Tampilkan postingan dengan label cerpen benda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerpen benda. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 Agustus 2011

S & P

  No comments    
categories: ,


S mengerling kepada P yang ada di sampingnya. Dengan bahasa isyarat yang hanya mereka berdua yang tahu, S berusaha memberitahu P akan kedatangan sepasang anak SMP yang masih lengkap dengan seragamnya. Mereka duduk di hadapan S dan P.

Si anak laki-laki usia tanggung itu tampak sedikit grogi. Terus-terusan dia menggaruk-garuk kepalanya seolah ada banyak kutu bersarang di sana. Sesekali diusapnya keningnya yang lebar. Semua gerakan-gerakan tidak perlu yang menunjukkan kesalahtingkahannya. Sementara si anak perempuan berseragam SMP yang datang bersamanya tampak diam saja. Sibuk mengamati menu.

Jumat, 29 Juli 2011

Arisan Krompyang!!!

  No comments    
categories: ,


Sore itu semua peserta arisan sudah lengkap berkumpul di atas tempatnya masing-masing. Berjejer manis dengan tubuh bersih, berkilau, wangi dan kesat. Semua asyik bercakap-cakap mengenai hadiah arisan kali ini. Terlihat jelas semua antusias untuk memenangkannya. Mengingat arisan-arisan yang terdahulu selalu dimenangkan oleh satu pihak yang sama, pihak yang lain menjadi semakin terpacu untuk memenangkan arisan kali ini.

Ketua arisan mulai buka suara. “Ehem..Ehem..!” Dia berdehem berusaha terdengar berwibawa. “Sudah bisa kita mulai, ya?” tanyanya kepada seluruh peserta arisan.

Para peserta mengangguk-angguk setuju dan siap mendengarkan ketua arisan membuka arisan sore itu. Sesekali terdengar cekikikan dari arah peserta kembar tapi tak sama di pojokan. Tatapan ketua arisan yang kurang senang akhirnya berhasil membuat si kembar tapi tak sama itu terdiam sambil tersenyum simpul.

“Oke. Malam ini seperti yang sama-sama telah kita sepakati bersama bulan lalu, jangan sampai pemenangnya sama seperti yang sudah-sudah. Arisan kita ini berdasarkan pilihan terbanyak pada cerita yang paling bagus. Jadi saya berharap kali ini kerahkan seluruh kemampuan kalian, gali kembali ingatan kalian dan pilihlah yang terbaik. Walaupun saya juga berharap menang, saya akan tetap memilih cerita terbaik. Tapi mudah-mudahan bukan kamu lagi ya pemenangnya. Maaf lho…” kata ketua arisan itu sambil mengerling pada peserta yang ada di tengah-tengah.