Tampilkan postingan dengan label book. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label book. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 31 Oktober 2015

Selfie Story, Bloggers Bikin Buku Tentang Selfie!

  41 comments    
categories: , ,
Assalamu'alaikum.

Masih ingat sama Lomba Blog Selfie Story di Blog EMak Gaoel beberapa bulan yang lalu? Lomba yang disupport full sama Smartfren ini berhasil merangkul lebih dari 160-an peserta dengan tulisan yang seru tentang kisah di balik foto-foto selfie mereka. Kelanjutan dari lomba ini adalah, phak Penerbit Mizan ternyata tertarik untuk membukukan beberapa kisah yang masuk menjadi finalis lomba. Melalui Kang Benny Rhamdani, tawaran itu masuk melalui e-mail saya.


Tentu saja saya langsung menyambut dengan antusias ajakan tersebut. Walaupun tidak ada tulisan saya di dalamnya, tapi Kang Benny secara spesifik meminta saya untuk membidani buku Selfie Story ini sebagai editor. Berhubung saya belum pernah menjadi editor (secara resmi), ini tentu saja jadi tantangan baru dan seru buat saya. Tanpa mikir dua kali, saya langsung menyetujui.

Selfie Story dijadikan sebagai judul utama buku ini. Isinya berupa kumpulan kisah nyata dari 24 penulis yang notabene adalah finalis lomba blog Selfie Story di Blog Emak Gaoel. Beberapa nama yang ada dalam buku ini adalah penulis-penulis yang sudah banyak menerbitkan buku sebelumnya. Beberapa lainnya, justru penulis/blogger yang masih muda belia (salah satunya malah masih duduk di bangku SMA). Walau begitu, saya berani jamin, kisah yang mereka tulis, semua memiliki nilai lebih dari beragam sudut pandang dan latar belakang. Kalau nggak, tidak mungkin kan mereka bisa lolos jadi finalis?

Ketika saya dan dewan juri lomba Selfie Story membaca kisah-kisah yang ditulis para peserta, kami tidak menyangka akan menemukan begitu banyak kisah menarik, unik, inspiratif dan keren di balik selembar foto selfie mereka. Kisah-kisah yang ditulis oleh mereka beberapa membuat kami menitikkan air mata, beberapa membuat kami tertawa, beberapa membuat kami berpikir. Pokoknya nggak nyangka aja kalau ada cerita yang lebih "besar" dibanding foto selfie yang sering dianggap remeh oleh kita itu. 

Nggak heran juga, akhirnya Kang Benny menawarkan untuk membawa naskah pilihan ke Penerbit Mizan untuk dilihat apakah layak untuk diterbitkan. Alhamdulillaah, ternyata memang lolos seleksi di Mizan. Dan nggak sabaar nunggu buku Selfie Story ini beredar sebentar lagi. Berikut nama-nama penulis dalam buku Selfie Story: 

Arian Sahidi

Olive Bendon

Okti Lillis Linawati

Fita Chakra

Susi Sukaesih

Taufiq Firdaus Alghifari Atmadja

Indah Nuria Savitri

Astin Astanti

Isti 'Adzah Rohyati

Jihan Davincka

Eka Fikriyah

Tanti Amelia

Irena Puspawardani

Wylvera Windayana

Fardelyn Hacky

Echa

Anazkia

Imazahra

Dewi Rieka

Dian Kelana

Ubaidillah 

Irfan Syahputra Pasaribu

Kartika Putri Mentari

FYI, kami semua (saya dan 23 teman penulis di atas) telah sama-sama sepakat bahwa keuntungan dari buku ini seluruhnya akan kami sumbangkan untuk kegiatan sosial yang telah kami pilih bersama. Semoga menjadi amal ibadah yang diterima Tuhan Yang Maha Esa dan semoga kisah-kisah yang ada di dalam buku Selfie Story ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi yang membacanya. Jangan lupa beli, ya! ^_^


Senin, 28 September 2015

Go Set A Watchman, Novel yang Melahirkan To Kill A Mockingbird

Assalamu'alaikum.

12 September 2015 bisa dibilang sebagai hari lahirnya kembali Harper Lee di Indonesia. Setelah sebulan sebelumnya, novel "terbaru"nya dalam 60 tahun terakhir, Go Set A Watchman, hadir di USA dan Eropa, Harper Lee tidak hanya memberi kejutan bagi pecinta Scout dan Atticus dalam To Kill A Mockingbird, tapi juga kontroversi dan rasa penasaran.

Saya sudah membahas seputar kehebohan kehadiran Go Set A Watchman di sini. Feel free to dig in. Ketika Go Set A Watchman akhirnya tiba di tangan saya melalui Mizan, saya tidak bisa menunggu terlalu lama untuk membacanya hingga tuntas. Seperti yang kita tahu, To Kill A Mockingbird adalah karya legendaris. Dan di atas itu semua, To Kill A Mockingbird juga satu-satunya karya Harper Lee di dunia literasi. Fakta ini memberikan posisi prestise bagi Harper Lee dalam dunia buku fiksi dan sastra dunia. She's a legend. Dengan hanya satu karya, dia mampu mengguncang dunia. 

Mengenal Scout, si gadis kecil dalam To Kill A Mockingbird dan Atticus Finch, sang ayah, yang digambarkan sebagai ayah teladan dan pemberani, membuat banyak orang bertanya-tanya, seperti apa Scout ketika beranjak dewasa. Bagaimana hubungannya dengan sang ayah? Siapa laki-laki yang dicintainya? Masalah apa yang dihadapi mereka di masa itu?

Adalah sebuah kejutan ketika kita membaca buku dengan sebuah asumsi yang sudah terbentuk terlebih dahulu. Itu yang terjadi pada diri saya ketika membaca Go Set A Watchman. Saya menemukan kejutan besar karena menganggap bahwa Go Set A Watchman adalah kelanjutan dari kisah To Kill A Mockingbird. Masih teringat jelas dalam To Kill A Mockingbird bagaimana Atticus Finch muncul sebagai sosok pembela kaum negro di masa ketika rasialisme adalah isu paling keras yang menghantam Amerika kala itu.

Kisah diawali dengan kepulangan Scout (Jean Louise), 26 tahun, ke kampung halamannya, Maycomb untuk menjenguk sang ayah, Atticus Finch. Kepulangannya kali inilah yang memberikan twist hebat dari asumsi awal saya yang berdasarkan pada buku To Kill A Mockingbird. Bagaimana mungkin seorang Atticus Finch bisa berubah pandangan tentang masalah rasialisme di Amerika saat itu? Atticus, sang ayah ideal, pembela kaum segala warna kulit dalam To Kill A Mockingird telah "dipelintir" oleh Harper Lee menjadi sosok aktivis rasis yang membedakan manusia berdasarkan warna kulit. Saya tidak bisa cerita banyak kenapa hal ini bisa terjadi, karena kamu harus caru tahu sendiri, dong!

Selain isu utama seputar rasialisme, Go Set A Watchman juga dibumbui dengan kisah roman antara Jean Louise dengan lelaki pujaannya, Hank. Ditambah kerikil-kerikil kecil yang cukup memberi greget dalam interaksi Jean dan bibinya, Alexandra. Semua menjadikan Go Set A Watchman menjadi satu ramuan lengkap yang siap disantap.

Begitu ramainya pemberitaan media tantang kelahiran novel ini, membuat saya tidak bisa mengabaikan beberapa fakta unik.

1. Go Set A Watchman terbit 60 tahun setelah To Kill A Mockingbird. Tercatat, ini adalah buku KEDUA Harper Lee selama hidupnya. 

2. Terungkap bahwa ternyata Go Set A Watchman adalah naskah yang ditulis Harper Lee sebelum dia menulis To Kill A Mockingbird.

3. Naskah Go Set A Watchman telah lama dianggap hilang, sampai akhirnya "ditemukan" kembali tahun 2014 dan diterbitkan.

4. Penjualan minggu pertama Go Set A Watchman mengalahkan Harry Potter dan 50 Shades of Grey.

Mbak Esti Budihabsari, salah satu bagian dari tim penerjemah Go Set A Watchman di Mizan, berbagi pengalamannya seputar menerjemahkan novel ini. Tapi itu nanti aja, ya kita bahas di sini atau kepo-in blog Kampung Fiksi. ;) Yang jelas, waktu saya tanya Mbak Esti apa kesannya setelah menerjemahkan novel Go Set A Watchman, Mbak Esti berkata:

"Harper Lee adalah salah satu penulis terbesar abad 20. Hanya dengan satu buku, To Kill A Mockingbird, dia melegenda. Buku itu terjual lebih dari 40 juta kopi, diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan hingga kini masih terjual sejuta kopi setahun di Amerika saja. Makanya banyak orang yang menyayangkan kenapa Harper Lee tidak menulis lagi. Go Set A Watchman ini, adalah tulisan Harper Lee yang pertama sebenarnya. Dia lebih dulu menulis kisah ini, lalu oleh editornya dia disarankan menulis kisah Jean Louise saat dia masih kecil, karena itu lahirlah To Kill A Mockingbird. Go Set A Watchman ini bisa dibilang sebagai naskah yang ‘melahirkan’ buku legendaris To Kill A Mockingbird. Naskah Go Set A Watchman ini sudah dianggap hilang selama 60 tahun. Harper Lee pun sudah tak ingat dia masih menyimpan naskah ini. Jadi surprise banget ketika akhirnya Go Set A Watchman terbit. Mengingat usia Harper Lee,  kemungkinan besar Go Set Watchman ini akan menjadi warisan terakhir Harper Lee karena dia sudah 89 tahun. Go Set A Watchman ini mengisahkan tentang prasangka dan rasisme, ditulis 60 tahun lalu tapi sangat relevan dengan situasi sekarang ini."

By the way, imajinasi saya jadi liar baca pernyataan Mbak Esti, "Mengingat usia Harper Lee, kemungkinan besar Go Set Watchman ini akan menjadi warisan terakhir Harper Lee karena dia sudah 89 tahun." Hmmm, siapa tahu, sebenarnya Harper Lee selama ini terus menulis, dan ada puluhan naskah dalam ruang penyimpanan rahasia, menunggu untuk ditemukan seperti harta karun di kapal karam? Ahahaha. 


PS: Pantengin Twitter saya dan Kampung Fiksi, ya. Kita akan ngadain kuis seputar novel ini, berhadiah buku dan merchandise dari Mizan. ;)

Jumat, 28 Agustus 2015

Mau E-Book Gratis untuk Direview?

Assalamu'alaikum.

Ayok, yang suka baca, wajib banget kenalan sama yang satu ini. Apalagi kalau suka baca buku berbahasa Inggris dari berbagai genre, mulai dari buku cerita anak, novel dewasa, buku-buku motivasi, dan banyak lagi. 

Saya nggak sengaja ketemu website Authoramp ini sekitar setahun yang lalu waktu lagi browsing-browsing tentang indie publishing. Begitu terdampar di Authoramp, saya malah daftar untuk bisa jadi salah satu blogger yang boleh mengulas buku-buku baru yang sedang mereka promosikan. 


Klik gambar untuk bergabung bersama Authoramp

Authoramp adalah perusahaan Marketing dan PR khusus untuk buku. Mereka bergerak secara online, dan memakai jasa blogger sebagai salah satu tools marketing online untuk buku-buku yang sedang mereka promosikan. Keren, yah. Di Indonesia udah ada belum sih perusahaan marketing online yang spesifik kayak gini? #tanya

Cara daftar untuk menjadi reviewer di Authoramp sederhana banget. Tinggal isi form di website-nya. Nanti tiap ada buku baru, mereka akan kirim email ke kita. Dari banyak pilihan buku-buku baru yang sedang dipromosikan, kita bisa pilih buku mana yang ingin kita baca dan review di blog. Jenis bukunya beragam banget. Mulai dari novel remaja, novel dewasa, buku cerita anak-anak bergambar, sampai ke buku motivasi dan biografi. Semua berbahasa Inggris.

Prosedurnya nanti adalah mereka akan mengirim e-book dari buku yang kita pilih. Dengan perjanjian e-book tidak akan kita sebarluaskan, kita bisa membaca buku tersebut. Kemudian Authoramp akan meminta kita menulis review buku tersebut di blog milik kita. Oya, akan lebih bagus lagi jika kita sudah memiliki akun di Amazon.com, karena review kita bisa diletakkan di sana dan bisa jadi backlink yang dermawan untuk blog kita. Ya, kan?


Saya sudah mengulas dua buku anak dari Authoramp, ada di sini dan sini. Sayang sekali, sampai saat ini saya belum punya akun di Amazon karena belum pernah beli buku dari sana. Mungkin ke depannya saya akan melakukan transaksi di Amazon supaya bisa ikut meletakkan ulasan saya di sana. So, buat penggila buku, pembaca hardcore dan pengulas kisah, silakan gabung di Authoramp. ;)


Menurut saya, cara promosi seperti ini bagus banget. Untuk penulis dan penerbit, dengan memberikan copy dalam bentuk e-book sebulan sebelum buku dirilis ke pasaran akan memberikan dampak baik untuk penjualan pre-order. Karena review tentu saja udah nangring duluan di mesin pencari, kan? Untuk blogger yang mengulas, selain dapat copy gratis dari buku yang sedang dipromosikan, tentu saja juga menjadi priviledge tersendiri bisa menjadi salah satu pembaca pertama sebelum buku tersebut launching.

PS: Bukan postingan berbayar. Hahaha. Penting amat dikasih tau! :p


Kamis, 06 Agustus 2015

Dev and Ollie, Kite Crazy! Another Good Children Storybook

Assalamu'alaikum.

Hello! This is another children book review from me. Like last time, I received this book through my e-mail. You can get the paper back edition at Amazon, of course. This book I'm about to review is Dev and Ollie, Kite Crazy! written by Shweta Aggarwal. Let me just tell you about the book! Shall we? ^_^



It's Dev's birthday and his favorite present is a cool new kite. But there is a problem - he doesn't know how to fly it! Grandpa claims to be an expert and promises to teach Dev tomorrow but Dev is too impatient.
Ollie, Dev's bedtime magical owl, comes to rescue. Together, Dev and Ollie set off on an action packed journey to the one of the largest kite festivals in the world...in INDIA!


Yup! The story in this book is about a little boy named Dev and his magical toy owl, Ollie. Together, they have a magical adventure night to Kite Festival in Gujarat, India. There, Dev and Ollie met a boy named Rahul who was about to join the kite festival. Sadly, Ollie landed on some of Rahul's kites and broke them.

Dev and Ollie felt bad about it and tried to get another kites for Rahul. They went to the biggest kite market during the kite festival there, Patang Bazaar. And they met and old man, a kite maker. From there, the adventure kept going for Dev and Ollie. Will Dev be able to get the kites for Rahul? And who the old man really was?


I and my daughter enjoy the book. Although, for my 6 years-old daughter, the story might be too short and simple. This book suits to 2 to 5 years old, I think. It will be a great bed time story to tell. And, the illustration is colorful and attractive for little kids. 

At the end part, you can also find some facts about Kite Festival in Gujarat and a little history about kite. Pretty useful! For a children book, I give this book 4,5 stars. Good story, great illustration and so much fun to read. Oh, and there will be more books about Dev and Ollie, coming soon! Yeay! ^_^

Dev and Ollie: Kite Crazy! Paperback – Large Print, April 1, 2015by Shweta Aggarwal (Author), Somnath Chatterjee (Illustrator)

Rabu, 08 Juli 2015

Posie Pixie and The Pancakes, Children Book Story Review

Assalamu'alaikum.

I was so lucky that few weeks ago I received an offer on my e-mail. Someone offered me a bunch of new books to be read and reviewed. Without thinking twice, I scanned the whole collections, and my first choice was this book! 


Yep. It's from a famous serial of Posie Pixie of Whimsy Wood Serial. 

Living in Indonesia, it's hard to find english children book. If I was lucky enough to find it, the price is sometimes so amazing. If I order direct to the publisher, the shipping cost also out of my mind. While my little girl always prefer to read and to be read english book (with exciting illustration, of course).

This particular book, Posie Pixie and The Pancakes is the 7th volume of Posie Pixie's adventure in the wondrous Whimsy Woods. It was just launched last week (as I read from the Facebook fanpage). I haven't read the previous series, but I think each book can stand on its own. There was a brief introduction of each character, like Mrs. Scarlet the squirrel and Wibble the wood louse. 


Reading through the book was such a joy with my daughter. She can't read though, but she really enjoy Posie's and Wibble's adventure in making pancake by looking at the illustration. I have to give credits to Sarah Mauchline too for such a cute and intriguing illustration that make the story even more alive. 

Overall, we both (I and my daughter) enjoy reading this book and feel sorry about Posie and Wibble because their stomach hurt. Ooo, what happened? You should grab this book, get your kids to sit on a cozy couch and find out together. Really, it was an awesome quality time with family. 



Lastly, I have to thank Sarah Hill who has introduced me to Posie Pixie and her friends in Whimsy Woods. I have to find another 6 series. Oh, and by the way, if you buy the paperback direct from the publisher, you will donate certain amount to Wildlife Trust as well. Visit here to make a purchase. Or here to find out more about Whimsy Wood series.