Rabu, 28 September 2011

Get Rich or Die Trying!

  6 comments    
categories: 
image from www.investment-help-info.com
Get rich or die trying!
Begitu saya ketemu sama kalimat itu saya langsung merasa gimana gitu. Nggak jelas juga, antara miris soalnya suka ngerasa "kok nggak kaya-kaya ya?" dan juga ngerasa "buset deh, segitunya pengen kaya!" Ironis. Siapa sih yang nggak pengen kaya? Masalahnya adalah definisi dan kriteria kaya itu buat masing-masing orang ternyata beda. Buat saya sendiri, sampai sebelum artikel ini ditulis, kaya itu adalah kalau saya sudah bisa ke Eropa. Hiks, so shallow, ya? Tapi beneran, saya suka mikir, kapan nih tabungan cukup sih buat keliling dunia? Saya nggak perlu rumah mewah dengan kolam renang, saya nggak butuh mobil Jaguar kayak punya Agnes Monica. Yang begitu-begitu masih bisa saya atasi dengan santai, sebab itu bukan hal-hal yang menurut saya penting sekali, walaupun rasanya memang menyenangkan juga ya kalau punya rumah ada kolam renangnya dan punya mobil mewah. Hehehe...

Selasa, 06 September 2011

"Googling Aja!"

  22 comments    
categories: 



"Googling aja!" adalah jawaban orang yg nggak mau nolong...Apa susahnya berbagi informasi yg kita tahu? Kadang bukan jawabannya yang penting, tapi respon kita melihat orang lain butuh pertolongan...

Jaman emang udah makin canggih. Segala apa juga tinggal kalk-klik di keyboard komputer trus, tadaaa…Monggo lho, mau cari apa aja ada di internet. Harus terima kasih sama siapa, nih? Hidup jadi makin mudah karena internet. Aih, senangnya! Apalagi sejak kenalan sama yang namanya Om Google. Olalaaa, silahkan tanya dari pertanyaan paling sepele, sampai yang paling rumit. Dari pertanyaan paling konyol, sampai pertanyaan paling aneh. Jawabannya ada di Google. Nggak heran sekarang ini kalau punya pertanyaan segala rupa, solusinya cuma satu: “Googling aja!”

Jumat, 02 September 2011

Jomblo Is Not A Crime

  15 comments    
categories: 
Saya sudah sembilan tahun menikah. Sekarang ini sudah punya dua orang anak yang lucu-lucu, pintar dan sehat. Suami juga bertanggungjawab sebagai kepala keluarga. Tidak lepas-lepas saya bersyukur dengan keadaan ini. Banyak yang tidak beruntung dengan kehidupan pernikahan mereka, maka kebahagiaan saya dengan keluarga kecil saya ini patut sekali saya syukuri.

Terlepas dari itu, pilihan menikah bagi saya adalah mutlak pilihan pribadi masing-masing. Bukan atas dasar dikejar umur, menyenangkan hati orang tua atau (yang paling konyol) dikejar deadline. Deadline apa yang mengejar dalam pernikahan? Usia yang makin tua sehingga (ditakutkan) akan makin beresiko kelak jika ingin hamil dan melahirkan? Aduduh, jaman udah makin cangih. Usia untuk melahirkan bisa direntangkan lebih lebar lagi, karena dunia medis sudah makin berkembang. Kalau dulu pilihan 'sehat' untuk melahirkan itu usia bagi perempuan dikatakan 15 sampai 30 tahun, sekarang ini di belahan dunia lain, banyak perempuan yang baru memutuskan untuk memiliki anak di usia nyaris 40 tahun. Dengan pengawasan dokter dan gaya hidup sehat, itu bukan hal yang tidak mungkin.

Rabu, 31 Agustus 2011

Ketupat Masa Kecil

  4 comments    
categories: ,

suara takbir yang indah....selalu membawa terbang ke masa kecil...saat hari raya selalu bermakna sederhana, sesederhana baju baru dari mama..
subuh Idul Fitri seperti hari ini, takbir dari corong masjid digaduhi oleh suara saling berebut kamar mandi, tak ingin terlambat utk sholat Id...
semua sibuk mencari sajadah dan koran untuk alas sholat di lapangan masjid, tidak lupa kantong kresek untuk menyimpan sandal nanti...
sambil mengira-ngira, siapa yang nanti bertamu ke rumah, berapa yg akan didapat dari salam tempel sanak saudara...

Minggu, 21 Agustus 2011

January 50K (#25): What The...?


Kabar rencana perceraian Sandra dan Reza sukses bikin gagal acara weekend ke Singapura ketiga lajang itu. Ralat, dua lajang yang urung pergi. Karena alasan ikut prihatin, Tasha memutuskan untuk tidak jadi pergi dan memilih untuk menemani Sandra kalau-kalau diminta nantinya. Donny manyun, ngapain ke Singapura berdua sama Decky? Lama-lama, beneran dia bisa dikira gay sama orang-orang.
Decky sendiri memilih tetap pergi. Dua alasan utama. Pertama, bukannya dia tidak ikut prihatin akan prahara rumah tangga yang lagi dihadapi sama Sandra saat ini, tapi karena hanya dia yang tahu kalau sangat besar dalam kemungkinan perceraian mereka itu ada namanya tersangkut. Apa kabar dunia kalau tiba-tiba nanti dia dapat surat panggilan sidang cerai mereka sebagai saksi? Uum, mungkin nggak, sih? Apa pun, Decky mending menjauh aja, deh! Kedua, dia harus tetap ke Singapura, ada atau tidak adanya kejadian yang menimpa Sandra ini.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Secarik Surat Tentang Cinta, Logika dan Pengorbanan

  2 comments    
categories: 


Aku dilahirkan dari sebuah keluarga yang penuh cinta. Dimana cinta menjadi satu-satunya sumber kekuatan dalam kehidupan. Berawal dari keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Baik, cinta datang ke sekujur tubuh sejak kami kecil hingga saat ini. Tak berlebihan rasanya jika aku bisa mengatakan kalau cinta menjadi satu-satunya jawaban dalam setiap masalah kehidupan kami.Aku meyakini itu, sampai beberapa saat yang lalu.

Hari ini aku menemukan cinta sebagai sesuatu yang lebih dari sekedar jawaban. Karena seperti pisau bermata dua, cinta ternyata bisa menjadi sebuah pertanyaan, tidak hanya jawaban. Aku merasa dikhianati dan ketika sesuatu yang kau yakini berbalik mengkhianatimu, hatimu akan mendingin. Bunga es akan tumbuh perlahan, dinginnya menusuk sampai ke tulang-belulangmu. Seperti itulah perasaanku ketika berhadapan dengan pengkhianatannya.

Kamis, 11 Agustus 2011

When smile says everything, words can do more..any words

  2 comments    
categories: ,
I spent most of my life trying to make my parents proud of me. Achievements that I thought would make them say the words, "Proud of you!". But it never came out from them. I did good though, in school, in life. But the fact that my parents are not the most expressive people, made me understand that sometimes smile said everything. When I published my first book, they also gave me smile.They didn’t say anything, just smile. That’s enough for me to know that they’re happy with my achievement. But were they proud of me? I still didn’t know.

My 35th birthday was just 5 days ago. They said, "Happy birthday!" to me and that's all, just like any other birthdays I had before. But today, my mom called and said, “We’ll buy you a netbook for your birthday present. How’d you like it?”. I said, “I’d love it!”. The last time I can remember they gave me a birthday present, it was maybe 25 years ago. It’s just not a common thing in my family. And no one complained about it. So, when today my mom offered me a birthday present, it felt like I went back to my childhood. It felt nice. But that’s not the lightning strike. I was feeling awkward at first, then I smiled.I think to myself, “Maybe, just maybe, this is their way to say that they’re proud of me becoming a writer!”

I know, I don’t have to confirm that to them. The fact that it’s just a guess is enough for me. Because I know them for my whole life. When smile says everything in my family, words can do more..any words.

Rabu, 10 Agustus 2011

Tutu Sisi

  5 comments    
categories: 


Sisi meringis menahan perih di ujung kakinya. Tutu pink bertali panjang yang melingkari betis indahnya terpasang di sana. Sisi tahu kuku ibu jari kakinya sudah mulai mengelupas dan lecet. Tapi dia tetap memaksakan diri untuk mengikuti intruksi miss Patsy.

“Point!”

“Flex!”

“Point!”

“Flex!”

“Sisi! What’s wrong with you today? Kamu seperti anak baru belajar balet kemarin sore! Jangan bilang kalau ujung-ujung jarimu sakit. Kamu sudah tiga tahun belajar balet! Dan ini baru pemanasan!”