Sejujurnya, saya bukanlah
penggemar buku yang berupa kumpulan kisah. Walaupun semua buku kalau sudah sampai di
tangan saya, insya Allah, akan saya baca juga. Tapi kenikmatan membaca sebuah
kumpulan kisah/cerita terasa kurang gregetnya buat saya dibandingkan saat saya
membaca sebuah novel tebal.
Saya bersama teman-teman dari Kumpulan Emak-emak Blogger di launching buku Cerita di Balik Noda |
Saat saya menghadiri undangan
launching buku terbaru Fira Basuki yang berjudul Cerita Di Balik Noda, awalnya
saya tidak tahu sama sekali buku apa yang akan diluncurkan itu. Satu-satunya
yang saya tahu, Fira Basuki adalah salah satu penulis yang saya nikmati
karya-karyanya selama ini (baca: novel-novelnya). Walaupun tidak selalu mengincar untuk
membeli bukunya, kenyataannya lumayan juga koleksi buku karya Fira Basuki di
lemari saya. Rojak, Biru, Atap, Jendela-jendela dan Kapitan Pedang Panjang;
karya Fira Basuki yang saya miliki sekarang ini dan bertambah dengan buku Cerita DiBalik Noda.
Singkat cerita, akhirnya saya
tahu kalau buku Cerita Di Balik Noda ini bukanlah novel terbaru Fira Basuki
melainkan kumpulan kisah inspiratif yang ditulis ulang oleh Fira Basuki. Saya
tidak kecewa, karena terus-terang saya malah jadi penasaran. Bagaimana seorang
Fira Basuki, yang notabene adalah penulis novel/fiksi terkenal, menulis ulang
kisah yang ditulis oleh orang biasa (kebanyakan para ibu) yang mengikuti sebuah
lomba menulis kisah nyata itu? Keinginan saya untuk membacanya justru makin
besar.
Fira Basuki dan Cerita di Balik Noda |
Kisah-kisah dalam buku ini
merupakan cerita yang ditulis oleh peserta lomba menulis bertema “Cerita Di
Balik Noda” yang diadakan oleh Rinso Indonesia melalui jejaring social
Facebook. 38 cerita yang terjaring kemudian ditulis ulang oleh Fira Basuki dan
ditambah dengan 4 buah tulisan dari Fira Basuki sendiri.
Kesan setelah saya membaca buku
Cerita Di Balik Noda ini adalah hangat. Saya merasakan kehangatan dari hampir
semua kisah inspiratif yang ada di dalam buku ini. Sebagian besar cerita
mengulas hubungan orang tua dan anak yang dinamis dan penuh cinta. Ada juga beberapa kisah
yang mengangkat hubungan kakak-adik, tante-keponakan sampai bos-anak buah.
Semua dengan konfliknya berhubungan dengan noda/kotoran dan masing-masing berakhir dengan pesan yang
inspiratif. In general, buku ini memberi pesan yang baik untuk siapa pun yang
membacanya. Pesan utamanya tentu saja, berani kotor itu baik. Yes, saya juga sadar itu baru beberapa tahun belakangan ini, kok! Hehehehe...
Saya agak kaget juga ternyata
beberapa cerita favorit saya bukan cerita yang ditulis oleh Fira Basuki, melainkan
cerita orang lain (yang ditulis ulang oleh Fira). Cerita berjudul Hidup Baru Danu
salah satunya. Kisah ini “dapet banget feel-nya” buat saya. Walaupun ceritanya
relatif pendek dibanding cerita lainnya, namun emosi saya terbawa saat
mengiktui alurnya sampai selesai. Untuk pesan terbaik dalam buku ini, saya
pilih cerita Di Antara Sampah. Kisahnya menarik dan pesannya dalam sekali agar
kita saling menolong sesama manusia. Tapi, cerita-cerita yang lain pesannya juga
bagus-bagus, kok! Cuma ya, favorit saya yang ini. Cerita favorit saya yang lain
adalah Baju Boneka. Kisahnya mengangkat lika-liku anak usia SD yang mengalami
bully di sekolahnya karena dia memiliki kekurangan. Tiga cerita itu adalah tiga
kisah favorit dan paling inspiratif bagi saya dari buku Cerita Di Balik Noda. Tentu saja, cerita-cerita
tersebut sudah ditulis ulang oleh Fira Basuki, jadi ya…bisa dibilang, saya
tetap suka kok tulisannya Fira. *smile*
Saya menemukan sedikit kesalahan
teknis yang mengganggu di cerita Sarung Ayah dan mungkin ini tanggung jawabnya
editor atau proofreader-nya. Maybe they have noticed it already (hopefully) dan
akan segera memperbaiki untuk cetakan selanjutnya. Soalnya saya yakin sih buku
ini akan cetak ulang.
Yang terasa agak kurang bagi saya
adalah sangat terasa tunggalnya karakter ibu dalam kisah-kisah di buku ini.
Saya membayangkan setiap tokoh ibu dalam tiap kisah yang berbeda itu adalah
satu orang yang sama. Mungkin nih, ya…mungkin karena yang nulis kan satu orang, Fira
Basuki. Hehehe…Tapi pada awalnya bukankah ini kisah dari masing-masing penulisnya?
Nah, karakter penulis aslinya ini yang nggak ketangkep jelas sama saya.
Secara umum, saya suka buku ini.
Kisah-kisah di dalamnya bisa jadi “tabungan” contoh moral untuk saya ceritakan
kepada anak-anak saya dan juga menjadi bahan pelajaran hidup juga untuk diri
saya pribadi. Buku ini membawa pesan yang manusiawi dan terasa down to earth.
Siapa pun bisa mengalami hal-hal yang diceritakan dalam buku ini, karena pada
awalnya kisah-kisah dalam buku ini adalah kisah nyata yang ditulis oleh orang
yang mengalaminya langsung. Yang pasti, kisah-kisah dalam buku ini menghangatkan jiwa.
Judul: Cerita Di Balik Noda
Penulis: Fira Basuki
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Editor: Candra Gautama
Cover designer: LOWE Indonesia
Judul: Cerita Di Balik Noda
Penulis: Fira Basuki
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Editor: Candra Gautama
Cover designer: LOWE Indonesia
detik-detik terakhir ya mbak ikutannya Sayang banget aku gak ikutan launchingnya padahal aku suka banget sama Fira. Eh tapi udah pernah ketemu deh sekali cuma malu minta foto :-D
BalasHapusbagus Winda, istilah "tabungan" contoh moral :) Pssst, gak ikutan bikin juga buat Rinso?
BalasHapuswaah... ternyata dari rinso ya
BalasHapuswaaah, jadi kerasanya gimanaa gitu ternyata cerita favorit kita sama mbaaak *serasakayaksehatidalamsehari wakakakakakakaka :D
BalasHapus