Assalamu'alaikum.
"Tidak ada orang yang masuk dapur untuk memasak
dan berniat masak makanan yang tidak enak.
Yang terjadi adalah kecelakaan."
Bondan Winarno
Itu jawaban Pak Bondan saat ditanya oleh salah satu teman blogger di acara Bicara Kuliner di Food Park Grand Galaxi Park Bekasi, Sabtu kemarin, "Kenapa sih Pak Bondan selalu bilang makanan yang dicoba itu 'Maknyuuus!' terus? Apa emang nggak ada yang gak enak?" Hihihihi. Saya jadi ngikik sendiri dengar jawaban Pak Bondan. Iya, saya sering banget tuh ngalamin "kecelakaan" di dapur. Mulai dari lupa nambahin garam, atau kebanyakan ngasih garam, atau lupa resep. Yah, namanya juga manusia. Yang penting kan niatnya (seperti kata Pak Bondan), mau jago masak atau nggak, kita pasti niat mau masak makanan enak untuk diri sendiri dan orang lain. Ya kali niatnya, "Hari ini saya mau masak nggak enak!" Wkwkwkwk.
Berangkat dari prasangka baik itu Pak Bondan berbagi tentang lika-liku pengalamannya sebagai pengamat dan penikmat kuliner. Btw, beliau alergi banget disebut "pakar". Sabtu siang di Food Park GGP Bekasi itu ikut diramaikan oleh Mas Arie Parikesit, CEO dan Founder Kelana Rasa Culinary. Pak Bondan dan Mas Arie menyampaikan konsep makan lokal yang mengandung makna filosofis besar di dalamnya.
Saya manggut-manggut sendiri waktu Mas Arie bilang kalau anak-anak sekarang boro-boro kenal sama sayur gabus pucung. Mereka lebih kenal sama jenis-jenis pasta dan makanan Eropa. Padahal, ribuan kota/kabupaten di Indonesia, masing-masing punya masakan identiknya. Sebagai warga Bekasi dan belum pernah nyobain sayur gabus pucung, saya merasa manyun. Doh, ke mana aja gue?
"Jangan gengsi blusukan dan makan masakan kampung.
Selain itu menumbuhkan rasa cinta pada lingkungan dan tanah air,
kita juga sudah membantu ekonomi lokal.
Pedagang makanan lokal ini butuh
dukungan masyarakat seperti kita untuk bisa bertahan."
Arie Parikesit.
Mas Arie juga berbagi tips seputar menulis review kuliner yang bermanfaat banget buat blogger yang suka jajan dan nulis review. Intinya gini, kalau ketemu hal-hal yang nggak enak di satu tempat makan, coba perhalus bahasa. Contoh, ada satu tempat makan yang masakannya enak banget, tapi tempatnya jorok. Alih-alih nulis, "Tempatnya jorok!" mending ditulis, "Tapi kalau mau makan di sini, siap-siap sama tempatnya yang sederhana banget, ya! Namanya juga jajanan kaki lima." Atau pernah "digetok" harga waktu makan di satu resto (saya yakin banyak yang pernah ngalamin ini), boleh dikasih spoiler, "Ada baiknya sebelum memesan, tanyakan dulu harga makanannya." Intinya gini, nulis review makanan itu bisa jadi ajang kita berprasangka baik, kata Mas Arie. Beberapa dari kita sudah sangat terlatih untuk melihat hal-hal yang buruk, sehingga yang baik-baiknya suka ketutup duluan. Coba kita latih mencari celah baik di antara yang terlihat buruk dan highlite celah baik itu. Dengan begitu, kita juga bisa memberi masukan bagus dengan cara yang elegan bagi produsen makanan lokal kita.
Berangkat dari semangat Go Local ini, Food Park Grand Galaxi Park Bekasi pun menggandeng Pak Bondan untuk menjadi kurator calon tenant yang ingin mengisi food stall di sana. Food Park di GGP ini emang beda. Isinya masakan lokal dari berbagai daerah di Indonesia. Dan karena ini lewat proses seleksi seorang Pak Bondan yang maknyuuuss, boleh percaya deh sama rasa dan kualitas.
Pak Bondan sedikit berbagi tentang proses seleksi calon tenant untuk Food Park GGP ini. Ada warung gudeg yang rasanya nggak biasa, karena sudah disesuaikan dengan lidah orang non-Jawa. Namanya Gudeng Hu Hah. Hahahaha. Bo, gudegnya pedes, gila! Dan endeeuusss! Terus ada Ayam Taliwang dengan sentuhan rasa Minang. Ini juga enak banget, ada rasa-rasa asap di daging ayamnya. Nyaamm. Dan saya juga gagal nyuekin Pecak Gurame yang wanginya ke mana-mana seantero area makan di sana. Sampe warung jamu juga ada di Food Park, lho. Dan bukan jamu sembarang jamu, tapi jamu yang dibuat memakai proses pressing mesin espresso.
Yang iseng nyari jajanan rasa Indonesia bolehlah sesekali melipir ke Food Park Grand Galaxi Park Bekasi. Lokasi persisnya ada di dalam Perumahan Grand Galaxi City Bekasi. Soal harga, relatif terjangkau, berkisar dari Rp 20.000 - Rp 45.000. Tempat juga nyaman, ada di lantai 2 Grand Galaxi Park. Sistem pembayaran menggunakan kartu deposit seperti banyak tempat makan di mall sekarang ini.