Tampilkan postingan dengan label shop. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label shop. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Agustus 2016

Lettering Service: Ruangopi Bekasi

Assalamu'alaikum.

Apa kabaar, dunia blogger Indonesia? Gak kangen sama Emak Gaoel? (Cih!). Gile bener, keasikan sama yang baru, lupa nulis di blog, padahal blog ini kan modal saiah buat cari nafkah. *jujur banget, mak!* Hahaha. Nggaklah, beneran kangen banget ngeblog lagi. Hampir dua minggu nggak posting, rasanya seperti ada yang hilang. #ngintipdompet #tetepbalikkeduitlagi 

Ruangopi (pic. courtesy: Turi Kaliandra-owner of Ruangopi)

Kamyu pasti penasaran kan saya lagi sibuk ngapain sih sampe lupa posting di blog? *mulai ngeselin* Saya lagi seru banget nih merintis usaha baru. Mulai banyak ditanggap buat ngasih lettering service ke acara dan tempat usaha/rumah teman. Lettering service? Appaan, noh? 

Semoga udah pada follow akun IG saya ini ya, biar nggak perlu cerita dari awal lagi. Heuh. Atau baca postingan saya tentang hobi lettering yang mulai saya tekuni sekitar setahun yang lalu di sini. Ternyata saya keranjingan banget bikin-bikin hand lettering di gelas, frame dan karton. Terus, dari sana banyak terima pesanan. Alhamdulillaah, rejeki ada aja. Allah Maha Baik. Termasuk kemudian saya banyak mau, pengen nyoba lettering di tembok. Tapi tembok siapa yang bisa jadi korban? Itu masalahnya. Hahaha. Ada gitu yang rela rumah atau cafe-nya saya coret-coret? Siapa elu? (Lah, elu siapa?) 


Beruntung sekali, saya dan Pak Suami punya teman baik yang rumahnya dekat rumah kami dan buka "warung kopi" unyu di rumahnya. Namanya Ruangopi. Ya ampun, kalo kalian ngaku pecinta kopi dan warga Bekasi, belum ke Ruangopi, plis deh. Ini tempat cozy dan homey banget. Kopinya juga kopi serieus. Mau yang jenis apa, dari daerah mana, mau diroasting di depan kita langsung, mau yang acidity levelnya berapa, tinggal ngomong sama Mas Turi dan Mbak Ratna (owner Ruangopi).  Termasuklah saya dan suami jadi pelanggan setianya, karena jaraknya juga cuma tinggal ngesot doang dari rumah. 

Iseng-iseng, setelah mengumpulkan keberanian selama beberapa hari, saya nanya ke Mas Turi, "Mas, boleh gak temboknya saya tulisin pake kapur?" Soalnya saya lihat emang waktu itu chalking di tembok Mas Turi masih ala kadarnya. Saya rasa bukan karena Mas Turi nggak bisa, ya. Hew, dese seniman desain grafis! Pasti karena nggak sempat ngegarap. Gayung bersambut, lanjut mandi. (Lah?) Mas Turi kasih ijin saya buat coret-coret salah satu sisi temboknya di Ruangopi. Huaa, girang tak kepalang. Btw, kepalang itu artinya apa, ya? *problem*

Penampakan sebelum digarap

Mas Turi mengijinkan saya untuk re-make Coffe Acidity Level Chart yang udah dia buat sebelumnya.. Sambil deg-degan, ditungguin suami, saya mulai garap chalk lettering di Ruangopi. Karena masih project pilot, ternyata banyak banget hal yang tidak terduga muncul. Mulai dari cara menghapus kapur yang tricky banget. Sampai membagi space di tembok supaya align bisa center gitu. Kalo di laptop mah enak, tingga klik center, lah ini di tembok! Klik jidat gue bagian tengah, gitu? 

After! :D

Karena ini tempat usaha, saya juga mikir, gak bisa asal-asalan mentang-mentang baru pertama kali. Sebelum ke sana, saya sampai buat beberapa sketsa untuk jadi panduan. Ndilalah, pelajaran lainnya yang saya dapat, sketsa boleh keren, tapi eksekusi belum tentu. Huahaha. Menggambar di kertas, begitu dituangkan ke dinding atau media vertikal beda banget feel-nya. Sama persis kayak bikin lettering mug, yang notabene permukaannya melengkung. Nggak bisa disamain kayak nulis di kertas biasa. 


Total 2,5 jam plus coffee break, saya rampung ngerjain temboknya Ruangopi. Makasih banget sama Mas Turi dan Mbak Ratna yang udah ngijinin saya urek-urek di cafe kerennya. Makin happy lagi, karena Ruangopi makin hari makin ramai. Mulai banyak yang datang kesana, jadi makin banyak yang melihat hasil karya chalk lettering akuuuw. Uwuwuwuw! 


Next story, saya akan cerita tentang lettering service untuk wedding, mirror lettering dan mural. Total sampai saat ini, sudah ada 4 project lettering service yang saya kerjakan. Makin banyak, makin terasah. Begitu katanya. Mbuh kata siapa. :v Btw, kalau mau lihat video pendek proses chalk letttering di Ruangopi bisa ke sini, ya! ;)

Ruangopi (pic. courtesy: Turi Kaliandra-owner of Ruangopi)

Senin, 11 April 2016

Ada Apa di Balik Lettering Mug Emak Gaoel?

  16 comments    
categories: , ,
Assalamu'alaikum.

Semoga kamu sekalian nggak malu-maluin ya ngaku-ngaku sebagai fans Emak Gaoel. Harus udah tahu kalau Emak Gaoel sedang merintis bisnes baru. Harus, ya! HARUS! *songong, jambak aja sampe botak!*


Eeh, jangan kabur. Pliiizzz! Ntar nyesel, lho. *balik songong lagi* Saya kan udah hampir setengah tahun ini belajar hand lettering, yaa. Ceritanya di sini. Terus, saya iseng mengaplikasikan hasil hand lettering saya di atas mug. Alhamdulillaah, banyak teman-teman yang tertarik untuk beli. Horee! Karena kayanya laris, saya terusin aja modalin dikit-dikit supaya makin besar. Alhamdulillaah, dari yang tadinya ngirim pake kotak sepatu bekas, sekarang udah ada kotak khusus. Yang tadinya uwel-uwel pake kain perca, sekarang dimodalin pakai bubblewrap. Pokoknya, ini mau diseriusin ke depannya. Dan karena udah dua tahun terakhir ini saya aktif di Crafting for Charity, sekalian aja saya masukkan penjualan lettering mug ini untuk bisa jadi salah satu donatur kegiatan sosial. Seperti biasa, donasinya saya salurkan ke Komunitas Lebah yang sudah dua tahun ini menerima donasi dari Crafting for Charity.


Namanya juga barang handmade, ya. Harusnya sih udah pada paham kalau barang model beginian jangan sekali-kali dibandingkan harga dan kualitasnya dengan barang hasil produksi mesin. JANGAN! AKU BISA NANGIS! KEJER! HUAAA! Konon kabarnya, orang yang mau membeli barang kreasi handmade adalah orang yang memang mau dan mampu menghargai proses di balik pengerjaannya. Semacam, memilih beli kain batik tulis yang harganya jutaan ketimbang batik print pabrikan. Jadi, emang pasarnya segmented banget, tapi bukan berarti kecil, ya.


Sekarang coba ya, saya cerita dikit (banyak kayanya sih) apa dan bagaimana di balik proses pembuatan lettering mug saya itu. Semoga, mencerahkan untuk teman-teman. Yang tadinya gak suka beli barang handmade, jadi mau beli. Yang tadinya gak paham cara pembuatannya, jadi nambah pengetahuan. Yang paling penting, yang tadinya cuma mau beli satu karena gak enak udah temenan lama sama saya, jadinya mau beli selusin. Okesip!

Alat

1. Mug
Ya iya atuhlah, perlu mug-nya. Kalo gak, nulis letteringnya di mana, deh? Hihihi. Saya beli mug di satu toko perabotan rumah tangga dekat rumah saya. Harga? Tentu saja jauh lebih murah dari harga mug yang sudah saya dekorasi dengan hand lettering saya. Lah, itu pan mug polos. Jadi jangan bikin saya jadi singa ya dengan komentar, "Mahal amat! Mugnya aja paling cuma berapa harganya!" Ennggg, ke pantai aja sana, nyebur ke laut sekalian. -_- Emang jalan panas-panasan ke tokonya nggak diitung ongkos? Hiks.



2. Marker
Sebelum akhirnya saya menemukan marker yang cocok dan bagus untuk hand lettering mug saya, saya harus beli beberapa merek marker untuk diujicoba. Dimodalin buat trial dan error. Dan akhirnya menemukan yang hasilnya paling bagus. Dan, itu mahal. Wkwkwk. Tapi gapapa, daripada hasilnya jelek? Ya, kaaan? ;)


3. Oven
Heu euh, sis. Itu mug abis ditulisin, dibakar alias dipanggang dalam oven. Hahahaha! Abis itu tinggal dimakan, deh. Kebetulan saya pakai oven listrik. Mayan kena watt-nya gede. Kalau pakai oven kompor pun, minimal setengah jam pembakaran, gasnya juga boros.


4. Bubblewrap
Berhubung udah ngalamin mug pecah begitu sampai ke tujuan, saya akhirnya gak bisa percaya sama sekali dengan gulungan kain perca dan kertas koran bekas doang. Harus pakai bubblewrap. Di mana dapetinnya? Beli online! Wkwkwkwk.


5. Kotak
Berhubung toko tempat menjual mug-nya nggak nyediain kotak, terpaksa saya pesan ke sebuah percetakan kotak untuk tiap mug saya. Waktu awal saya malah pake kotak sepatu bekas. Tapi, lama-lama kotak sepatu di rumah abis, dong? Lah, sepatu juga punyanya cuma segitu doang. -_-


6. Cuka/alkohol
Bukan buat diminum atau bikin kuah mpek-mpek. Ini buat membersihkan permukaan mug sebelum ditulisi. Karena mug itu kan udah melewati perjalanan panjang sebelum sampai ke tangan saya. Residu-residu yang menempel di permukaannya bisa mengganggu kualitas tulisan di atas mug nantinya.

7. Tape/selotip besar
Ini borosss banget makenya. Karena parno takut pecah pas pengiriman. Hiks.

8. Koran bekas
Udah pake bubblewrap, masih pake koran bekas lagi? Iya atuuh, buat mengisi kekosongan hati ruang, suapaya mug gak goyang-goyang saat pengiriman.


Proses

1. Mencuci dan membersihkan mug
Mug dari toko itu kotornya astaga buseeet! Berdebu, banyak coretan spidol, dan siapa yang tau ada kotoran tikus atau nggak di situ. Huaaa! Tiap baru beli mug, saya harus cuci dulu sebersih mungkin, terus diolesi cuka atau alkohol, baru mugnya siap untuk dieksekusi.

2. Sketching
Kalau pemesan minta desain dan bentuk tulisan tertentu yang saya kurang PD untuk langsung gambar di mug, biasanya saya sketching dulu di kertas. Tapi kalau desainnya simple aja, biasanya bisa langsung tulis dan gambar di atas mug.

3. Menulis dan menggambar mug
Tadinya saya agak anggap remeh hend lettering di mug pasti sama aja kayak hand lettering di atas kertas. Bego, kan gue? Jelas-jelas itu permukaannya mblendung gitu, gimana bisa sama? Hahaha. Dan bener aja, deh. Ternyata butuh waktu lebih lama untuk hand lettering di atas mug, apalagi menggambar. Kalau tangan belok dikit aja, bentuknya langsung aneh. Dan karena marker yang saya pakai adalah marker permanent yang kuat banget daya tempelnya, kalau ada kesalahan, gak bisa lama-lama, harus langsung dicuci dan dihapus.


4. Minta persetujuan customer
Begitu tulisan dan gambar sudah jadi, biasanya saya foto dulu untuk minta persetujuan pemesan. Biasanya sih langsung OK, karena sejak awal saya udah wanti-wanti kalau nggak bisa nerima request gambar macem-macem. Artist-nya abal-abal soalnya, hahaha. Gak bisa gambar bagus. Kalau pemesannya menjawab agak lama, resiko deh, menghapusnya harus pakai usaha lebih karena tulisan dan gambarnya udah keburu nempel banget.

5. Pembakaran di oven
Bakar mug di oven beda banget sama bakar kue, lho ya. Oven harus dalam keadaan dingin saat mug dimasukkan dan harus dalam keadaan dingin juga saat mug akan dikeluarkan. Total lama waktu pembakaran bisa memakan waktu sampai tiga jam. Mana oven saya kecil, cuma muat maksimal 5 mug sekali pembakaran. Mayan juga nungguinnya, bisa sekalian manjangin rambut.


6. Pemotretan
Hahah! Iya, proses ini penting banget. Kan buat dokumentasi. Berhubung saya ini potograper ala-ala, bikin studio foto pun jadi ala kadarnya. Yang penting, tampilan di foto bisa kece, dah. Rumah ancur, tak mengapaaa! Udah biasaa! :v


7. Packaging
Dari keseluruhan proses, jujur proses ini paling bikin sebel dan stress. Lama banget dan boros selotip sama koran bekas. Yang bikin tambah asoy itu, kalau lagi packaging, keringet bercucuran dan tangan belepotan tinta koran. Kece banget, dah! Hahaha!


8. Pengiriman
Bismillaah, ya Allah, plis selamat sampai tujuan. Huaaa. Sampai saat ini, sudah sekitar 40-an mug yang saya kirim, dan "hanya" tiga di antaranya yang pecah, karena nggak pakai bubblewrap. Setres nungguin kabar dari pemesan mug. Hihihi. Soalnya kalau pecah, saya harus ganti, karena saya lagi pencitraan sebagai penjual yang propeseyenel. Halah. Ya, tanggung jawab aja sih, masa saya mau masa bodo aja, gitu? Siapa tau ke depannya malah yang mesen mau pesan dalam jumlah banyak buat souvenir nikahan atau ultah. Ya, kan? #kode #banget


Nah, yang mau pesan lettering mug Emak Gaoel yang ngehits itu (digetok), ini price list-nya ya.

Price List: 
Mug Putih
1 sisi, hitam putih, Rp 60.000
2 sisi, hitam putih, Rp 70.000
1 sisi, warna, Rp 70.000
2 sisi, warna, Rp 80.000

Mug Warna
Rp 85.000 (hanya tulisan dan gambar tidak berwarna, karena warnanya tidak keluar kalau di mug warna).

Kamu bebas mau pesan tulisan atau quote atau doa untuk ditulis di mug. Tulis tangan, niih. Asal isi tulisannya nggak aneh-aneh aja, ya. Hihihihi. Kemarin malah ada yang pesan cuplikan lirik lagu. Ada juga yang cuplikan ayat do'a. Pernah juga ucapan ulang tahun untuk keponakan. Malah ada yang simple banget, cuma mau ditulisin hashtag khas miliknya di atas mug. Udah gitu, doang. Bisa banget pesan dalam jumlah banyak, misalnya untuk semua anggota keluarga. Atau buat souvenir arisan, ulang tahun, nikahan. Asal ya itu, dari jauh-jauh hari. Bikin 5 mug aja makan waktu 5 jam-an. Dan berhubung ini masih skala kecil, pemesanan lebih dari satu mug harus PO (Pre Order) ya, sis. Transfer dulu, baru dibikin. :D


Kira-kira begitulah kisah lettering mug Emak Gaoel. Semoga abis ini, nggak ada lagi yang tega nawarnya, yaa. Itu di atas saya nggak bahas biaya desain dan pembuatan letteringnya, lho. Jujur, mau dihargai berapa itu? Kalau mau dihitung jadi rupiah, saya juga bingung merupiahkan waktu belajar lettering saya selama beberapa bulan ini. Terus berapa banyak gelas dan marker dan tinta yang jadi kelinci percobaan. Tapi ya sudahlah, intinya, barang kreasi handmade memang punya pasarnya sendiri. Gak semua bisa memahami sepanjang apa proses pembuatan yang dilakukan secara manual itu. Semoga lewat tulisan ini, yang tadinya nggak ngerti kenapa harganya bisa jadi segitu, jadi manggut-manggut dan tergerak hatinya untuk pesan dalam jumlah besar. Hiyah. Hahaha. Kalau mau lihat foto-foto mug yang sudah jadi, selengkapnya bisa dilihat di album foto ini, ya. Ditunggu lho, mas bro dan mba sis, pesenannya. Ehm, buat hadiah giveaway blog juga kece banget, lho! Kebetulan kemarin saya mensponsori dua GA teman blogger saya. Terima kasih, yaa. :*


Senin, 22 Februari 2016

Custom Lettering Dalam Pigura dan Mug Siap Dipesan, Cuuss!

  12 comments    
categories: 
Assalamu'alaikum.

Yok, ngelapak lagiii! Kali ini handmade stuff by Emak Gaoel, niy! Dijamin halal, dan keren. Iddih, muji sendiri. Wekekek. Nggak kook, alhamdulillaah banyak yang suka. Jadi saya buka lapak terima pesanan, nih. Untuk sementara ada dua macam custom item yang saya jual: framed lettering da mug lettering. Soal harga, tergantung desain, tapi saya kasih range-nya, kok. Kalau mau pesan dalam jumlah banyak untuk souvenir sekolah, kantor atau pesta juga bisa, yaa. Cuuus, diintip. :)


FRAMED LETTERING

Basically ini adalah lettering dari ayat atau quotes singkat. Ditulis pakai cat air, ditambah beberapa ornamen. Dipasang di pigura putih (warna pigura bisa pesan). Untuk sementara saya baru sedia ukuran 4R (sekitar 10 x 15 cm) dan model piguranya duduk, bukan gantung, ya. Insya Allah, nanti akan ad ukuran lain dan model gantungnya. Harga tergantung desain dan panjangnya tulisan. Rang harga mulai dari Rp 60.000 - Rp 85.000. Yok, dilihat beberapa contoh pesanan di sini. 







MUG LETTERING

Ini juga sama, cuma medianya mug keramik putih polos. Ditulis dengan menggunakan marker khusus dan melalui proses pembakaran supaya tulisan lebih tahan lama. Bisa pesan tulisan juga dong tentunyaah. Range harga mulai dari Rp 70.000 - Rp 85.000. Mariii!





Ditunggu pesanannya, ya. Lebih cepat lebih baik, karena kalau pesanan penuh, biasanya saya pending dulu. Soalnya proses pembuatannya nggak sebentar, apalagi yang mug. Pembakarannya lumayan makan waktu. ^_^


A video posted by Winda Krisnadefa (@emakgaoel) on

Senin, 04 Januari 2016

Barang Baru, Banting Harga!

  13 comments    
categories: 
Assalamu'alaikum.

Selamat datang di Shop Emak Gaoel. Di postingan ini, semua barang yang saya jual masih dalam kondisi baru, tersegel dan belum pernah dicoba. Dapat dari ... yah, dari mana ajalah, namanya rejeki. Tapi sayang nggak kepake, jadi mau dijual murah (di bawah harga pasaran) aja. Hajar, bleeh! 

Aturan belanjanya gampang, tinggal kirim email ke windafitriani48@gmail.com dengan subject: Shop Emak Gaoel (nama barang).

Coffee Machine Dolce Gusto Mini Me (White). --SOLD--

Kondisi: Baru.
Bonus 6 capsules sudah expired karena dapat barangnya udah lama, jadi nanti tidak saya sertakan, ya. 

Harga di Lazada Rp 1.899.000. Saya jual dengan harga Rp 1.500.000 (belum termasuk ongkos kirim dari Bekasi). 

Harga: Rp 1.899.000 Rp 1.500.000

Smartfren Andromax Q 4G LTE. --SOLD--

Kondisi: Baru (tersegel)
Including: - Nomor perdana Smartfren 4G LTE
                 - 2 + 6 GB Bonus Data (berlaku selama 7 hari)
Warna: Dark Blue

Harga di website resmi Smartfren Rp 1.299.000. Saya jual dengan harga Rp 1.099.000 (belum termasuk ongkir dari Bekasi).

Harga: Rp 1.299.000 Rp 1.099.000

Smartfren Andromax Ec 4G LTE. --SOLD--

Kondisi: Baru (tersegel)
Including: - Nomor perdana Smartfren 4G LTE
                 - 2 + 6 GB Bonus Data (berlaku selama 7 hari)
Warna: Black

Harga di website resmi Smartfren Rp 799.000. Saya jual dengan harga Rp 599.000 (belum termasuk ongkir dari Bekasi).

Harga: Rp 799.000 Rp 599.000

Estee Lauder BB Cream

Kondisi: Baru (tersegel)
Double Wear, All Day Glow, SPF 30/PA+++. 30 ml. Intensity 3.0. Color: Normal.

Harga resmi di counter Rp 520.000 (lihat sticker harga resmi di belakang kemasan). Saya jual dengan harga Rp 350.000 (belum termasuk ongkir dari Bekasi).

Harga: Rp 520.000 Rp 350.000

Happy Shopping! ^_^