulis terkenal. Mereka sama-sama memiliki impian yang tinggi. Perjuangan mereka selama ini selalu sejalan. Walaupun dalam beberapa kesempatan, Nora tampaknya ingin menunjukkan kalau dia lebih baik dibanding Yuki. Sebagai seorang sahabat, Yuki tidak terlalu mengindahkan hal itu. Baginya persahabatan mereka adalah yang paling utama. Dan wajar saja ada sedikit perasaan tidak nyaman saat dia harus berkompetisi melawan sahabatnya sendiri.