Jumat, 30 Agustus 2013

Coffee Story: Did You Know These Facts? (#10daysforASEAN Day Five)

  22 comments    
categories: ,
Tema Hari Kelima 10 Days For ASEAN

 "Sekarang ini, minum kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Hampir di seluruh penjuru kota, tidak hanya di Indonesia tetapi juga ASEAN, banyak tersebar gerai kopi. Di dunia, negara penghasil kopi terbesar adalah pertama: Brazil,  kedua: Vietnam dan ketiga adalah Indonesia. Kedua negara terakhir adalah anggota ASEAN. Menuju Komunitas ASEAN 2015 ini, mampukah Vietnam dan Indonesia merebut pangsa pasar kopi dunia? Bisakah kedua negara tersebut menjadi partner produksi kopi, bukan menjadi rival atau saling bersaing?"

Tema hari ini untuk 10 Days For ASEAN bisa dibilang akrab nggak akrab dengan kehidupan saya sehari-hari. Dulu, pada masa saya masih belum dapat petunjuk (hihihi), saya dan suami adalah pecinta kopi. Suami sih sebenarnya yang suka banget, bisa minum sampai 5 gelas sehari. -_-! Sekarang sudah hampir setahun kami meninggalkan kopi dan teh karena khawatir dengan kesehatan. Eheum ... Jadi menulis tema hari ini memang sedikit dilema untuk saya. 
Namun terlepas dari itu, faktanya adalah kopi merupakan minuman yang disukai (kalau nggak mau dibilang digilai) di seluruh dunia.

Kamis, 29 Agustus 2013

Visa, oh Visa! (#10daysforASEAN Day Four)

  28 comments    
categories: ,
Tema Hari Keempat 10 Days For ASEAN

"Hampir semua negara di ASEAN, telah membebaskan pengurusan visa bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke negaranya, namun tidak dengan Myanmar. Kenapa ya, berwisata ke Myanmar tidak cukup dengan mengandalkan paspor saja? Perlu atau tidak visa bagi perjalanan wisata?"

Tadi pagi pas baca tema hari ini, langsung mau guling-gulingan terus tebalikin meja rasanya. Aku kessaaall! Bukan kesal sama panitia lomba tapi. Pokoknya kesal, karena persoalan visa dan pergi keluar negeri ini begitu sensitif untuk saya. Begini ceritanya ... *musik dipasang*

Alkisah Dalam Hidup Emak Gaoel

Saya menikah dengan seorang wartawan ganteng (#ngik) yang sering dapat tugas liputan keluar negeri. Orang tua saya sering keluar negeri karena urusan dagang, maklum orang Minang. Saudara-saudara kandung saya semua tinggal di luar negeri. Mertua saya pernah tinggal di Italia selama 4 tahun lamanya. Tinggallah saya manyun-manyun di Bekasi sama anak-anak saya. 


Suami saya lagi di Ukraine. Saya manyun di rumah. Demikian ...

Rabu, 28 Agustus 2013

Take Me To Indonesia! (#10daysforASEAN Day Three)

  42 comments    
categories: ,
Tema hari ketiga 10 Days For ASEAN

Indonesia kaya dengan beragam budaya, namun di sektor wisata, Malaysia lebih berhasil mem-branding “Truly ASIA”. Kira-kira apa ya branding yang cocok untuk Indonesia? Buat tagline, dan jelaskan kenapa tagline itu cocok untuk Indonesia di kawasan ASEAN.

  
Tema hari ketiga cihuy cetaaar, pemirsah! I love it! ^_^

Ada Apa dengan Truly Asia-nya Malaysia?
Saya (jujur) suka banget liat iklan tourism board Malaysia yang Truly Asia itu. Essence of Malaysia-nya dapet banget. Tapi yang bikin nempel terus sebenarnya sih bukan kontennya, karena isinya Malaysia itu sebenarnya ada juga di Indonesia. Lah, negara mirip-mirip gini, kok? Yang bikin nempel dan teringat terus, karena iklannya sering banget nongol di tv lokal kita dan di channel-channel luar negeri di tv cable. Jadi harus ngakuin kalau Malaysia berhasil mem-branding "Truly Asia"-nya ke seluruh kawasan Asia (dan mungkin dunia). Gimana nasib Indonesia?





Selasa, 27 Agustus 2013

Nenek Moyangku Seorang Pelaut, Katanya (#10daysforASEAN Day Two)

  20 comments    
categories: ,
Tema Hari Kedua 10 Days For ASEAN

Day two, everyone! Saya masih kuat, masih kuat, masih kuat ... *merapal* Tema hari ke-dua sebenarnya nggak susah-susah amat. *lalu digeplak peserta lain* Eh, sabar, sabaaar .... Beneran kok, coba dibaca-baca lagi tema yang dikasih panitia 10 Days For ASEAN hari ke-dua ini: 

Sudah pernah berwisata ke Candi Borobudur? Menurut penjelasan ahli sejarah, relief Borobudur ada kemiripan dengan Candi Angkor Wat, yang berada di Kamboja. Padahal, Borobudur dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat ada.  Apakah ini menandakan bahwa negara-negara di ASEAN itu serumpun? Apa pendapatmu mengenai hal itu?

See? Saya nggak mau terintimidasi dulu dengan kenyataan kalau pengetahuan saya seputar Kamboja dan candi Angkor Wat yang terkenal itu minim sekali. Kalau soal itu yang menghalangi saya, sejak awal saja saya tidak usah ikut kompetisi ini. Saya mau fokus ke pertanyaan di tema yang diberikan panitia di atas:

Senin, 26 Agustus 2013

Pijat Thailand di Surabaya dan Javanese Massage di Singapura (#10daysforASEAN Day One)

  18 comments    
categories: ,
Tema Hari Pertama 10 Days For ASEAN

Hari ini merupakan tonggak sejarah dalam perbloggingan si Emak Gaoel ini. Bagaimana nggak, biasanya saya nulis hal-hal remeh-temeh seputar kenarsisan saya yang tiada tara, hari ini sampai 10 hari ke depan saya akan menulis tentang ... wait for it ... kerja sama negara-negara ASEAN dalam menyambut ASEAN Economic Community 2015! Wow! Terharu ... Mohon do'anya ya, teman-teman semoga saya bisa konsisten selama 10 hari mengikuti ajang ini. 

Ya Allah, mau nulis "berat", mohon bantuanMu ...

Tema hari pertama #10daysforASEAN sudah ditentukan oleh panitia, yakni:

 Bagaimana kalau di sekitar perumahan kamu banyak berdiri salon-salon Thailand yang profesional dan mempunyai sertifikat tingkat internasional apakah akan menggeser salon lokal ? Apa analisismu ?

Wahahaha! Kok baru hari pertama udah dikasih tema seru begini? Asiiik! Ngomongin salon emang akrab sama emak-emak seperti saya. Walaupun khusus salon Thailand (apalagi yang profesional dan mempunyai sertifikat internasional) belum pernah menemukan di sekitar perumahan saya. Begitu pun, saya banyak baca juga tentang treatment perawatan ala Thailand di beberapa salon besar di Jakarta dan Surabaya sebelumnya, terutama pijat Thailand yang terkenal itu. 

Sabtu, 24 Agustus 2013

Novel Baru? Tidak Segampang dan Secepat Itu!

  20 comments    
categories: ,
Alhamdulillaah ...

Beberapa bulan setelah novel Macaroon Love terbit saya sempat merasa stuck karena belum juga mulai menulis cerita baru. Padahal saya paling getol nyemangatin teman-teman di Kampung Fiksi untuk terus menulis. Ditambah lagi waktu itu kondisi Mama juga menurun drastis sampai harus menjalani operasi besar. Saya terpaksa menggeser semua kegiatan menulis saya demi bisa fokus membantu, mendukung, mendoakan Mama dan Papa. Sampai saat ini kondisi Mama masih lemah, walaupun alhamdulillah kondisi jantungnya sudah diperbaiki melalui operasi beberapa bulan yang lalu. 

Saya tahu, harusnya ini bukan alasan. Saya masih bisa terus menulis kalau saya mau. Tapi sejak rutin menulis naskah novel sejak beberapa tahun yang lalu, saya selalu mengalami fase-fase seperti ini. Biasanya terjadi saat buku terbaru saya terbit. Apalagi Macaroon Love sudah melalui begitu banyak kejadian sebelum akhirnya terbit menjadi buku. Hari-hari belakangan ini saya lebih banyak membaca buku ketimbang menulis naskah baru. Mungkin yang saya butuhkan adalah recharge battery untuk bisa kembali nge-joss nulis beratus-ratus halaman cerita baru. 

Image from http://talentyouth.wordpress.com/

Jumat, 23 Agustus 2013

Pak Joko, Sopir Yang Sedang Berjuang Mengurus Panti Asuhannya Sendiri

  5 comments    
categories: ,
Sebenarnya udah lama saya mau angkat postingan ini. Tapi salah saya yang suka menunda-nunda sampai akhirnya sering lupa. Beberapa kali teringat, lalu lupa lagi. Inget lagi, lupa lagi. Inget lagi ... *plak! Terus aja, mak! Terus!

Semua berawal dari (doh, kalimat pembuka kayak gini contoh yang kurang bagus untuk membuka sebuah novel ... tapi karena ini bukan novel, maka sah aja buat saya ... bhihihi ...) twit sahabat saya Anna Melani sekitar setahun yang lalu. Iya, iya, kan saya udah bilang, ini udah lama banget. Hiks. Anna atau saya biasa menyapanya Amel, cerita tentang seorang freelance driver di tempatnya bekerja bernama Pak Joko. Ada Apa Dengan Pak Joko? Pecahkan saja gelasnya ... *cukup, ini bukan AADC!* #krik

Yak, balik ke pertanyaan; ada apa dengan Pak Joko? Setahun yang lalu Amel ngetwit, bercerita panjang tentang perjuangan seorang Pak Joko yang supir lepas yang sedang membangun sebuah Panti Asuhan. What? Baca twit awalnya aja udah bikin mata saya melek dan kayak ketampar. Sopir mau bangun panti asuhan? Duit dari mana, cyiin? Kok nekad, gaji sopir emang berapa sih? Freelance pula? Whew!

Rabu, 21 Agustus 2013

[Swap Blog] Hanoman Mencari Cinta

  19 comments    
categories: ,
Swap Blog bulan ini temanya Your Best Love Story. saya dipasangkan oleh blogger tukang jalan-jalan, Omnduut yang kondang itu. Oh iya, bagi yang belum ngeh apa itu Swap Blog bisa baca-baca di sini, dan cek siapa-siapa aja yang terlibat di dalamnya bisa dilihat di sini ya. Sesuai tema, saya sudah nulis di blog-nya Omnduut, di sini. Kayanya jangan kepanjangan kata pengantarnya, soalnya ceritanya Omnduut ini lumayan panjang dan mengharu-biru. Wakakakakkk ....

***



 Mengapa berat ungkapkan cinta, padahal dia ada… Mengapa sulit mengaku cinta, padahal ia terasa…” Ada Cinta by Acha dan Irwansyah.

Yihaaaa *tereak ala Koboy* akhirnyaaaaa tiba juga di bulan ke-2 uwel-uwelan blog swap (maaf ya dengan bahasanya yang kagak ada di KBBI hihihi). Begitu mendapati tema di bulan itu mengenai cinta aku antara seneng-seneng sedih gimanaaa gitu. Seneng karena bakalan ada kisah-kisah pilu yang akan diceritain (siapa tahu ada produser yang minat, gitu?) dan sedih karena… ah sudah tergambar jelas dari judul postingan ini, bukan? Asyiknya, bulan ini aku diswap dengan Emak Gaoel yang jago bikin novel. Yaaa siapa tahu kisah (per)cinta(an)-ku ini bisa dijadikan sebuah cerita mengurai air mata dan isi dompet gitu #eh?. *nadahin tangan, nagih seseran royalti, hwhwhw*
Oh ya keasyikan ngoceh jadi lupa perkenalkan diri. Hai-hai pembaca setia blok Emak Gaoel, perkenalkan… namaku Hanoman eeh maksudnya seorang ‘Man’ yang berkulit nano-nano. Duh, ribet banget yak? Yasud, panggil Omnduut aja gakpapa. Soalnya itu juga dipake untuk nama blogku di omnduut.wordpress.com (mampir-mampir ya ^^ banyak cemilan loh di blogku :p )
Oke-oke, fokus-fokus. This is it… saatnya aku berceloteh mengenai cinta…

Cinta ketika TK hingga SD, memangnya ada?

Nggak usah ambil contoh anak-anak TK dan SD zaman sekarang yang sudah doyan pacaran. Di zamanku dulu, di era 90-an (oops ketahuan tuanya deh sekarang :p ) udah mulai nongol kok bibit-bibit ‘pria’ genit dan ‘cewek’ keganjenan. Cowok-cowok usia TK dan SD yang genit dan suka tepe-tepe itu memang sadar betul dengan pesona ketampanan yang mereka punya. Gilak ya! Bahkan banyak mbak-mbak mahasiswi yang satu komplek dengan TK dan SD kami dulu pun suka mendadak bergairah ngeliat temenku yang tampan membahenol itu. Bikin sebel dah! Eeeh, kenapa aku jadi mendadak esmosi gini? Hwhw, maklum sebagai Hanoman yang jauh dari kata rupawan, tentu saja bukan aku yang mendapatkan keberuntungan ditaksir banyak orang itu. Aku yang item buntel (namun untungnya tinggi) cuma bisa memendam rasa ke temen-temen cewek yang manis dan kiyut itu. Jiah, kalau mau bersaing mah kagak bakal kelawan deh ya :p
So, benih-benih cinta periode TK hingga SD ini sebaiknya dilupakan saja. Terlampau pahit jika untuk dikenang. Eaaa…